• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luaran

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS (Halaman 13-0)

BAB II TEGET DAN LUARAN

2.2 Luaran

Luaran dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah:

1. Pengetahuan tentang program pendidikan karakter dalam pembelajaran.

2. Keterampilan mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

3. Keterampilan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.

4. Perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

5. Artikel.

7 BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru di Gugus II Kecamatan Marga” telah terlaksana mulai Tanggal 25 Juli 2017 sampai dengan 9 Agustus 2017. Tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan di SD Negeri 3 Petiga.

3.2 Metode Pelaksanaan

Permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dapat diselesaikan dengan meningkatkan pemahaman guru-guru di Gugus II Kecamatan Marga dengan meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang program pendidikan karakter, mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, dan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pemaparan mengenai program pendidikan karakter.

2. Pelatihan mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

3. Pendampingan dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.

Solusi yang ditawarkan untuk setiap permasalahan yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Permasalahan dan Solusi

Masalah Sub Masalah Solusi

Rendahnya pemahaman dan

8 pendidikan karakter,

mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.

mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

pembelajaran berorientasi pendidikan karakter.

Guru-guru di sekolah mitra belum memiliki pengalaman langsung dalam

mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.

Pendampingan dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran di kelas

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada program pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 3.1 berikut.

9 Gambar 3.1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan

PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN

MENENTUKAN JUMLAH PESERTA PELATIHAN

PROSEDUR MENENTUKAN TEMPAT

PELATIHAN

MENYUSUN MODUL PELATIHAN

MENGIRIM SURAT UNDANGAN PELATIHAN

REGISTRASI PESERTA PELATIHAN

PERSIAPAN TEMPAT PELATIHAN DAN SARANA PELATIHAN YANG MENDUKUNG

PERENCANAAN DAN PENENTUAN JADWAL

PELATIHAN PELAKSANAAN PELATIHAN

EVALUASI PELATIHAN

MENGIRIM SERTIFIKAT PELATIHAN PELAKSANAAN PELATIHAN

10 BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 ayat (2) menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada prinsipnya, fungsi pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara profesional oleh setiap perguruan tinggi dengan prinsip akuntabilitas, jaminan mutu, dan transparansi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan lembaga terdepan dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha. Lembaga ini dituntut untuk berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Semua itu merupakan sumbangsih Undiksha dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat di tingkat daerah, wilayah, nasional, dan dunia.

Undiksha sebelumnya merupakan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) tetapi sudah mengemban mandat perluasan untuk mengelola bidang-bidang non kependidikan.

Saat ini, kajian utama Undiksha masih dalam bidang pendidikan disertai bidang-bidang lainnya yang mendukung bidang kajian utama tersebut. Pengkajian dilakukan secara komprehensif untuk semua disiplin ilmu yang diemban menuju arah pengembangan Undiksha sebagai pusat pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkualitas, berdaya saing tinggi, berbudaya serta humanis berlandaskan Tri Hita Karana. Oleh karena itu, Undiksha menjadikan bidang kependidikan, baik pendidikan formal, non-formal, maupun informal sebagai bidang unggulan. Pengembangan Undiksha juga memperhatikan beberapa isu penting yakni: 1) isu global, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN; 2) isu nasional, seperti Poros Maritim, Pembangunan Desa, Desa Perbatasan, Lima Komoditas Swasembada (Beras, Jagung, Kedelai, Gula dan Sapi), dan Reformasi Budaya; 3) isu wilayah, yakni Membangun Desa Mandiri; serta 4) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Daerah (PEMDA), baik pemerintah kabupaten/kota setempat maupun pemerintah provinsi.

11 Mempertimbangkan hal tersebut, Undiksha mencanangkan beberapa bidang unggulan dalam program pengabdian kepada masyarakat yang dapat dirumuskan menjadi beberapa tema, seperti diuraikan berikut ini.

1) Pengembangan Sumber Daya.

2) Penerapan IPTEKS.

3) Pengembangan Wilayah dan Dampak Lingkungan.

4) Kewirausahaan dan Konsultasi Bisnis.

5) Pengembangan Pendidikan Sekolah.

6) Pengembangan Pendidikan Non Formal

LPPM dalam mengelola Pengabdian kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yakni standar hasil, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pelaksana, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar pendanaan dan pembiayaan.

1) Standar Hasil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah dan harus mampu menciptakan inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2) Standar Isi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus berdampak positif pada pembangunan masyarakat, bangsa dan negara di berbagai sektor.

3) Standar Proses. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat direncanakan, dilakukan, dikendalikan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.

