• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan perhatian pada analisis tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan menurunnya jumlah nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada, dimana hasil nantinya akan menjadi masukan kepada pihak manajemen perusahaan maupun pihak yang terkait dengan pemasaran produk gadai emas tersebut untuk menentukan faktor apa yang sebenarnya yang paling mempengaruhi minat konsumen untuk menggadaikan emasnya di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei (survey research).

Penelitian survei merupakan metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang relatif besar jumlahnya dengan menggunakan instrumen kuisioner. Kuisioner yang disusun diarahkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen gadai emas tersebut.

Dari hasil pengumpulan kuisioner, dapat dilihat karakteristik responden seperti pada tabel dibawah ini.

6.1.1 Jenis Kelamin.

Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1. Chart Jenis Kelamin Responden

Gambar 6.1. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 206 orang (57 %), sedangkan yang berjenis kelamin pria hanya 158 orang (43 %). Dengan demikian dapat disimpulkan kebanyakan nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah berjenis kelamin wanita dengan persentase sebesar 57% orang dari 364 responden yang menjadi sampel penelitian ini.

6.1.2 Kategori Usia Responden

Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan kategori usia dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Gambar 6.2. Chart Tingkat Usia Responden

Gambar 6.2. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berusia antara 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 162 orang (45%) sedangkan yang berusia antara 31 - 35 tahun sebanyak 102 orang (28%), dan yang berusia antara 25-30 tahun ada 45 orang (12%), serta yang berusia antara diatas 40 tahun sebanyak 55 orang (15%). Dengan demikian dapat dikatakan sebagian besar nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah berumur lebih besar dari 35 tahun, dan sedikit nasabah gadai emas Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Gajah Mada adalah tersebut berada pada umur dibawah 35 tahun.

6.1.3 Jenis Pekerjaan

Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 6.3.

Gambar 5.3. Chart Jenis Pekerjaan Responden

Gambar 5.3. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar bekerja sebagai pegawai BUMN yaitu sebanyak 114 orang (31%), nasabah yang berstatus PNS sebanyak 75 orang (21%), nasabah yang berstatus TNI/Polri sebanyak 62 orang (17%), nasabah yang bekerja di bidang swasta berjumlah 24 orang (7%)

orang atau sebesar (24%). Dengan demikian nasabah yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar merupakan pegawai di pemerintahan baik pegawai negeri sipil, TNI/Polri maupun pegawai Negara di perusahaan BUMN dengan jumlah keseluruhan sebesar 251 orang (69%).

6.2. Pembahasan Hasil Penelitian

6.2.1. Staretgi Persaingan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Terhadap Bank Syariah Lain, Bank Konvensional Dan Perusahaan Gadai Emas

6.2.1.1 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman 1) Kekuatan

Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memiliki beberapa kekuatan yaitu biaya transaksi yang wajar, banyak dikenal masyarakat, pelayanan cepat, dan fasilitas Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas lengkap, bagi hasil menarik, ragam jasa banyak dan teknologi yang digunakan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas canggih.

a) Biaya Transaksi yang wajar

Biaya transaksi sangat wajar karena melakukan transaksi dan menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa nasabah akan dikenakan biaya administrasi per bulan. Biaya yang dikenakan kepada nasabah adalah biaya pengganti untuk penarikan tunai di ATM, sebab Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas di indonesia belum mempunyai mesin ATM sendiri sehingga penarikan tunai dilakukan di ATM bersama yang mayoritasnya adalah bank swasta.

b) Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas banyak dikenal

Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas telah dikenal masyarakat sejak tahun pendiriannya yaitu sejak tahun 2009, dengan munculnya Bank Syariah dengan Produk Gadai Emas yang pertama yaitu Bank Muamalat. Kemudian dari tahun ke tahun Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas mulai berkembang dan dikenal masyarakat hingga sekarang, terbukti dengan munculnya cabang-cabang Bank Syariah Mandiri yang juga memperkenalkan produk gadai emas diseluruh nusantara khususnya di Kota Medan.

