• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKUNTANSI TERHADAP PENGELOLAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DOMPU SKRIPSI REFITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH AKUNTANSI TERHADAP PENGELOLAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DOMPU SKRIPSI REFITA"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

REFITA 105730508014

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

(2)

ii

MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DOMPU

REFITA 10573508014

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

(3)

iii

yang senantiasa mendukung dan memberikan cinta setulus- tulusnya kepada ku serta kakak dan adikku serta keluarga besarku yang lain yang banyak membantu dan memberikan doa dan dukungan. Dan tidak lupa teman-temanku yang banyak membantu penulis baik dengan material maupun moril demi keberhasilan penulis.

Terimakasih..

MOTTO HIDUP

Memulai dengan penuh keyakinan, Menjalankan dengan penuh

keikhlasan, Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasullulah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang “Analisis Akuntansi Terhadap Pengelolaan Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Dompu

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Ismail Hamid dan Ibu Nuraini yang senantiasa memenuhi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan tulus tak pamrih. Dan saaudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu dukungan dan motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

(8)

viii

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr.H. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Segenap pegawai Rumah Sakit Umum Dompu, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di rumah sakit dan telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mendapatkan informasi tentang data akuntansi dan manajemen lingkungan

8. Kedua orang tuaku, serta kakak dan adikku , yang selalu memberikan dukungan melalui doa, nasihat, perhatian, cinta yang tak terhingga sehingga memberikan semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis untuk menjalani semuanya dengan baik.

(9)

ix menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman kelas Akuntansi 11 2014, terimakasih atas kebersamaan selama 4 Tahun perkuliahan ini.

11. Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu’alikum Wr.Wb

Makassar, Agustus 2019

Penulis

(10)

x

REFITA, Tahun 2018 Pengaruh Akuntansi Terhadap Pengelolaan Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Dompu, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I H. Ansyarif Khalid dan Pembimbing II Bapak Abdul Muttalib

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi berpengaruh positif terhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada rumah sakit umum dompu.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data Regresi Linear Sederhana dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi bahwa variabel akuntansi berpengaruh terhadap manajemen lingkungan. Dari hasil uji hipotesi menunjukan bahwa variabel akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pengelolaan manajemen lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya akuntansi akan meningkatkan manajemen lingkungan.

Kata kunci : Akuntansi, Pengelolaan Manajemen Lingkungan

(11)

xi

Muhammadiyah University of Makassar. Guided by Supervisor I H. Ansyarif Khalid and Advisor II Mr. Abdul Muttalib

This study aims to find out accounting has a positive effect on management in dompu public hospitals.the data used in thisstudy is quantitative data, which is data expressed in numbers that indicate the value of the quantity or variable it represents. In this study using simple linear regression data analysis using SPSS. The results of this study are based on the test results of the coefficient of determination that accounting variables have a positive effect on environmental management. From the results of the hypothesis test, it is pointed out that accounting variables have a positive and significant effect on environmental management variables.This shows that the existence of accounting will improve environmental management.

Keywords : Accounting, Management of environmental management

(12)

xii

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iiii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTARK BAHASA INDONESIA ... vi

ABSTRACT ... .vii

DAFTAR ISI... .viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi... 6

B. Pengelolaan... 13

C. Manajemen Lingkungan ... 16

D. Sistem Manajemen Lingkungan ... 20

E. Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 24

F. Tinjauan Empiris ... 29

G. Kerangka Pikir ... 32

H. Hipotesis ... 32

(13)

xiii

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 33

D. Populasi dan Sampel ... 35

E. Tehnik Pengumpulan data ... 35

F. Metode Analisis ... 36

BAB IV. GAMBAR UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 38

1. Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu ... 38

2. Kegiatan Layanan Unggulan badan layanan umum RSUD Dompu... 39

3. Visi, Misi Dan Budaya RSUD ... 40

4. Susunan Jabatan Pengelolaan BLUD ... 42

5. Susuna Dewan Pengawas BLUD... 46

B. Hasil Peneltian... 47

1. Penerapan Prosedur Akuntansi ... 47

2. Pelaksanaan Manajemen Lingkungan ... 52

3. Analisis Akuntansi dan Manajemen Pengelolaan Lingkungan ... 56

BAB V . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Penelitian ... 46

1. Uji Validitas ... 49

2. UjiRealibilitas... 50

3. Uji Regresi ... 53

1. Uji Asumsi Klasik ... 53

Uji Normalitas Data ... 53

(14)

xiv

b. Uji Koefisien Determinasi ... 55 c. Uji Hipotesi ... 56 B. Pembahasan ... 57

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

xv

Judul Halaman

Tabel II.1 Tinjauan Empiris ... 29

Tabel II.2 Skala likert ... 34

Tabel III.1 Kota Asal Pegawai ... 46

Tabel III.2 Tingkat Pendidikan ... 47

Tabel VI.1 Jenis Kelamin Responden ... 48

Tabel VI.2 Usia Responden ... 48

Tabel IV.3 Uji Validitas Variabel X ... 49

Tabel IV.4 Uji Validitas Variabel Y ... 50

Tabel IV.5 Uji Reliabelitas Variabel X ... 51

Tabel IV.6 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 52

Tabel IV.7 Uji Nomalitas ... .53

Tabel IV.8 Statistik Deskriptif ... 55

Tabel IV.9 Hasil Uji Koefisien Determinan ... 56

Tabel IV. 10 hasil Uji Hipotesis (Ujit)... 56

(16)

xvi

Judul Halaman

Gambar II.2 Kerangka pikir ... 32

Gambar IV. 2 Uji Heteroskedastisitas ... 54

Gambar IV.3 Siklus Akuntansi ... 50

Gambar IV.4 Siklus Transaksi Rumah Sakit ... 51

(17)

1 A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah sebuah perusahaan jasa yang sangan di perlukan untuk kelangsungan hidup manusia yang mana manusia itu sendiri sewaktu- waktu dapat terserang penyakit, artinya kebutuhan akan pengobatan tidak dapat kita duga-duga dan sangat di butuhkan. Namun hendaknya suatu rumah sakit benar-benar menjaga lingkungannya. Dengan cara mengelola limbahnya dengan sebaik mungkin untuk mencegah agar tidak membahayakan lingkungan di sekitarnya, apalagi limbah dari rumah sakit bisa berpotensi menularkan penyakit. Tidak hanya untuk kelangsungan rumah sakit itu sendiri tapi juga untuk kelangsungan hidup makhluk di sekitarnya baik itu tumbuhan, hewan dan juga manusia. Tahun 2009 pemerintah menerbitkan UU No 32/2009 pasal 2 yang mengatur bahwa perlindungan dan pengelolahan lingkungan hidup di laksanakan berdasarkan asas partisipatif dan kearifan lokal. Artinya undang- undang tersebut mengemukakan bahwa di perintahkan untuk menjaga, melindungi dan merawat lingkungan di sekitar.Dalam akuntansi secara umum yang terjadi adalah pengukuran dan pencatatan terhadap dampak yang timbul dari hubungan antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen produk aman.

