BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
H. Tanggapan Responden Terhadap Efektifitas Pengelolaan Kas Pada PT
I. Analisis Serta Pengujian
2. Analisis Korelasi
Digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel independen (pengendalian intern) dan variabel dependen (pengelolaan kas). Adapun rumus sebagai berikut:
r =
n XY − ( X)( Y) n X2− ( X)2 n Y2− ( Y)2Sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi, penelitian menggunakan satuan angka-angka sebagai berikut:
Tabel 3
Tabel kriteria koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,019 Sangat Rendah
0,20 – 0, 399 Rendah
0.40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Penulis
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan bagian keragaman total dari variabel tak bebas yang dapat diperhitunkan oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan koefisien diterminasi, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 × 100%
Keterangan:
KD = 0%, berarti berpengaruh pengendalian intern (variabel X) terhadap pengelolaan kas dan efektivitasnya (variabel Y).
KD = 100% berarti pengaruh pengendalian intern (variabel X) tehadap pengelolaan kas dan efektivitasnya (variabel Y).
Berdasarkan rumus diatas maka hasil perhitungan dapat dikategorikan dalam kriteria besarnya pengaruh berdasarkan tabel sebagai berikut:
Tabel 4
Kriteria Koefisien Determinasi
Interval Tingkat Pengaruh
0% - 19,9% Sangat Rendah
20% - 39,9% Rendah
40% - 59,9% Sedang
60% - 79,9% Kuat
80% - 100% Sangat Kuat
Sumber: Penulis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. PT Pos Indonesia
PT Pos Indonesia bergerak dalam bidang jasa pelayanan bagi masyarakat (publik). Pada awalnya PT Pos indonesia melalui aktivitasnya dengan melayani pengiriman surat menyurat, transfer dan sebagaimana mestinya. Namun belakangan ini aktivitas PT Pos Indonesia ini semakin kompleks seiring berkembanya zaman dan kebutuhan manusia. Salah satu aktivitasnya akhir-akhir ini adalah dengan melakukan pelayanan pada jasa keuangan seperti pembayaran angsuran dan lain-lain.
Dengan adanya perkembangan usaha dari aktivitas yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia, maa sudah barang tentu semua komponen yang ada dalam organisasi perusahaan juga akan semakin banyak dan sifatnya sangat komleks. Aktivitas keuangan yang merupakan aktivitas utama pada kgiatan PT Pos tentu akan semakin kompleks dan semakin rumit. Hal ini
mengharuskan adanya pengelolaan dan manajemen yang cukup baik dalam menagani masalah keuangan. Selain itu masalah keuangan adalah suatu masalah yang sangat rawan di dalam suatu organisasi, mengingat masalah uang atau yang lebih dikenal dengan istilah kas. Kas sangat mudah untuk disalah gunakan atau diselewengkan. Dengan demikian diperlukan suatu cara atau alat yang dapat membantu manajemen untuk menagani persoalan uang atau kas tersebut.
43
Salah satu alat yang dianggap paling ampuh untuk mencegah terjadinya kecurangan atau penyalagunaan kas. Dengan cara menerapkan system pengendalian yang sifatnya rutin internal dilingkungan perusahaan atau organisasi. System pengendalian tersebut lebih dikenal dengan istilah system pengendalian intern (internal control).
B. Pelaksanaan Pengendalian Intern Kas Pada PT Pos Indonesia (persero) Cabang Makassar
Pengendalian intern kas sangat penting dilaksanakan pada setiap perusahaan, karena saldo kas merupakan aktiva yang sangat likwid sehingga sangat mudah untuk digelembungkan atau disalah gunakan dengan tidak semestinya. PT Pos Indonesia (persero) cabang Makassar menerapkan
pengendalian intern kas yang meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar yang utama di dalam lingungan perusahan sehingga tercermin sikap dan tindakan manajemen mengenai pengendalian perusahaan. Lingkungan pengendalian erat hubungannya dengan pelaksanaan oprasional, yaitu para pegawai yang melaksanakan kegiatan perusahaan. Sehingga secara langsung akan menentukan corak organisasi yang akan mempengaruhi kesadaran mengendalikan para pegawai yang terdiri dari:
a. Falsafa Manajemen dan Gaya Operasi b. Struktur Organisasi
c. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab d. Kebijakan Perusahaan .
