• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Telaah Pust aka

2. M etode Analisis Semiotika

Secara et imologis, ist ilah semiot ik berasal dari kat a Yunani semeion yang berart i ” t anda” . Tanda it u sendiri didefinisikan sebagai sesuat u at as dasar konvensi sosial yang t erbangun sebelumnya, dan dapat dianggap mew akili sesuat u yang lain.26 Secara t er minologis, semiot ika adalah st udi t ent ang t anda dan segala yang berhubungan dengan; cara berfungsinya, hubungannya dengan t anda-t anda lain, pengirimannya, dan penerimaan oleh m ereka yang

mempergunakannya.27

Semiot ik ini menekankan pada fungsi t ent ang yang t anda yang kit a gunakan dalam rangka komunikasi baik it u secara verbal, non verbal dan maupun visual.28 Analisis semiot ik merupakan car a at au m et ode unt uk menganalisis dan memberikan makna-makna t erhadap lambang-lambang yang t er dapat suat u paket lambang-lambang pesan at au t eks.29

Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bent uk sist em lambang (sign) baik yang t erdapat pada media massa maupun yang t erdapat diluar media massa. Urusan analisis semiot ik adalah melacak makna-makna

25

Ibid., hlm. 9. 26

Eco, 1979:16, dalam Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm. 95. 27

Panuti Sujiman dan Aart van Zoest, Serba-serbi Semiotika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992, hlm. 5

28

Müfit Senel, “The Semiotic Approach and Language Teaching and Learning”, Journal of Language and Linguistic Studies, Vol.3, No.1, April 2007, hlm. 118. (http://www. jlls.org/Issues/Volume%203/No.1/msenel

.pdf) 29

yang diangkut dengan t eks berupa lambang-lambang (signs). Dengan kat a lain, pemaknaan t erhadap lambang-lambang dalam t ekslah yang m enjadi pusat perhat ian analisis semiot ik.

Di dalam set iap t eks, t anda-t anda di organisasikan ke dalam sist em t anda yang oleh ilmu semiot ika m erupakan sebuah kode. Kode mempunyai sejumlah unit (at au kadang-kadang sat u unit ) t anda. Cara m engint erpr et asi pesan-pesan yang t ert ulis yang t idak m udah dipahami. Jika kode sudah diket ahui, makna akan bisa dipahami. Dalam semiot ik, kode dipakai unt uk m erujuk pada st rukt ur perilaku manusia.30

Jika dalam t eks kit a dapat memilih dan menghubungkan t anda-t anda dalam hubungannya dengan kode-kode yang sudah kit a kenali maknanya, selanjut nya dilanjut kan kepada sasaran informasi at au pembaca yang kit a inginkan. Karena sist em t anda sifat nya kont eksual dan bergant ung pada pengguna t anda. Pemikiran pengguna t anda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konst ruksi sosial di mana pengguna t anda t er sebut berada.

Dalam m embaca sebuah t eks, pembaca m engint erpr et asikan t anda dengan acuan yang t elah dipahami dan dimenger t i. John Fiske menyebut bahw a semiot ika mempunyai t iga bidang st udi ut ama, yait u 31:

a. Tanda it u sendiri. Hal ini t erdiri at as st udi t ent ang berbagai t anda yan g berbeda, cara t anda-t anda yang berbeda it u dalam menyampaikan makna, dan cara t anda-t anda it u t erkait dengan manusia yang m enggunakannya.

30

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Ctk. Ketiga, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 269

31

Tanda adalah konst ruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam art ian manusia yang m enggunakannya.

b. Kode at au sist em yang m engorganisasikan t anda. Studi ini mencakup car a berbagai kode dikem bangkan guna m emenuhi kebut uhan suat u masyarakat at au budaya at au unt uk mengeksploit asi saluran komunikasi yang t ersedia unt uk ment ransmisikasikannya.

b. Kebudayaan t empat kode dan t anda bekerja. Ini pada gilirannya bergant ung

pada penggunaan kode-kode dan t anda-t anda it u unt uk keberadaan dan bent uknya sendiri.

Dalam semiot ika komunikasi, t anda at au signal dikaji dalam kont eks komunikasi yang lebih luas yait u m elibat kan berbagai elemen komunikasi. Charles Sanders Peirce melihat t anda (represent amen) sebagai bagian yang t idak t er pisahkan dari objek r ef er ensinya sert a pemahaman subjek at as t anda (int erpret ant )32. Tampak pada definisi Peirce t ersebut peran subjek (somebody) sebagai bagian t idak t erpisahkan dari pert andaan, yang m enjadi landasan semiot ika komunikasi.

