• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Penelitian

Dalam dokumen Implementasi UU No.9 Tahun 1995 Tentang (Halaman 45-54)

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Labuhanbatu Utara yang mengatur segala Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara. Adapun Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah Bapak : H. Agus Aman Siregar, SE, MM.

Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari tuntutan aspirasi

masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah Labuhanbatu Utara.

Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki luas wilayah 3.570.928 km² yang terdiri dari 8 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 32 Desa dengan jumlah penduduk berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Labuhanbatu Utara sementara adalah 331.660 orang, yang terdiri atas 167.551 laki-laki dan 164.109 perempuan. Dari hasil Sensus Penduduk 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Labuhanbatu Utara masih bertumpu di Kecamatan Kualuh Hulu yakni sebesar 19,49%, kemudian di ikuti oleh Kecamatan Kualuh Selatan 17,06%, dan Na IX-X sebesar 15,02%, sedangkan Kecamatan lainnya di bawah 15%.

Potensi perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : 1. Pertanian

Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah daerah Agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti periwisata dan industry kecil atau agro industry. Sebagian besar lahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara digunakan untuk perkebunan rakyat kelapa sawit seluas 146.980 hektar (14,45%). Sementara lahan yang digunakan untuk bangunan perumahan, perkantoran, industri, pendidikan, jalan dan lain-lain seluas

9..872 hektar (2,78%) dan untuk kebutuhan pangan Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki areal persawahan seluas 39.147 hektar (11,04%).

2. Tanaman Bahan Pangan

Kontribusi Sub sektor Tanaman Bahan Makanan pada Kabupaten labuhanbatu Utara sangat mempengaruhi perekonomian daerah tersebut dan menjadi salah satu lumbung padi di Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat produksi padi yang dihasilkannya mencapai 104.480,00 Ton/tahun. Konsentrasi sektor pertanian tanaman pangan lainnya juga menjadi hal khusus seperti pada tanaman ubi kayu dengan hasil produksi yang mencapai 843 ton, dan jagung sebesar 163 ton yang terdapat di beberapa kecamatan seperti : Kecamatan Kualuh Hilir, Leidong, Marbau, Aek Kuo, dan Kecamatan Aek Natas.

Komoditas di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2009 memanfaatkan lahan seluas 57.769 ha yang menghasilkan 254.334 ton padi, sedangkan padi ladang sebesar 4.453 ton dengan luas panen 1.759 ha. Kabupaten Labuhanbatu Utara sangat berpotensi menjadi salah satu daerah agrarian di Sumatera Utara yang terdapat dibebarapa Kecamatan separti : Kecamatan Kualuh Hilir, Leidong, Marbau, Aek Kuo dan Kecamatan Aek Natas.

Komoditas jagung di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2009 memanfaatkan lahan seluas 40.369 ha yang menghasilkan 170.388 ton jagung atau senilai Rp. 281.140.200,- dengan tingkat produktivitas sebesar 42,21ton/ha. Wilayah pengembangan komoditas jagung pada tahun 2009

adalah : Kecamatan Kualuh Leidong, Marbau, dan Aek Kuo didukung 8 Kecamatan dengan jumlah petani sebanyak 5.314 kepala keluarga. Jangkauan wilayah pemasaran untuk komoditas jagung adalah antar kabupaten dalam Provinsi dan antar pulau atau tergolong perdagangan besar.

Selain padi, dan jagung Kabupaten labuhanbatu Utara juga sangat potensial dalam pemberdayaan tanaman pangan seperti ubi kayu yang dapat dilihat pada tahun 2008 dengan memanfaatkan lahan seluas 4.963 ha yang menghasilkan 6.721 ton ubi kayu atau senilai Rp. 91.588.700,- dengan tingkat produksi sebesar 101,37 ton/ha. Adapun wilayah pengembangan komoditas ubi kayu pada tahun 2008 di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : tersebar di 7 Kecamatan dengan jumlah petani sebanyak 167 kepala keluarga. Jangkauan wilayah pemasaran untuk komoditas ubi kayu adalah pasar local, antar dalam Kabupaten.

3. Perkebunan

Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu sentra perkebunan di Sumatera Utara. Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah Kelapa sawit. Produksi kelapa sawit (perkebunan rakyat) tahun 2009 sebesar 819.363 ton dengan total luas tanaman 63.061 ha. Kecamatan penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kecamatan Aek Natas, Kualuh Hulu dan Aek Kuo dimana kontribusi ketiga kecamatan tersebut masing-masing untuk produksi kelapa sawit sebesar 22,97%, 17,08%, 16,19%.

