• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu

BAB IV. GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

1. Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu

RSUD Kabupaten Dompu dididrikan pada tahun 1945 dengan nama balai pengobatan pada tahun 1970 diambil alih oleh pemerintah daerah dan sampai sekarang. Baru tahun 1998 RSU ditetapkan kelas C dengan jumlah tempat tidur 67 buah dan mempunyai lahan 2 hektar dengan luas bangunan 15,553.80 m2. Tahun 2001 sampai sekarang rumah sakit kabupaten dompu mulai melakukan pengembangan peningkatan baik fisik maupun sarana kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

RSUD Kabupaten Dompu terletak pada lokasi yang strategis, berada ditengah-tengah jantung kota Dompu sehingga dapat diakses oleh masyarakat kabupaten Dompu di berbagai penjuru kecamatan, dalam landscape Pulau sumbawa juga Kabupaten Dompu termasuk RSUD di dalamnya terletak pada tengah-tengah wilayah pulau sumbawa dan diapit oleh dua Kabupaten/Kota sebelah barat ada Kabupaten dan Kota Bima, sebelah timur ada kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat dengan gambaran ini tentu memudahkan berbagai masyarakat yang wilayahnya dekat dengan Kabupaten Dompu mengakses layanan kesehatan pada RSUD Dompu.

Nama RS: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu (RSUD)

Alamat RS: Jln.Kesehatan No.01 Dompu-NTB

Telpn/fax: (0373) 21411

Email:dompursu@ymail.com

Type : Type C

Status : RSUD milik Pemda

Pemilik : PEMDA Kabupaten Dompu

Direktur : Dr. H. AHMAD FAIZAL, Spa

RSUD Kabupaten Dompu mempunyai layanan pada 5 spesialis dasar sehingga dapat dikatagorikan sebagai rumah sakit tipe C, dengan 174 Tempat Tidur. Fasilitas pelayanan yang sudah dapat diberikan di RSUD Kabupaten DOMPU adalah meliputi:

a. Pelayanan 24 jam pada Instalasi Gawat Darurat – IGD.

b. Pelayanan rawat jalan dapat dilaksanakan melalui pelayanan poli yaitu : PoliUmum, Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli THT, Poli Gigi, Poli Mata serta fisiotherapy.

c. Pelayanan Rawat Inap, yaitu pelayanan pada Sal Dalam, Sal Bedah, Sal Anak, Kamar Bersalin, ICU, NICU dan VIP.

Jumlah TT (Tempat Tidur).

d. Pelayanan Penunjang Medik,

2. Kegiatan Layanan Unggulan Badan Layanan Umum RSUD Kabupaten Dompu

Beberapa kegiatan layanan unggulan yang merupakan program startegis RSUD Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :

a. Unit Gawat Garurat yang dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan serta ketersediaan Dokter, serta paramedis yang berjaga selama 24 Jam, untuk memberikan layanan yang sifatnya emergenci pada kesempatan pertama bagi masyarakat/pasien sebelum dilakukan tindakan medis lanjutan.

b. Membuka instalasi rawat Jalan dengan berbagai layanan antara lain, Poli Umum, Poli Bedah, Fisioterapi, Poli Anak, Poli Kandungan, Poli Gigi, Poli Mata Poli THT, yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan asuhan Rawat jalan.

c. Rawat Inap, yang tersedia mulai dari kelas 3, kelas, 2, Kelas 1 dan Vip yang dilengkapi berbagai fasilitas sesuai dengan kelasnya sebagai sarana pemberian asukan keperawatan kesehatan bagi masyarakat sehingga dapat memulihkan kesehatannya.

d. Instalasi-intalasi lain seperti, Radiologi, laboratorium, Kamar Operasi yang juga siap memberikan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.

3. Visi, Misi Dan Budaya RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU sebagai Badan layanan Umum Daerah (BLUD), mempunyai Visi yaitu: “Pelayanan Kesehatan Yang Prima Secara Profesional”.