2. Pekiraan Resiko
Perkiraan resiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang berhubungan dengan pengendalian intern. Resiko-resiko yang ada disebakan oleh faktir-faktor intrn dan extern. Resiko dapat timbul oleh keadaan sebagai berikut :
a. Perubahan Lingkungan PT Pos Indonesia
Perubahan peraturan atau lingkungan opersai organisasi dapat mengakibatkan perubahan dalam tekanan persaingan dan resiko yang bebeda. PT Pos Indonesia (persero) cabang Makassar terus berusaha melakukan penyempurnaan pengendalian intern terhadap kas agar
terhindar dari manipulasi dan pencurian dengan dilakukannya evalusai dan perbaikan-perbaikan atas pengendalian intern yang telah berjalan.
b. Pengawai Baru
Dengan adanya pengawai baru yang masih mempunyai semangat kerja yang tinggi akan memacu pengawai lainnya untuk bekerja dengan lebih baik. Disampin itu, PT Pos Indonesia (persero) cabang Makassar merekrut pengawai yang baik dan berkualitas serta melakukan/mengutus pendidikan dan pelatihan untuk menanggulangi rasio tenaga kerja dengan kapasitas pekerjaan.
c. Teknologi Baru
PT Pos Indonesia (Persero) cabang Makassar telah menggunakan system koputarisasi dalam membuat bukti-bukti transaksi, sehingga dapat meminimalkan kecurangan yang mungkin terjadi dan menefesiankan atau menghemat waktu kerja. Tetapi untuk system absensi perusahaan masih menggunakan cara manual yang memungkinkan terjadinya penyimpangan.
3. Aktivitas Pengendalian
Penerimaan kas pada PT Pos Indonesia (persero) cabang
Makassardiperoleh dari penjualan/pelayanan jasa yang diberikan dengan memperoleh imbalan langsung secara tunai dari pelanggan atau masyarakat.
Selain itu, penerimaan kas juga diperoleh dari jasa pelayanan dari lembaga atau perusahaan lain yang menjadi mitra PT Pos Indonesia (Persero) khususnya cabang Makassar.
Akibat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sering terjadi penyelewengan/enyalagunaan untuk hal-hal yang tidak semestinya, maka PT Pos Indonesia (persero) cabang Makassar memerlukan pengendalian intern yang diharapkan dapat menciptakan pengelolaan kas yang efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pengendalian intern yang telah dilaksanakan harus senantiasa dievaluasi dan ditinjau ulang.
Aktivitas pengendalian (Control Activitas) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirasakan bahwa iperlukan tindakan untuk meredam resiko
dalam upaya pencapaian keseluruhan tujuan secara umum. Unsure-unsur aktivitas sebagai berikut:
a. Pelaksanaan review.
b. Pengendalian fisik.
c. Pemisahan tugas.
4. Informasi dan Komunikasi
Untk mencapa pengendalin intern yang efektif, maka informasi dan komonikasi harus berjalan dengan baik. Diantaranya dengan pencatatan informasi yang baik, panduan kebijakan yang tercantum pada peraturan PT Pos Indonsa dan laporan keuangan yang disusun secara priodik. Unsur- unsure dari informasi dan komonikasi adalah sebagai berikut:
a. Menyusun dan mncatat semua transaksi yang sah b. Pengklasifikasian transaksi keuangan
c. Komunikasi
5. Pemantauan/Penindak Lanjut
Pemantauan/penindak lanjut kegiatan rutin PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Makassar diaksanakan oleh bagian-bagian yang terkait. Misalnya pemantauan untuk kegiatan penerimaan dan pengeluaran serta pencatatan kas dilaksanakan oleh Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan. Pemantauan secara umum pada PT.Pos Indonesia yang dilakukan oleh piminan terhadap bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan. Kemudian hasil dari
pemantauan tersebut di evaluasi dan di ambil tindakan koreksi bila terjadi penyimpanan.
