• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3. Loyalitas Pemirsa

Variabel ini menunjukkan kecenderungan pemirsa untuk setia terhadap stasiun TV karena adanya suatu komitmen atau keyakinan. Indikator-indikator dari loyalitas pemirsa diantaranya adalah:

- Pemirsa merasa stasiun TV spesial - Stasiun TV menjadi pilihan utama

- Stasiun TV menjadi sarana sosialisasi pemirsa - Pemirsa setia terhadap stasiun TV

Tabel 3 .1. Ringkasan Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran

1. Ekuitas Program TV Tingkat Ekuitas Program TV a. Tingkat Program Awareness b. Tingkat Program Associations c. Tingkat Program Quality - Program Awareness - Program Recognition - Program Recall - Top of Mind

- Program ditonton oleh banyak orang

- Program ditonton oleh orang-orang yang dihargai dan dihormati - Program up to date - Program mempunyai

reputasi yang baik - Program menghadirkan

perasaan senang - Program relevan

dengan diri pemirsa - Program jujur dan

dapat diandalkan - Program membuat

pemirsa merasa lebih diterima dan dihormati oleh orang lain.

- Program memiliki tema yang jelas

- Program didesain dengan unik dan menarik

- Program memiliki keunggulan

- Program memberikan manfaat

- Pemirsa merasa kagum terhadap program Skala Interval Skala Interval Skala Interval

- Pemirsa

merekomendasikan program kepada orang lain. 2. Ekuitas Stasiun TV Tingkat Ekuitas Stasiun TV a. Tingkat Brand Awareness b. Tingkat Brand Associations - Brand Awareness - Brand Recognition - Brand Recall - Top of Mind - Stasiun TV ditonton oleh banyak orang - Stasiun TV ditonton

oleh orang-orang yang dihargai dan

dihormatinya

- Stasiun TV mempunyai reputasi yang baik - Stasiun TV memiliki CSR (Corporate Social Reponsibility) yang baik - Stasiun TV yang ditonton menghadirkan perasaan senang - Stasiun TV yang ditonton relevan dengan diri pemirsa - Stasiun TV jujur dan

dapat diandalkan - Stasiun TV membuat

pemirsa merasa lebih diterima dan dihormati oleh orang lain

Skala Interval

Skala Interval

c. Tingkat Quality of TV Station

- Stasiun TV memiliki citra yang khas

- Program di stasiun TV didesain dengan unik dan menarik

- Stasiun TV memiliki keunggulan

- Stasiun TV

memberikan manfaat - Pemirsa merasa kagum

terhadap stasiun TV - Pemirsa merekomendasikan stasiun TV kepada orang lain Skala Interval 3. Loyalitas Pemirsa Stasiun TV Tingkat Loyalitas Stasiun Pemirsa Stasiun TV -

- Pemirsa merasa stasiun TV spesial - Stasiun TV menjadi pilihan utama - Stasiun TV menjadi sarana sosialisasi pemirsa

- Pemirsa setia terhadap stasiun TV

Skala Interval

E. Definisi Operasional

1. Ekuitas program TV adalah seperangkat aset dan liabilitas program yang berkaitan dengan suatu program, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh program kepada perusahaan atau pelanggan.

Berbagai unsur pembentuk ekuitas program TV yang akan dibahas meliputi:

a. Program Awareness (Kesadaran Program)

Yaitu kemampuan konsumen untuk mengingat sebuah program. b. Program Associations (Asosiasi Program)

Yaitu kemampuan konsumen untuk mengasosiasikan suatu program dengan atribut tertentu dari program tersebut.

c. Program Quality (Kualitas Program)

Yaitu persepsi konsumen terhadap kualitas atribut program.

2. Ekuitas stasiun TV adalah seperangkat aset dan liabilitas stasiun TV yang berkaitan dengan suatu stasiun TV, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh stasiun TV kepada perusahaan atau pelanggan.