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU merumuskan 4 hal sebagai Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU yang meliputi:

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat transparan dan bermutu

c. Memberikan pelayanan kesehatan dengan rasa aman dan nyaman dilingkungan rumah sakit, serta terjangkau oleh masyarakat /pelanggan

d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun kuantitas

e. Menjadi pusat rujukan sarana kesehatan Kabupaten Dompu Untuk lebih efektif penerapan dari perwujudan Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu, maka seluruh komponen yang ada dirumah sakit umum daerah kabupaten Dompu, mulai dari jajaran Manajemen, Komite Medik (Dokter) unit pelayanan, unit keperawatan dan unit penunjang pelayanan lainnya, berkomitmen menciptakan dan semaksimalmungkin menerapkan Budaya Kerja sesuai dengan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Dompu yaitu IKHLAS BERAMAL yang mempunyai arti sebagai berikut:

a. Indah : Penampilan Rumah Sakit yang indah, dan tertata rapi b. Kasih Sayang : Memberikan pelayanan kesehatan dengan

penuh kasih sayang

c. Harmonis : Hubungan antar/inter rumah sakit yang penuh kebersamaan

d. Lestari : Segala sarana dan prasarana yang terdapat pada rumah sakit, Dirawat dan dijaga keutuhannya.

e. Aman : Menjamin keamanan setiap pasien/keluarga pasien dilingkungan rumah sakit.

f. Sehat : Merupakan institusi yang menjunjung tinggi kesehatan yang didukung oleh kebersihan.

g. Bersih dan Bermutu : Semua jenis pelayanan adalah pelayanan yang terbaik sesuai dengan keberadaan sumberdaya manusia (SDM) rumah sakit,

h. Ramah : Dalam pelayanan pasien dengan keramahan dan kasih sayang

i. Maksimal : Usaha yang maksimal dalam bentuk kesembuhan pasien merupakan tujuan dari semua pelayanan.

4. Susunan Jabatan Pengelolaan BLUD

1. Susunan Organisasi Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu Terdiri Dari :

a. Unsur Pimpinan adalah Direktur, membawahi Kelompok Jabatan Fungsional, 1 (satu) Kepala Bagian dan 3 (tiga) Kepala Bidan.

b. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri dari : Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian, Sub Program dan Pelaporan, dan Sub Bagian Keuangan.

c. Kepala Bidang Pelayanan membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari : Seksi Asuhan Keperawatan Pasien dan Seksi Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Pasien.

d. Kepala Bidang Pengembangan membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari : Seksi Pendidikan dan Pelatihan dan Seksi Pemasaran dan Humas.

2. Uraian Tugas dan Fungsi Direksi RSU Dompu a) Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan Administrasi, koordinasi, fasilitasi, yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaporan, Keuangan, Ketatausahaan, Kepegawaian, RT/ Perlengkapan, Organisasi, Hukum dalam rangka menunjang Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan Rumah Sakit.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut diatas Bagian Tata Usahan menyelenggarakan fungsi :

1. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran dan hukum .

2. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan,rumah tangga/perlengkapan, kepegawaian serta melakukan verifikasi Anggaran serta Akuntansi keuangan .

3. Melakukan Evaluasi dan pelaporan program Rumah Sakit .

b) Bidang Pelayanan Medis

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan koordinasi, advokasi, fasilitasi dan bimbingan serta sosialisasi pelayanan medis, penunjang medis, melakukan mengamatan dan pengawasan penggunaan fasilitas, kegiatan pengelolaan penerimaan pasien dan pemulangan pasien serta menyajikan informasi manajemen kesehatan.

Dalam malaksanakan tugas Bidang Pelayanan Medis menyelenggarakan fungsi : penyiapan rencana kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, penyiapan pelaksanaan,pengawasan penggunaan fasilitas medis dan penunjang medis, pengelolaan administrasi penerimaan pemulangan pasien serta pengelolaan informasi manajemen kesehatan.

Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis 2. Seksi Manajemen Informasi Kesehatan

c) Bidang Keperawatan

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi/advokasi, bimbingan tehnis/fasilitasi, kegiatan keperawatan langsung pada pasien dalam rangka pelaksanaan Asuhan Keperawatan, Pelayanan Keperawatan, Mutu Keperawatan serta penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Perawatan menyelenggarakan fungsi.

1. Penyusunan rencana kegiatan keperawatan pasien.

2. Pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien . 3. Pemberian pelayanan keperawatan dan penyuluhan

kesehatan pada pasien.

4. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan mutu keperawatan.

d) Bidang Pengembangan

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi/advokasi, bimbingan tehnis/fasilitasi pengembangan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, promosi kesehatan, pengendalian, sosialisasi serta pemasaran.

Bidang Pengembangan mempunyai fungsi:

1. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan

2. Menyelenggarakan akreditasi,koordinasi dalam hal pendidikan dan latihan tenaga kesehatan .

3. Penyelenggaraan sistim informasi pendidikan tenaga kesehatan

e) Komite Medis

Tugas Komite Medis

1. Menyusun standar pelayanan medis dan membantu pelaksanaannya .

2. Memantau pelaksanaan pelayanan medis oleh tenaga medis sesuai profesi dan etika kedokteran .

3. Mengevaluasi program pelayanan medis yang dilaksanakan oleh masing masing SMF

4. Meningkatkan mutu pelayanan dengan cara mengembangkan program pelayanan, penelitian, pendidikan dan pelatihan tenaga medis .

