• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Data

Dalam dokumen Implementasi UU No.9 Tahun 1995 Tentang (Halaman 57-72)

1. Variabel Bebas (x) Peranan program usaha mikro kecil menengah (UMKM)

Analisa data dari hasil penelitian terhadap peranan program pemberian dana usaha mikro kecil menengah terhadap peningkatan kualitas perkreditan di

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Labuhan Batu Utara, maka penulis mengemukakan penyajiannya dalam bentuk tabel tabulasi dan kuantitatif.

Tabel 4.6

SOSIALISASI PROGRAM UMKM SUDAH DILAKSANAKAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 15 28,30

2 Kadang-Kadang 36 67,93

3 Tidak 2 3,77

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 1

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa program UMKM dilaksanakan sebanyak 15 orang (28,30%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 36 orang (67,93%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 2 orang (3,77%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa program kadang-kadang dilaksanakan, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa program tidak dilaksanakan.

Tabel 4.7

SOSIALISASI PROGRAM UMKM SUDAH BAIK

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 31 58,49

2 Kadang-Kadang 14 26,42

3 Tidak 8 15,09

Jumlah 53 100 %

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa sosialisasi program UMKM sudah baik sebanyak 31 orang (58,49%), yang menyatakan kadang- kadang sebanyak 14 orang (26,42%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 8 orang (15,09%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa sosialisasi program UMKM sudah baik mayoritas menjawab ya, akan tetapi masih banyak ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa program kadang-kadang dilaksanakan dan tidak dilaksanakan.

Tabel 4.8

ANGGARAN DARI PEMERINTAH JADI PENGHAMBAT SOSIALISASI

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 25 47,17

2 Kadang-Kadang 27 50,94

3 Tidak 1 1,89

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 3

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM yang menyatakan ya sebanyak 25 orang (47,17%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 27 orang (50,94%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 1 orang (1,89%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM sudah baik mayoritas menjawab kadang-kadang, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah menjadi penghambat sosialisasi program dinas Koperasi dan UMKM.

Tabel 4.9

PEMBERIAN PINJAMAN DANA SUDAH SESUAI PROSEDUR

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 45 84,91

2 Kadang-Kadang 8 15,09

3 Tidak - -

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 4

Berdasarkan hasil tabel pemberian pinjaman modal sudah terlaksana dengan baik pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mayoritas mengatakan bahwa ya sebanyak 45 orang (84,91%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 8 orang (15,09%) dan tidak terdapat yang menyatakan tidak.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa penyaluran dana terlaksana dengan baik, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa penyaluran dana tidak dilaksanakan dengan baik.

Tabel 4.10

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN MEMBERATKAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 50 94,34

2 Kadang-Kadang 3 5,66

3 Tidak - -

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 5

Tabel diatas menunjukkan prosedur pemberian pinjaman memberatkan masyarakat, menurut karyawan Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan ya

sebanyak 50 orang (94,34%), yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 3 orang (5,66%) dan tidak terdapat responden yang mengatakan tidak.

Data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa prosedur pemberian pinjaman memberatkan masyarakat terkadang memberatkan masyarakat yang ingin meminjam, hal ini dilakukan karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga terkadang masyarakat merasa berat untuk meminjam karena prosedur tersebut, akan tetapi ditemukan juga responden yang mengatakan bahwa prosedur memang berat.

Tabel 4.11

PROSEDUR PEMINJAMAN DANA MENGACU PADA PERATURAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 30 56,60

2 Kadang-Kadang 23 43,40

3 Tidak - -

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 6

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa prosedur peminjaman dana mengacu pada peraturan pemerintah yang mengatakan ya sebanyak 30 orang (56,60%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 23 orang (43,40%) dan tidak terdapat yang menyatakan tidak.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur peminjaman dana mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku, hal ini ditunjukkan dari

jawaban responden yang mayoritas menjawab ya, akan tetapi masih ditemukan responden yang menjawab tidak.

Tabel 4.12

APAKAH DANA CUKUP UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM PEMINJAMAN DANA

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Cukup 28 52,83

2 Kurang Cukup 25 47,17

3 Tidak Cukup - -

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 7

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM yang menyatakan cukup sebanyak 28 orang (52,83%), yang menyatakan kurang cukup sebanyak 25 orang (47,17%) dan yang tidak terdapat yang menyatakan tidak cukup.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM sudah baik mayoritas menjawab kurang cukup, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah menjadi penghambat sosialisasi program dinas Koperasi dan UMKM.