c) Pelayanan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Cepat

Setiap Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memiliki standar masing-masing dalam melayani nasabahnya. Secara umum pelayanan pada Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas baik. Karena merupakan komponen yang penting dalam dunia perbankan, karena bank itu sendiri merupakan perusahaan jasa yang menjual jasa kepada nasabah. Begitupun dengan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tak lepas dari pelayanan kepada nasabah, hal ini bisa dilihat dari kecepatan yang ditawarkan kepada masing-masing nasabah. Biasanya nasabah menyukai Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yang menawarkan kecepatan yang lebih. Seperti kecepatan dalam mencairkan pinjaman uang, tidak harus menunggu berjam-jam untuk menunggu uang yang ditransfer cukup dengan 20 menit nasabah dapat mengambil uangnya gadai emas di kasir/teller.

d) Fasilitas Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Lengkap

Selain menjual jasa kepada nasabah, Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas pun harus melengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas tersebut. Fasilitas yang dimaksud adalah tersebarnya informasi di website Bank Syariah Mandiri, layanan SMS Banking, informasi daftar harga emas terbaru, surat keterangan Bank.

e) Penawaran Produk Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Menarik dan variatif Indikator yang menunjang untuk melakukan transaksi di sebuah Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas diantaranya terdapat produk-produk perbankan yang bervariasi dan menarik. Nasabah akan sangat mudah menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhanya, begitupun dengan nisbah bagi hasil biasanya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas harus kreatif dalam menciptakan produk-produk perbankan yang dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk tersebut.

f) Teknologi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Canggih Dalam menjalankan operasionalnya Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas memerlukan alat teknologi yang baik, baik dari kecanggihan teknologi itu sendiri yang dapat beroperasi secara otomatis atau kemukhtahiran dalam berteknologi. Karena jika teknologi yang dipakai tidak canggih di zaman yang modern ini nasabah akan lari dan pindah ke bank yang lain ataupun ke perusahaan gadai emas lain hanya dengan alasan teknologi.

2) Kelemahan

Indikasi kelemahan dari perbankan syariah di Bank Syariah Mandiri khususnya untuk produk gadai emas adalah teknologi yang digunakan standar, tidak ada inovasi produk, kurangnya fasilitas, pelayanan kurang memuaskan, kualitas produk rendah, jasa produk tidak memuaskan.

a) Teknologi yang Digunakan Standar

Era globalisasi yang menuntut dengan munculnya perkembangan teknologi yang maju harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, karena teknologi yang digunakan tergolong standar.

b) Tidak Ada Inovasi Produk

Pengembangan produk baru yang inovatif dan berkualitas sangatlah diperlukan karena merupakan salah satu daya saing dalam menhadapi persaingan bank syariah lain maupun bank konvensioanal.

c) Kuranya Fasilitas

Fasilitas yang tidak lengkap membuat sistem operasionalnya menjadi tidak efektif sehingga menurunkan tingkat kepuasan nasabah.

d) Pelayana Kurang Memuaskan

Salah satu keunggulan persaingan adalah dalam dalam hal pelayanan, apabila pelayanan kurang memuaskan berakibat beralihnya nasabah ke bank syariah lain atau bank konvensional/perusahaan yang memiliki produk gadai emas.

e) Kualitas Produk Rendah

Persaingan antar produk yang bervariatif sangatlah berpengaruh pada tingkat keuntungan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas. Apabila kualitas produk rendah dan kurang menguntungkan maka Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas akan kalah bersaing dengan bank konvensional.

f) Jasa Produk Tidak Memuaskan

Jasa produk yang tidak memuaskan atau merugikan nasabah maka akan berakibat beralihnya nasbah ke bank lain.