5. Membuat laporan berkala kepada direksi mengenai hasil kegiatan komite medik serta saran saran untuk menjamin mutu pelayanan medis yang profesional .

6. Komite medis mempunyai tugas membantu direktur menyusun standar pelayanan pelaksanaan, pembinaan etika profesi anggota staf medis fungsional.

7. Dalam melaksanakan tugasnya komite medis dapat di bantu oleh panitia yang anggotanya terdiri dari staf medis fungsional dan tenaga medis lainnya secara ex- officio 8. Panitia adalah kelompok kerja khusus di dalam komite medis

yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus .

9. Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat diatas ditetapkan oleh direktur.

5. Susunan Dewan Pengawas BLUD

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu terdiri dari :

a. Ketua Merangkap Anggota dan terdiri dari 4 (Empat) Anggota.

b. Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas adalah :

1) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD.

2) Memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah

mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh pejabat pengelola.

3) Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat serta saran kepada kepala daerah mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD.

4) Melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja

BLUD.

5) Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam

melaksanakan pengelolaan BLUD.

6) Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan

maupun non keuangan, serta memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD.

7) Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.

B. Hasil Penelitian

1. Penerapan Prosedur Akuntansi Rumah Sakit Umum Kota Dompu a. Akuntansi Rumah Sakit Umum Dompu

Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus

diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer rumah sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas rumah sakit.

Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda akan menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal.Akuntansi ialah system yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua transaksi dan kejadian dalam suatu organisasi yang menyangkut keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan perjalanan sebuah rekening untuk diakui dan diungkapkan dalam laporan keuangan.

Akuntansi sebagai metode untuk mengungkap dan menyajikan

perlakuan biaya yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen lingkungan memerlukan tahap-tahap standar akuntasi maupu pernyataan akuntansi yang berlaku umum. Tahap-tahap akuntansi ini meliputi : Identifikasi, pencatatan, penyajian. Analisis yang dilakukan berikut ini akan membandingkan kembali tahap-tahap yang telah dilakukan oleh rumah sakit umum dompu secara umum

Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan keuangan yang berbentuk:

1. Neraca (Balance sheet)

2. Laporan keuangan (Income statement) 3. Laporan perubahan keuangan.

b. Prosedur Rumah Sakit Dompu

Prosedur yang ada di rumah sakit umum dompu adalah prosedur penerimaan pasien yang akan berkunjung ke poliklinik, unit rawat jalan, unit gawat darurat ataupun yang akan dirawat adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit.

Disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, sehingga sangat menentukan kesan baik dan buruk dari rumah sakit tersebut.

c. Siklus Akuntansi rumah Sakit Dompu

Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi dan analisa transaksi dan diakhiri dengan menyusun laporan keuangan disebut siklus akuntansi. Produk utama yang dihasilkan dari siklus tersebut berupa laporan keuangan. Tahap-tahap dalam siklus tersebut berupa laporan keuangan. Siklus akuntansi merupakan rangkaian prosedur

kegiatan akuntansi selama satu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengen penyusunan laporan keuangan, penutupan pembukuan secara keseluruhan, hingga pencatatan transaksi periode selanjutnya.

Proses Akuntansi :

1. Pencatatan dan pengklasifikasi ( dalam Jurnal ) 2. Peringkasan ( dalam akun buku besar )

3. Penyajian dalam bentuk laporan keuangan, laporan arus kas dan laporan aktivitas organisasi.

Siklus Akuntansi adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Siklus akuntansi

d. Siklus Aktivits Rumah Sakit :

Rumah sakit juga mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut : melakukan tindakan –tindakan medis seperti pemeriksaan,

DOKUMEN

pengobatan, dan perawatan kesehatan masyarakat. Secara lebih luas, tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah rumah sakit dapat mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kepada umum

2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan para medis, baik yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya,

3. Mengadakan dan melakukan penelitian.

e. Siklus Transaksi Rumah Sakit Umum Dompu Tabel 2.4 Siklus Transakis Rumah Sakit

1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.

TRANSAKSI

2. Siklus pengeluran terkait dengan pengadaan barang atau jasa dari pihak lain dan pelunasan utang dan kewajibannya.

3. Siklus pelayanan terkait dengan tranformasi sumber daya rumah sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit.