Akuntansi lingkungan adalah suatu ilmu akuntansi yang menunjukkan biaya riil atas input dan proses bisnis serta memastikan adanya efisiensi biaya, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur biaya kualitas dan jasa. Tujuan utamanya adalah dipatuhinya perundangan perlindungan lingkungan untuk

(18)

menemukan efisiensi yang mengurangi dampak lingkungan. Akuntansi lingkungan pada dasarnya menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya yang mengambil manfaat dari lingkungan. Manfaat yang diambil ternyata telah berdampak pada maju dan berkembangnya bisnis perusahaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan- perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat meningkatkan usaha dalam mempertimbangkan konservasi lingkungan secara berkelanjutan (Ikhsan, 2008:11). Namun dalam praktiknya, banyak sekali perusahaanperusahaan ataupun instansi pemerintahan seperti rumah sakit yang sepertinya belum efektif dalam menerapkan akuntansi lingkungan itu sendiri. Disadari atau tidak, kebanyakan dari perusahaan-perusahaan tersebut menyampingkan resiko kerusakan lingkungan dan mengutamakan tingkat pembangunannya.

Dalam akuntansi lingkungan lebih cenderung menyoroti masalah aspek sosial atau dampak dari kegiatan secara teknis, misalnya pada saat penggunaan alat atau bahan baku perusahaan yang kemudian akan menghasilkan limbah produksi yang berbahaya. Bidang ini amat penting sebab khususnya di indonesia saat ini terlalu banyak perusahaan baik badan usaha milik negara maupun swasta yang dalam pelaksanaannya operasi usaha ini menimbulkan kerusakan ekosistem kerena adanya limbah produksinya perusahaan yang tertentu memerlukan alokasi biaya penanganan khusus untuk hal tersebut. Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan pengauntifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan kedalam sejumlah unit moneter (Ikhsan, 2009). Akuntansi lingkungan khususnya akuntansi manajemen lingkungan berguna bagi manajemen dikarenakan dapat meyediakan informasi

(19)

fisik mengenai input (bahan,tanah,air,energi) serta output (produk,limbah,emisi) serta segala pengeluaran, beban maupun penghematan yang berhubungan dengan lingkungan.

Walaupun beberapa penelitian telah membuktikan terdapat pengaruh positif antara akuntansi terhadap manajemen lingkungan, tetapi belum diketahui sejauh mana sebenarnya pengetahuan para pelaku kegiatan ekonomi serta informasi akuntansi manajemen lingkungan apa yang dibutuhkan. Hal ini cukup penting untuk diteliti agar didapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh terkait akuntansi manajemen lingkungan (Burhany,2012).

Rumah sakit bagian institusi atau lembaga yang bergerak pada bidang kesehatan memiliki perang yang cukup besar dan signifikan dalam menjaga lingkungan, limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit apa bila tidak dikelolah dengan baik dapat mengakibatkan lingkungan yang tercemar. Dalam kegiatanya, setia rumah sakit pasti menghasilkan limbah dan tergolong kedalam limbah yang berbahaya terutama limbah medis. Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit sangatlah perlu dalam melakukan penerapa manajemen lingkungan yang baik dan dengan menjalankan kegiatan manajemen lingkungan tersebut akan meningkatkan laba serta daya saing rumah sakit yang bersangkutan.

Oleh karna itu sebagai salah satu institusi yang juga berperang dalam menjaga kelestarian lingkungan, rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan pengelolaan limbah medis yang dihasilkan guna menjaga kelestarian lingkungan, baik disekitar rumah sakit tersebut melakukan kegiatan operasional maupun lingkungan luas pada umumnya.

(20)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Akuntansi Terhadap pengelolaan Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Umum Kota Dompu.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini “Apakah akuntansi berpengaruh terhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada Rumah Sakit Umum di Kota Dompu?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini “Untuk mengetahui pengaruh akuntansi terhadap pengelolaan manajemen lingkungan pada Rumah Sakit Umum di Kota Dompu

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat umum penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat mengetahui apa itu akuntansi dan manajemen lingkungan dalam penerapannya pada rumah sakit, dalam hal ini adalah pengelolaan Rumah Sakit Umum Kota Dompu.

2. Manfaat bagi lembaga kesehatan rumah sakit umum di Kota Dompu adalah dapat menjadi bahan pertimbangan para pengelola rumah sakit umum di Kota Dompu guna meningkatkan kinerja serta konstribusi bagi pemberdayaan lingkungan yang akan mempengaruhi nilai kegiatan usaha dimata para pemilik modal,pemakaian jasa dan masyarakat sekitar rumah sakit menjalangkan aktivitas operasionalnya. Rumah juga terbantu dalam

(21)

melakukan pengendalian terhadap aktivitas kegiatan operasional yang berhubungan dengan prinsip akuntansi dan pengelolaan manajemen lingkungan.

3. Manfaat bagi bidang akuntansi adalah penelitian ini dapat memberikan konstribusi dan dapat menjadi bahan refrensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan akuntansi terhadap pengelolaan manajemen lingkungan.

(22)

6 A. Akuntansi

1. Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklarifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehinggan dapat digunakan oleh orang yang menggunakan dengan mudah dimengerti untuk pengambilan keputusan serta tujuan lainnyan. Akuntansi sering jugasebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan.

Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui (2) sudut pandang, yakni sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya.(Muawanah Umi; 2013).

Adapun ditinjau dari sudut pandang menggunakan jasa akuntansi, akuntansi dapat didifinisikan sebagai suatu disiplin ilmu atau aktifitas jasa yang menyediakan informasi yang di perlu untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau trasaksi yang bersifat keuangan (financial).

Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatanya, akuntansi dapat didefinisiskan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat bahwa akuntansi merupakan kegiuatan yang kompleks menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:

1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan dan relevan dengan keputusan yang akan di ambil.

(23)

2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.

3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalangkan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasih kepada pihak- pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.

Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat di definisikan sebagai system informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Definisi selanjutnya terdapat pada APB No. 4 yang dapat menjelaskan akuntansi sebagai aktivitas jasa yang memiliki fungsi menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang satuan-satuan ekonomi yang dapat bermanfaat dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif. Definisi tersebut adalah ‘’Akuntansi adalah kegiatan pelayanan. Fungsingnya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan di alam, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam membuat pilihan yang antara kursus alternatif tindakan”.

2. Akuntansi Manajemen

Difinisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh Management accounting Practies (MAP) Committee.Komite MAP tersebut dibentuk oleh National Association of Accountans (NAA) untuk

(24)

menyediakan pedoman pada semua anggota NAA dan para manajemen bisnis atas konsep-konsep, kebijakan dari praktek akuntansi.Difinisi yang di keluarkan oleh komite MAP tidak hanya menujukan definisi akuntansi manajemen saat ini tetapi mendasarkan pada pandangan yang lebih luas dan bersifat normatif.Difinisi tersebut juga bertujuan politis yaitu agar profesi akuntan manajemen dapat berkembang pesat dan akuntan manajemen memiliki kebanggaan terhadap profesi. MAP memberikan difinisi akuntansi manajemen sebagai berikut “Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyimpanan dan komunikasi informasi financial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketetapan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi pengolahan laporan financial untuk kelompok-kelompok non-manajemen seperti misalnya para pemegang saham, para kreditor, lembaga-lembaga pengturan dan dan penguasa perpajakan.” Dalam konteks definisi dari MAP tersebut, informasi keuangan meliputi informasi dalam arti luas, baik bersifat moneter maupu non-moneter, yang diperlukan untuk menerapkan sebab akibat dari sebuah kegiatan bisnis, keadaan-keadaan ekonomi, serta penilaian aktiva dan hutang yang sesungguhnya maupun yang direncanakan.

