• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : Lasto

Usia : 24 Tahun

Alamat : Komplek Benhill Blik C-4 Tembung Jabatan : Pendamping

1. 21. Sudah berapa lama anda menjadi pendamping anak jalanan?

Belum lama bang, kurang lebih baru 1 tahun.

1. 22. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan dalam pendampingan

anak jalanan?

Pelatihan secara khusus belum pernah, tetapi selama ini banyak belajar dari pendamping-pendamping yang lebih senior di sini.

1. 23. Sejauh mana anda memahami anak jalanan?

Kalau menurut aku, anak jalanan itu ya anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di jalan, tidak hanya dia menjadi pengamen atau pengemis, tetapi termasuk anak-anak yang awalnya hanya sekedar bermain dan bergaul di jalanan dan tidak melakukan pekerjaan apa-apa. Tetapi anak-anak seperti ini akhirnya bisa menjadi murni anak jalanan, merek juga perlahan ikut ngelem, berjudi atau aktivitas lainnya.

1. 24. Apa alasan anda menjadi pendamping anak jalanan?

Kadang ada semacam kebanggaan sendiri, ada kesenangan di dalam diri ku, misalnya aku bisa mengenal dan berinteraksi selain pada mereka aku juga bisa berkenalan dengan keluarga mereka kalau yang punya keluarga. Ya itung-itung nambah keluarga baru.

1. 25. Biasanya, apa factor penyebab mereka menjadi anak jalanan?

Banyak factor ya, di semua daerah yang aku dampingi hampir rata-rata memang factor ekonomi, broken home, kemudian memang keluarganya hidup di jalanan.

1. 26. Dalam 1 (satu) bulan, untuk 1 (satu) anak dampingan, berapa kali

Tergantung kebutuhan, misalnya kalau ada anak dampingan yang baru aku dampingi, itu menjadi prioritas untuk aku dampingi, karena untuk

membangun kepercayaan dengan dia.

1. 27. Dimana anda melakukan interaksi dengan anak jalanan dampingan

anda?

Ditempat-tempat mangkal mereka, biasanya kalau di daerah Pasar Petisah, diatas gedung Pasar Petisah itu ada ruangan kosong, disitu mereka mangkal.

1. 28. Apakah anda punya planing atau target terhadap anak jalanan yang

anda dampingi?jelaskan.

Gak ada, yang penting aku dampingi mereka, kalau untuk mendampingi mereka, gak usah muluk-mukul untuk merubah mereka menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu, mau saja mereka mendengarkan nasihat kita, itu sudah capaian yang luar biasa. Yang penting untuk saat ini aku bisa membantu mereka, misalnya kalau mereka putus sekolah, aku bantu mereka bagaimana caranya bisa melanjutkan sekolahnya. Karena mereka tidak bisa dipaksa, kalau mereka dipaksa, mereka akan jauh dari kita.

1. 29. Apakah anda mengenal dengan baik latar belakang semua anak

dampingan anda dan butuh berapa lama?

Gak sampai semuanya aku kenal latar belakang mereka, itu pun tidak detail aku kenal mereka satu per satu. Untuk 1 anak saja, sampai sekarang kalau mengenal detail mereka belum bisa. Persoalannya adalah waktu yang sulit kita dapatkan dari mereka, itu tadi kalau mereka belum dapat setoran, untuk ngobrol 15 menit saja sulitnya mintak ampun.

1. 30. Bagaimana cara anda untuk mengenal baik latar belakang semua anak

dampingan anda?

Kebetulan aku masuk kedalam sebuah komunitas anak jalanan yang sudah terbentuk, artinya komunitas yang selama ini menjadi dampingan SKA, jadi bukan komunitas yang baru, aku cukup dikenalkan pendamping sebelumnya yaitu bang Iwan pimpinan SKA kepada mereka, ya setelah itu pelan-pelan aku dalami latar belakang mereka, aku ngobrol kemereka

langsung, aku juga sering berkunjung ke keluarga mereka, selain itu aku juga bergaul dengan lingkungannya.

1. 31. Ketika anda akan melakukan pendampingan, apakah yang anda

persiapkan?

