BAB IV. METODE PENELITIAN
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara efektif selama 12 (dua belas) minggu, sejak mulai penelitian ini disetujui. Lokasi penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan
Minggu
Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Penyusunan Usulan
Geladikarya
2 Kolokium Usulan Geladikarya 3 Pengumpulan dan Analisis Data 4 Penyusunan Geladikarya 5 Seminar Perusahaan 6 Perbaikan Geladikarya 7 Sidang Geladikarya
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999.
Pendirian Bank Syariah Mandiri dilandasi oleh beberapa alasan, diantaranya:
1. Memenuhi kebutuhan umat Islam di Indonesia yang cenderung menghindari dari hal riba dalam kegiatan muamalahnya.
2. Memberikan alternatif kepada umat Islam dalam mempergunakan jasa perbankan.
3. Mengentaskan kemiskinan
Dalam operasional dan tugas utama perusahaan adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka, di samping menawarkan beberapa jasa keuangan lain.
5.1.1 Visi, Misi dan Shared Values Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.
Misi
• Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
• Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM
• Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat
• Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
• Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Shared Values
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang
disebut Shared ValuesBank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.
Excellence : Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
Teamwork : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.
Integrity : Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
Customer Focus : Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
5.1.2 Budaya Kerja
Sesuai dengan penelitian ini yang terkait dengan unsur prestasi kerja karyawan dan mendukung pada baik-tidaknya perilaku di perusahaan, maka perlu untuk mengetahui pola budaya kerja Bank Syariah Mandiri, antara lain :
1. Shiddiq: Bersikap jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Istiqomah: Bersikap teguh, sabar, dan bersahaja.
3. Fathanah: Profesional, disiplin, menaati peraturan, bekerja keras, dan inovatif.
4. Amanah: Penuh rasa tanggung-jawab dan saling menghormati dalam menjalankan tugas serta melayani mitra usaha.
5. Tabligh: Bersikap mendidik, membina, dan memotivasi pihak lain (para pegawai dan mitra usaha) untuk melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di bumi.
5.1.3 Gambaran kerja karyawan
Setelah melalui proses dari beberapa pengamatan dan interview terhadap semua divisi pada struktur organisasi Bank Syariah Mandiri (bagan 5.1), maka dapat disimpulkan mengenai gambaran kerjanya, yaitu :
1. Manajer pemasaran
- Bertangung-jawab terhadap segala penyaluran kredit dan pengumpulan dana tabungan yang berkenaan dengan pencapaian terget yang telah ditetapkan pada masing-masing sub-ordinat.
- Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan.
1.a Customer Service
- Memberikan pelayanan dan informasi terhadap nasabah dan calon nasabah.
- Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan sekaligus menangani penggantian buku tabungan.
- Memproses pembuatan ATM.
- Melayani pemberitahuan saldo melalui telephone.
1.b Marketing Oficer
- Menangani pembiayaan dan penagihan
- Menjaga dan mengontrol keluar masuk kredit agar tetap pada angka standar yang menjadi ketentuan perbankan.
1.c Analis Of icer
- Menganalisis data calon nasabah kreditur (Peminjam).
- Meneliti dan mengamati kelayakan pemberian pinjaman 2. Manajer Operasi
- Bertanggung-jawab terhadap manajemen operasional bank setiap hari.
- Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan.
2.a Pelaksana operasi (dana dan jasa)
- Mengatur keluar-masuk uang giral dan surat-surat berharga lainnya.
2.b Pelaksana Administrasi dan Pembiayaan
- Mengamati dan meneliti persyaratan calon kreditur (kelengkapan surat-surat ijin usaha dan lain-lainnya yang dianggap perlu).
- Mencairkan dana pinjaman setelah proses di atas
- Mengakses laporan keuangan pada pihak ekstern, yaitu kantor Bank Indonesia di Medan, dan pihak intern pada kantor pusat Bank Syariah Mandiri di Jakarta.
- Meminta laporan dari divisi marketing mengenai lancar-tidaknya angsuran kredit nasabah.
2.c Teller
- Menangani arus kas setiap hari
- Menjaga rutinitas transaksi keuangan nasabah - Menjaga likuiditas dana
- Memonitor transaksi di teller
3. Pengawas Intern
- Membuat berita acara dari gambaran kerja pada setiap divisi setiap hari - Menganalisis dari hasil dan risiko yang ditemukan di lapangan.
- Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan 4. Officer Rahn
- Melayani transaksi gadai
- Menaksir barang yang digadaikan berupa emas - Menentukan nilai atau harga jualnya.
- Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan 5. Pelaksana Sumberdaya Insani dan Umum
- Mengatur kebutuhan perusahaan.
- Menangani pajak dan biaya telephone, air, listrik dan kebutuhan lain perusahaan.
- Menangani kesejahteraan karyawan.
- Menangani dan membawahi para tenaga supir, kebersihan dan keamanan.
- Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan
5.1.4 Gambaran Penilaian (Performance Appraisal Report) BSM
Setiap individu (karyawan) diklasifikasikan menurut nama, jabatan, unit kerja, dan kapan mulai menjabat. Sedangkan angka (point) terbagi pada empat bagian, masing-masing memiliki enam klasifikasi (lihat lampiran).
1. Angka kurang dari lima puluh (<50) merupakan bentuk pencapaian di bawah 75% dengan kondisi tidak tercapai atau memiliki predikat tidak baik.
2. Angka antara lima puluh sampai kurang dari enam puluh (50 – <60) merupakan bentuk pencapaian antara 76% samapai dengan 85 %, dengan kondisi sebagian tercapai atau memiliki predikat hampir baik.
3. Angka antara enam puluh hingga kurang dari tujuh puluh (60 – <70) merupakan bentuk pencapaian sebesar 86% sampai dengan 94% dengan kondisi hampir tercapai atau memiliki predikat baik minus (-).
4. Angka antara tujuh puluh hingga kurang dari delapan puluh (70 – < 80) merupakan bentuk pencapaian sebesar 95% sampai dengan 102% dengan kondisi tercapai atau memiliki predikat baik plus (+).
5. Angka antara delapan puluh hingga kurang dari sembilan puluh (80 – < 90) merupakan bentuk pencapaian sebesar 103% sampai dengan 109% dengan kondisi lebih tercapai atau dengan predikat lebih baik.
6. Angka antara sembilan puluh hingga seratus (90 – 100) merupakan bentuk pencapaian di atas 109% dengan kondisi sangat tercapai atau memiliki predikat sangat baik. Pada bentuk pencapaian, lebih ditekankan pada karyawan yang melakukan pencapaian target pada standar atau ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Pencapaian yang melebihi target atau standar tersebut akan melebihi nilai 100%. Bentuk pencapaian seperti ini lebih diprioritaskan pada bagian marketing oficer.
5.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan perhatian pada analisis tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan menurunnya jumlah nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada, dimana hasil nantinya akan menjadi masukan kepada pihak manajemen perusahaan maupun pihak yang terkait dengan pemasaran produk gadai emas tersebut untuk menentukan faktor apa yang sebenarnya yang paling mempengaruhi minat konsumen untuk menggadaikan emasnya di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei (survey research).
Penelitian survei merupakan metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang relatif besar jumlahnya dengan menggunakan instrumen kuisioner. Kuisioner yang disusun diarahkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen gadai emas tersebut.
Dari hasil pengumpulan kuisioner, dapat dilihat karakteristik responden seperti pada tabel dibawah ini.
6.1.1 Jenis Kelamin.
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Chart Jenis Kelamin Responden
Gambar 6.1. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 206 orang (57 %), sedangkan yang berjenis kelamin pria hanya 158 orang (43 %). Dengan demikian dapat disimpulkan kebanyakan nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah berjenis kelamin wanita dengan persentase sebesar 57% orang dari 364 responden yang menjadi sampel penelitian ini.
6.1.2 Kategori Usia Responden
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan kategori usia dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Gambar 6.2. Chart Tingkat Usia Responden
Gambar 6.2. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berusia antara 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 162 orang (45%) sedangkan yang berusia antara 31 - 35 tahun sebanyak 102 orang (28%), dan yang berusia antara 25-30 tahun ada 45 orang (12%), serta yang berusia antara diatas 40 tahun sebanyak 55 orang (15%). Dengan demikian dapat dikatakan sebagian besar nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah berumur lebih besar dari 35 tahun, dan sedikit nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah tersebut berada pada umur dibawah 35 tahun.
6.1.3 Jenis Pekerjaan
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 6.3.
