• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Pengaturan konsumsi nutrisi

I. Liburan

Memang dua pendapat yang berseberangan soal isian yang baik untuk liburan anak sekolah. Satu pendapat mengatakan bahwa liburan anak-anak harus diisi dengan kegiatan yang rileks, santai, sementara pendapat lain mengatakan bahwa pada saat liburan anak-anak harus senantiasa diajak untuk melakukan kegiatan yang terprogram.

Masa libur adalah masa jeda yang disediakan sekolah setelah anak menjalani satu program pembelajaran. Masa jeda ini dimaksudkan untuk

84 memberikan kesempatan kepada anak untuk beristirahat dari kegiatan yang menguras konsentrasi tinggi. Menurut Bararah (2011:1), beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh anak ketika dapat memanfaatkan liburannya untuk melakukan kegiatan yang rileks dan santai adalah : a) meningkatkan memori; b) meningkatkan kreativitas; c) mempertajam konsentrasi; dan d) memberi waktu istirahat kepada otak.

Russell Poldrack selaku direktur Imaging Research Center dari University of Texas di Austin menuturkan berlibur akan memberikan pengalaman baru, kondisi ini akan membuat otak merespons dengan melepaskan dopamin ke dalam hippocampus (bagian otak yang menciptakan memori atau kenangan). Hal ini akan meningkatkan memori dan membantu melindungi dari penyakit Alzheimer.

Peneliti Amerika dan Perancis menemukan liburan bisa meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kesadaran akan koneksi yang terputus serta mendorong orang untuk mencoba sesuatu yang baru. Hal ini karena liburan memfasilitasi pikiran kreativitas seseorang.

Peneliti dari University of Pittsburgh melaporkan orang dengan kondisi kesehatan yang serius cenderung mengambil waktu luang lebih sedikit sehingga meningkatkan kadar hormon stres. Poldrack menuturkan ketika seseorang lelah, maka korteks prefrontal akan kewalahan akibat banyaknya hormon stres dan membuat seseorang kehilangan fokus atau konsentrasi.

Studi menemukan 2 sampai 3 hari setelah liburan orang akan memiliki waktu istirahat dan tidur yang lebih berkualitas, hal ini bahkan bisa meningkat hingga 80 persen. Tidur yang berkualitas bisa meningkatkan memori dan kesehatan otak. Untuk mendapatkan manfaat dari liburan yang dilakukan, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan dalam melakukan liburan yaitu:

1. Melakukan perjalanan jauh, sehingga memaksa seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan meningkatkan kreativitas.

2. Jadwalkan waktu untuk tidur, waktu luang dan olahraga selama liburan, jika ketiganya dimasukkan dalam jadwal berlibur maka bisa mendapatkan manfaat dari liburan bagi otak.

85 3. Hindari pekerjaan, peneliti dari Tel Aviv University menemukan bahwa orang yang selalu berhubungan dengan pekerjaan seperti selalu membawa Blackberry kemungkinan tidak mendapatkan manfaat dari berlibur.

4. Melakukan sosialisasi, dalam Journal of Travel Medicine diketahui bahwa melakukan sosialisasi dengan teman baru bisa menurunkan stres.

Menurut Poldrack (dalam Bararah, 2011:2), berlibur akan memberikan pengalaman baru, yang akan membuat otak merespons dengan melepaskan dopamin ke dalam hippocampus, yaitu bagian otak yang menciptakan memori atau kenangan. Hal ini akan meningkatkan memori dan membantu melindungi dari penyakit alzheimer. Poldrack juga menuturkan bahwa ketika seseorang lelah, maka korteks prefrontal akan kewalahan akibat banyaknya hormon stres dan membuat seseorang kehilangan fokus atau konsentrasi. Individu harus diberi waktu jeda untuk rileks dan santai untuk mengembalikan konsentrasinya. Hasil studi menemukan bahwa 2-3 hari setelah liburan, seseorang akan mampu mengemballikan daya memori otak bahkan bisa meningkat hingga 80 persen. Tidur yang berkualitas bisa meningkatkan memori dan kesehatan otak

Peneliti Amerika dan Perancis menemukan bahwa liburan bisa meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kesadaran akan koneksi yang terputus serta mendorong orang untuk mencoba sesuatu yang baru, karena ketika liburan pikiran kreatif seseorang akan tersalurkan.

Jika liburan anak diisi dengan kegiatan yang terprogram, tentunya suasana rileks dan santai tidak boleh ditinggalkan. Anak yang berada pada tingkatan kelas akhir, mengisi liburan sering digunakan untuk kegiatan drill dalam rangka persiapan ujian akhir. Ada juga kegiatan yang diperuntukkan bagi kelas di bawahnya, karena alasan sekolah tidak memiliki waktu untuk melaksanakan kegiatan tersebut seperti kegiatan pramuka dan diklat. Kalau hal demikian harus ditempuh, maka suasana liburan harus tetap dipertahan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, yaitu suasana yang rileks dan santai, tidak dipenuhi dengan kegiatan yang selalu membutuhkan konsentrasi tinggi.