Tujuan akuntansi manajemen perlu didefinisikan karna memiliki peranan penting dikarenakan tujuan dari akuntansi manajemen dapat membantu untuk merumuskan teori akuntansi manajemen.Selain itu konsep- konsep akuntansi manajemen dapat menjadi benar apabila konsep-konsep

(25)

tersebut didasarkan kepada tujuan akuntansi manajemen yang telah diterima oleh umum. Tujuan akuntansi manajemen terbagi menjadi dua yaitu tujuan prime yang berupa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam melakukan pembuatan keputusan serta tujuan sekunder dimana akuntansi manajemen bertujuan untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, membantu manajemen dalam menjawab masalah bidang organisasi, membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian manajemen, membantu manajemen dalam melaksanakan system kegiatan manajemen.

3. Akuntansi Lingkungan

Akuntansi Lingkungan sebagai akuntansi yang didalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya lingkungan, dimana biaya- biaya lingkungan tersebut diintegrasikan dalam pengambilan keputusan bisnis, dan selanjutnya dikomunikasikan kepada para stakeholders.

Akuntansi Lingkungan (Environment Accounting) adalah biaya-biaya lingkungan yang dimasukkannya ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Sedangkan, menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection Agency (US EPA), akuntansi lingkungan merupakan fungsi yang

menggambarkan biaya-biaya lingkungan yang harus diperhatikan oleh pemangku kepentingan perusahaan didalam pengidentifikasian cara-cara yang dapat mengurangi atau menghindari biaya-biaya pada waktu yang bersamaan dengan usaha memperbaiki kualitas lingkungan. Oleh karena itu, akuntansi lingkungan mempunyai pengertian yang sama dengan akuntansi biaya lingkungan yaitu sebagai penggabungan informasi manfaat dan biaya

(26)

lingkungan ke dalam praktik akuntansi perusahaan atau pemerintah dengan mengidentifikasikan cara dapat mengurangi atau menghindari biaya perbaikan.

Menurut Ikhsan (2009:27)tujuan dan maksud dikembangkannya akuntansi lingkungan yaitu sebagai berikut :

a. Akuntansi lingkungan merupakan alat manajemen lingkungan,sebagai alat manajemen lingkungan. Akuntansi lingkungan digunakan untuk menilai keefektifan kegiatan konservasi lingkungan. Data akuntansi lingkungan juga digunakan untuk menentukan biaya fasilitas pengelolaan lingkungan, biaya keseluruhan konservasi lingkungan dan juga investasi yang diperlukan untuk kegiatan pengelolaan lingkungan.

b. Akuntansi lingkungan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat, sebagai alat komunikasi publik, akuntansi lingkungan digunakan untuk menyampaikan dampak negatif lingkungan, kegiatan konservasi lingkungan dan hasilnya kepada publik. Tanggapan dan pandangan masyarakat digunakan sebagai umpan balik untuk mengubah pendekatan perusahaan dalam pelestarian atau pengelolaan lingkungan.

Guna mencapai keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingku ngan, maka langka pertama yang perlu di perhatikan oleh manajemen perusahaan adalah adanya kesesuaian antara evaluasi yang dibuat perusahaan terhdap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Langkah kedua menentukan apa yang menjadi target perusahaan dengan cara mengidentifikasikan factor-faktor utama yang berdampak pada lingkungan

(27)

perusahaan serta menyusun suatu perencanaan untuk mengurangi dampak lingkungan.Akuntansi lingkungan (environmental Accounting atau EA) merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukannya biaya lingkungan (environmental costs) ke dalam prakter akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah yang timbul dari sisi keuangan maupun non keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.(Burhany,2012).

“Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biaya- biaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan.”

Bedan Perlindungan (EPA) menambahkan lagi bahwa istilah akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua dimensi utama.Pertama,akuntansi lingkungan merupakan biaya yang secara secara langsung berdampak pada perusahaan secara menyeluruh ( dalam hal ini disebut dengan istilah “ Biaya Pribadi”). Kedua, Akuntansi lingkungan juga meliputi biaya-biaya individu, masyarakat maupu lingkungan suatu perusahaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem akuntansi lingkungan terdiri atas lingkungan akuntansi konvesional dan akuntansi ekologis. Akuntansi lingkungan konvesional mengukur dampak-dampak dari lingkungan alam pada suatu perusahaan dalam istilah-istilah keuangan. Sedangkan akuntansi ekologis mencoba untuk pengukuran dilakukan dalam bentuk unit fisik( pemakaian energy

(28)

dalam kolojoule, dll), akan tetapi standar pengukuran yang digunakan bukan dalam bentuk satuan keuangan.

Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi dua bagian. Bagian pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua, berkaitan dengan akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.

Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan harus mengikuti beberapa factor berikut, antara lain:

1. Biaya konservasi lingkungan (diukur menggunakan nilai satuan uang).

2. Keuntungan konservasi lingkungan ( diukur dengan unit fisik ).

3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur dengan nilai satuan uang/rupiah ).

4. Akuntansi Biaya Lingkungan

Akuntansi Biaya lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berhubungan dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dan perlindungan yang dilakukan. Biaya lingkungan mencakup bak biaya internal (berhubungan dengan pengurangan proses produksi untuk mengurangi dampak lingkungan) maupun eksternal berhubungan dengan perbaikan kerusakan akibat limbah yang ditimbulakan (Susenohaji,2002).

Biaya-biaya yang terdapat dalam akuntansi biaya lingkungan:

a. Biaya pemeliharaan dan penggantian dampak akibat limbah dan gas buangan (waste and emmision treatment), yaitu biaya yang

(29)

dikeluarkan untuk memelihara, memperbaiki, mengganti kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah perusahaan.

b. Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan (prevention and envirnmental management) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah dan mengelola limbah untuk menghindari kerusakan lingkungan.

c. Biaya pembelian bahan untuk bukan hasil produksi (material purchase value of non product) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang bukan hasil produksi dalam rangka pencegahan dan pengurangan dampak limbah dari bahan baku produksi.

d. Biaya pengelolaan untuk produk(processing cost of non product output) ialah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengelolaan bahan yang bukan hasil produksi.

e. Penghematan biaya lingkungan(enviromental revenue) merupakan penghematan biaya atau penambahan penghasilan perusahaan sebagai akibat dari pengeloaan lingkungan.