Tabel 4.13

KEKURANGAN DANA MENJADI FAKTOR PENGHAMBAT KERJA DALAM PROSES PEMBERIAN PINJAMAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 42 79,24

2 Kadang-Kadang 10 18,87

3 Tidak 1 1,89

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 8

Tabel diatas menunjukkan bahwa kekurangan dana dari pemerintah menjadi faktor penghambat kerja dalam proses pemberian pinjaman, menurut karyawan Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan ya sebanyak 42 orang (79,24%), yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 10 orang (18,87%) dan yang mengatakan tidak sebanyak 1 orang (1,89%).

Data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa kekurangan dana dari pemerintah menjadi faktor penghambat kerja dalam prosedur pemberian pinjaman, hal ini dilakukan karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga terkadang masyarakat merasa berat untuk meminjam karena prosedur tersebut, akan tetapi ditemukan juga responden yang mengatakan bahwa prosedur memang berat.

Tabel 4.14

MASYARAKAT MENGELUH AKAN KURANGNYA DANA YANG DIBERIKAN PEMERINTAH

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Banyak 41 77,36

2 Lumayan Banyak 10 18,87

3 Tidak Banyak 2 3,77

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 9

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan masyarakat mengeluh akan kurangnya dana yang diberikan pemerintah untuk program UMKM yang menyatakan banyak sebanyak 41 orang (77,36%), yang menyatakan lumayan banyak sebanyak 10 orang (18,87%) dan yang menyatakan tidak banyak sebanyak 1 orang (3,77%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa masyarakat banyak yang mengeluhkan akan kurangnya dana yang diberikan pemerintah dalam program UMKM, sehingga masyarakat terkadang enggan untuk meminta pinjaman.

2. Variabel Terikat (y), Kualitas pelayanan

Data tentang data yang diperoleh dari hasil penelitian angket dengan item yang berhubungan dengan kualitas pelayanan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu dikemukakan dalam tabel berikutnya:

Tabel 4.15

INFORMASI YANG DIBERIKAN JELAS DAN TERBUKA

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 21 39,62

2 Kadang-Kadang 29 54,72

3 Tidak 3 5,66

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 10

Berdasarkan hasil tabel tentang informasi yang diberikan jelas dan terbuka mayoritas mengatakan bahwa kadang-kadang sebanyak 29 orang (54,72%), yang menyatakan ya sebanyak 21 orang (39,62%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 3 orang (5,66%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa informasi yang diberikan jelas dan terbuka kadang-kadang terlaksana dengan baik, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa informasi yang diberikan tidak jelas dan terbuka.

Tabel 4.16

MASYARAKAT PEMINJAM MENGERTI TENTANG PENGINFORMASIAN PELAYANAN YANG DIBERIKAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Mengerti 14 26,42

2 Kurang mengerti 36 67,92

3 Tidak mengerti 3 5,66

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 11

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa masyarakat peminjam mengerti tentang penginformasian pelayanan yang diberikan, yang menjawab mengerti sebanyak 14 orang (26,42%), yang menyatakan kurang mengerti sebanyak 36 orang (67,92%) dan yang menyatakan tidak mengerti sebanyak 3 orang (5,66%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa penginformasian yang diberikan kepada masyarakat tentang layanan sosialisasi program UMKM kurang dimengerti oleh masyarakat peminjam

Tabel 4.17

MASYARAKAT PUAS TENTANG KETERBUKAAN PELAYANAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Puas 28 52,83

2 Kurang Puas 21 39,62

3 Tidak Puas 4 7,55

Jumlah 53 100 %

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM yang menyatakan ya sebanyak 28 orang (52,83%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 21 orang (39,62%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 4 orang (7,55%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM sudah baik mayoritas menjawab ya, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah menjadi penghambat sosialisasi program dinas Koperasi dan UMKM.

Tabel 4.18

EFISIENSI PELAYANAN YANG DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT SUDAH MENGACU PADA PROSEDUR

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 29 54,72

2 Kadang-Kadang 21 39,62

3 Tidak 3 5,66

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 13

Berdasarkan hasil tabel pemberian pinjaman modal sudah terlaksana dengan baik pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mayoritas yang menyatakan ya sebanyak 29 orang (54,72%), yang mengatakan bahwa kadang-kadang sebanyak 21 orang (39,66%), dan yang menyatakan tidak sebanyak 3 orang (5,66%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa penyaluran dana terlaksana dengan baik, akan

tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa penyaluran dana kadang-kadang tidak dilaksanakan dengan baik bahkan ada yang mengatakan tidak sama sekali.

