• Tidak ada hasil yang ditemukan

masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai 3 10 36 35 9 1 2 1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 43,5 47,5 51,5 55,5 59,5 63,5 67,5 71,5 75,5 Fr e ku e n si Interval

kriteria perbandingan. Data variabel penelitian perlu dikategorikan dengan

aturan sebagai berikut:

a) Kelompok baik/Ranking atas

Semua responden yang mempunyai skor sebanyak mean ideal ditambah

1 standar deviasi ideal ke atas (> Mi + 1 SDi).

b) Kelompok cukup baik/ Ranking Tengah

Semua responden yang mempunyai skor antara skor mean ideal

dikurangi 1 standar deviasi ideal dan skor mean ideal ditambah 1

standar deviasi ideal (antara Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi). c) Kelompok kurang baik/Ranking bawah

Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor mean

ideal dikurangi 1 standar deviasi ideal (< Mi – 1 SDi) (Anas Sudjiono, 2014: 176)

Sedangkan harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi (SDi) ideal

diperoleh berdasarkan rumus berikut ini:

Mean Ideal = 1 2 ( � �� �� + � ��� �ℎ) = 1 2 (76 + 19) = 38 Standar Deviasi = 1 6 ( � �� �� − � ��� �ℎ) = 1 6 (76−19) = 9,5

Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan

variabel Lingkungan Teman Sebaya (X2) dihitung sebagai berikut: Kelompok baik = > (Mi + 1 SDi)

= > (38 + 9,5)

= > 47,5

Kelompok cukup baik = (Mi – 1 SDi) sampai dengan (Mi + 1 Sdi) = 28,5 sampai dengan 47,5

Kelompok kurang baik = < (Mi – 1 SDi)

= < (38 – 9,5)

= < 28,5

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kriteria

kecenderungan X2, sebagai berikut:

Tabel 17. Kategori Kecenderungan Lingkungan Teman Sebaya

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1. > 47,5 94 96,91% Baik 2. 28,5 - 47,5 3 3,09% Cukup Baik 3. < 28,5 0 0% Kurang Baik Jumlah 97 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 94 siswa (96,91%) berada

pada Lingkungan Teman Sebaya dalam kategori baik, dan 3 siswa (3,09%)

berada pada Lingkungan Teman Sebaya dalam kategori cukup.

Berdasarkan distribusi kecenderungan frekuensi variabel Lingkungan

Gambar 7. Pie Chart Lingkungan Teman Sebaya

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan

Teman Sebaya Siswa Kelas X Keuangan SMK Negeri 1 Bantul tahun

ajaran 2014/2015 dalam kategori baik.

4. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru (X3)

Data tentang variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

diperoleh melalui angket dengan 20 butir pernyataan. Berdasarkan data

yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada 97 responden (siswa)

menunjukkan bahwa variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar

Guru diperoleh skor tertinggi sebesar 72 dari skor tertinggi yang mungkin

dicapai yaitu sebesar 80 (4 x 20) dan skor terendah sebesar 33 dari skor

terendah yang mungkin dicapai yaitu sebesar 20 (1 x 20). Berdasarkan

hasil analisis data diperoleh nilai Mean (M) sebesar 56,36, Median (Me)

sebesar 57, dan Modus (Mo) sebesar 58, dan Standar Deviasi sebesar

6,408. Untuk menyusun distribusi frekuensi Persepsi Siswa tentang

Metode Mengajar Guru dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 96,91%

3,09%

Lingkungan Teman Sebaya

Baik Cukup Baik Kurang Baik

1) Menentukan jumlah kelas interval

Jumlah kelas interval ditentukan dengan menggunakan rumus K = 1 +

3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel yang diteliti yaitu sebanyak

97 siswa.

K = 1 + 3,3 log 97

K = 1 + 3,3 (1,98677173)

K = 1 + 6,55634671

K = 7,55634671 dibulatkan ke atas menjadi K = 8.