3) Peluang

Identifikasi peluang Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yaitu ban syariah dekat dengan masyarakat, perkembangan teknologi semakin canggih, Potongan dan bunga Bank konvensional membebankan, kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas.

a) Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Dekat Dengan Masyarakat

Kedekatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas terhadap masyarakat begitu meyakinkan karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas begitu pas untuk masyarakat dalam menanamkan menggadaikan emas pada Bank Syariah Mandiri. Karena Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas berdasarkan prinsip Al Quran dan Hadits, sehingga murni kehalalanya.

b) Perkembangan Teknologi Semakin Canggih

Perkembangan teknologi Bank Syariah Mandiri khususnya Produk Gadai Emas yang semakin canggih dan tidak kalah dengan bank konvensional, seperti internet banking, phone banking, dan sms banking berkaitan dengan informasi tentang emas sudah banyak disediakan di Bank Syariah Mandiri.

c) Potongan dan Bunga Bank Konvensional Membebankan

Karena Allah dan Rosul Nya melarang atau mengharamkab riba :

”orang orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama saja dengan riba, padahal Allah telah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba. Orang – orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhanya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan ) dan urusanya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba maka orang itu adalah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah:275).

d) Peraturan Yang Ada Menguntungkan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas

Peraturan Bank Indonesia Nomor. 4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002, memberikan bank-Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas dapat membuka kantor cabang pembantu syariah, unit usaha syariah di cabang bank konvensional sepanjang sudah memiliki unit usaha syariah di kantor pusatnya.

e) Kebutuhan Masyarakat Akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas Umat islam sangat membutuhkan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas karena untuk kehalalan transaksi gadai emas dan meninggalkan riba.

Sehingga peluang pemasaran Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas sangat besar.

4) Ancaman

Selain terdapat peluang yang besar Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas juga menghadapi ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat jalanya perusahaan, yaitu tingkat persaingan dengan bank konvensional/perusahaan, perilaku nasabah, karyawan bank konvensional agresif dan terampil, peraturan yang diterapkan tidak baik.

a) Tingkat Persaingan Dengan Bank Konvensional/perusahaan gadai emas

Tingkat persaingan yang tinggi terhadap bank konvensional/perusahaan melalui produk, pelayanan, kualitas jasa menjadi sebuah ancaman besar bagi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas dalam bersaing dengan bank konvensional/perusahaan tersebut.

b) Perilaku Nasabah

Perilaku nasabah yang masih ragu-ragu dan menganggap bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri sama saja dengan bank konvensional/perusahaan gadai emas hanya diganti labelnya saja menjadi ancaman besar untuk Bank Syariah Mandiri produk gadai emas.

c) Karyawan Bank Konvensional/perusahaan gadai emas agresif dan terampil Karyawan bank Konvensional perusahaan gadai emas yang agresif dan terampil menjadi ancaman dalam persaingan dengan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas.

d) Peraturan Yang Diterapkan Tidak Baik

Peraturan yang ada di Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yang kurang memuaskan nasabah menjadi salah satu ancaman dalam persaingan terhadap bank konvensional/perusahaan gadai emas.

b. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga pengumpulan data, tahap analisis, tahap pengambilan keputusan.

1) Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yaitu tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan akan disusun dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi ekternal, yaitu peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks EFE.

a) Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan, yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir sama dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks EFE, faktor-faktor strategis yang digunakan adalah peluang dan ancaman. Hasil perhitungan matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 6.1

Hasil analisis matriks EFE memperlihatkan bahwa peluang utama yang dihadapi adalah kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai

Emas dengan skor terbobot 0,375 hasil analisis matriks EFE juga memperlihatkan faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yaitu tingkat persaingan dengan bank konvensional (skor 1,100).

Hasil perhitungan keseluruhan faktor strategis eksternal mengahasilkan skor sebesar 3,200 (jumlah skor peluang ditambah ancaman) hal ini menunjukkan bahwa situasi eksternal perusahaan di atas rataan yaitu perusahaan mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Dari total nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam posisi tinggi dalam menghadapi peluang dan ancaman dengan nilai total skor terbobot lebih tinggi dari nilai rataan 3,00

Tabel 6.1 Matriks EFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas

NO Faktor Strategi Internal Bobot

(a)

2 Perkembangan Teknologi semakin canggih 0,05 2 0,1

3 Bunga Bank Konvensional membebankan 0,025 2 0,05

4 Peraturan yang ada di Bank Syariah Mandiri menguntungkan 0,1 3 0,3 5 Kebutuhan masyarakat akan Bank Syariah Mandiri 0,125 3 0,375