Perkembangan sektor perkebunan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Utara sangat menopang produksi karet dan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara, hal tersebut dapat dilihat dari luas daerah keseluruhan kelapa sawit yang mencapai 146.980 ha dan luas lahan karet seluas 53.88 ha. Produksi perkebunan tersebut merupakan pilar utama dalam pengembangan sektor industri pengolahan sawit dan karet. Besarnya potensi dapat terlihat dari pasokan bahan baku untuk industri pengolahan dan hasil tingkat produksi perkebunan kelapa sawit yang mencapai 168.504,00 ton/tahun dan tingkat produksi perkebunan karet yang mencapai 18.656,00 ton/tahun. Hal ini memberikan gambaran bahwa sector perkebunan merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. 4. Perikanan

Produksi perikanan di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2009 sebesar 7.729.10 ton yang berasal dari 259,50 ton perikanan darat dan 7.469,60 ton perikanan laut. Perahu yang digunakan untuk menangkap ikan terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 78 buah dan dengan perahu motor sebanyak 1.134 buah. Perahu tanpa motor yang dipergunakan terdiri dari 75 perahu kecil dan 3 perahu sedang. Sementara perahu yang digunakan terbagi menjadi 998 perahu motor dengan kekuatan mesin < 5 GT, 125 perahu motor dengan kekuatan mesin 5-9 GT, dan 11 perahu motor dengan kekuatan mesin 10-19 GT. Produksi ikan di Kabupaten Labuhanbatu Utara menurut kecamatan terbesar dihasilkan di kecamatan KualuhnLeidong pada wilayah pesisir barat.

Pada tahun 2009 jumlah rumah tangga budi daya perikanan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 192 rumah tangga yang terdiri dari 190 rumah tangga budi daya kolam dan 2 rumah tangga budi daya tambak. Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan salah satu komoditi unggulan dalam perkembangan sektor ekonomi dalam perikanan, daerah ini memiliki wilayah laut yang cukup luas dengan panjang garis pantai 75 km serta berbatas dengan perairan selat malaka. Disamping itu, juga terdapat tiga sungai besar yang cukup potensial untuk sub sektor perikanan. Potensi tersebut terus dikelola secara tradisional (non teknologi) dan masih ditingkatkan dan dioptimalkan, terutama pada kawasan pantai/laut yang cukup potensial untuk pembudidayaan Udang dan Ikan Kerapu.

5. Kehutanan

Kabupaten Labuhanbatu Utara terdapat kawasan hutan seluas 270.156,35 ha. Dari seluruh hutan tersebut, yang terluas merupakan hutan produksi yaitu seluas 135.827,70 ha, sedangakan yang terkecil merupakan hutan konvensi seluas 1.993 ha. Hutan-hutan tersebut tersebar hamper di seluruh kecamatan. Tiga kecamatan dengan hutan terluas adalah Torgamba dengan hutan seluas 40.155,07 ha, Kualuh Hulu dengan hutan seluas 32.238, 72 ha, dan Aek Natas dengan hutan seluas 31.648,76 ha.

Meskipun kawasan hutan di daerah ini semakin menurun luasnya karena beralih fungsi menjadi kawasan budidaya non kehutanan, namun potensi dibidang kehutanan masih cukup besar dalam menunjang sektor perekonomian Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal tersebut dapat dilihat pada

potensi luas hutan yang terhitung besar dengan lahan yang seluas 73.041 ha sehingga daerah btersebut masih mempunyai potensi dalam pembudidayaan untuk pengembangan sektor kehutanan yang menjanjikan peningkatan perekonomian di kawasan tersebut.

6. Peternakan

Sektor peternakan sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, hal ini didukung dengan luasnya hamparan lahan perkebunan besar yang dapat dijadikan sumber pakan ternak dan pengembalaan. Peternakan juga memberikan kontribusi yang sangat besar sebagai sumber (pemasok) kebutuhan sembilan bahan pokok dan hal ini dapat menjadi penunjang tersendiri pada peningkatan sektor perekonomian peternakan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Tahun 2009 jumlah sapi tercatat sebanyak 24.321 ekor. Sedangkan jumlah kerbau sebanyak 553 ekor. Sementara itu jumlah ternak kecil seperti kambing 46.775 ekor, domba 27.116 ekor dan babi 15.703 ekor. Populasi ternak unggas ayam kampung 529.557 ekor, ayam ras petelur 20.000 ekor, dan itik manila 64.407 ekor. Produksi daging ternak pada tahun 2009 tercatat sebanyak 149.991 ton daging sapi, 7.191 ton daging kerbau, 22.050 ton kambing, 11.410 daging domba dan 121.264 ton daging babi. Sedangkan jumlah ternak daging yang dipotong di dalam RPH ada 580 ekor sapi, 25 ekor kerbau, 100 ekor kambing, dan 217 ekor babi.

Berdasarkan banyaknya perekonomian masyarakat dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan maka sangat dibutuhkan

peran serta Dinas Koperasi dan UKM dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Labuhanbatu Utara.

Adapun struktur organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Labuhanbatu Utara adalah sebagai berikut:

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Labuhanbatu Utara

Kepala Dinas

H. Agus Aman Siregar, SE, MM

Sekretaris Dinas H. Rakkir Dalimunte, SE Bendahara Dinas Awaluddin Kabid Koperasi S. Guntoro Rambe, SE Kabid UMKM Drs. Marisi Panjaitan

Kasi Perdagangan dan UMKM Muliadi Harahap, SH

Kasi Pembiayaan & Simpan Pinjam Ayek Iriani, S.Pd

Kasi Permodalan & Aneka Jasa Usaha

Nopsita D. Tampubolon, ST

Kasubbag Umum & Kepegawaian Ratna Dewi Tanjung, SH Kasubbag Program Rotua Sinaga Simanjorang, S.Sos

Staff Staff Staff

Kasi Kelembagaan dan Penyuluh Koperasi Rina Murita Pane, SE

Kasi Usaha Industri Pertanian dan Non Riyanti Daulay, SP

Dalam dokumen Implementasi UU No.9 Tahun 1995 Tentang (Halaman 45-54)

Dokumen terkait