Pemantauan yang di lakukan terhadap kas merupakan pemantauan terhadap:
1. Jumlah Kas yang ada pada berangkas dengan catatan yang ada dan bukti-bukti pendukungnya.
2. Ketersediaan kas paa perusahaan untuk membiayai kebutuhan operasional.
3. Peraturan dan kebijakan yang ada.
4. Pencatatan lembur karyawan dan jumlah karyawan agar tidak terjadi pembayaran gaji pada orang yang salah.
5. Pencatatan transaksi yang sesuai dengan prosedur dan bukti-bukti yang telah di otorisasi.
C. Pengelolaan Kas Pada PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar
Adapun pengelolaan kas yang terdapat pada PT Pos Indonesia(persero) cabang makassar sebagai berikut:
a. Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar diperoleh dari jasa layanan yang pada umumnya diterima dalam bentuk tunai.
Pendapatan lain-lain yang berasal dari pendapatan bunga. Prosedur
penerimaan dari jasa pelayanan tunai pendapatan bunga adalah pendapatan diperoleh dari jasa berbagai jenis pelayanan kepada konsumen/masyarakat.
Alur sistem penerimaan jasa pelayanan yaitu kasir menerima uang dari para
pelanggan sebesar jumlah tarif jasa atau tagihan sejumlah dalam kuitansi/bukti pembayaran secara tunai. Kemudian kasir membuat bukti pembayaran yang sedang berjalan rangkap tiga, yaitu:
1. Lembar pertama : untuk pelanggan 2. Lembar kedua : untuk bagian akuntansi 3. Lembar ketiga : untuk bagian arsip
Bagian akuntansi setelah menerima bukti penerimaan tunai akan memasukkan kedalam jurnal, yaitu:
Kas Rp. xxx
Pendapatan jasa Rp. xxx
Untuk penerimaan kas dari pendapatan lain-lain, prosedur penerimaan kas adalah sebagai berikut:
Penerimaan dari pendapatan lain-lain oleh bagian akuntansi dijurnal sebagai berikut:
Kas Rp. xxx
Pendapatan jasa lainnya Rp. xxx
Pada akhir kerjanya, bagian akuntansi memeriksa bukti-bukti transaksi dan kas yang ada pada kasir. Setalah mencocokkan jumlah uang yang diterima dengan jumlah yang tercantum pada bukti kas masuk, maka bagian keuangan menandatangani bukti kas masuk tersebut. Kemudian uang tersebut disimpan oleh bagian keuangan untuk disetor keban pada hari itu juga atau paling lambat keesokan harinya.
b. Pengelolaan kas kecil
Prosedur pengelolaan kas kecil melibatkan bagian keuangan, bagian akuntansi, dan kasir. Adapun prosedur serta ketentuan yang harus dilakukan atau ditaati untuk melaksanakan transaksi pengelolaan kas kecil dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengisian dana kas kecil pada PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar ini menggunakan sistem imprest, dan jumlah saldo kas kecil yang ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. Bagian keuangan menyerahkan uang tunai kepada pemegang dana kas kecil sebesar jumlah biayah yang telah dikeluarkan untuk keperluan rutin dan segera. Pengisian kas kecil dilakukan satukali dalam satu minggu.
Berdasarkan bukti-bukti transaksi, pemegang dana kas kecil mengajukan pengisian kembali dana kas kecil kepada bagian keuangan.
Setelah mendapat persetujuan, maka pemegang dana kas kecil mengisi formulir pengisian kembali dana kas kecil rangkap dua untuk mendapatkan uang tunainya kepada bagian keuangan masing-masing:
1. Lembar pertama sebagai arsip bagian keuangan
2. Lembar kedua diberikan kepada bagian akuntansi selanjutnya pemegang dana kas kecil akan mencatat dalam buku kas kecil. Setelah pengisian dana, jumlah saldo kas kecil harus sebesar Rp 5.000.000,00.
dan bagian akuntansi akan menjurnal sebagai berikut:
Macam-macam pengeluaran Rp. xxx
Kas/Bank Rp. xxx
Dalam buku kas kecil tercantum semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil. Berdasrkan dari data buku tersebut, tiap bulan
pemegang dana kas kecil, yaitu kasir, membuat laporan kas kecil selama satu bulan. Selanjutnya laporan tersebut akan diserahkan kepada kepala bagian akuntansi untuk diperiksa.
c. Pegeluaran kas
Transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada PT Pos Indonesia
(persero) pada umumnya meliputi:
a. Pengeluaran kas untuk ditransfer kerekening kantor pusat b. Pengeluaran kas untuk membayar gaji pegawai harian/honor.
c. Pengeluaran kas untuk mengisi dana kas kecil.
d. Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan/peralatan inventaris.