4) Standar Penilaian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mulai dari perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan pelaporan dievaluasi oleh tim yang dibentuk sesuai peraturan yang berlaku.

5) Standar Pelaksana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh staf yang kompeten di bidangnya.

6) Standar Sarana dan Prasarana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu menghasilkan temuan ilmiah dan solusi masalah di masyarakat.

7) Standar Pengelolaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok, namun dalam pelaksanaannya tetap harus melembaga.

12 8) Standar Pendanaan dan Pembiayaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui mekanisme hibah blok dan kompetisi yang didasarkan pada prinsip otonomi dan akuntabilitas.

Fungsi pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara profesional oleh setiap perguruan tinggi dengan prinsip akuntabilitas, jaminan mutu, dan transparansi. Ukuran profesionalisme dan kesiapan PT dapat dilakukan berdasarkan: (1) rasio jumlah pengabdian kepada masyarakat dengan jumlah guru besar dan jumlah doktor; (2) jumlah penelitian yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); (3) jumlah pengabdian kepada masyarakat yang telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional, (4) jumlah pengabdian kepada masyarakat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas, dan (5) jumlah penelitian dan pengabdian kepada yang telah dikompilasi untuk dijadikan buku ajar sebagai bahan pengayaan bahan kuliah mahasiswa. Untuk menjamin hal tersebut, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) LPPM yang cermat dan dinamis untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk masa lima tahun ke depan (2017-2021). Renstra tersebut akan menjadi pedoman perencanaan pengabdian kepada masyarakat yang akurat disertai dengan pelaksanaan dan monitoring yang akuntabel agar tercapai sasaran yang kongkrit.

Berpedoman pada renstra tersebut LPPM Undiksha harus mampu: 1) menghasilkan penelitian sesuai prioritas nasional, wilayah, dan daerah, serta unggulan penguruan tinggi; 2) meningkatkan kualitas dan kuantitas karya ilmiah dosen di dalam jurnal internasional; 3) meningkatkan perolehan HKI secara nasional maupun internasional; 4) menciptakan inovasi teknologi dan melakukan alih teknologi, dan 5) melakukan pengentasan masyarakat tersisih.

Riwayat Undiksha cukup panjang, berawal dari pendirian Kursus B1 Perniagaan dan B1 Bahasa Indonesia Tahun 1955 di Singaraja, yang selanjutnya berkembang menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) cabang Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada Tahun 1960. Tahun 1962 FKIP cabang Universitas Airlangga diintegrasikan ke Universitas Udayana (UNUD) yang baru berdiri. Kebijakan pemerintah pusat membentuk IKIP pada Tahun 1963 berimplikasi pada pengintegrasian FKIP UNUD ke IKIP Malang. Hal ini tidak berlangsung lama karena Tahun 1968 IKP Malang cabang Singaraja kembali diintegrasikan ke UNUD menjadi dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan (FKg) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). FKg dan FKIP UNUD kembali dilebur menjadi FKIP UNUD tahun 1983. Perubahan besar terjadi Tahun 1993 saat FKIP UNUD menjadi lembaga mandiri dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Singaraja. STKIP Singaraja berubah status menjadi IKIP Negeri Singaraja Tahun 2001 dan akhirnya menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang dikukuhkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia N0. 11

13 Tahun 2006, tanggal 11 Februari 2006. Sesuai dengan Organisasi Tata Kerja (OTK) dan draf Statuta Undiksha tahun 2016, Undiksha saat ini memiliki program pascasarjana dan tujuh fakultas, yakni:

1) Fakultas Ilmu Pendidikan, 2) Fakultas Bahasa dan Seni,

3) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), 4) Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial,

5) Fakultas Teknik dan Kejuruan,

6) Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, dan 7) Fakultas Ekonomi

Tujuh fakultas menaungi 39 jurusan sedangkan program pascasarjana menaungi 11 program studi jenjang Magister (S2) dan 3 program studi jenjang Doktor (S3). Terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, OTK dan draf Statuta Undiksha tahun 2016 mengintegrasikan Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian kepada masyarakat menjadi Lembaga pengabdian kepada masyarakat (LPPM). LPPM membawahkan dua pusat, yaitu Pusat Penelitian dan Pusat Pengabdian kepada masyarakat. Dalam operasionalnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat monodisiplin dapat dikelola dan dilaksanakan oleh setiap jurusan tetapi tetap berkomunikasi dengan LPPM dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring. Di lain sisi, pengabdian kepada masyarakat yang bersifat interdisiplin memerlukan wadah untuk koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, sehingga dilakukan oleh LPPM. Fungsi koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Pusat-pusat Layanan di bawah bendera Pusat Pengabdian kepada masyarakat.