Gak ada persiapan yang khusus, ya sesuai dengan kebutuhan aja, misalnya kalau aku hari ini butuh informasi tentang latar belakang si A, ya aku harus mikir, untuk hari ini latar belakang tentang apanya yang harus aku obrolin dengan nya, karena dengan keterbatasan waktu mereka, jadi tidak bisa sekaligus semua kita obrolin dengan nya, jadi cari informasi yang penting-penting aja dulu, misalnya tentang kehidupannya sebelum di jalanan. Kemudian aku harus tau tempat mangkalnya dimana, jam berapa aku jumpai, terus kalau dia gak ada ditempat aku juga harus tau dimana keluarganya. Ya persiapan-persiapan seperti itu la.

1. 32. Ketika anda berinteraksi dengan anak jalanan dampingan anda,

hal-hal apa yang anda sampaikan atau diskusikan dengan mereka, serta berikan alasannya?

Kalau sifatnya mereka sedang dalam kelompoknya, tentunya gak ada materi khusus yang dibahas selama mendampingi mereka, mengalir saja ikuti irama diskusi yang mereka ciptakan sendiri. Karena kalau kita memasukan materi khusus kepada mereka, sementara mereka tidak tertarik, pelan-pelan mereka akan pergi ninggali kita. Tetapi kalau anak jalanan yang masih bersekolah, lebih mau bercerita untuk mendiskusikan sesuatu lebih khusus, misalnya mendiskusikan persoalan yang sedang dia hadapi, atau diskusi soal hoby atau pentingnya pendidikan. Tetapi kalau anak jalanan yang tidak sekolah mereka menganggap tidak punya persoalan dalam menjalani hidup ini, jadi gak ada yang perlu di diskusikan.

1. 33. Apakah sama isi pesan yang anda sampaikan antara satu anak jalanan

dengan anak jalanan lainnya, jelaskan?

Pastinya berbeda-beda la, karena karakter, persoalan dan latar belakang mereka kan berbeda-beda juga. Jadi yang didiskusikan juga berbeda-beda.

1. 34. Apakah anda menggunakan media atau alat dalam menyampaikan pesan, jelaskan? Jika ya, media apa yang digunakan, dan jika tidak sebutkan alasan anda.

Selama ini gak pernah ada menggunakan media atau alat ketika menyampaikan sesuatu, ngobrol aja langsung dengan mereka. Karena memang selama ini gak ada mendiskusikan sesuatu yang membutuhkan alat.

1. 35. Apakah anda pernah mengalami masalah ketika berinteraksi dengan

mereka?jelaskan contohnya?

Pasti ada, yang paling sering terjadi persoalan waktu, waktu bagi mereka sangat berharga, kalau kita tidak bisa menyesuaikan waktu dengan mereka, kita gak akan bisa mengajak mereka ngobrol. Biasanya mereka mulai turun kejalanan mulai jam 12 siang, karena kalau pagi mereka masih tidur, jadi kalau mau mengajak mereka ngobrol, biasanya sore hari sekitaran jam 6, karena mereka sudah dapat uang dari hasil ngamen atau mengemis. Kalau mereka belum dapat uang, mereka gak akan mau diajak ngobrol. Kemudian ya itu tadi, mereka menganggap mereka gak punya persoalan, jadi mau diajak ngobrol apapun, mereka tetap gak perduli.

1. 36. Bagaimana anda mengatasi masalah yang anda hadapai ketika

berinteraksi?

Ya pandai-pandai kita aja la, kalau liat dia lagi gak “mood” ngobrolinya yang sifatnya bisa menghibur mereka, gak yang ngobroli serius. Kalau pas mereka belum dapat setoran, ya lebih bagus gak usah diganggu dulu. Kalau mereka lagi ngelem atau maen judi, ya dibiari aja dulu, ntar kalau mereka udah mulai sadar, pelan-pelan aku nasihati. Mereka ini sangat sensitive, jadi aku juga sebagai pendamping harus sensitive juga terhadap mereka, pelan-pelan kita bisa tau karakter mereka.

1. 37. Menurut anda, apakah pesan yang selam ini anda sampaikan dapat

mereka terima dengan baik? Bagaimana anda melihatnya?