Prosedur pengeluaran kas untuk diteransfer kerekening kantor pusat dilakukan pada setiap awal bulan, setelah pelaporan keuangan dikantor cabang yang dilakukan pada akhir bulan. Bagian akuntansi akan melakukan transfer dana kerekening kantor pusat kemudian mencatat dan membuat laporan kepada bagian keuangan. Untuk kegiatan ini bagian akuntansi akan mencatat didalam jurnal yaitu:
Rekening kantor Rp. xxx
Kas/bank Rp. xxx
Prosedur pengeluaran kas untuk membayar gaji pegawai/honorarium dilakukan pada akhir bula. Kasir menyerahkan daftar gaji, daftar gaji dan rekapitulasi kinerja pegawai kepada bagian keuangan. Kemnudian bagian keuangan memeriksa dan mentransfer gaji setiap pegawai honor kedalam rekening masing-masing pegawai.
Bagian akuntansi akan mencatat didalam jurnal yaitu:
Gaji pegawai honorarium Rp. xxx
Kas/bank Rp. xxx
Prosedur pengeluaran dana kas kecil melibatkan bagian yang
membutuhkan, bagian keuangan dan kasir. Transaksi pengeluaran yang terjadi adalah pengeluaran untuk keperluan rutin PT Pos Indonesia (persero) caban makassar.
Adapun prosedur pengeluaran kas PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar dapat dijelaskan, yaitu bagian yang membutuhkan mengisi formulir permintaan pengeluaran kas kecil, untuk memperoleh sejumlah uang.
Formulirnya dua rangkap, didistribusikan kepada:
1. Lembar pertama : untuk bagian yang meminta.
2. Lembar kedua : untuk arsip kasir
Setelah diisi dan disetujui oleh bagian keuangan, maka kasir akan memberikan sejumlah uang sebesar yang tertera dalam formulir tersebut kepada bagian yang bersangkutan.
Efektivitas peneglolaan kas dapat dicapai jika hal-hal berikut ini dapat dihindari/dikurangi:
1. Lapping yaitu menyelewengkan kas dengan cara melaporkan penerimaan lebih lambat daripada saat penerimaannya.
2. Tidak melaporkan hasil penerimaan jasa yaitu transaksi penjualan yang terjadi tidak dilaporkan dan mengantungi uang hasil penerimaan jasa.
3. Membukukan pengeluaran palsu yaitu membuat bukti palsu atau pengeluaran yang dicatat sebenarnya tidak pernah terjadi atau tidak pernah ada.
4. Kitting yaitu pinjaman tanpa mendapat persetujuan, dengan cara tidak mencatat pembayaran, tetapi mencatat penyetoran dalam hal melakukan transfer ke bank.
5. Mencantumkan jumlah yang salah pada buku kas yaitu jumlah kas yang diterima dengan jumlah yang dicatat dalam buku kas berbeda.
D. Karakteristik Responden
Dalam melakukan analisis ini penulis dibantu dengan pertanyaan kuesioner, yang hasilnya kemudian dikelompokkan dan dihitung. Selain itu penulis juga melalukan pengamatan langsung dan wawancara dengan pegawai PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar yang terkait dengan hal yang penulis bahas serta penulis paparkan karakteristik responden, dan data responden yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini sebanyak 30 responden.
Adapun data mengenai karakteristik responden adalah sebagai berikut:
1. Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5
Profil Responden Berdasarkan Mmjenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah responden persentase
Laki-laki 20 66,67%
Perempuan 10 33,33%
Jumlah 30 100%
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui profil petugas/pegawai kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar berdasarkan jenis kelamin. Data yang diperoleh melalui kuesiner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki/pria berjumlah 20 orang atau sebesar 66,67%, dan responden berjenis kelamin perempuan/wanita berjumlah 10 orang atau sebesar 33,33%, jadi
responden paling banyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki, karena laki-laki lebih tanggap dan cekatan dalam menjalankan sebuah pekerjaan.
