• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Analisis Data

3.2.1 Rilisan Pers…

3.2.1.1 Level 1: Preparation

Alur proses pembuatan rilisan pers di Bidhumas Polda Jatim adalah sebagai berikut:

Bagan 4: Proses Pembuatan Rilisan Pers Humas Polda Jatim

Obsnal

(Tim

Lapangan)

Penerangan

Umum

(Penum)

Penerangan

Masyarakat

(Mitra)

30

Bahan rilisan pers pertama kali diberikan oleh Obsnal. Obsnal ini merupakan tim lapangan yang biasanya mendapatkan kasus atau menerima aduan masyarakat seperti Reskrim (Reserse Kriminal), Reskrimsus (Reserse Kriminal Khusus) atau Saker (Satuan Kerja). Nantinya Obsnal akan melaporkan peristiwa atau kasus pada Penum untuk diolah sebagai bahan rilisan pers. Jika dalam beberapa waktu tertentu tidak ada laporan dari Obsnal, Penum akan berinisiatif untuk menanyakan dan memeriksa langsung kepada Obsnal.

Setelah dari Obsnal, bahan diolah oleh Penum untuk menjadi rilisan pers. Dalam satu hari (pada beberapa saat di mana kasus yang dipublikasi bersifat kontinuitif seperti kasus Vanessa Angel), rata-rata rilisan pers yang dikeluarkan dapat mencapai 2-4 rilis.

Terakhir, Bagian Mitra di Penmas akan menginformasikan adanya rilisan pers dan mendistribusikannya pada rekan media Bidhumas Polda Jatim. Inilah pentingnya menjaga kontak baik dengan para media, terutama bagi Bidang Mitra yang bersentuhan langsung dengan para wartawan.

Dalam persiapannya, peneliti melihat bahwa praktisi Humas Polda Jatim memang tidak dapat dibandingkan dengan praktisi humas koorporat atau institusi lainnya. Persiapan penulisan press release umumnya bisa berlangsung selama 1-3 hari kerja. Hanya saja, press release Humas Polda Jatim seringkali bergantung pada kasus dan perkara yang membutuhkan publikasi cepat, bisa jadi hanya beberapa jam setelah kasus itu terungkap.

Smith (2003:122) menjelaskan dua kategori siaran pers, masing-masing dari kedua kategori ini memiliki beberapa subkategori sebagai berikut:

1) Rilis Pengumuman (Announcement Releases)

Rilisan ini merupakan pemberitahuan tentang kegiatan tertentu. Subkategori dari rilis pengumuman ini adalah:

a. Event releases

Menjelaskan tentang suatu kegiatan yang akan diadakan oleh institusi. b. Personnel releases

Ini merupakan rilisan yang umumnya memiliki nilai berita rendah, rilis ini biasanya membahas personel atau seseorang yang yang mendapat promosi atau menjabat di tingkat manajemen.

c. Program releases

Rilis ini berisikan informasi organisasi yang dinilai dapat bermanfaat bagi kepentingan umum. Biasanya program release ini dikeluarkan oleh organisasi nirlaba.

d. Progress releases

Rilis ini berfokus pada perkembangan atau kemajuan yang dicapai organisasi. Rilis progress umumnya dikeluarkan secara kontinuiti. e. Product releases

Rilis produk berisi informasi mengenai produk dari suatu organisasi yang baru diluncurkan. Kadangkala, rilis ini juga berisi informasi

32

produk yang sudah ada sejak awal, namun ingin kembali diekspos oleh korporat.

f. Bad-news releases

Bad-news releases merupakan rilis berisikan informasi-informasi buruk mengenai perusahaan, organisasi atau publik. Rilis ini jika diolah dengan tepat dan ditunjang dengan data yang memadai, dapat menjadi upaya pembangunan opini publik yang sesuai dengan harapan institusi, organisasi atau korporat.

g. Crisis releases

Rilisan ini berisi informasi terkait penanganan krisis yang dibuat umumnya untuk menenangkan masyarakat yang memberi atensinya terhadap suatu isu tertentu. Tujuan dari crisis release adalah untuk menunjukkan kemampuan organisasi menangani kasus tertentu dan kemudian memenangkan kembali kepercayaan publik.

2) Rilis Tindak Lanjut (Follow-up Releases) a. New-information releases

Rilisan ini memuat informasi terbaru terkait sesuatu yang telah dikabarkan sebelumnya. Penulisannya dapat mengulang beberapa informasi lama dari rilisan terdahulu sebab publik belum tentu telah membaca atau mengetahui tentang isu tersebut.

b. Comment releases

Rilisan komentar merupakan rilis yang memuat komentar seperti menanggapi sebuah laporan di mana organisasi tersebut terlibat di

dalamnya. Dalam kasus-kasus yang termasuk ke dalam laporan buruk, rilis ini dapat juga dikategorikan sebagai rilisan krisis.

c. Position releases

Rilis posisi ditulis unutuk menyampaikan pendapat resmi terhadap suatu masalah. Biasanya rilis ini dikeluarkan oleh orang yang telah memiliki popularitas dan namanya masyhur di kalangan tertentu. Sebab, poin penting dari rilis ini adalah posisi orang tersebut yang menanggapi suatu masalah.

d. Public-interest tie-in releases

Rilis ini merupakan rilis yang berkaitan langsung dengan ketertarikan atau kepentingan umum. Isinya akan memiliki nilai proximity (kedekatan) yang akan memengaruhi aspek-aspek tertentu dalam hidup masyarakat.

e. Speech releases

Rilis pidato ini biasanya berisi pidato seorang pejabat dari organisasi tertentu. Isi pidato yang ditulis di rilis haruslah sesuatu yang penting dan perlu disampaikan kepada publik.