Dari raut wajahnya kita bisa tau apakah dia ngerti atau gak apa yang aku sampaikan ke mereka. Terus ada beberapa nasihat yang aku sampaikan ke mereka yang mereka lakukan, misalnya kemaren ada satu anak yang mau

berhenti sekolah gara-gara dia sering berantam sama anak-anak di sekolahnya, trus sering cabut sekolah, jadi guru-gurunya sering marahi dia, jadi dia gak betah sekolah lagi. Nah aku nasihati dia supaya merubah sikapnya untuk gak berantam lagi, terus jangan cabut sekolah. Syukurnya sampai sekarang dia gak jadi keluar dari sekolahnya, trus aku tanya ke guru nya, Alhamdulillah ada perubahan sikap yang baik dari nya.

1. 38. Jika pesan yang anda sampaikan ternyata tidak dapat mereka terima

dengan baik, apa yang anda lakukan?

Aku kan belum begitu lama mengenal mereka, dan belum terlalu memahami watak dan karakter mereka masing-masing, mungkin saja ketika aku ngobrol dengan mereka, mereka lagi dalam persoalan, jadi mereka tidak begitu memperdulikan apa yang aku obrolin dengan mereka.

1. 39. Ketika melakukan interaksi, apakah anda memberi kesempatan

kepada mereka untuk memberi respon?

Justru aku biasanya lebih banyak mendengar mereka, karena materi yang diobroli kan munculnya dari mereka, jadi mereka lebih banyak memberi respon dari pada aku.

1. 40. Bagaimana cara anda untuk mengajak mereka main kesanggar?

Paling penting adalah membangun kepercayaan dengan mereka, kalau sudah terbangun kepercayaan itu, aku juga lebih gampang mengarahkan mereka. Misalnya kalau aku buat janji dengan mereka untuk latihan music, mereka akan datang ke sanggar. Jadi intinya membangun kepercayaan satu dengan yang lainnya.

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Irwan Hadi

Usia : 35 Tahun

Alamat : Wakaf II/H. Hasan Basri Pinang Baris - Medan Jabatan : Koordinator SKA-PKPA/Pendamping

1. 41. Sudah berapa lama anda menjadi pendamping anak jalanan?

Aku jadi pendamping dari tahun 2000, jadi kurang lebih 11 tahun.

1. 42. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan dalam pendampingan

anak jalanan?

Pernah, sangkin banyaknya aku udah lupa apa aja pelatihannya. Pokoknya banyak lah.

1. 43. Sejauh mana anda memahami anak jalanan?

Sebenarnya anak jalanan itu berasal dari kehidupan yang normal, tetapi banyak orang yang melihat bahwa mereka itu adalah sampah, tapi menurutku mereka bukan sampah. Mereka juga bagian dari ribuan anak-anak normal yang ada, tetapi kerena prilaku orang terhadap mereka berbeda, jadilah mereka anak jalanan yang “bandel”. Mereka punya hati, mereka punya kepala, tangan sama seperti anak normal lainnya. Kalau soal karakter, karakter itu terbentu dari lingkungan, lingkungan yang jahat, lingkungan yang bandel, orang tua yang selalu mencaci maki, muncullah karakter anak-anak yg bandel, jahat dan suka mencaci maki. Jadi bukan anak nya yang bandel, jahat atau suka mencaci maki, tetapi siapa orang yang membentuk itu semua?orang tua dan lingkungannya kan? Jadi seperti kita kalau punya anak, mereka itu seperti anak kita. Jangan sampai terabaikan perhatian kita, kasihan mereka.

1. 44. Apa alasan anda menjadi pendamping anak jalanan?

Dulu waktu aku melihat mereka, muncul dalam pikiranku, bagaimana aku bisa memahami mereka, yang mana anak-anak ini adalah anak-anak yang

sulit untuk dididik dan berbeda karakter dengan anak-anak normal lainnya. Jadi ada tantangan bagi aku.

1. 45. Berapa jumlah dan rata-rata usia anak jalanan yang anda dampingi?

(Jumlah Laki-laki dan Perempuan, Usia rata-rata , pendidikan)

1. 46. Biasanya, apa factor penyebab mereka menjadi anak jalanan?

Bundelan secara universal adalah kemiskinan,tetapi bukan hanya kemiskinan itu saja corong yang membuat mereka jadi anak jalanan. Tetapi ada orang tua yang broken home, ada ketidak nyamanan dikeluarga, itu merupakan corong-corong kecil penyebab mereka menjadi anak jalanan. Kemiskinan ini harus kita liat lagi kemiskinan yang seperti apa?banyak orang miskin yang belum tentu anak nya menjadi anak jalanan, yang membuat mereka itu menjadi anak jalanan adalah faktor orang tua yang baik secara langsung maupun tidak langsung, mengeksploitasi anak. Anak dibiarkan bekerja dijalanan mencari uang untuk membantu biaya sekolah. Tetapi kalau ini dibiarkan, akan terbentuklah karakter-karakter yang mereka dapat dijalanan.

