• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Pondok Pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan yang terfokus, pada santri kilat SMK PGRI 2 Ponorogo.

Dengan alasan, untuk meningkatkan hafalan Juz‟amma di pondok tersebut, diadakan hafalan beberapa surat dalam juz‟amma. Untuk itu, metode yang

digunakan untuk meningkatkan hafalan tersebut, guru/ustadz di sana menggunakan metode drill atau latihan. Metode latihan yang dimaksud ialah, yang mana mereka menghafalkan beberapa surat secara bersama-sama dengan tujuan bagi yang belum hafal bisa menirukan temannya yang hafal.

D. Sumber Data

Data utama dalam penelitian adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan sebagai sumber data tertulis, foto dan statistik adalah sebagai sumber data tambahan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

a) Persons (orang)

Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban tertulis melalui angket/tulisan/tindakan melalui pengamatan di lapangan. Sumber data ini bisa diambil dari pengamatan, dari bapak pengasuh Pondok, serta ustadz yang lainnya. Sumber data

ini diperoleh dari pengasuh, ustadz-ustadz serta beberapa santri kilat SMK PGRI 2 Ponorogo.

g. Place (Tempat)

Penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

h. Sumber data tambahan, meliputi sumber data tertulis yaitu paper/dokumen dan foto yang berkaitan dengan implementasi

contexstual teaching and learning.40 Sumber data ini diperoleh

dari pengasuh berupa profi, sejarah, bentuk kegiatan, jadwal, kegiatan, dan hasil dari santri setelah mendapatkan pembelajaran menghafal juz ‟amma.

Dengan demikian sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan sumber data sekunder adalah seperti dokumen/ arsip-arsip dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian.

E.Teknik Pengumpulan Data

Dalam membicarakan metode penelitian terdapat teknik dan instrument pengumpulan data. Teknik dan instrumen merupakan cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data sebagai salah satu bagian penting dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data tidak dapat dipisahkan dengan teknik

40

Le xy J. Mo leong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Re maja Rosdakarya, 2009), 157.

pengumpulan data, dan teknik pengumpulan data tidak dapat dipisahkan dengan metode penelitian. Ketiganya saling berkaitan erat satu sama lainnya.41

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dikenal oleh penelitian kualitatif pada umumnya pertama adalah wawancara mendalam. Dalam hal ini seharusnya peneliti mempelajari teknik wawancara agar bisa dilakukan wawancara secara mendalam. Teknik ini menuntut peneliti untuk mampu bertanya sebanyak-banyaknya dengan perolehan jenis data tertentu sehingga diperoleh data atau informasi yang rinci. Hubungan antara peneliti dengan para responden atau informan harus sudah dibuat akrab, sehingga subjek penelitian bersikap terbuka dalam menjawab setiap pertanyaan.42

Wawancara langsung diadakan dengan orang yang menjadi sumber data dan dilakukan tanpa perantara, baik tentang dirinya maupun tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun wawancara tidak langsung dilakukan terhadap seseorang yang dimintai keterangan tentang orang lain.

Dalam penelitian ini orang-orang yang akan diwawancarai adalah

41

Mahmud, Metode Penelitian Pendidik an (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 165.

42

a) Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas, yaitu untuk memperoleh informasi tentang penerapan metode drill

dalam meningkatkan kemampuan menghafal juz ‟amma di

Pondok Pesantren Keterampilan Al- Ikhlas, Babadan Ponorogo.

b) Guru/Ustadz, untuk memperoleh informasi tentang dampak penggunaan metode drill dalam meningkatkan kemampuan menghafal juz ‟amma di Pondok Pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

c) Santri untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan metode drill untuk meningkatkan kemampuan hafalan. b. Observasi

Kedua, adalah teknik observasi. Dengan teknik ini (termasuk wawancara) peneliti harus berusaha dapat diterima sebagai warga atau orang-dalam para responden, karena teknik ini memerlukan hilangnya kecurigaan para subjek penelitian terhadap kehadiran peneliti.43

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, lazimnya menggunakan teknik yang disebut dengan observasi. Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.

43

Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. 44

Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.45

Dalam penelitian kualitatif observasi diklasifikasikan menurut tiga cara. Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai seorang partisipan atau non partisipan. Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran. Ketiga, observasi yang menyangkut latar penelitian. Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi yang pertama, dimana pengamat bertindak sebagai partisipan.