B. Pengelolaan

1. Definisi Pengelolaan

Menurut Balderton (dalam Adisasmita, 2011), istilah pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut (Suharsimi Arikunto, 2012) “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang

(30)

berarti pulapengaturan atau pengurusan. Banyak orang yangmengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian,dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagaisuatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untukmelakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

Griffin 2012 Mendefinisikan pengelolaan/manajemen adalah suatu proses perencanaan dan pengambilankeputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian organisasi manusia,keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secaraefisiensi dan efektif. Nanang Fattah, (2013) berpendapat bahwa dalam prosesmanajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer ataupimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), pemimpin(leading), dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikansebagai proses merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikanupaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secaraefektif dan efisien.

Secara umum pengelolaan merupakan kegiatan merubah sesuatu hingga menjadi baik berat memiliki nilai-nilaiyang tinggi dari semula.

Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen.

Secara etomologi istilah pengelolaan berasal dari kata,kelolah. (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

(31)

Pendapat Pamudji diatas mengenai pengelolaan terlihat menitik beratkan pada dua factor penting yaitu.

a. Pembangunan sebagai pembangunan yang merubah sesuatu sehingga menjadi baru dan memiliki nilai yang lebih tinggi.

b. Pengelolaan sebagai pembaharuan yaitu usaha untuk memelihara sesuatu agar lebih cocok dengan kebutuhan-kebutuhan.

2. Fungsi pengelolaan

Bedasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) di atas secara garis besar dapatdisampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi:perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut bersifat universal, di mana saja dan dalam organisasi apa saja.Namun, semuanya tergantung pada tipe organisasi, kebudayaan dan anggotanya.Pada penelitian ini, peneliti cenderung berpedoman pada pendapat Terry dalamTheLiang Gie (2011:), yang menyatakan bahwa kegiatan atau fungsi manajemen,meliputi:

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(actuating), dan pengawasan (controlling).

a. Perencanaan (Planning)

Menurut Sutarno NS (2011), perencanaan diartikansebagai perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangkamencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu ataupelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu.

(32)

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan- kegiatan penugasankegiatan-kegiatan penyediaan keperluan, wewenang untuk melaksanakankegiatannya.

c. Pengarahan (Actuating)

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikutikeinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secaraefektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang atausudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana-rencana yangsudah ditetapkan sebelumnya (Sutarno NS, 2011).

3. Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa, sehingga dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu, tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan dalam semua organisai, karna tampa adanya pengelolaan atau manajemen maka semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan sangat sulit.

(33)

C. Manajemen Lingkungan

Manajemen lingkungan sangat dibutuhkan untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan saat ini karena banyaknya dampak lingkungan yang dapat menjadikan lingkungan berkurang atau bahkan atau bahkan rusak dalam segi peruntukkannya. Dalam manajemen lingkungan perlu didefinisiskan terlebih dahulu agar dapat memahami sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.Untuk menjelaskan definisi manajemen lingkungan, kita lihat definisi manajemen secara umumsebagai berikut :

Manajemen menurut pengertian Stoner & Wankel (2012) adalah proses merencanakan,mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha- usaha anggota organisasi dan prosespenggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Terry (2011) manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatanmerencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan.manajemen adalah sekumpulan aktifitas yang disengaja(merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan) yang terkait dengan tujuan tertentu. lingkungan menurut definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subyek manusia yang terkait denganaktifitasnya. Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan: tanah, udara, air, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan,mengorganisasikan, dan

(34)

menggerakkan sumber daya manusia dansumber daya lain untuk mencapaitujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.

Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen (termasukperencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalamISO 14001 oleh Sturm, 2012).Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam kondisi terpecah-pecahdan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah dengan daerah lain, dan secara internasional berbedapenerapannya antara negara satu dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secarasistematis, prosedural, dan dapat diulang disebut dengan sistem manajemen lingkungan (EMS).Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 2012), sistem manajemen lingkungan (EMS) adalahbagian dari sistem manajemen keseluruhanyang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan lingkungan. Sehingga EMS memiliki elemen yaitu pernyataan kebijakan lingkungan dan merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaanyang lebih luas.Berdasarkan cakupannya, terdapat pendapat yang membagi manajemen lingkungan dalam 2 macamyaitu:

1. Lingkungan internalyaitu di dalam lingkungan pabrik / lokasi fasilitas produksi. Yaitu yang termasukdidalamnya kondisi lingkungan kerja, dampak yang diterima oleh karyawan dalam lingkungankerjanya, fasilitas kesehatan, APD, asuransi pegawai, dll.

2. Lingkungan eksternalyaitu lingkungan di luar lokasi pabrik / fasilitas produksi. Yaitu segala hal yangdapat menimbulkan dampak pada lingkungan disekitarnya, termasuk masyarakat di sekitar lokasipabrik, dan pihak yang mewakilinya (Pemerintah, pelanggan, investor/pemilik).

(35)

Aktifitas yang terkaityaitu komunikasi dan hubungan dengan masyarakat, usaha-usaha penanganan pembuangan limbah kesaluran umum, perhatian pada keseimbangan ekologis dan ekosistem di sekitar pabrik, dll.

Yang dimaksud dengan lingkungan pada tulisan ini adalah yang dicakup dalam sistem manajemenlingkungan ISO 14001, yaitu yang berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal.Elemen pokok manajemen lingkungan sesuai dengan definisi diatas terkait dengan aspek lingkungandan dampak lingkungan. Adapun aspek lingkungan dan dampaklingkunganya adalah sebagai berikut:

1. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan didefinisikan adalah elemen dari aktifitas organisasi, produk dan jasa yang dapatberinteraksi dengan lingkungan. Contoh : konsumsi air, pengeluaran zat beracun ke udara (GEMI, 2013).Elemen dari aktifitas, produk, atau jasa perusahaan yang mengakibatkan atau dapat mengakibatkandampak lingkungan (EPA, 2011).Atau dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan dalam diagram input-output proses produksi adalah semuaelemen yang termasuk dalam non-produk atau by-produk.Contoh kriteria aspek lingkungan dari Acushnet (EPA,2011):

1. Biaya pembuangan limbah

2. Dampak pada kesehatan manusia 3. Biaya material

4. Tingkatan toksisitas 5. Konsumsi energy

(36)

6. Dampak pada sumberdaya, seperti buruh 7. Dll.

2. Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan didefinisikan sebagai interaksi aktual dengan atau memberi dampak padalingkungan (EPA,2011).Adalah setiap perubahan pada lingkungan, apakah menguntungkan atau merugikan, secara keseluruhanatau sebagian yang diakibatkan dari aktifitas organisasi, produk atau jasanya. (GEMI, 2013).Antara aspek dan dampak lingkungan terdapat hubungan sebab-akibat, dimana dampak lingkunganberasal dari aspek lingkungan, namun aspek lingkungan tidak selalu berdampak lingkungan (EPA, 2011).Untuk mengukur aspek dan dampak lingkungan ini dilakukan bermacam metoda. Salah satunya adalahmetoda 6 langkah pemetaan proses EPA (2011).