Menurut Danie (Suciatiningrum, 2015:1), dalam mengajak liburan anak orang tua harus mengusahakan liburan yang mengandung nilai pendidikan, sejak

86 perencanaan hingga pelaksanaan. Orang tua bisa mengajak anak-anak mereka berdiskusi tentang ke lokasi kunjungan dan apa saja yang harus dipersiapkan. Selain itu, orang tua juga perlu mendiskusikan tentang budget liburan yang akan dilaksanakan, dan usahakan efektif efisien.

Liburan dapat membantu menciptakan keluarga yang harmonis

Berikut alternatif destinasi liburan yang mendidik namun tidak membutuhkan biaya mahal.

1. Anak balita s.d usia kelas 3 SD biasanya suka hewan, jadi destinasi wisata tidak ada salahnya mengajak anak-anak ke kebun binatang. Anak-anak seusia tersebut juga sudah bisa diarahkan ke tempat wisata yang bermanfaat semisal museum. 2. Jika keluarga suka rekreasi yang berbau alam, semisal pantai atau gunung, maka

pilihlah tempat yang nyaman dan aman. Sebaiknya, orang tua melibatkan anak dalam menyiapkan beragam keperluan agar anak mempunyai tanggungjawab. Anak bisa diajak berpikir kreatif, barang apa saja yang mereka butuhkan sesuai dengan situasi tujuan wisata. Misalnya, bila pergi ke gunung, anak bisa tahu alat apa yang harus dibawa demikian juga jika pergi ke pantai.

3. Bila tidak ada budget untuk liburan ke tempat wisata, orangtua jangan pasrah dan membiarkan anak mengisi liburan tanpa pengalaman. Orangtua bisa menghidupkan suasana liburan yang menyenangkan di rumah, misalnya

87 mengajak anak menyulap barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Meski aktivitas hanya menggunting dan mencari barang bekas, anak akan puas saat melihat barang hasil kerajinan dan bangga bila diminta bercerita di depan kelas atau teman-temannya seusai libur sekolah.

4. Wisata religi bisa menjadi alternatif liburan yang menyenangkan sekaligus mendidik. Ajak mereka mengunjungi tempat ibadah atau pondok pesantren dan jelaskan apa yang bisa dipelajari anak dari tempat-tempat tersebut.

5. Berkunjung ke rumah nenek atau saudara. Orang tua dapat mengajak anaknya mengunjungi rumah nenek atau saudara sebagai kegiatan wisata. Kunjungan ke rumah nenek atau saudara dimaksudkan untuk menjalin tali persaudaraan dan mengenalkan anak kepada saudara-saudaranya di kampung halaman nenek. Selain nilai persaudaraan, kunjungan ke rumah nenek juga memperkenalkan kepada anak tentang perlunya berbhakti kepada orang tua.

88 Bagian Empat

Penutup

Komunikasi dalam pendidikan sangat penting antara sekolah dengan orang tua atau sebaliknya. Komunikasi dalam pendidikan ini mampu membantu sekolah dalam upaya membentuk kepribadian dan mengembangkan potensi diri anak didiknya. Bagi orang tua, komunikasi pendidikan ini sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan sekolah dan anaknya selama proses pendidikan.

Komunikasi pendidikan ini juga sebagai media untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak di rumah. Orang tua perlu memahami cara pengasuhan yang benar agar langkah-langkahnya dapat mensupport upaya sekolah dalam mendidik anaknya. Kesamaan langkah antara orang tua dan sekolah ini penting dalam proses pendidikan anak, agar anak tidak mengalami konflik diri, di mana anak mengalami kebingungan akibat suasana pengasuhan di rumah tidak sejalan dengan kebijakan-kebijakan sekolah.

Orang tua harus memahami cara pengasuhan yang benar di rumah agar dapat menumbuhkembangkan potensi anaknya secara tepat. Pengasuhan yang baik dan benar antara lain dalam menciptakan lingkungan di rumah, menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang, menciptakan dan memilih lingkungan sosial yang baik bagi anak, mengatur konsumsi nutrisi yang cukup bagi anak, membantu anak mengatasi masalah secara bijak, memberikan reward dan punishmen yang mendidik, menjaga kondisi kesehaan fisik dan psikhis anak secara baik.

89 DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, T., (2015). Cara Menangani Kesulitan Belajar Pada anak. Diambil pada tanggal 7 Desember pukul 09.15 dari http://biropsikologi.info/cara-menangani-kesulitan-belajar-anak.html

Bararah, V.F., (2011). Otak manusia butuh liburan. Diambil pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 17.20 dari http://health.detik.com/read/2011 /08/16/ 173152 /1705076/766/otak-manusia-butuh-liburan

Berns, R.M .(2004). Child, family, school, and community. Colonia Polanco: Thomson Learning

Bunda. (2010). Hukuman yang efektif. Diambil pada tanggal 6 Desember 2016 pukul 12.30 dari http://www.rumahbunda.com/parenting/hukuman-yang-efektif/ Deeann. (2015). Tips ketika memberi reward dan punishment pada anak. Diambil pada

tanggal 7 Desember 2016 pukul 14.00 dari http://www.rosediana.net/2015/03/tips-ketika-memberi-reward-dan-punishment-pada-anak/