Gambar 5.3. Chart Jenis Pekerjaan Responden
Gambar 5.3. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar bekerja sebagai pegawai BUMN yaitu sebanyak 114 orang (31%), nasabah yang berstatus PNS sebanyak 75 orang (21%), nasabah yang berstatus TNI/Polri sebanyak 62 orang (17%), nasabah yang bekerja di bidang swasta berjumlah 24 orang (7%)
orang atau sebesar (24%). Dengan demikian nasabah yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar merupakan pegawai di pemerintahan baik pegawai negeri sipil, TNI/Polri maupun pegawai Negara di perusahaan BUMN dengan jumlah keseluruhan sebesar 251 orang (69%).
6.2. Pembahasan Hasil Penelitian
6.2.1. Staretgi Persaingan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Terhadap Bank Syariah Lain, Bank Konvensional Dan Perusahaan Gadai Emas
6.2.1.1 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman 1) Kekuatan
Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memiliki beberapa kekuatan yaitu biaya transaksi yang wajar, banyak dikenal masyarakat, pelayanan cepat, dan fasilitas Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas lengkap, bagi hasil menarik, ragam jasa banyak dan teknologi yang digunakan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas canggih.
a) Biaya Transaksi yang wajar
Biaya transaksi sangat wajar karena melakukan transaksi dan menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa nasabah akan dikenakan biaya administrasi per bulan. Biaya yang dikenakan kepada nasabah adalah biaya pengganti untuk penarikan tunai di ATM, sebab Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas di indonesia belum mempunyai mesin ATM sendiri sehingga penarikan tunai dilakukan di ATM bersama yang mayoritasnya adalah bank swasta.
b) Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas banyak dikenal
Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas telah dikenal masyarakat sejak tahun pendiriannya yaitu sejak tahun 2009, dengan munculnya Bank Syariah dengan Produk Gadai Emas yang pertama yaitu Bank Muamalat. Kemudian dari tahun ke tahun Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas mulai berkembang dan dikenal masyarakat hingga sekarang, terbukti dengan munculnya cabang-cabang Bank Syariah Mandiri yang juga memperkenalkan produk gadai emas diseluruh nusantara khususnya di Kota Medan.
c) Pelayanan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Cepat
Setiap Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memiliki standar masing-masing dalam melayani nasabahnya. Secara umum pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas baik. Karena merupakan komponen yang penting dalam dunia perbankan, karena bank itu sendiri merupakan perusahaan jasa yang menjual jasa kepada nasabah. Begitupun dengan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tak lepas dari pelayanan kepada nasabah, hal ini bisa dilihat dari kecepatan yang ditawarkan kepada masing-masing nasabah. Biasanya nasabah menyukai Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yang menawarkan kecepatan yang lebih. Seperti kecepatan dalam mencairkan pinjaman uang, tidak harus menunggu berjam-jam untuk menunggu uang yang ditransfer cukup dengan 20 menit nasabah dapat mengambil uangnya gadai emas di kasir/teller.
d) Fasilitas Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Lengkap
Selain menjual jasa kepada nasabah, Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas pun harus melengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tersebut. Fasilitas yang dimaksud adalah tersebarnya informasi di website Bank Syariah Mandiri, layanan SMS Banking, informasi daftar harga emas terbaru, surat keterangan Bank.
e) Penawaran Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Menarik dan variatif Indikator yang menunjang untuk melakukan transaksi di sebuah Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas diantaranya terdapat produk-produk perbankan yang bervariasi dan menarik. Nasabah akan sangat mudah menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhanya, begitupun dengan nisbah bagi hasil biasanya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas harus kreatif dalam menciptakan produk-produk perbankan yang dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk tersebut.
f) Teknologi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Canggih Dalam menjalankan operasionalnya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memerlukan alat teknologi yang baik, baik dari kecanggihan teknologi itu sendiri yang dapat beroperasi secara otomatis atau kemukhtahiran dalam berteknologi. Karena jika teknologi yang dipakai tidak canggih di zaman yang modern ini nasabah akan lari dan pindah ke bank yang lain ataupun ke perusahaan gadai emas lain hanya dengan alasan teknologi.