D. Sistem Manajemen Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan adalah sistem pengelolaan lingkungan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sistem manajemen terpadu di rumah sakit yang meliputi pendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagian tanggung jawab dan wewenang, praktikmenurut standar operasional, prosedur khusus, proses berkelanjutan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai, mengkaji, mengevaluasi, dan mensinergikan kebijakan lingkungan dengan tujuan rumah sakit. (Wiku Adisasmito 2014).

Berbagai manfaat yang bisa didapat apabila menerapkan sistem manajemen lingkungan rumah sakit adalah yang terpenting perlindungan

(37)

terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan mengikuti prosedur yang ada dalam sistem manajemen lingkungan rumah sakit, maka sekaligus akan membantu dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen yang efektif (Wiku Adisasmito, 2014).

Konsep manajemen lingkungan rumah sakit di Indonesia telah dikenal sejak lama sebagai bagian dari rutinitas internal kegiatan rumah sakit. Aplikasi konsep tersebut pada banyak rumah sakit dilaksanakan melalui praktik-praktik sanitasi lingkungan, seperti pencegahan nfeksi nosokomial, penyehatan ruang dan bangunan, pengendalian vektor, dan pengolahan limbah rumah sakit (Wiku Adisasmito, 2014).

Pengelolaan limbah rumah sakit merupakan bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Upaya pengelolaan limbah rumah sakit dapat dilaksanaan dengan menyiapkan perangkat lunaknya yang berupa peraturan, pedoman dan kebijakan yangmengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit (Wiku Adisasmito, 2014).

1. Konsep Pengelolaan Lingkungan

Berbagai konsep tentang pengelolaan lingkungan mempunyai arti dan tujuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat sekitar (Wiku Adisasmito, 2014: 9-12). Ada beberapa konsep pengelolaan lingkungan, antara lain :

(38)

a. Reduksi Pada Sumber (Source Reduction)

Reduksi atau menghilangkan limbah dari sumber dilaksanakan dalam suatu proses. Pelaksanaan dalam Source Reduction meliputi modifikasi proses operasional, mendesain ulang produk yang dihasilkan, substitusi bahan, peningkatan kemurnian bahan, housekeeping yang baik dan perubahan praktik manajemen, meningkatkan efisiensi dan perubahan peralatan dan teknologi, serta pelaksanaan daur ulang.

b. Minimisasi Limbah

Minimisasi limbah merupakan suatu teknik yang memfokuskan kegiatannya pada reduksi sumbernya ataupun melakukan aktivitas daur ulang yang dapat mereduksi baik volume ataupun toksisitas limbah yang dihasilkan. Minimisasi limbah juga mencakup pengembangan proses produksi yang lebih efisien.

c. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (Total Quality Environmental Management/TQEM)

Pengelolaan Kualitas Lingkungan Menyeluruh (PKLM) merupakan konsep yang mengawinkan ide dan Teknik Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Management) dengan manajemen lingkungan.

2. Manfaat Sistem Manajemen Lingkungan

Dengan mengikuti prosedur yang ada dalam sistem manajemen lingkungan rumah sakit, maka sekaligus akan membantu dalam

(39)

meatuhi peraturan perndang-undangan dan sistem manajemen yang efektif (Wiku Adisasmito, 2014).

Menurut ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari seri ISO 14000 yang merupakan suatu sistem yang mengorganisasikan kebijakan lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yang bersifat terus-menerus atau berkesinambungan.

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan suatu bagian dari studi manajemen yang memasukkan unsur-unsur kepedulian lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, dan merupakan suatu proses manajemen yang menekankan upaya peningkatan efisiensi perusahaan dengan meminimalisasi keluaran limbah melalui proses produksi atau teknologi bersih lingkungan.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 sebagai standar internasional adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi.

a. Manfaat terhadap lingkungan

Dampak positifterbesar terhadap lingkungan adalah berkurangnya limbah yang berbahaya. Bukan hanya pengelolaan limbah yang menjadi bagian utama dari sertifikasi ISO, tetapi juga meminimalisasi limbah. Minimalisasi limbah adalah langkah untuk masa depan dalam perlindungan

(40)

lingkungan dan berlaku baik untuk limbah yang berbahaya atau tidak.

b. Pembentukan sistem pengelolaan yang efektif

Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan sehubungan dengan pengelolaan lingkungan hidupdan sistem manajemen lingkungan, hal itu menuntut perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih efektif sehingga mampu berkiprah dalam dunia peraturan internasional.

c. Penurunan biaya

Dasar utama dalampenghematan baiaya adalah sedikitnya bahan kimia dan limbah yang perlu ditangani atau dibersihkan.

Berkurangnya bahan kimia berarti berkurang pula penggunaan bahan kimia yang berkualitas rendah, berkurang pula tumpahan bahan kimia, yang berarti mengurangi jumlah limbah yang berbahaya yang harus dilacak dan di buang.

E. Akuntansi Manajemen Lingkungan

Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi lingkungan yang pada umumnya untuk menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupu informasi dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal (Ikshan,2009). Pandangan bahwa akuntansi manajemen lingkungan secara dominan berhubungan terhadap penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan internal yang konsisten dengan definisi US EPA (1995),dimana US EPA menjelaskan

(41)

akuntansi manajemen lingkungan sebagai suatu “Proses pengidentifikasian, pengumpulan, dan penganalisisan informasi tentang biaya-biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi”.

Akuntansi manajemen lingkungan adalah hal yang tidak terpisahkan dari unsur manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan sendiri merupakan proses mengidentifikasian, pengumpulan, perkiraan-perkiraan, analisis, pelaporan dan pengiriman informasi tentang:

1. Informasi berdasarkan arus bahan dan energy 2. Informasi berdasarkan biaya lingkungan

3. Informasi lainnya yang terukur dibentuk berdasarkan akuntansi manajemen lingkungan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan.

Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya lebih menekankan pada akuntansi dari biaya-biaya lingkungan. Biaya lingkungan ini tidak hanya mengenai informasi tentang biaya-biaya lingkungan dan informasi lainnya yang terstruktur, akan tetapi juga tentang informasi material dan energiyang digunakan. Akuntansi manajemen lingkungan saling terkait dan terfokus pada arus nilai –nilai bahan dan energi. Konsep akuntansi manajemen lingkungan digunakan untuk melakukan pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terstruktur dari keuangan maupun akuntansi manajemen (dalam unit moneter ) serta timbal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan maupun energy, mengurangi risiko-risiko lingkungan dan memperbaiki hasil- hasil dari manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen Lingkungan (EMA) merupakan salah satu komponen akuntansi lingkungan.EMA mampu memberikan informasi mengenai fisik dan moneter.Kedua informasi tersebut

(42)

dapat membantu rumah sakit untuk menentukan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan. Hal ini didukung oleh Burrit et al. (2012) dalam Burhany (2015) yang menyatakan bahwa EMA memberi manfaat penting bagi perusahaan (rumah sakit) berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk pengambilan keputusan. Burhany (2015) menambahkan informasi tersebut dapat mengungkapkan peluang tersembunyi, seperti proses pengelolaan limbah yang lebih baik, pengurangan konsumsi energi dan bahan, atau peluang untuk daur ulang bahan. Oleh karna itu akuntansi manajemen lingkungan bukan hanya suatu alat manajemen lingkungan diantara banyak alat-alat lainnyan akan tetapi, akuntansi manajemen lingkungan adalah suatu himpunan yang luas dari prinsip-prinsip dan pendekatan yang mempersiapkan arus bahan-bahan, energy dan biaya (Ikhsan, 2013). Data dari akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya menyediakan data biaya yang penting bagi manajemen saja, malainkan juga arus infomasi fisik seperti penggunaan bahan baku. Akuntansi manajemen lingkungan memiliki dua (2) informasi, yaitu informasi fisik dan informasi moneter (Ikhsan 2009).