2) Menentukan rentang kelas

Rentang kelas = (skor maksimum – skor minimum) = 72 – 33

= 39

3) Menentukan panjang kelas interval

Panjang kelas interval = �� � � � � � ℎ � � �� � = 39

8

= 4,875

Dibulatkan ke atas menjadi 5

Distribusi frekuensi nilai Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif 1. 33-37 1 1,03% 2. 38-42 2 2,06% 3. 43-47 4 4,12% 4. 48-52 20 20,62% 5. 53-57 25 25,77% 6. 58-62 35 36,08% 7. 63-67 4 4,12% 8 68-72 6 6,19% Jumlah 97 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode

Mengajar Guru tersebut dapat digambarkan dengan histogram sebagai

berikut:

Gambar 8. Histogram Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan

Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru. Untuk mengetahui

1 2 4 20 25 35 4 6 0 5 10 15 20 25 30 35 40 32,5 37,5 42,5 47,5 52,5 57,5 62,5 67,5 72,5 fr e ku e n si interval

kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari

sampel penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data variabel penelitian

perlu dikategorikan dengan aturan sebagai berikut:

a) Kelompok baik/Ranking atas

Semua responden yang mempunyai skor sebanyak mean ideal ditambah

1 standar deviasi ideal ke atas (> Mi + 1 SDi).

b) Kelompok cukup baik/ Ranking Tengah

Semua responden yang mempunyai skor antara skor mean ideal

dikurangi 1 standar deviasi ideal dan skor mean ideal ditambah 1

standar deviasi ideal (antara Mi – 1 SDi sampai Mi + 1 SDi). c) Kelompok kurang baik/Ranking bawah

Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor mean

ideal dikurangi 1 standar deviasi ideal (< Mi – 1 SDi) (Anas Sudjiono, 2014: 176)

Sedangkan harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi (SDi) ideal

diperoleh berdasarkan rumus berikut ini:

Mean Ideal = 1 2 ( � �� �� + � ��� �ℎ) = 1 2 (80 + 20) = 50 Standar Deviasi = 1 6 ( � �� �� − � ��� �ℎ) = 1 6 (80−20) = 10

Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan

variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru (X3) dihitung sebagai berikut:

Kelompok baik = > (Mi + 1 SDi)

= > (50+10)

= > 60

Kelompok cukup baik = (Mi – 1 SDi) sampai dengan (Mi + 1 Sdi ) = 40 sampai dengan 60

Kelompok kurang baik = < (Mi – 1 SDi)

= < (50-10)

= < 40

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kriteria

kecenderungan X3, sebagai berikut:

Tabel 19. Kategori Kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1. > 60 17 17,53% Baik 2. 40 – 60 79 81,44% Cukup Baik 3. < 40 1 1,03% Kurang Baik Jumlah 97 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 17 siswa (17,53%) berada

pada Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dalam kategori baik, 79

siswa (81,44%) berada pada Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

dalam kategori cukup baik, dan 1 siswa (1,03%) berada pada Persepsi

Berdasarkan distribusi kecenderungan variabel Persepsi Siswa tentang

Metode Mengajar Guru di atas, dapat disajikan dalam Pie Chart sebagai

berikut:

Gambar 9. Pie Chart Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Persepsi Siswa

tentang Metode Mengajar Guru Siswa Kelas X Keuangan SMK Negeri 1

Bantul tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori cukup baik.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data yang

diperoleh dalam penelitian. Data yang dianggap mewakili populasi

adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian yang digunakan

dalam uji normalitas ini adalah dengan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan analisis data dapat diketahui nilai signifikansi

yang menunjukkan normalitas jika harga koefisien Asymp. Sg pada

output Kolmogorov-Smirnov tes lebih besar dari alpha yang ditentukan

yaitu 5% (0,05). Hasil pengujian normalitas, sebagai berikut:. 17,53%

81,44% 1,03%

Persepsi Siswa tentang Metode

Dokumen terkait