1. 47. Dari jumlah tersebut, berapa anak jalanan yang secara intensive anda

dampingi?

Kalau secara intensive ada 30 anak yang saya dampingi.

1. 48. Dimana anda melakukan interaksi dengan anak jalanan dampingan

anda?

Dijalanana atau di tempat biasa mereka mangkal.

1. 49. Apakah anda mengenal dengan baik latar belakang semua anak

dampingan anda dan butuh berapa lama?

Tidak semuanya, paling Cuma 15 anak. Sebenarnya kalau dilakukan tiap hari harus berinteraksi dengan satu anak, 1 minggu sebenarnya sudah bisa kita mengenal mereka dengan baik. Tapi karena banyaknya anak

dampingan kita, jadi butuh waktu lama.

1. 50. Bagaimana awalnya anda bisa masuk ditengah-tengah komunitas

Pada saat kita bertemu dengan mereka, terlebih dahulu kita harus bersahabat dengan mereka, bersahabat dengan cara berkenalan, kemudian tidak melarang apa yang mereka buat, tidak sebagai guru ketika mereka mengetahui sesuatu. Kemudian hidup apa adanya, misalnya anak-anak dengan pakaian kumuh, jadi kita juga harus bisa menjauhkan label-labe kemewahan dari diri kita, misalnya dengan berpakaian, perhiasan, menggunakan handphone saat ketemu mereka, pokoknya yang sederhana aja la. Asal kita mau mendengar apa yang mereka sampaikan kepada kita, diskusi, ngobrol tentang apa yang mereka lakukan, penghasilan mereka berapa, mereka humoris, kita juga ikut humoris, itu semua dapat mencairkan suasana dan membuat kita menjadi bagian keluarga mereka dijalanan. Dari situ kita bisa memberikan perhatian kepada mereka, karena selama ini mereka nyaris tidak terperhatikan dan nyaris terabaikan, jadi anggapan mereka, mereka sudah terabaikan, terbuang dari kehdupan yang normal. Tapi ketika kita sudah masuk dalam kehidupannya, siapa pun orang nya, bukan hanya dari kalangan LSM atau pendamping anak jalanan, kawan-kawan mahasiswa juga mampu masuk, asal perhatian kita, totalitas kita dengan mereka itu kita lakukan.

1. 51. Bagaimana cara anda untuk mengenal baik latar belakang semua anak

dampingan anda?

Kalau selama ini untuk mengetahui latar belakang si anak, pertama kita harus melakukan pertemuan secara intensiv, tentunya kalau kita sering melakukan komunkasi, pasti kita selalu mendapatkan informasi yang berbeda-beda setiap pertemuan, baik informasi dari si anak, ataupun dari anak-anak yang lain. Kemudian yang kedua, dari pengamatan kita juga sudah mendapatkan informasi dari karakter si anak, yang ketiga melakukan home visit, artinya kita ketemu dengan orang tuanya, kita ngobrol dengan orang tua nya. Hanya ketiga ini yang bisa dalami anak itu. Kalau dia tidak punya keluarga, ya kita cari informasi dari teman-temannya, dari lingkungannya, ya siapa orang yang paling dekat dengannya la.

1. 52. Apakah anda punya planing atau target terhadap anak jalanan yang anda dampingi?jelaskan.

Kalau target secara jauh sebenarnya, bagaimana mereka tidak lagi dijalanan. Tapi itu kan target yang sangat jauh sekali. Yang lebih realistis target nya bagaimana mereka mau mendengarkan nasihat atau bimbingan dari kita, misalnya untuk menyuruh mereka supaya mandi, tidak ngelem lagi, kalau makan harus cuci tangan, kalau tidak mau cuci tangan, harus menggunakan plastik. Tapi itu pun sulit dilakukan.

1. 53. Ketika anda akan melakukan pendampingan, apakah yang anda

persiapkan?