1. Informasi Fisik atau Physical Accounting (berbasis pada material flow balance procedure) Akuntasi manajemen lingkungan menetapkan satu penekanan tertentu pada materi dan materi memandu biaya karena:

a. Penggunaan energy, air dan materi, seperti halnya hasil dari limbah dan emisi, secara langsung terkait pada banyak dampak organisasi lingkungan mereka dan

b. Biaya pembelian materi merpakan satu pemicu biaya utama pada beberapa organisasi.

(43)

2. Informasi moneter atauMonetary Accunting (berbasis pada Monetary procedure) Akuntansi manajemen pada dasarnya lebih menekankan pada biaya-biaya lingkungan.Biaya lingkungan dapat diklarifikasikan menjadi empat kategori menurut ( Hansen dan women, 2011:413- 414) yaitu:

1. Biaya pencegahan lingkungan (Invironmentalprevention costs) adalah biaya-biaya untuk aktifitas yang dilakukan untuk mencegah produksinya limbah dan/atau sampah yang dapat merusak lingkungan.

2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk, proses, aktivitas lain diperusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau tidak.

3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan

karna diproduksinya limbah dan sampah tetapi tidak dibuang dilingkungan luar. Jadi, biaya kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dan mengolah limbah dan sampah ketika diproduksi.

4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah kedalam lingkungan.

Biaya kegagalan eksternal yang dierealisasi (realized external failure costs) adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan.

(44)

EMA telah dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan akuntansimanajemen tradisional dalam hal kegiatan pengelolaan dan keputusan yangmelibatkan isu-isu lingkungan seperti biaya lingkungan dan dampak-dampaknya.Dalam prosedur pengambilan keputusan internal, praktik akuntansi manajemenkonvensional mungkin tidak memberikan biaya lingkungan yang memadai. Halini terjadi sebagai akibat dari kegagalan untuk mengungkapkan beberapa biayalingkungan. Pengklasifikasian biaya secara fungsional (biaya langsung, biayatenaga kerja langsung, dan biaya overhead) menyebabkan biaya yang terkaitdengan lingkungan cenderung dimasukkan dan tersembunyi di dalam biayaoverhead sehingga manajaer sulit untuk menemukan dan melakukan pengendalianterhadapnya. Untuk itu timbullah kebutuhan untuk mengadopsi EMA denganmembentuk manajemen baru dan sistem akuntansi biaya lingkungan.

Akuntansi Manajemen Lingkungan memberi manfaaat penting bagi perusahaan (rumah sakit) berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat mengungkapkan peluang tersembunyi, seperti proses pengelolaan limbah yang lebih baik, pengurangan konsumsi energi, atau peluang untuk mendaur ulang. Dari perspektif lingkungan, informasi ini juga dapat digunakan dalam pengembangan proses yang lebih efisien yang mengarah ke inovasi, menemukan bahwa perusahaan yang menyajikan informasi lingkungan dapat mengembangkan sistem pengendalianinternal yang lebih baik dan mengarahkannya pada pengambilan keputusan yanglebih baik pula (Burhany, 2015).

IFAC (2005) membagi tiga kegunaan dan manfaat EMA.

Pertama,compliance atau kepatuhan, di mana EMA bermanfaat untuk

(45)

mendukungperlindungan lingkungan melalui kepatuhan terhadap regulasi lingkungan danpembuatan kebijakan lingkungan secara internal. Ini dapat dilakukan dengan caramerencanakan dan mengimplementasikan investasi yang dapat mengendalikanpolusi, mengganti bahan beracun, dan melaporkan limbah dan emisi yangdihasilkan kepada regulator. Kedua, eco-efficiency, di mana manfaat yangdiberikan adalah berupa dukungan secara simultan terhadap pengurangan biayadan dampak lingkungan melalui penggunaan energi, airdan bahan yang lebihefisien dalam operasi dan produk perusahaan.

Wujudnya adalah denganmelakukan penelusuran aliran energi, air, bahan dan limbah secara akurat,merencanakan dan mengimplementasikan energi, air dan bahan yang efisien, sertamenetapkan jumlah pengembalian investasi tahunan dari aktivitas eco-efficiency.Ketiga, strategic position, di mana manfaatnya adalah berupa dukungan dalamevaluasi dan implementasi program yang ramah lingkungan dan efektif dalam halbiaya untuk menjamin posisi strategis perusahaan dalam jangka panjang. Ini dapatdilakukan dengan cara bekerja sama dengan pemasok untuk mendesain produkdan jasa bagi green market, menaksir biaya internal dari regulasi yang mungkinmuncul di masa yang akan datang, serta membuat pelaporan kepada stakeholdersseperti pelanggan, investor dan masyarakat lokal.

(46)

F. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris No

.

Nama tahun penelitian

Judul penelitian

Tehnik analisis data Hasil penelitian

1. Sunarto, 2016 Manajemen lingkungan rumah sakit dalam rangka mewujudkan Green Hospital

Analisis deskriptif yaitu jenis penelitian yang bertujuan menjelaskan

perumusan dan implementasi pilihan srtrategis melalui analisis SWOT yang dihadapai rumah sakit

Bahwa rumah sakit

persahabatan sedang menerapkan prinsip-prinsip ramah

lingkungan untuk

mewujudkan green

hospital, dengan keunggulan pendidikan ramah lingkungan serta adanya taman terapi dan releksasi yang di kenal sebagai taman

penyembuhan .

2. Erfinsya Christianti Moedjanarko, 2013

Pengelolaan biaya

lingkungan dalam upaya minimalisi limbah PT WONOSARI JAYA

Surabaya.

Pendekatan kualitatif dengan metode interview semi srtuktured,analisis dokumen, dan observasi lapangan.

Bahwa pengelolaan biaya

lingkungan dalam mendukung upaya

meminimalisi limbah.

(47)

3. Sanjaya aji mahardhika, 2014

Analisis

perilaku biaya pengelolaan limbah pada PT.Indo

acidatama,tbk kabupaten karanganyar

Menganalisis,menngi dentifikasi, mengakui, pengukuran dan penyajian serta mengungkapkan biya lingkungan pada laporan keuangan.