2. Profil responden berdasarkan usia
Profil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6
Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah responden persentase
21-30 tahun 6 20%
31-40 tahun 7 23,33%
41-50 tahun 14 46,67%
51 tahun keatas 3 10%
Jumlah 30 100%
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui profil petugas/pegawai kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar berdasarkan usia. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden yang berusia antara 21-30 tahun berjumlah 6 orang atau sebesar 20%, yang berusia antara 31-40 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar 23,33%, yang berusia antara 41-50 tahun berjumlah 14 orang atau sebesar 46,67%, yang berusia antara 51 keatas 3 orang atau sebesar 10%. Jadi responden paling banyak berdasarkan usia adalah responden yang berusia antara 41-50 tahun.
3. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir
Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 7
Profil Responden Berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan terakhir Jumlah responden persentase
S2 1 3,33%
S1 12 40%
SMA 17 56,67%
Jumlah 30 100%
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui profil petugas/pegawai kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar berdasarkan
pendidikan terakhir. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan S2
bejumlah 1 orang atau 3,33%, responden yang berpendidikan S1 berjumlah 12 orang atau 40%, responden yang berpendidikan SMA berjumlah 17 orang atau 56,67%. Jadi responden paling banyak berdasarkan pendidikan terakhir adalah SMA.
4. Profil responden berdasarkan lama kerja
Profil responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8
Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama bekerja Jumlah responden persentase
1-10 6 20%
11-20 9 30%
21-30 15 50%
jumlah 30 100%
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui profil petugas/pegawai kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar berdasarkan lama bekerja. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukkan bahwa responden yang lama bekerja berkisar antara 1-10 tahun 6 orang atau 20%, untuk responden yang lama bekerja berkisar antara 11-20 tahun 9 orang atau 30%, untuk responden yang lama bekerja berkisar antara 21-30 tahun 15 orang atau 50%. Jadi responden paling banyak berdasarkan lama bekerja adalah berkisar antara 21-30 tahun.
E. AnalisisPengaruh Pengendalian Intern Atas Pengelolaan Kas Pada PT.
Pos Indonesia (cabang) Makassar
Pengawasan dan pemeriksaan merupakan salah satu cara untuk membantu terwujudnya tata kelola yang baik. Serta merupakan salah satu faktor terwujudnya kekuatan pendorong dalam upaya peningkatan efisiensi, efektivitas serta kehematan penyelenggaraan tata kelola keuangan yang baik.
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian dengan memberikan penilaian atas jawaban responden yang telah diisi oleh 30 responden yang bekerja dilingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar, dimana untuk menerapkan peringkat atau hasil dalam tiap variabel pengendalian
intern dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
% Persentase = skor aktual
skor ideal × 100%
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian erat hubungannya dengan pelaksanaan oprasional, yaitu para pegawai yang melaksanakan kegiatan perusahaan.