Tabel 4.19

MASYARAKAT MENGELUH AKAN PEMBATASAN PERSYARATAN PEMINJAMAN DANA

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 18 33,96

2 Kadang-Kadang 28 52,83

3 Tidak 7 13,21

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 14

Tabel diatas menunjukkan prosedur pemberian pinjaman memberatkan masyarakat, menurut karyawan Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan ya sebanyak 18 orang (33,96%), yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 28 orang (52,83%) dan yang mengatakan tidak sebanyak 7 orang (13,21%).

Data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa prosedur pemberian pinjaman memberatkan masyarakat terkadang memberatkan masyarakat yang ingin meminjam, hal ini dilakukan karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga terkadang masyarakat merasa berat untuk meminjam karena prosedur tersebut, akan tetapi ditemukan juga responden yang mengatakan bahwa prosedur memang berat.

Tabel 4.20

KEBIJAKAN TENTANG PEMBATASAN PERSYARATAN PEMINJAMAN DANA SANGAT MEMBERATKAN MASYARAKAT

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 26 49,06

2 Kadang-Kadang 25 47,17

3 Tidak 2 3,77

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 15

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa prosedur peminjaman dana mengacu pada peraturan pemerintah yang mengatakan ya sebanyak 26 orang (49,06%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 25 orang (47,17%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 2 orang (3,77%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur peminjaman dana mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku, hal ini ditunjukkan dari jawaban responden yang mayoritas menjawab ya, akan tetapi masih ditemukan responden yang menjawab tidak.

Tabel 4.21

PROSES PEMINJAMAN DANA SUDAH SESUAI STANDAR

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 33 62,26

2 Kadang-kadang 14 26,42

3 Tidak 6 11,32

Jumlah 53 100 %

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM yang menyatakan ya sebanyak 33 orang (62,26%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 14 orang (26,42%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 6 orang (11,32%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah jadi penghambat sosialisasi program UMKM sudah baik mayoritas menjawab kurang cukup, akan tetapi masih ditemukan pegawai yang mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah menjadi penghambat sosialisasi program dinas Koperasi dan UMKM.

Tabel 4.22

MASYARAKAT MEMBAYAR DANA PINJAMAN SESUAI WAKTU YANG DITETAPKAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 23 43,40

2 Kadang-Kadang 24 45,28

3 Tidak 6 11,32

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 17

Tabel diatas menunjukkan bahwa kekurangan dana dari pemerintah menjadi faktor penghambat kerja dalam proses pemberian pinjaman, menurut karyawan Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan ya sebanyak 23 orang (43,40%), yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 24 orang (45,28%) dan yang mengatakan tidak sebanyak 6 orang (11,32%).

Data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa kekurangan dana dari pemerintah menjadi faktor penghambat kerja dalam prosedur pemberian pinjaman, hal ini dilakukan karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga terkadang masyarakat merasa berat untuk meminjam karena prosedur tersebut, akan tetapi ditemukan juga responden yang mengatakan bahwa prosedur memang berat.

Tabel 4.23

MASYARAKAT YANG MEMINJAM DANA BANYAK MELANGGAR WAKTU PEMBAYARAN KREDIT YANG TELAH DITETAPKAN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 2 3,77

2 Kadang-Kadang 42 79,25

3 Tidak 9 16,98

Jumlah 53 100 %

Sumber : Pertanyaan No. 18

Berdasarkan hasil tabel yang mengatakan masyarakat yang melangar waktu pembayaran kredit yang telah ditetapkan, yang menyatakan ya sebanyak 2 orang (3,77%), yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 42 orang (79,25%) dan yang menyatakan tidak sebanyak 9 orang (16,98%).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa masyarakat yang melangar waktu pembayaran

kredit yang telah ditetapkan, hal ini mungkin disebabkan karena minimnya dana yang dipinjam sehingga tidak dapat meneuhi kebutuhan untuk modal usahanya.

Dalam dokumen Implementasi UU No.9 Tahun 1995 Tentang (Halaman 57-72)

Dokumen terkait