Saat ini, Pusat Penelitian Undiksha menaungi 7 Pusat Layanan, yaitu:

1) Pusat Layanan Pengembangan Sumber Daya, 2) Pusat Layanan Penerapan IPTEKS,

3) Pusat Layanan Pengembangan wilayah dan Dampak Lingkungan, 4) Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata (KKN),

5) Pusat Layanan Kewirausahaan dan Konsultasi Bisnis, 6) Pusat Layanan Pengembangan Pendidikan Sekolah, dan 7) Pusat Layanan Pengembangan Pendidikan Non Formal

14 Pusat-pusat layanan diarahkan untuk mendukung pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha dalam mencapai dua sasaran. Pertama, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang relevan dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyelesaian permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, sekolah, dan pemerintah.

Kedua, pengabdian kepada masyarakat mampu memberdayakan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sampai dengan tahun 2016 secara kontinu terjadi peningkatan dalam kuantitas dan kualitas luaran penelitian yang dilaksanakan oleh para peneliti Undiksha, baik yang didanai melalui hibah kompetitif tingkat nasional maupun tingkat internal Undiksha. Publikasi ilmiah menunjukkan kecenderungan yang semakin baik dari tahun ke tahun. Jika jumlah publikasi makalah ilmiah dalam jurnal internasional dipakai sebagai acuan, maka dapat dikatakan sudah terjadi peningkatan yang signifikan. Untuk tiga tahun terakhir ini, staf dosen Undiksha sudah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan di beberapa jurnal, baik nasional maupun internasional. Karya ilmiah yang dihasilkan dosen Undiksha pada tiga tahun terakhir adalah seperti tercantum pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Karya Ilmiah Dosen Undiksha

No Jenis Karya Jumlah Judul

Staf dosen Undiksha juga sudah menghasilkan paten/HKI dari hasil penelitian mereka.

Produk HKI yang dihasilkan staf Undiksha untuk tiga tahun terakhir sebanyak empat buah dengan rincian seperti tercantum pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 HKI Dosen Undiksha

No Jenis Karya

Bentuk

Penghargaan Nasional/

Internasional Paten HKI

1 Proses Pengolahan Air Limbah Tekstil Menggunakan Biofilm Konsorsium

 Nasional

15 Bakteri yang Ditempatkan dalam Reaktor

Sederhana Semianaerob (Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si)

2 Elektroda Biosensor untuk Penentuan Gliserida Menggunakan Enzim Lipase Termostabil (Dr. I Nyoman Tika, M.Si.)

 Nasional

3 Enzim Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Banyuwedang (Dr. I Nyoman Tika, M.Si.)

 Nasional

4 Nanokomposit Silika-Karbon sebagai Penguat Kayu Sintetik dari Serat

Lignoselulosa Berbahan Biomassa Tropis Kaya Silikon (Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc.)

 Nasional

Beberapa ukuran yang dapat menjadi indikator bahwa penelitian di Undiksha telah menjadi solusi bagi permasalahan nyata adalah dengan meningkatnya jumlah pengabdian kepada masyarakat dari tahun ke tahun. Penelitian yang dilakukan mayoritas sudah berorientasi ke penerapan dalam wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai solusi permasalahan nyata di berbagai bidang. Sebaliknya, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mayoritas (80%) sudah berbasis hasil penelitian, sehingga memiliki pijakan ilmiah yang kuat untuk diterapkan di dunia usaha dan industri atau di masyarakat umum. Pada tiga tahun terakhir, total pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan pada rentang waktu tiga tahun terakhir adalah seperti tercantum pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Pengabdian Undiksha Tiga Tahun Terakhir No Sumber Pembiayaan Jumlah Judul Pengabdian

Total 2014 2015 2016

1 Pembiayaan sendiri oleh pelaksana PkM 0 0 0 0

2 PT/yayasan yang bersangkutan 72 92 123 287

3 Kemdiknas/Kementerian lain terkait 20 32 28 80

4 Institusi dalam negeri di luar kemdiknas/kementrian lain terkait

5 2 2 9

5 Institusi luar negeri 0 0 0 0

Total 97 126 153 376

Menurut OTK Undiksha tahun 2016, LPPM Undiksha adalah unsur penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang membina dan mengkoordinasikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian dan pengkajian.

LPPM Undiksha mengkoordinasikan, memantau, dan menilai: 1) kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh pusat-pusat kajian, fakultas/program pascasarjana, serta unit-unit di

16 bawahnya; dan 2) kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh pusat layanan, fakultas/program pascasarjana, serta unit-unit di bawahnya. Pusat Kajian merupakan unsur pelaksana kegiatan penelitian yang bersifat multi/antarbidang, sedangkan Pusat Layanan merupakan unsur pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat multi/antarbidang.