Berbagai unsur pembentuk ekuitas stasiun TV yang akan dibahas meliputi: a. Brand Awareness (Kesadaran Stasiun TV)

Yaitu kemampuan konsumen untuk mengingat sebuah stasiun TV. b. Brand Associations (Asosiasi Stasiun TV)

Yaitu kemampuan konsumen untuk mengasosiasikan suatu stasiun TV dengan atribut tertentu dari stasiun TV tersebut.

c. Quality of TV Station (Kualitas Stasiun TV)

3. Loyalitas pemirsa stasiun TV adalah tindakan pemirsa untuk melakukan tontonan ulang sebagai wujud kesetiaan terhadap suatu stasiun TV karena adanya suatu komitmen atau keyakinan terhadap stasiun TV.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti (Widayat dan Amirullah, 2002:52). Dengan demikian populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa dengan kategori kelompok remaja dan dewasa yang menjadi pemirsa stasiun TV.

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian (Widayat dan Amirullah, 2002:52). Berdasarkan pedoman yang dianjurkan bahwa untuk studi korelasional dibutuhkan minim al 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan, maka dalam penelitian ini digunakan 100 orang responden sebagai sampel yang dipilih.

3. Teknik Sampling

Secara umum teknik pengambilan sampel terdiri dari dua macam, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih berdasarkan

prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih, sampel representatif yang dimaksudkan untuk generalisasi, dan gambaran populasi akurat. Non-probability sampling mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih secara arbitrer oleh peneliti, sampel non-representatif yang tidak dimaksudkan untuk generalisasi, dan gambaran populasi kasar. Penelitian ini menggunakan metode purposive convenience sampling yang merupakan salah satu metode dari non -probability sampling. Purposive convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dipilih

berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Alasan peneliti menggunakan teknik ini adalah karena pertimbangan biaya yang lebih murah, waktu yang lebih singkat, penerimaan hasil yang masuk akal, dan tidak adanya maksud untuk melakukan generalisasi dalam penelitian ini. Dalam teknik ini sampel dipilih berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Sampel dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti, sebagai berikut:

a. Responden yang dipilih adalah pemirsa stasiun TV, karena mereka dianggap tahu dan mengenal stasiun-stasiun TV serta secara langsung sebagai konsumen utama stasiun TV.

b. Responden yang dituju adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karena mahasiswa dianggap sebagai representasi pemirsa stasiun TV yang tahu dan mengenal stasiun-stasiun TV.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi tanggapan pemirsa mengenai ekuitas program dan stasiun TV yang berupa kepuasan pemirsa dan tercermin dalam faktor brand awareness, brand associations, perceived quality dan brand loyalty.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lainnya (Umar, 2003:100). Menggunakan data sekunder sangatlah bermanfaat karena data sekunde r merupakan salah satu data yang bermanfaat untuk membantu peneliti memahami masalah yang akan diteliti (Soegoto, 2008:18). Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan yang berupa laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar ataupun internet yang menunjang informasi berkaitan dengan penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survei, yang tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam lewat sampel yang digunakan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari: 1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner terdiri dari empat bagian, yaitu:

a. Kuesioner I berisi tentang pertanyaan mengenai data pribadi responden.

b. Kuesioner II berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan dimensi ekuitas program.

c. Kuesioner III berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan dimensi ekuitas stasiun TV.

d. Kuesioner IV berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan loyalitas pemirsa stasiun TV.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka hasil publikasi berupa jurnal penelitian, laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar, serta informasi-informasi dari internet tentang masalah yang diteliti.

I. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah metode skala Likert karena metode ini mudah dimengerti. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert digunaka n untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner yang mempunyai tingkatan dari yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.

Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut (Sekaran, 2006:31-32):

- Skor 1 untuk sangat tidak setuju (STS) - Skor 2 untuk tidak setuju (TS)

- Skor 3 untuk netral (N)

- Skor 4 untuk setuju (S) - Skor 5 untuk sangat setuju (SS)

Skala Likert merupakan skala interval (interval scale) dan perbedaan dalam respons antara dua titik pada skala tetap sama.

J . Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

( )

{ }{∑ ∑ −( ) }

=

2 2 2 2

y

y

N

x

x

N

y

x

xy

N

r

xy

(kuesioner) dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing item dengan skor total. Untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden digunakan korelasi product moment (Durianto et al, 2001 : 72).

Rumus:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi setiap pertanyaan/item x : Skor/nilai dari setiap pertanyaan /item y : Skor total dari setiap pertanyaan/item N : Banyaknya sample atau responden

Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai korelasinya positif dan rhitung > rtabel dalam taraf signifikan 5%.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner. Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat (Soegoto, 2008 : 123). Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas dengan

%

100

x

N

nx

P =

teknik Cronbach’s Alpha dilakukan untuk jenis data interval atau essay (Sugiyono, 2008:365).

Rumus Cronbach’s Alpha:

    Σ −       − = 22 11 1 1 t b k k r σ σ dimana 11 r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

2 t σ = varian total 2 b σ

Σ = jumlah varian butir

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis ini akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai program TV yang paling diminati oleh pemirsa.

Rumus persentase (Sugiyono, 1999:63) adalah:

Keterangan:

P = Jumlah persentase

nx = Jumlah yang akan dianalisis N = Jumlah total

( )

{ }{∑ ∑ −( ) }

=

2 2 2 2

y

y

N

x

x

N

y

x

xy

N

r

xy

2. Korelasi Product Moment (Pearson)

Korelasi Product Moment (Pearson) ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua dan ketiga. Koefisien korelasi Pearson (perkalian moment) berkisar dari +1 sampai -1. Koefisien korelasi menunjukkan nilai dan arah hubungan. Nilai koefisien korelasi (magnitude) adalah derajat pergerakan variabel dalam arah yang sama atau berlawanan. Tanda korelasi menunjukkan arah hubungan (Cooper dan Emory, 1998:106).

Rumus korelasi Product Moment (Pearson) adalah (Sugiyono, 2008:228):

a. Untuk rumusan masalah kedua:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment N = Jumlah responden

x = Elemen-elemen ekuitas program TV y = Elemen-elemen ekuitas stasiun TV

b. Untuk rumusan masalah ketiga:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment N = Jumlah responden

x = Overall brand equity stasiun TV y = Loyalitas pemirsa stasiun TV

Langkah selanjutnya untuk menguji hipotesis adalah dengan menentukan H0 dan Ha:

H0 : r = 0, tidak ada hubungan antar variabel. Ha : r ? 0, ada hubungan antar variabel.

Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

a. Bila r = 0 atau r mendekati 0, berarti bahwa antara kedua variabel tidak terdapat hubungan antara kedua variabel sangat lemah.

b. Bila r = +1, berarti bahwa kedua variabel mempunyai hubungan positif dan sempurna (mendekati = 1 hubungan sangat kuat dan positif). c. Bila r = -1, berarti kedua variabel mempunyai hubungan negatif dan

sempurna (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif).

Langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2008:231) :

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel rtabel, juga dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya sebagai berikut (Sugiyono, 2008:230):

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ??

Keterangan:

t = Nilai tes koefisien korelasi r = Nilai koefisien korelasi r2 = Koefisien determinan n = Jumlah sampel

Setelah t terhitung, maka selanjutnya dapat dibandingkan dengan ttabel. Dengan tingkat signifikansi 5% dan N = 100 (a = 0,05 ; 98) maka apabila thitung > ttabel, maka berarti signifikan, H0 ditolak, sebaliknya apabila thitung < ttabel, maka berarti tidak signifikan dan Ho diterima.

45

A. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

1 . Sejarah Singkat Perusahaan

Tanggal 24 Agustus 1989, RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. RCTI menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia.

Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita -cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI sena ntiasa menjadi market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader

Slogan: “RCTI OKE”

deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % sepe rti dilaporkan oleh AGB Nielsen Media Research.

RCTI mempunyai pandangan bahwa kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Enam (6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan Bersama Milik Bangsa” namun tampil dalam kemasan yang “oke”. Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia. Logo dan slogan RCTI adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Logo dan Slogan RCTI

Dokumen terkait