4. Siklus keuangan terkait dengan perlehan dan pengelolaan dana modal dan sumber dana jangka panjang.

5. Siklus laporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi sebagaimana empat siklus diatas. Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi yang lain dan memprosesnya menjadi lapran keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

2. Pelaksanaan Manajemen Lingkungn Rumah sakit Umum Dompu a. Manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu

Manajemen Lingkungan Rumah Sakit adalah sistem pengelolaan lingkungan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sistem manajemen terpadu di rumah sakit yang meliputi pendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagian tanggung jawab dan wewenang, praktik menurut standar operasional, prosedur khusus, proses berkelanjutan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai, mengkaji, mengevaluasi, dan mensinergikan kebijakan lingkungan dengan tujuan rumah sakit.

Secara operasional manajemen keuangan dirumah sakit umum dompu harus dapat menghasilkan data, informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan. Rumah sakit dalam merencanakan,

mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu pelayanan dapat di pertahankan/ diinginkan pada tingkat pembiayaan yang wajar.

b. Konsep manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu

Berbagai konsep tentang pengelolaan lingkungan mempunyai arti dan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar (Wiku Adisasmito, 2014: 9-12). Ada beberapa konsep pengelolaan lingkungan, antara lain :

1. Reduksi Pada Sumber (Source Reduction)

Reduksi atau menghilangkan limbah dari sumber dilaksanakan dalam suatu proses. Pelaksanaan dalam Source Reduction meliputi modifikasi proses operasional, mendesain ulang produk yang dihasilkan, substitusi bahan, peningkatan kemurnian bahan, housekeeping yang baik dan perubahan praktik manajemen, meningkatkan efisiensi dan perubahan peralatan dan teknologi, serta pelaksanaan daur ulang.

2. Minimisasi Limbah

Minimisasi limbah merupakan suatu teknik yang memfokuskan kegiatannya pada reduksi sumbernya ataupun melakukan aktivitas daur ulang yang dapat mereduksi baik volume ataupun toksisitas limbah yang dihasilkan. Minimisasi limbah juga mencakup pengembangan proses produksi yang lebih efisien.

3. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (Total Quality Environmental Management/TQEM).

Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (PKLM) merupakan konsep yang mengawinkan ide dan Teknik Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Management) dengan manajemen lingkungan.

c. Manfaat system manajemen lingkungan rumah sakit umum dompu Dengan mengikuti prosedur yang ada dalam sistem manajemen lingkungan rumah sakit, maka sekaligus akan membantu dalam meatuhi peraturan perndang-undangan dan sistem manajemen yang efektif (Wiku Adisasmito, 2014).

Menurut ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari seri ISO 14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan kebijakan lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus-menerus atau berkesinambungan.

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan suatu bagian dari studi manajemen yang memasukkan unsur-unsur kepedulian lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, dan merupakan suatu proses manajemen yang menekankan upaya peningkatan efisiensi perusahaan dengan meminimalisasi keluaran limbah melalui proses produksi atau teknologi bersih lingkungan.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 sebagai standar internasional adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.

1) Manfaat terhadap lingkungan

Dampak positif terbesar terhadap lingkungan adalah berkurangnya limbah yang berbahaya. Bukan hanya pengelolaan limbah yang menjadi bagian utama dari sertifikasi ISO, tetapi juga meminimalisasi limbah. Minimalisasi limbah adalah langkah untuk masa depan dalam perlindungan lingkungan dan berlaku baik untuk limbah yang berbahaya atau tidak.

2) Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif

Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan sehubungan dengan pengelolaan lingkungan hidupdan sistem manajemen lingkungan, hal itu menuntut perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih efektif sehingga mampu berkiprah dalam dunia peraturan internasional.

3) Penurunan biaya

Dasar utama dalam penghematan baiaya adalah sedikitnya bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan. Berkurangnya bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan bahan kimia yang berkualitas rendah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, yang berarti mengurangi jumlah limbah yang berbahaya yang harus dilacak dan di buang.

3. Analisis akuntansi dan manajemen penglolaan lingkungan rumah sakit umum dompu

Analisis Akuntansi dan Manajemen Pengelolaan Manajemen Rumah Sakit Umum Kota Dompu sebagai Rumah sakit yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat, dalam melaporkan biaya lingkungannya diakui sebagai biaya administrasi dan umum. Pengukuran biaya lingkungan tersebut dinyatakan dalam rupiah berdasar pengeluaran Unit Sanitasi Lingkungan dalam pengelolaan limbahnya. Rumah Sakit Umum Kota Dompu dalam mengelolaan lingkungannya terutama masalah penanganan limbahnya dilakukan sepenuhnya oleh Unit Sanitasi Lingkungan yang merupakan bagian dari Sarana Panunjang Medis. Unit ini memiliki instalasi pengolahan limbah (IPAL) mulai beroperasi pada bulan Maret 1999 dan menjadi bagian yang penting dalam menjaga keadaan lingkungan agar tetap sesuai dengan peruntukkannya.