Berdasarkan kategori press release tersebut, peneliti mengklasifikasikan bahwa rilisan pers yang dikeluarkan oleh Humas Polda Jatim ke dalam kategori announcement release. Sedang untuk subkategorinya, press release Humas Polda Jatim merupakan

perpaduan menarik dari bad-news release dan crisis release.

Rilisan-rilisan tersebut masuk pada bad-news release sebab seperti yang telah diketahui, rilisan Humas Polda biasanya berisi kasus-kasus kriminal yang oleh Humas

34

Polda Jatim dinilai penting untuk disampaikan kepada publik. Kasus-kasus ini tentunya merupakan kejadian-kejadian buruk yang terjadi pada masyarakat.

Sedang mengapa rilisan Humas Polda Jatim juga merupakan subkategori crisis release, adalah karena setiap kali Humas Polda Jatim mengeluarkan rilisan tentang kasus

tertentu, Humas Polda Jatim juga menunjukkan pada masyarakat bahwa Polda telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kasus tersebut agar tak semakin memburuk.

Rilisan-rilisan ini biasanya dikerjakan beberapa jam (3-5 jam) sebelum didistribusikan kepada media atau dilaksanakannya jumpa pers. Hanya saja, ada beberapa rilisan pers Humas Polda Jatim yang masuk pada subkategori event, personnel maupun new-information releases. Subkategori tersebut bukanlah rilis yang butuh dikerjakan

secepatnya. Subkategori tersebut, seperti rilisan pers pada korporat umumnya, dapat dikerjakan 1-3 hari sebelum press release didistribusi. Sayangnya, mereka sudah terlalu terbiasa dengan penulisan beberapa jam saja.

Tipe penulisan ini menimbulkan beberapa kekurangan fatal seperti kemungkinan tidak maksimalnya informasi, luputnya proses pengecekan dan tulisan yang kurang layak. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari banyaknya press release yang telah dikeluarkan Humas Polda Jatim adalah saat pengeluaran rilis “Pemilu 2019 di Jawa Timur, Kategori Pengamanan TPS Sangat Rawan, Tidak Rawan dan Rawan” tertanggal 21 Maret 2019.

Berikut adalah rilisan pers pada tanggal tersebut:

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR BIDANG HUBUNGAN

MASYARAKAT

SIARAN PERS

Nomor : B/ /III/2019/Bidhumas

Pemilu 2019 di Jawa Timur, Katagori Pengamanan TPS Sangat Rawan, Tidak Rawan dan Rawan

Surabaya 21 Maret 2019 : Apel gelar pasukan Operasi “Mantap Brata Semeru 2019 " (pengamanan pestas demokrasi Pileg dan Pilpres atau Pemilu 2019) berlangsung di lapangan Makodam V Brawijaya. Operasi itu melibatkan 26. 827 personel dalam rangka Operasi Mantap Brata Semeru. Dari 39 Polres jajaran Polda Jatim, tercatat 24.327 personel dan 25.000 personel dari Polda Jatim. Pengamanan paling banyak dari anggota Linmas 158.080 personel dan dari TNI 13.513. "Personel paling banyak akan ditempatkan saat pengamananan di setiap titik Tempat Pemungutan Suara (TPS)," tandasnya. Adapun prioritas penjagaan yaitu di 130.012 TPS di seluruh Jawa Timur. Operasi Mantap Brata memetakan tiga istilah kategori TPS mulai dari kurang rawan, rawan dan sangat rawan. Kategori TPS rawan ditinjau dari berbagai aspek, misalnya kondisi geografis wilayah tersebut. Misalnya, daerah perbatasan Provinsi di ujung Jawa Timur, Banyuwangi yang berbatasan dengan pulau Bali. “Rawan karena situasi geografinya dan rawan karena history pernah terjadi hal-hal di wilayah tersebut," ujarnya. Lebih lanjut, Kombes Barung memaparkan, bahwa pola pengamanan satu TPS akan diamankan oleh dua personel gabungan TNI/POLRI, TPS rawan diawasi oleh satu pengaman. Apabila tidak rawan 4 TPS hingga 6 TPS akan diawasi oleh dua personel. Usai apel gelar pasukan dilanjutkan penandatanganan deklarasi damai, pembacaan Ikrar dan diakhir apel gelar pasukan dilanjutkan ramah tamah Forkopinda. Berita Pers, Bidhumas Polda Jatim, 21 Maret 2019

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: KOMBES POL F. BARUNG MANGERA, S.I.K

Telpon : 0318297741 / faks 0318297741 / HP : 085372991992 Email : humas.polda@gmail.com

Sumber data : Bidhumas Polda Jatim

Dokumen terkait