Perusahan dalam mengakui biaya lingjkungan dimaksudkan dalam biya komponen biaya produksi dengan pertimbangan bahwa limbah timbukl

sebagai akibat dari proses

produksi 4. HY, Sri Widodo

2015

Penerapan akuntansi terhadap manajemen lingkungan pada rumah

sakit di

yogyakarta

Metode deskriptf kuantitatif dengan teknik penghitungan skor penerapan akuntansi

manajemen

lingkungan dibagi dengan skor ideal.

Penerapan akuntansi berpengaruh positive dan signifikan terhadap manajemen lingkunga dengan menunjukkan presentase yang tinggi yaitu 81.79%

dengan interpetasi bahwa rumah sakit telah melakukan pencatan dan menghitung informasi yang berkaitan dengan lingkungan.

(48)

5. Atik Mawarni, 2013

Analisis pengelolaan

Linen di

Instalasi rawat

inap RS

Permata Bunda Purwodadi

Deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional.

Meneunjukan bahwa

perencanaan peramalan kebutuhan linien belum baik karena dilakukan berdasarkan asumsi linen yang hilang atau rusak.

G. Kerangka Pikir

Akutansi memberikan manfaat penting bagi manajemen berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk pengambilan keputusan. Beberapa penelitian empiris menemukan bahwa implementasi akuntansi berhubungan atau berpengaruh positif terhadap manajemen lingkungan.

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masala yang akan diteliti dan akan dibuktikan kebenarannya

H1: “Diduga Bahwa Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengelolaan Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Umum Kota dompu”

Akuntansi Pengelolaan Manajemen

Lingkungan

(49)

33 A. Jenis Dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitia kuantitatif atau menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka, hal ini sesuai dengan pendapatan sugiyono (2012) menjelaskan bahwa ciri penelitian kuantitatif baik dalam proses maupun hasil penelitian menghadapi dalam bentuk angka-angka.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Kota Dompu yang terletak pada Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).Rencana penelitian ini akan dilakukan 2 (dua) bulan.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran a. Definisi Operasional

1. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, mengklarifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Fungsingnya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan di alam, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam membuat pilihan yang antara kursus alternative tindakan”.Variabel Akuntansi diukur dengan skala likert 1-5.

2. Pengelolaan sama dengan manajemen yaitu menggerakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai

(50)

suatu tujuan. Variabel manajemen lingkungan diukur dengan skala likert 1-5.

3. Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 2012).

4. Akuntansi Manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi lingkungan yang pada umumnya untuk menyediakan informasi dan pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupun informasi dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal.

b. Pengukuran

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang di gunakan adalah skalal ikert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompk orang mengenai suatu gejala.

Tabel2.2 SkalaLikert

Sangatsetuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

TidakSetuju (TS) 2

Sangattidaksetuju (SS) 1

(51)

D. Populasi Dan Sampel a. Populasi

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah responden yang bekerja dirumah sakit umum kota dompu. Karakteria:

1. Pegawai keuangan yang kerja dirumah sakit dompu 2. Pegawai yang kerja pada bagian pengelolaan lingkungan b. Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan Purpsive Sampling. Metode ini dilakukan dengan memilih responden yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Dari 99 responden terdapat 50 Responden yang bersedia mengisi kuesioner.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian kepustakaan (ribrary research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengadakan telaan secara langsung terhadap beberapa buku sebagai bahan pustaka, serta karangan ilmiah yang erat kaitannya dengan masalah diatas.

2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan peninjauan secara langsung kepada objek penelitian yang telah ditetapkan.

Untuk mengumpulkan data lapang yang diperlukan, digunakan teknik/metode, sebagai berikut:

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member berbagai pertanyaan tertulis kepada responden

(52)

untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data dari para responden yang telah ditentukan.

b. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dengan membuat suatu konsep mengenai masalah yang berhubungan denganjudul penelitian.

F. Metode Analisis 1. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Adalah sebuah ujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak.

b. Heterskedastisitas

Adalah ujian yang menilai apakah ada ketidaksamaan variabel dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi liniear.

2. Uji Regresi

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic deskriftif dan analisisr egresi linear sederhana antara lain:

Analisis statistic deskriftif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsika atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono 2014). Analisis

(53)

regresi pada penelitian ini menjelaskan nilai minimum, maximum, rata-rata dan standardiviasi dari setiap variabel yang di analisis.

Menurut sugiyono 2014, persamaan regresi dapat digunakan melalui prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai independen dimanipulasi (diubah-ubah). Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitianini. Analisis kuantitatif memberikan gambaran tentang hubangan antara akuntansi dengan pengelolaan manajemen lingkungan di Rumah Sakit Kota Dompu dengan menggunakan rumus:

= + +……+ e

Keterangan :

Y = Pengelolaan manajemen lingkungan

X = Akuntansi

a = Kostanta

b = Koefisien Regresi

e = Eror

(54)

38 A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Lokasi, Tipe Dan Fasilitas Layanan RSUD Kabupaten Dompu

RSUD Kabupaten Dompu dididrikan pada tahun 1945 dengan nama balai pengobatan pada tahun 1970 diambil alih oleh pemerintah daerah dan sampai sekarang. Baru tahun 1998 RSU ditetapkan kelas C dengan jumlah tempat tidur 67 buah dan mempunyai lahan 2 hektar dengan luas bangunan 15,553.80 m2. Tahun 2001 sampai sekarang rumah sakit kabupaten dompu mulai melakukan pengembangan peningkatan baik fisik maupun sarana kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

RSUD Kabupaten Dompu terletak pada lokasi yang strategis, berada ditengah-tengah jantung kota Dompu sehingga dapat diakses oleh masyarakat kabupaten Dompu di berbagai penjuru kecamatan, dalam landscape Pulau sumbawa juga Kabupaten Dompu termasuk RSUD di dalamnya terletak pada tengah-tengah wilayah pulau sumbawa dan diapit oleh dua Kabupaten/Kota sebelah barat ada Kabupaten dan Kota Bima, sebelah timur ada kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat dengan gambaran ini tentu memudahkan berbagai masyarakat yang wilayahnya dekat dengan Kabupaten Dompu mengakses layanan kesehatan pada RSUD Dompu.

Nama RS: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu (RSUD)

Alamat RS: Jln.Kesehatan No.01 Dompu-NTB

(55)

Telpn/fax: (0373) 21411

Email:dompursu@ymail.com

Type : Type C

Status : RSUD milik Pemda

Pemilik : PEMDA Kabupaten Dompu

Direktur : Dr. H. AHMAD FAIZAL, Spa

RSUD Kabupaten Dompu mempunyai layanan pada 5 spesialis dasar sehingga dapat dikatagorikan sebagai rumah sakit tipe C, dengan 174 Tempat Tidur. Fasilitas pelayanan yang sudah dapat diberikan di RSUD Kabupaten DOMPU adalah meliputi:

a. Pelayanan 24 jam pada Instalasi Gawat Darurat – IGD.

b. Pelayanan rawat jalan dapat dilaksanakan melalui pelayanan poli yaitu : PoliUmum, Poli Bedah, Poli Penyakit Dalam, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli THT, Poli Gigi, Poli Mata serta fisiotherapy.

c. Pelayanan Rawat Inap, yaitu pelayanan pada Sal Dalam, Sal Bedah, Sal Anak, Kamar Bersalin, ICU, NICU dan VIP.

