• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

E. Struktur PKPA

I. 4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) pada Unit Layanan Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) yang beralamat di Jl. TB. Simatupang Gg. Wakaf No. 3 P. Baris, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal.

I. 5. Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam focus penelitian tidak ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi focus informasi yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Untuk itu dalam penelitian ini dibutuhkan Informan, yaitu orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun bersifat informal.

Sarantakos (dalam Poerwandari, 2001) mengemukakan karakteristik prosedur penentuan informan dalam penelitian kualitatif pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar

b. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah ataupun karakteristik sampelnya sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian.

c. Tidak diarahkan pada keterwakilan melainkan pada kecocokan konteks. Dalam hal ini, jumlah informan penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah informan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan informan tidak didasarkan atas strata, kedudukan, pedoman atau wilayah, tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah informan yang direncanakan adalah Pendamping Anak Jalanan Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) sebanyak 3 (tiga) orang.

I. 6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1) Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

a) Observasi atau Pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan untuk

melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam situasi ini periset teridentifikasi secara jelas dan selama observasi subjek sadar bahwa mereka sedang diobservasi. Peneliti hanya bertindak sebagai observer (pengamat) (Kriyanto, 2007: 107). Penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung informan. Dalam hal ini peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap kegiatan pekerja sosial pendamping anak jalanan dalam melakukan pendampingan dengan anak jalanan yang sedang berada di Rumah Singgah Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) ataupun yang sedang berada di jalanan.

b) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi dan berulang-ulang secara intensif (Kriyanto, 2007: 98). Peneliti berada langsung di tempat penelitian dan secara mendalam melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan dan mendukung penelitian. Pada wawancara mendalam ini. Pewawancara relative tidak mempunyai control atas respon informan. Artinya informan bebas memberikan jawaban. Oleh karenanya peneliti berupaya agar wawancara berlangsung informal seperti

orang yang sedang mengobrol, sehingga responden bersedia memberikan jawaban dan tidak perlu ada yang disembunyikan.

2) Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan-bahan dokumen yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:

a) Studi Dokumen, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokmen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

b) Stidu Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkopetensi serta memiliki reverensi dengna masalah uang akan diteliti.

I. 7. Alat Bantu Pengumpulan Data

Pencatatan data selama penelitian penting sekali karena data dasar yang akan dianalisis didasarkan atas “kutipan” hasil wawancara. Oleh karena itu, pencatatan data harus dilakukan dengan cara yang sebaik dan setepat mungkin. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sangat rumit, untuk itu diperlukan instrument atau alat penelitian agar dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data (Moleong, 2002).

Alat bantu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, dan sebuah alat perekam yaitu tape recorder.

1) Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist)

apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari, 2002). Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara ini juga sebagai alat bantu untuk mengkategorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap analisis data nantinya.

2) Alat Perekam (tape recorder)

Alat perekam digunakan unutk memudahkan peneliti dalam mengulang kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Dengan adanya hasil rekaman wawancara tersebut akan memudahkan peneliti apabila ada kemungkinan data yang kurang jelas sehingga responden yang diwawancarai dapat dihubungi kembali. Pengguna alat perekam ini dilakukan dengan memperoleh persetujuan responden terlebih dahulu.

I. 8. Teknik Analisa Data

Moleong mendefinisikan analisa data sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2007: 163). Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang

menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum, kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu saja mudah diakses.

Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang (subjek) secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan definisi mereka sendiri tentang dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan masyarakan mereka sehari-hari. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang (Bodgan, 1992: 5).

BAB IV

Dokumen terkait