Sehingga secara langsung akan menentukan corak organisasi. Kebijakan ini perlu dilakukan secara terencana agar tercipta pengendalian yang baik. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap indikator lingkungan pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara skor aktual dan skor ideal. Dari semua jawaban responden, maka dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel 9
Persentase Skor Lingkungan Pengendalian Tangapan
responden/bobot
Instrumen
Total
1 2 3
Sangat setuju/5 20 13 16 245
Setuju/4 9 16 14 156
Ragu-ragu/3 1 1 0 6
Tidak setuju/2 0 0 0 0
Sangat tidak setuju/1 0 O 0 0
Skor aktual 139 132 136 407
Skor ideal 150 150 150 450
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel diatas, maka untuk mencari bagaimana tanggapan responden terhadap indikator lingkungan pengendalian dapat digunakan rumus sebagai berikut:
% Persentase = skor aktual
skor ideal × 100%
% Persentase =407
450× 100%
% Persentase = 90,44 %
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap lingkungan pengendalian adalah sebesar
90,44%. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan pengendalian dilingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar adalah sangat baik dimata responden, bahwa lingkungan pengendalian ini telah sangat memadai, dan mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
2. Penaksiran resiko
Dalam pelaksanaan pelayanan dilingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar perlu didukung dengan adanya standar akuntansi keuangan Standar akuntansi keuangan perlu dilakukan secara terencana agar terciptanya penaksiran resiko yang baik agar bertujuan untukmenganalisis, mengidentifikasiresiko yang akan timbul. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap indikator penaksiran resiko dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara skor aktual dan skor ideal. Dari semua jawaban responden, maka dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel 10
Persentase Skor penaksiran resiko Tangapan
Berdasarkan tabel diatas, maka untuk mencari bagaimana tanggapan responden terhadap indikator penaksiran resiko dapat digunakan rumus sebagai berikut:
% Persentase = skor aktual
skor ideal × 100%
% Persentase =516
600× 100%
% Persentase = 86 %
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap penaksiran resiko adalah sebesar 90,44%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penaksiran resiko dilingkup kantor PT
Pos Indonesia (persero) cabang makassar adalah sangat baik dimata responden, sehingga tidak menghalagi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
3. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian (Control Activitas) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirasakan bahwa diperlukan tindakan untuk meredam resiko dalam upaya pencapaian keseluruhan tujuan secara umum. Serta perlu didukung dengan adanya kebijakan dan prosedur yang dibangun oleh manajemen dalam menciptakan laporan keuangan yang
objektif.Kebijakan dan prosedur ini perlu dilakukan secara terencana agar tercitanya aktivitas pengendalian yang baik. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap indikator aktivitas pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara skor aktual dan skor ideal. Dari semua jawaban responden, maka dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel 11
Persentase Skor aktivitas pengendalian Tangapan
responden/bobot
Instrumen
Total
8 9 10
Sangat setuju/5 24 23 21 340
Setuju/4 6 7 9 88
Ragu-ragu/3 0 0 0 0
Tidak setuju/2 0 0 0 0
Sangat tidak setuju/1 0 0 0 0 Skor aktual 144 143 141 428
Skor ideal 150 150 150 450
Sumber: Penulis
Berdasarkan tabel diatas, maka untuk mencari bagaimana tanggapan responden terhadap indikator aktivitas pengendalian dapat digunakan rumus sebagai berikut:
% Persentase = skor aktual
skor ideal × 100%
% Persentase =428
450× 100%
% Persentase = 95,11 %
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap aktivitas pengendalian adalah sebesar 95,11%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas pengendalian dilingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar adalah sangat baik dimata responden, hal ini terjadi karena pada lingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar, kebijakan dan prosedur yang dibangun oleh manajemen mencapai tujuan laporan keuangan yang
objektif.
4. Informasi dan komunikasi
Untuk mencapa pengendalin intern yang efektif, maka informasi dan komonikasi harus berjalan dengan baik. Diantaranya dengan
pencatatan informasi yang baik, panduan kebijakan yang tercantum pada
peraturan PT Pos Indonsa dan laporan keuangan yang disusun secara priodik. Informasi dan komonikasi perlu dilakukan secara terencana agar tercipta lingkungan pengendalian yang baik. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap indikator informasi dan komonikasi dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara skor aktual dan skor ideal. Dari semua jawaban responden, maka dapat dilihat pada tebel berikut ini:
Tabel 12
Persentase Skor informasi dan komonikasi Tangapan
Berdasarkan tabel diatas, maka untuk mencari bagaimana
tanggapan responden terhadap indikator informasi dan komonikasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:
% Persentase = skor aktual
skor ideal × 100%
% Persentase =438
450× 100%
% Persentase = 97,33 %
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap informasi dan komonikasi adalah sebesar 97,33%. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi dan komonikasi dilingkup kantor PT Pos Indonesia (persero) cabang makassar adalah sangat baik dimata responden, hal ini terjadi karena informasi dan komonikasi dilakukan secara terus menerus sehingga dapat berjalan lancar dan
memberikan keyakinan yang memadai bahwa yang dilaksanakan telah dicatat
memberikan keyakinan yang memadai bahwa yang dilaksanakan telah dicatat