4.2 Kelayakan Tim Pelaksana

Undiksha merupakan perguruan tinggi negeri satu-satunya di Bali Utara, memiliki tanggung jawab moral dan sosial dalam mencerdaskan masyarakat, baik masyarakat sekitarnya maupun masyarakat Bali. Dalam bidang pendidikan, di bawah koordinasi LPPM, Undiksha telah banyak melakukan aktivitas-aktivitas pengabdian yang bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dalam hal ini peningkatan kompetensi guru. Terkait dengan pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk meningkatkan kompetensi guru, Undiksha memiliki banyak SDM yang memadai, auditorium, dan sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan seminar, workshop pengkajian kurikulum, dan penyusunan perangkat pembelajaran.

Kompetensi tim yang terlibat dalam kegiatan PkM ini memiliki keahlian yang sesuai dengan keberhasilan program yang dirancang. Adapun kualifikasi tim yang terliat, yaitu memiliki jenjang pendidikan S2 dengan latar belakang ilmu pendidikan Matematika, Pendidikan IPA, dan Pendidikan Dasar. Semua tim memiliki pengalaman yang baik dalam hal implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Tim pelaksana ini terdiri dari dosen-dosen yang memiliki relevansi ilmu dengan program PkM. Keahlian, pengalaman, dan dukungan dari tim pengusul dapat dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Organisasi dan Pengalaman Tim Pelaksana

Nama/Status Keahlian/Pengalaman Dukungan Made Juniantari, S.Pd., Evaluasi Proses dan Hasil Belajar.

Pernah mengikuti workshop Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh LPPM Undiksha Th. 2015. Telah berhasil melaksanakan penelitian terkait

17 dengan pengembangan bahan ajar

berorientasi pendidikan karakter di perguruan tinggi pada Th. 2016 dan pengabdian kepada masyarakat pada Tahun 2016 yang berkaitan dengan penyusunan instrumen penilaian

keterampilan proses sains pada tahun 2016 dan pengabdian kepada

masyarakat tentang pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter di Gugus I Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan pada tahun 2016.

Dukungan materi tentang kepada masyarakat pada Th. 2016 berkaitan dengan implementasi

18 BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan Pengembangan dan Pengemasan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru di Gugus II Kecamatan Marha” telah terlaksana mulai Tanggal 25 Juli 2017 sampai dengan 9 Agustus 2017 di SD Negeri 3 Petiga Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Banyak peserta yang mengikuti pelatihan adalah sebanyak 25 peserta. Kegiatan yang telah terlaksana meliputi kegiatan 1) pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter yang terdiri dari dua sub kegiatan yaitu pemaparan garis besar mengenai program pendidikan karakter dan pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter yang diselenggarakan pada Tanggal 25-26 Juli 2017, 2) pendampingan dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas yang diselenggarakan pada Tanggal 9 Agustus 2017.

Pada awal pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melalui tahap perancangan kegiatan pelatihan yang meliputi kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan kepada UPTD Kecamatan Marga, Kepala Gugus II Kecamatan Marga, Para Kepala Sekolah di lingkungan Gugus II Kecamatan Marga, penentuan lokasi pelaksanaan, koordinasi dengan narasumber, teknisi, dan merancang modul pelatihan bersama tim pelaksana, penentuan jadwal pelatihan, dan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan. Semua kegiatan yang dirancang pada tahap perancangan ini melalui koordinasi yang baik dari pihak penyelenggara maupun pihak sekolah mitra. Selain itu, agar pelatihan mampu memberikan kontribusi secara langsung bagi penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan yang guru laksanakan, tim pelaksana menganalisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan pedoman penilaian yang guru-guru biasa terapkan. Berdasarkan kajian ini, maka pelaksanaan diharapkan dapat langsung membantu guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang lebih baik.

Kemudian, tahap kegiatan pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter meliputi tahap pemaparan materi tentang garis besar program pendidikan karakter, pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, dan kegiatan pendampingan pengimplementasian perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter yang berhasil

19 dibuat. Pada tahap pelaksanaan ini, nara sumber 1, I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd., yang merupakan dosen tetap Jurusan Guru Pendidikan Dasar (PGSD) Undiksha, memberikan pemaparan mengenai rancangan RPP yang memuat penilaian kognitif dan penilaian sikap yang sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013. Topik materi yang disampaikan oleh narasumber 1 telah sesuai dengan tema pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter bagi guru SD dan sesuai juga dengan latar belakang pendidikan S3 yang sedang ditempuhnya yaitu program studi Pendidikan Dasar program Pascasarjana Undiksha. Setelah pemaparan materi dari narasumber 1, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai program pendidikan karakter dan rancangan perangkat pembelajarannya oleh narasumber 2, Made Juniantari, S.Pd., M.Pd., (ketua tim pelaksana) di mana sebelumnya pernah mengikuti pelatihan pendidikan karakter yang diselenggarakan oleh LPPPM Undiksha Tahun 2015, dan selanjutnya materi tentang implementasi lokal genius dalam upaya mendukung program pendidikan karakter yang disampaikan oleh narasumber 2, Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. (anggota tim pelaksana).