Hasil observasi dalam penelitian ini, dicatat dalam Catatan Lapangan (CL), sebab catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data di lapangan. Pada waktu

44

Mahmud, Metode Penelitian Pendidik an,.. 168.

45

Afifuddin dan Beni Ah mad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 134.

di lapangan dia membuat “catatan”, setelah pulang ke rumah atau tempat tinggal barulah menyusun “catatan lapangan”.46

Dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, jantungnya adalah catatan lapangan. Catatan lapangan pada penelitian ini bersifat deskriptif. Artinya bahwa catatan lapangan ini berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan dan pembicaraan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan fokus penelitian. Bagian deskripitif tersebut berisi beberapa hal, diantaranya adalah gambaran diri fisik, rekonstruksi dialog, deskripsi latar fisik, catatan tantang peristiwa khusus, gambaran kegiatan dan perilaku pengamat.47 Format rekaman hasil observasi (pengamatan) catatan lapangan dalam penelitian ini menggunakan format rekaman hasil observasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi alamiah yang sukar

46

Le xy Moleong, Metodologi Penelitian….., 153-154.

47

diperoleh, sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.48

Teknik dokumentasi ini sengaja digunakan dalam penelitian ini, mengingat (1) sumber ini selalu tersedia dan murah terutama ditinjau dari konsumsi waktu; (2) rekaman dandokumen merupakan sumber informasi yang stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang terjadi di masa lampau, maupun dapat dan dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan; (3) rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstual relevan dan mendasar dalam konteksnya; (4) sumber ini sering merupakan pernyataan yang legal yang dapat memenuhi akuntabilitas. Hasil pengumpulan data melalui cara dokumentasi ini, dicatat dalam format transkrip dokumentasi. Dokumen yang dibutuhkan ada 2 yaitu eksternal dan internal. Internal mencakup rekaman, intruksi aturan dan sebagainya. Jika dokumen eksternal ialah bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga misalnya bulletin, foto dan sebagainya.49 Dokumen digunakan untuk mengidentifikasi:

48

Ibid,.. 183.

49

https://www.lyceu m.id/teknik-pengumpulan-data-dala m-penelit ian-kualitatif d iakses pada tanggal 31 Januari 2018 puku l 06:35.

a) Situasi sosial di mana suatu peristiwa atau kasus memiliki makna yang sama. Situasi sosial mempertimbangkan waktu dan empat dimana suatu peristiwa terjadi.

b) Dalam hubungan dengan identifikasi, perlu dikenali kesamaan dan perbedaannya, yaitu memfokuskan pada suatu objek, suatu peristiwa, atau suatu tindakan, diperlukan secara sama pada situasi yang sama, di dalam batas-batas situasi sosialnya.50 Pada waktu yang sama, juga perlu diperkenalkan bahwa suatu peristiwa yang sama akan dianggap secara berbeda, oleh individu yang berbeda, dari kalangan yang berbeda, dan dalam waktu dan tempat yang berbeda.

c) Selanjutnya mengenali relevansi teoritis atas data tersebut. dengan langkah-langkah tersebut yang dilakukan secara simultan, baik persamaan maupun perbedaannya, antara realitas situasi, sosial, dan teori, diharapkan dapat dipahami hubungan antara makna praktis (situasi rill) dan representasi simbolisnya (nilai ideal).51

50

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Ak tualisasi Metodologis k earah Ragam Varian Kontemporer (Jaka rta: PT Ra ja Grafindo Persada, 2012), 143.

51

Dengan metode ini penulis memperoleh data tentang :

a. Profil Pondok Pesantren Keterampilan Al- Ikhlas, Babadan Ponorogo.

b. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

c. Letak geografis pondok pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

d. Visi dan misi pondok pesantren Keterampilan Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

e. Tujuan. f. Sasaran. g. Sumber dana.

h. Struktur organisasi pondok pesantren Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

i. Sarana dan prasarana pondok pesantren Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo.

j. Keadaan guru dan siswa di pondok pesantren Al-Ikhlas, Babadan Ponorogo

Dokumen yang dibutuhkan diperoleh dari bapak pengasuh untuk memperoleh data tentang profil dan sejarah panti, foto

penerapan metode driil dalam menghafal juz‟amma. Selain itu

juga peneliti juga memperoleh data tentang menghafal juz „amma melalui beberapa santri.

Dokumen terkait