2) Kelemahan
Indikasi kelemahan dari perbankan syariah di Bank Syariah Mandiri khususnya untuk produk gadai emas adalah teknologi yang digunakan standar, tidak ada inovasi produk, kurangnya fasilitas, pelayanan kurang memuaskan, kualitas produk rendah, jasa produk tidak memuaskan.
a) Teknologi yang Digunakan Standar
Era globalisasi yang menuntut dengan munculnya perkembangan teknologi yang maju harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, karena teknologi yang digunakan tergolong standar.
b) Tidak Ada Inovasi Produk
Pengembangan produk baru yang inovatif dan berkualitas sangatlah diperlukan karena merupakan salah satu daya saing dalam menhadapi persaingan bank syariah lain maupun bank konvensioanal.
c) Kuranya Fasilitas
Fasilitas yang tidak lengkap membuat sistem operasionalnya menjadi tidak efektif sehingga menurunkan tingkat kepuasan nasabah.
d) Pelayana Kurang Memuaskan
Salah satu keunggulan persaingan adalah dalam dalam hal pelayanan, apabila pelayanan kurang memuaskan berakibat beralihnya nasabah ke bank syariah lain atau bank konvensional/perusahaan yang memiliki produk gadai emas.
e) Kualitas Produk Rendah
Persaingan antar produk yang bervariatif sangatlah berpengaruh pada tingkat keuntungan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas. Apabila kualitas produk rendah dan kurang menguntungkan maka Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas akan kalah bersaing dengan bank konvensional.
f) Jasa Produk Tidak Memuaskan
Jasa produk yang tidak memuaskan atau merugikan nasabah maka akan berakibat beralihnya nasbah ke bank lain.
3) Peluang
Identifikasi peluang Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yaitu ban syariah dekat dengan masyarakat, perkembangan teknologi semakin canggih, Potongan dan bunga Bank konvensional membebankan, kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas.
a) Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Dekat Dengan Masyarakat
Kedekatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas terhadap masyarakat begitu meyakinkan karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas begitu pas untuk masyarakat dalam menanamkan menggadaikan emas pada Bank Syariah Mandiri. Karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas berdasarkan prinsip Al Quran dan Hadits, sehingga murni kehalalanya.
b) Perkembangan Teknologi Semakin Canggih
Perkembangan teknologi Bank Syariah Mandiri khususnya Produk Gadai Emas yang semakin canggih dan tidak kalah dengan bank konvensional, seperti internet banking, phone banking, dan sms banking berkaitan dengan informasi tentang emas sudah banyak disediakan di Bank Syariah Mandiri.
c) Potongan dan Bunga Bank Konvensional Membebankan
Karena Allah dan Rosul Nya melarang atau mengharamkab riba :
”orang orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama saja dengan riba, padahal Allah telah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba. Orang – orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhanya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan ) dan urusanya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba maka orang itu adalah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah:275).
d) Peraturan Yang Ada Menguntungkan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas
Peraturan Bank Indonesia Nomor. 4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002, memberikan bank-Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas dapat membuka kantor cabang pembantu syariah, unit usaha syariah di cabang bank konvensional sepanjang sudah memiliki unit usaha syariah di kantor pusatnya.
e) Kebutuhan Masyarakat Akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Umat islam sangat membutuhkan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas karena untuk kehalalan transaksi gadai emas dan meninggalkan riba.
Sehingga peluang pemasaran Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas sangat besar.
4) Ancaman
Selain terdapat peluang yang besar Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas juga menghadapi ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat jalanya perusahaan, yaitu tingkat persaingan dengan bank konvensional/perusahaan, perilaku nasabah, karyawan bank konvensional agresif dan terampil, peraturan yang diterapkan tidak baik.
a) Tingkat Persaingan Dengan Bank Konvensional/perusahaan gadai emas
Tingkat persaingan yang tinggi terhadap bank konvensional/perusahaan melalui produk, pelayanan, kualitas jasa menjadi sebuah ancaman besar bagi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas dalam bersaing dengan bank konvensional/perusahaan tersebut.
b) Perilaku Nasabah
Perilaku nasabah yang masih ragu-ragu dan menganggap bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri sama saja dengan bank konvensional/perusahaan gadai emas hanya diganti labelnya saja menjadi ancaman besar untuk Bank Syariah Mandiri produk gadai emas.
c) Karyawan Bank Konvensional/perusahaan gadai emas agresif dan terampil
c) Karyawan Bank Konvensional/perusahaan gadai emas agresif dan terampil