Ancaman 2. Menganggaap sama saja dengan Bank

Konvensional/Perusahaan 0,075 3 0,225

3 Karyawan Bank Konvensional agresif dan terampil 0,1 3 0,3

4 Peraturan yang diterapkan tidak baik 0,075 2 0,15

Jumlah 1 3,2

d) Matriks IFE

Matriks IFE menggambarkan dan mengetahui peran kondisi internal preusan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung dengan rating dan robot. Hasil analisis matriks IFE pada Tabel. 6.2 menunjukkan bahwa faktor strategis yang menjadi kekuatan utama preusan adalah bagi hasil Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,360. Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategis internal yang menjadi kelemahan utama preusan, yaitu teknologi yang digunakan standar dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,500.

Dari hasil perhitungan matriks IFE secara menyeluruh diperoleh total skor sebesar 3,014 yang menunjukkan bahwa posisi internal Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas kuat. Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas telah mampu memanfaatkan kekuatanya dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan cukup baik.

Tabel 6.2 Matriks IFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas

NO Faktor Strategi Internal Bobot (a) Rating (b)

Skor 5 Nisbah/bagi hasil Bank Syariah Mandiri 0,12 3 0,360

6 Ragam Jasa Banyak 0,105 3 0,315

7 Teknologi yang digunakan Bank

Syariah Mandiri canggih 0,052 3 0,156

Kelemahan

1 Teknologi yang digunakan standar 0,125 4 0,5

Tabel 6.2 Matriks IFE Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas (Lanjutan)

NO Faktor Strategi Internal Bobot (a) Rating (b)

Skor

Tahap perumusan strategi merupakan tahap untuk perumusan strategi didasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkunagan internal dan eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap perumusan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks SWOT.

a) Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh melalui audit lingkungan internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif strategi yang dapat diambil. Perumusan strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 6.3. Alternatif strategi yang diperoleh adalah :

(1) Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi SO adalah startegi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan adalah mempertahankan biaya transaksi yang wajar sebagai kekuatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas agar bisa dekat dengan masyarakat, meningkatkan

ragam jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, meningkatkan teknologi untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

(a) Mempertahankan biaya transaksi yang wajar sebagai kekuatan bank syariah mandiri produk gadai emas agar bisa dekat dengan masyarakat.

Salah satu kekuatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas adalah biaya transaksi yang wajar yang tidak menerapkan potongan/bulan atau akhir tahun sehingga dengan sistem Bank Syariah Mandiri produk gadai emas bisa lebih dekat dengan masyarakat, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah.

(b) Meningkatkan ragam jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Dengan meningkatnya ragam jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka Bank Syariah Mandiri produk gadai emas memberikan sebuah pelayanan yang memuaskan masyarakat sehingga akan menarik masyarakat menjadi naabah Bank Syariah Mandiri produk gadai emas.

(c) Meningkatkan teknologi untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Dengan meningkatnya fasilitas teknologi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas yang disesuikan perkembangan teknologi yang semakin canggih, bisa menjadi daya saing terhadap bank konvensional/perusahaan gadai emas.

(2) Strategi S-T (Strength-Treath)

Strategi ST adalah strategi dimana perusahaan dapat menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi yang dapat diterapkan adalah mepertahankan system transaksi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas sebagai kekuatan untuk bersaing dengan Bank syariah lain, bank konvensional

dan perusahaan gadai emas, meningkatkan pelayanan terhadap nasabah Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas, menerapkan pemasaran jemput bola untuk bersaing dengan bank konvensional/perusahaan gadai emas yang agresif.

(a) Mepertahankan sistem transaksi Bank Syariah Mandiri produk gadai emas sebagai kekuatan untuk bersaing dengan syariah lain, bank konvensional dan perusahaan gadai emas.