Analisis akuntansi dan pengelolaan manajemen lingkungan cocok diterapkan pada rumah sakit umum kota Dompu. Untuk itu penulis tertarik melakukan suatu analisis untuk mengetahui akuntansi dan pengelolaan manajemen lingkungan dirumah sakit tersebut. Rumah sakit umum kota Dompu merupakan rumah sakit yang bergerak pada sector public dimana rumah sakit ini merupakan bagian dari ekonomi yang berkaitan dengan penyediaan pelayanan pemerintah.

Analisis Tahap Perlakuan Akuntansi lingkungan sebagai metode untuk mengungkap dan menyajikan perlakuan biaya yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan memerlukan tahap tahap yang runtut dan

rinci dengan tetap mengacu pada standar akuntansi maupun pernyataan akuntansi yang berlaku umum. Tahap-tahap akuntansi ini meliputi:

Identifikasi, Pengakuan, Penyajian ,Pengungkapan, dan Pelaporan.

Antara lain :

a. Mengidentifikasi

Identifkasi yang dilakukan oleh rumah sakit umum dompu dalam melakukan tahap-tahap perlakuan biaya lingkungan khususnya pengelolaan limbah diperlakukan sebagai biaya umum.

b. Pencatatan

Rumah sakit umum dompu tersebut menunjukan bahwa rumah sakit umum dompu sudah melakukan pencatatan atas terjadinya pengelolahan limbah mereka sehingga dapat dikatakan bahwa rumah sakit umum dompu sudah melakukan pencatatan atas transaksi atau kegiataan mereka tentang kegiatan pengelolaan limbahnya.

c. Penyajian/Pelaporan

Rumah sakit umum dompu melakukan penyajian alokasi biaya lingkungan tersebut secara bersama-sama dengan biaya unit-unit lain yang sempurnah. Penyajian tersebut dilakukan bersama sebagai sub-sub biaya dalam rekening biaya administrasi dan umum. Penyajian pelaporan yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating revenues) yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap, Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain.

58 A. Hasil Analisis Penelitian

a. Karakteristik Pegawai

Pegawai yang berasal dari berbagai daerah. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan daerah asal pegawai rumah sakit umum daerah kabupaten dompu. Tabel 4.1 Kota Asal Pegawai

Daerah asal Responden Presentase (%)

Dompu 9 18

Simpasai 7 14

Bali 5 10

Kandai 4 8

Kareke 5 10

Woja 7 14

Bali Bunga 7 14

Doro Bara 6 12

Total 50 100

Sumber: data primer diolah

Responden pegawai rumah sakit umum daerah kabupaten dompu secara umum berasal dari daerah dompu (18%), simpasai (14%), bali (10%), kandai (8%), kareke (10%), woja (14%), bali bunga (14%), doro bara (12%). Ini menandakan bahwa responde pegawai dating dari berbagai daerah.

b. Tingkat pendidikan Pegawai

Tingkat pendidikan para pegawai rumah sakit umum deaerah kabupaten dompu berbeda-beda. Tabel 4.2 dibawah ini menunjukan tingkat pendidikan pegawai. Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Pegawai

Pendidikan Responden Presentase (%)

SMA 1 5

Serjana Ekonomi 20 40

D3 kebidanan 12 20

S1 keperawatan 15 25

D3 keperawatan 2 10

Total 50 100

Sumber: data Prime diolah

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran tingkat pendidikan responden sangat beragam. Tabel 4.2 menjelaskan bahwa sebagian besar responden yang ditemui SMA (5%), Serjana Ekonomi (40%), D3 kebidanan (20%), S1 keperawatan (25%), D3 keperawatan (10%)

c. Jenis Kelamin Responden

Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu terdiri dari semua jenis kelamin, baik jenis kelamin perempuan maupu jenis kelamin pria. Tabel 3.1 dibawah ini menunjukkan jenis kelamin pegawai rumah sakit daerah kabupaten dompu. Tabel 3.1 Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Responden Presentase ( % )

Wanita 27 55

Pria 23 45

Total 50 100

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan data yang diperoleh dari 50 responden, sebagian besar respnden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 27 atau

Berdasarkan data yang diperoleh dari 50 responden, sebagian besar respnden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 27 atau

Dokumen terkait