Decker, L.E & Decker, V.A. (2003). Home, school, and community partnership. Oxford: Scarecrow Press, Inc

Epstein, J.L .(2009). School, family and community partnership. California: Crown Press

Grant, K.B & Ray, J.A .(2010). Home, school, and community collaboration. California: SAGE Publications, Inc

Jensen, E., (2010). Guru Super & Super Guru. (Terjemahan Benyamin Molan). Jakarta Barat:Indeks

Knight, G.R. (2007). Filsafat pendidikan (terjemahan Mahmud Arif). Yogyakarta:Gama Media

Marsh, C. (2010). Becoming a teacher: Knowledge, skills, and issues. French Fores:Pearson

McDermott, D .(2008). Developing caring relationships among parents, children, schools, and communities. California: Sage Publications, Inc

Norton, G.R., (1977). Parenting. New Jersey:Prentice-Hall, Inc

Novi, S.R. (2012). Sarapan nasi agar otak lebih cerdas. Diambil pada tanggal 9 Februari 2015 dari http://www.kompasiana.com/noviesr/sarapan-nasi-agar-otak-lebih-cerdas_551ad857a333118d1fb65ab6.

90 Nurjannah, N. (2015). Pentingnya menjalin komunikasi orang tua dan guru dalam pendidikan karakter anak. Diambil pada tanggal 6 Desember 2016 pukul 13.15 dari http://www.kompasiana.com/nnunung/pentingnya-menjalin-komunikasi-

orang-tua-dan-guru-dalam-membangun-karakter-anak_54f7783ea3331153688b4596

Olsen&Fuller, M.O. (2012). Home and school relation. New Jersey:Pearson

Paretta, L. (2004). Makanan untuk Otak (Terjemahan Shinta Teviningrum). Jakarta: Erlangga

Porter, B. (1999). Quantum learning. Bandung: Kaifa

Rosa, A. (2014). Penyebab dan Ciri anak sedang stress. Diambil pada tanggal 7 Desember 2016 pukul 14.00 dari http://rona.metrotvnews.com/read /2014/11/27/324571/penyebab-ciri-anak-sedang-stres

Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece, J.L,. (2012). Motivasi dalam pendidikan:Teori, penelitian dan aplikasi. (Terjemahan Ellys Tjo). Kembangan Utara:Indeks

Sofa, E., (2015). Ciri-ciri anak stress dan pencegahannya. Diambil pada tanggal 4 Desember 2016 pukul 13.00 dari http://www.ummi-online.com/ciriciri-anak-stres-dan-pencegahannya.html

Suciatiningrum, D., (2015). Tips mengisi liburan sekolah anak yang mendidik dan tak banyak biaya. Diambil pada tanggal 4 Desember 2016 pukul 12.00 dari http://www.tribunnews.com/travel/2015/12/21/tips-mengisi-liburan-sekolah-anak-yang-mendidik-dan-tak-banyak-menelan-biaya

Tate, M.L. (2013.) Menyiapkan anak untuk sukses di sekolah dan kehidupan : 20 cara untuk meningkatkan kekuatan otak anak anda. (Terjemahan Dyah Widya Prabaningrum). Kembangan Utara:Indeks

Tilaar, H.A.R. (2002). Perubahan sosial dan pendidikan: Pengantar pendidikan transformatif untuk Indonesia. Jakarta:Grasindo

………...(2004). Paradigma baru pendidikan nasional. Jakarta: Rineka Cipta Tim Olvisa. (2013). Tiga belas tips membantu anak mengatasi stress. Diambil pada

tanggal 6 Desember pukul 13.00 dari http://olvista.com/13-tips-membantu-anak-mengatasi-stress/

91 Tentang Penulis:

Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd

Lahir di Grobogan, 09 Maret 1971 sekarang tinggal Jl. Abiyasa no 7A, Krajan, RT. 02/RW.01, Dukuh Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah. Pendidikan Sarjana (S1) ditempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan PAI, program Magister (S2) Manajemen Pendidikan dan Doktor (S3) Ilmu Pendidikan ditempuh di Universitas Negeri Yogyakarta dengan Beasiswa BPPS dari Dikti Diknas. Sejak tahun 2000 mengajar di IAIN Salatiga

Karya ilmiah terakhir antara lain : 1) Pendidikan di negara muslim sekular (refleksi atas pendidikan di Nilufer School [Yildirim Ilkogretim Okulu] dan Fetih Koleji Turkey) penelitian tahun 2009; 2) Memilah Ajaran Islam dan Tradisi Muslim (Telaah verifikatiif atas kemiripan-kemiripan tradisi masyarakat muslim di Jawa dengan upacara Hindhu) penelitian tahun 2013; 3) Kemitraan Pendidikan : Membangun relasi sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, buku tahun 2012; 4) Pembelajaran Tematik Integratif (Konsep Dasar dan Aplikasi), buku tahun 2014; 5) Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif Internal dan Eksternal di Madrasah Ibtidaiyah, penelitian tahun 2014

Dokumen terkait