Kekuatan Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas berada pada sistem transaksinya Bank Syariah Mandiri tersebut. Sistem transaksi ini digunakan untuk meningkatkan kesan dalam benak masyarakat tentang Bank Syariah Mandiri produk gadai emas. Peningkatan kekuatan sistem transaksi merupakan hal yang dilakukan mengingat tingkat persaingan yang tinggi dan brand image pesaing yang kuat.

(b) Meningkatkan pelayanan terhadap nasabah bank syariah.

Secara operasional bank merupakan industri jasa dimana hubungan dengan nasabah harus diutamakan. Sehingga, mempertahankan mutu bank dan karyawan sebagai SDM bermutu agar nasabah merasa nyaman saat betransaksi atau berinteraksi.

(c) Menerapkan pemasaran jemput bola untuk bersaing denga bank konvensional yang agresif.

Pemasaran jemput bola adalah sistem yang baik untuk bersaing dengan bank syariah lain, bank konvensional dan perusahaan gadai emas yang mempunyai karyawan yang agresif dan terampil.

(3) Strategi W-O (weaknesess-Opportunity)

Strategi WO adalah strategi dimana perusahaan dapat mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dihasilkan adalah menciptakan produk baru yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah dengan efektif dan efisien.

(a) Menciptakan produk baru yang mengikuti selera pasar.

Agar tidak kalah bersaing dengan bank syariah lain, bank konvensional dan perusahaan gadai emas Bank Syariah Mandiri produk gadai emas haruslah menciptakan produk yang mengikuti selera pasar. Karena selera pasar bisa berubah-ubah sehingga dibutuhkan produk yang sesuai denga selera pasar.

(b) Menambah fasilitas agar mampu melayani nasabah dengan efektif dan efisien.

Kepuasan pelayanan terhadap nasabah merupakan salah satu strategi bersaing yang baik. Supaya bisa melayani nasabah dengan efektif dan efisien diperlukan fasilitas yang memudahkan pelayanan.

(4) Strategi W-T (Weaknesess-Threaths)

Strategi WT adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan dengan menambah fasilitas Bank Syariah Mandiri produk gadai emas untuk menghadapi persaingan, meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan.

(a) Menambah fasilitas bank syariah mandiri produk gadai emas untuk menghadapi persaingan

Fasilitas-fasilitas Bank Syariah Mandiri produk gadai emas perlu ditambah untuk meningkatkan kompetensi Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas untuk menghadapi persaingan.

(b) Meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan

Perkembangan teknologi yang memberikan informasi global yang dimanfaatkan untuk menginspirasi ide-ide yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.

Tabel 6.3 Analisis Matriks SWOT Bank Syariah Mandiri Produk Gadai Emas 2. Tidak ada inovasi produk 3. kurangnya fasilitas

1. Bank Syariah Mandiri dekat dengan masyarakat

3) Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan Bank Syariah Mandiri produk gadai emas dari alternatif-alternatif strategi terbaik yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi Wo dan Strategi WT. Setelah dijalankan maka akan ditentukan alternatif strategi mana yang akan menjadi prioritas.

6.3 Arah Pengembangan dan Strategi

Berkaitan dengan kondisi internal perusahaan, baik berupa kekuatan maupun kelemahan, dikaitkan dengan kondisi eksternal lembaga yang berupa peluang dan tantangan Bank Syariah Mandiri produk gadai emas dalam upaya mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan kualitas perlu meramu keempat aspek tersebut dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu Bank Syariah Mandiri diharapkan melakukan serangkaian pembenahan agar dapat tetap eksis dalam menghadapi persaingan produk gadai emas khususnya di Kota Medan dan umumnya di Sumatera secara terpadu. Adapun strategi yang mungkin dapat dilakukan Bank Syariah Mandiri untuk produk gadai emas adalah sebagai berikut:

• Sebagai Bank Syariah yang terbit di daerah kota Medan dan di Sumatera, yang saat ini sedang bersaing ketat diharapkan Bank Syariah Mandiri harus

• Sebagai Bank Syariah yang terbit di daerah kota Medan dan di Sumatera, yang saat ini sedang bersaing ketat diharapkan Bank Syariah Mandiri harus