Jumlah TT (Tempat Tidur).

d. Pelayanan Penunjang Medik,

2. Kegiatan Layanan Unggulan Badan Layanan Umum RSUD Kabupaten Dompu

Beberapa kegiatan layanan unggulan yang merupakan program startegis RSUD Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :

(56)

a. Unit Gawat Garurat yang dilengkapi dengan berbagai peralatan kesehatan serta ketersediaan Dokter, serta paramedis yang berjaga selama 24 Jam, untuk memberikan layanan yang sifatnya emergenci pada kesempatan pertama bagi masyarakat/pasien sebelum dilakukan tindakan medis lanjutan.

b. Membuka instalasi rawat Jalan dengan berbagai layanan antara lain, Poli Umum, Poli Bedah, Fisioterapi, Poli Anak, Poli Kandungan, Poli Gigi, Poli Mata Poli THT, yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan asuhan Rawat jalan.

c. Rawat Inap, yang tersedia mulai dari kelas 3, kelas, 2, Kelas 1 dan Vip yang dilengkapi berbagai fasilitas sesuai dengan kelasnya sebagai sarana pemberian asukan keperawatan kesehatan bagi masyarakat sehingga dapat memulihkan kesehatannya.

d. Instalasi-intalasi lain seperti, Radiologi, laboratorium, Kamar Operasi yang juga siap memberikan layanan kesehatan sesuai kebutuhan.

3. Visi, Misi Dan Budaya RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU sebagai Badan layanan Umum Daerah (BLUD), mempunyai Visi yaitu: “Pelayanan Kesehatan Yang Prima Secara Profesional”.

(57)

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU merumuskan 4 hal sebagai Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten DOMPU yang meliputi:

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat transparan dan bermutu

c. Memberikan pelayanan kesehatan dengan rasa aman dan nyaman dilingkungan rumah sakit, serta terjangkau oleh masyarakat /pelanggan

d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun kuantitas

e. Menjadi pusat rujukan sarana kesehatan Kabupaten Dompu Untuk lebih efektif penerapan dari perwujudan Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu, maka seluruh komponen yang ada dirumah sakit umum daerah kabupaten Dompu, mulai dari jajaran Manajemen, Komite Medik (Dokter) unit pelayanan, unit keperawatan dan unit penunjang pelayanan lainnya, berkomitmen menciptakan dan semaksimalmungkin menerapkan Budaya Kerja sesuai dengan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Dompu yaitu IKHLAS BERAMAL yang mempunyai arti sebagai berikut:

a. Indah : Penampilan Rumah Sakit yang indah, dan tertata rapi b. Kasih Sayang : Memberikan pelayanan kesehatan dengan

penuh kasih sayang

c. Harmonis : Hubungan antar/inter rumah sakit yang penuh kebersamaan

(58)

d. Lestari : Segala sarana dan prasarana yang terdapat pada rumah sakit, Dirawat dan dijaga keutuhannya.

e. Aman : Menjamin keamanan setiap pasien/keluarga pasien dilingkungan rumah sakit.

f. Sehat : Merupakan institusi yang menjunjung tinggi kesehatan yang didukung oleh kebersihan.

g. Bersih dan Bermutu : Semua jenis pelayanan adalah pelayanan yang terbaik sesuai dengan keberadaan sumberdaya manusia (SDM) rumah sakit,

h. Ramah : Dalam pelayanan pasien dengan keramahan dan kasih sayang

i. Maksimal : Usaha yang maksimal dalam bentuk kesembuhan pasien merupakan tujuan dari semua pelayanan.

4. Susunan Jabatan Pengelolaan BLUD

1. Susunan Organisasi Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu Terdiri Dari :

a. Unsur Pimpinan adalah Direktur, membawahi Kelompok Jabatan Fungsional, 1 (satu) Kepala Bagian dan 3 (tiga) Kepala Bidan.

b. Kepala Bagian Tata Usaha membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri dari : Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian, Sub Program dan Pelaporan, dan Sub Bagian Keuangan.

(59)

c. Kepala Bidang Pelayanan membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari : Seksi Asuhan Keperawatan Pasien dan Seksi Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan Pasien.

d. Kepala Bidang Pengembangan membawahi 2 (dua) Seksi yang terdiri dari : Seksi Pendidikan dan Pelatihan dan Seksi Pemasaran dan Humas.

2. Uraian Tugas dan Fungsi Direksi RSU Dompu a) Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan Pembinaan Administrasi, koordinasi, fasilitasi, yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaporan, Keuangan, Ketatausahaan, Kepegawaian, RT/ Perlengkapan, Organisasi, Hukum dalam rangka menunjang Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan Rumah Sakit.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut diatas Bagian Tata Usahan menyelenggarakan fungsi :

1. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran dan hukum .

2. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan,rumah tangga/perlengkapan, kepegawaian serta melakukan verifikasi Anggaran serta Akuntansi keuangan .

3. Melakukan Evaluasi dan pelaporan program Rumah Sakit .

(60)

b) Bidang Pelayanan Medis

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan koordinasi, advokasi, fasilitasi dan bimbingan serta sosialisasi pelayanan medis, penunjang medis, melakukan mengamatan dan pengawasan penggunaan fasilitas, kegiatan pengelolaan penerimaan pasien dan pemulangan pasien serta menyajikan informasi manajemen kesehatan.

Dalam malaksanakan tugas Bidang Pelayanan Medis menyelenggarakan fungsi : penyiapan rencana kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, penyiapan pelaksanaan,pengawasan penggunaan fasilitas medis dan penunjang medis, pengelolaan administrasi penerimaan pemulangan pasien serta pengelolaan informasi manajemen kesehatan.

Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis 2. Seksi Manajemen Informasi Kesehatan

c) Bidang Keperawatan

Mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi/advokasi, bimbingan tehnis/fasilitasi, kegiatan keperawatan langsung pada pasien dalam rangka pelaksanaan Asuhan Keperawatan, Pelayanan Keperawatan, Mutu Keperawatan serta penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menyebutkan bahwa perencanaan

Untuk menguji pengaruh informasi yang tepat waktu terhadap kualitas. informasi akuntansi pada

sistem informasi akuntansi dalam mengambil keputusan bagi manajemen pada RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA.”. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan pada rumah sakit menunjukkan

Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli perlu melakukan perencanaan yang baik dan benar, sehingga pegawai akan mudah dalam bekerja karena

Maka dari itu, penelitian ini mencoba mengukur kinerja Rumah Sakit yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, berdasarkan survey dan observasi yang telah

Analisis Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Dalam Aspek pengelolaan Limbah Medis Padat (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah).. xvi+112 halaman+4

Penutup Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya akuntansi lingkungan dan kegiatan pengelolaan limbah medis yang dilakukan rumah sakit terutama dalam bidang lingkungan,