Ketika mau melakukan pendamping di lapangan, tidak ada persiapan khusus, karena kita tidak bisa menentukan siapa anak yang mau kita jumpai hari ini, iya kalau anak itu ada, kalau seandainya tidak ada, kan bisa repot. Jadi semuanya tergantung kondisi lapangan. Kecuali memang ada kebutuhan khusus yang memang harus kita tentukan siapa anak yang akan kita dampingi hari ini. nah kalau seperti itu, ya kita harus tau dimana anak itu biasa mangkal, jam berapa dia bisa kita jumpai, ya persiapan seperti itu la.

1. 54. Ketika anda berinteraksi dengan anak jalanan dampingan anda,

hal-hal apa yang anda sampaikan atau diskusikan dengan mereka, serta berikan alasannya?

Yang pertama lebih banyak ngobroli soal prilaku, misalnya kalau mereka keliatan jorok, ya nyuruh mereka mandi. Kemudian cerita tentang apa yang mereka lakukan satu hari ini, atau tadi ngapain aja, terus biasanya mendengarkan keluh-kesah mereka.

1. 55. Ketika melakukan interaksi, apakah anda memberi kesempatan

kepada mereka untuk memberi respon?

Lebih banyak mereka yang ngobrol. Mereka yang lebih dahulu memulai cerita, dan lebih enak kita mendengar apa yang mereka katakan. Karena

selama ini tidak semua orang bisa mendengarkan curhat mereka, jadi dalam hal ini aku berposisi sebagai pendengar curhat mereka.

1. 56. Apakah sama isi pesan yang anda sampaikan antara satu anak jalanan

dengan anak jalanan lainnya, jelaskan?

Ya berbeda la, persoalan yang mereka hadapi juga berbeda, ya pasti berbeda juga pesan yang disampaikan. Lagian, biasanya bahan obrolan kan muncul dari mereka, jadi satu anak dengan anak lainnya berbeda.

1. 57. Apakah anda menggunakan media atau alat dalam menyampaikan

pesan, jelaskan? Jika ya, media apa yang digunakan, dan jika tidak sebutkan alasan anda.

Tidak ada, ngobrol aja secara verbal. Karena lebih nyaman dan karena tidak ada yang perlu disampaikan dengan menggunakan alat atau media.

1. 58. Menurut anda, apakah pesan yang selam ini anda sampaikan dapat

mereka terima dengan baik? Bagaimana anda melihatnya?

Oia, mereka bisa terima apa pesan atau nasihat yang aku sampaikan. Bukti kongkrit yang aku lihat adalah perubahan prilaku mereka. Mislanya ketika aku bilang kemereka bahwa mandi itu sehat, mereka mandi, gosok gigi. Atau ketika mereka ngelem di depan aku, terus aku nasehati kalau ngelem gak baik, walaupun mereka masih ngelem, paling tidak mereka tidak ngelem di depan aku. Nah hal-hal seperti ini adalah bukti kongkrit yang aku lihat.

1. 59. Jika pesan yang anda sampaikan ternyata tidak dapat mereka terima

dengan baik, apa yang anda lakukan?

Ya terus berulang kali untuk mengingatkan mereka, atau terus berinteraksi dengan mereka. Biasanya mereka akan merespon apa yang kita sampaikan setelah mereka memang betul-betul meyakini apa yang kita sampiakan itu adalah benar.

1. 60. Apakah anda pernah mengalami masalah ketika berkomunikasi

dengan mereka?jelaskan contohnya?

Ya selalu, ketika mereka sedang emosi, pada saat mereka lagi “fly”. Sulit jadinya berkomunikasi dengan baik. Dan yang satu lagi ada pihak-pihak lain yang berada diantara mereka dan tidak mengenal kita. Nah,

orang-orang seperti ini bisa mengganggu hubungan kita dengan anak dampingan. Misalnya orang ini bisa mempengaruhi anak-anak untuk tidak mendengar atau menerima kita sebagai pendamping.

1. 61. Bagaimana anda mengatasi masalah yang anda hadapai?

Tentunya orang-orang seperti ini harus kita rangkul dengan cara menunjukan hal-hal positif yang kita lakukan kepada anak-anak jalanan dampingan kita, misalnya ada anak sakit, kemudian kita rujuk ke puskesmas atau kerumah sakit, nah hal seperti ini kan upaya yang positif dan kongkrit. Kalau orang-orang seperti ini bisa kita rangkul, justru akan bisa membantu kita bersama-sama untuk mendampingi anak jalanan.

Dokumen terkait