Setelah pemaparan materi, guru-guru diajak untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang dapat dibangkitkan dari siswa dan diterapkan berdasarkan mata pelajaran yang diampu dan dilanjutkan dengan menurunkan indikator-indikator nilai karakter tersebut yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam pengembangkan dan mendesain kegiatan pembelajaran pada perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tagihan Kurikulum 2013 dan sesuai dengan indikator sikap yang diharapkan muncul dalam pembelajaran. Pada pelatihan ini, tim pelaksana kegiatan membantu guru-guru dalam merancang desain pembelajaran yang sesuai dengan harapan pendidikan karakter, dan cara mengevaluasi hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan adanya perangkat pembelajaran ini, diharapkan guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, memaksimalkan peran sikap siswa dalam belajar yang menunjang keberhasilan belajar, dan memberikan tindak lanjut yang tepat mengenai aspek nilai karakter yang perlu dibina untuk siswanya sehingga pembinaan lebih terarah dan bermuara pada optimalnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam belajar.

Setelah membantu guru dalam mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter, selanjutnya kegiatan yang terlaksana adalah kegiatan pendampingan dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Pada tahap ini sebelum pelaksanaannya di kelas, perangkat pembelajaran yang telah disusun didiskusikan terlebih dahulu untuk memastikan dapat digunakan secara praktis dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kegiatan

20 pendampingan juga bertujuan agar guru-guru dapat secara riil merasakan manfaat program pelatihan yang telah diberikan. Dengan adanya pendampingan guru-guru diharapkan mulai terbiasa melakukan pembelajaran berorientasi pendidikan karakter untuk memaksimalkan peran sikap belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran secara terarah dan optimal.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mengembangkan dan mengemas perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter dapat dikatakan telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari semua peserta pelatihan sejumlah 25 orang dapat mengikuti kegiatan pelatihan sesuai jadwal kegiatan yang diberikan. Data hasil analisis angket respons guru terhadap kegiatan pelatihan juga menunjukkan respons guru terhadap kegiatan pelatihan sangat positif. Data respons guru terhadap kegiatan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1 Data Respons Guru Terhadap Kegiatan Pelatihan

No. Pernyataan Respons

SS S R TS STS

1 Materi pelatihan yang diberikan sangat menarik. 19 6 0 0 0 2 Kegiatan pelatihan yang diberikan tidak efektif dari

segi waktu dan biaya.

0 0 0 20 5

3 Materi pelatihan yang diberikan sangat mendukung pembelajaran di kelas.

23 2 0 0 0

4 Materi pelatihan yang diberikan sulit dipahami. 0 0 1 22 2 5 Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode yang

tepat dan menyenangkan.

20 5 0 0 0

6 Materi pelatihan yang diberikan sangat kurang relevan untuk diterapkan.

0 0 0 9 16

7 Manfaat pelatihan tidak berdampak bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

0 0 0 17 8

8 Kegiatan pelatihan mampu memberikan inovasi dalam bidang pembelajaran yang lebih baik.

21 4 0 0 0

9 Materi pelatihan mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

8 16 1 0 0

10 Kegiatan pelatihan yang sejenis diharapkan dapat dilakukan kembali.

22 3 0 0 0

Berdasarkan Tabel 5.1, rata-rata skor angket respons guru terhadap kegiatan pelatihan adalah sebesar 45,48 dari skor maksimum 50 atau sebesar 90,96%. Jumlah guru yang berhasil menyusun perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter adalah sebanyak 21 orang dari total 25 guru atau sebesar 84% guru berhasil menyusun perangkat pembelajaran.

Berdasarkan Tabel 5.1, rata-rata skor angket respons guru terhadap kegiatan pelatihan adalah sebesar 45,48 dari skor maksimum 50 atau sebesar 90,96%. Jumlah guru yang berhasil menyusun perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter adalah sebanyak 21 orang dari total 25 guru atau sebesar 84% guru berhasil menyusun perangkat pembelajaran.

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS (Halaman 13-0)

Dokumen terkait