Penempat an t anda at au signal didalam rant ai komunikasi menyebabkan t anda at au signal mempunyai per an yang pent ing dalam pent ing dalam komunikasi. Jadi, dalam t eori komunikasi perhat ian lebih kepada kondisi penyampaian signifikasi, yait u ada saluran komunikasi. Berkat saluran komunikasi inilah pesan dapat disampaikan.33

32

Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna, Jalasutra, Yogyakarta, 2003, hlm. 266.

33

Peirce juga m engungkapkan bahw asanya makna t anda yang sebenar nya

adalah mengemukakan sesuat u.34 Tanda sebagai produksi pesan, direkonst ruksi

berdasarkan kont eks at au sist em sosial-budaya. Jadi, t anda bersumber dari ref erensi sosial-budaya yang disepakat i bersama unt uk dijadikan sebagai pedoman dan acuan unt uk berkomunikasi.

M enurut Peirce, suat u sist em semiot ik t erdiri dari t anda, object dan int erpret ant, dimana int erpret ant dat ang dari int erpr et er di dalam sist em dan mengambil bagian akt if dalam proses semiosis.35 Konsekuensinya, t anda (sign at au represent amen) selalu t erdapat dalam hubungan t riadik, yakni repr esent amen (R), objek (O), dan int erpert ant (I).

R adalah bagian t anda yang dapat dipersepsi (secar a f isik at au ment al). Pada bagian inilah, seorang manusia m empersepsi dasar (ground). Selanjut nya, t anda ini m erujuk pada sesuat u yang diw akili olehnya (O). Bagian ini m enunt un seseorang m engait kan dasar (ground) dengan suat u pengalaman. I merupakan bagian dari proses yang m enafsirkan hubungan R dengan O. Di sini seseoran g bisa menafsirkan persepsi at as dasar yang m erujuk pada objek t ert ent u. Dengan demikian, Peirce m enjadikan t anda t idak hanya sebagai repr esent at if, t et api juga int erpret at if.

Peirce melihat subjek sebagai bagian yang t idak dapat dipisahkan dari

proses signifikasi. M odel t riadik Peirce (represent amen+objek+

34

Ibid., hlm. 7. 35

Marcello Barbieri, The Code Model of Semiosis: The First Steps Toward a Scientific Biosemiotics, The

American Journal of Semiotics 24.1–3, 2008.

(https://secure.pdcnet.org/8525737F0058880E/file/0BC8067551

int erpret an=t anda) memperlihat kan peran besar subjek dalam proses t ransformasi bahasa. Tanda dalam pandangan Peirce selalu berada di dalam proses perubahan t anpa hent i, yang disebut proses semiosis t idak berbat as (unlimit ed semiosis), yait u proses pencipt aan rangkaian int erpret an yang t anpa akhir.36

Gambar 1.2 M odel Unsur M akna Peirce (Sum ber:John Fiske, 2006 : 63.)

M odel t riadik Peirce t ersebut m emperlihat kan t iga elemen ut ama pem bent uk t anda, yait u r epresent amen (sesuat u yang m erepr esent asikan sesuat u yang lain), objek (sesuat u yang direpr esent asikan), dan int erpret an (int erpret asi seseorang t ent ang t anda).37 Panah dua arah menekankan bahw a masing-masing ist ilah dapat dipahami hanya dalam relasinya dengan yang lain. Sebuah t anda mengacu pada sesuat u di luar dirinya sendiri-objek, dan ini

36

Yasraf Amir Piliang, op.cit., hlm. 266.

37

dipahami oleh seseorang; dan ini memiliki efek di benak penggunanya-int erpret ant.38

Prinsipnya, segala sesuat u yang dapat menimbulkan kesan dapat pula berfungsi sebagai t anda. Pent ingnya hal ini t erlet ak pada perhat ian yang kemudian diarahkan pada keseluruhan sist em t anda, karena dari sini dan dari penget ahuan kit alah hal it u kit a peroleh. Tanda yang t erpisah mendapat kan art i dari pembedaan, pembandingan, dan pemilihan yang dilakukan secara sist emat is, diat ur dalam ilmu bahasa at au kaidah sist em t anda dari nilai yang diberikan oleh kaidah budaya dan sist em t anda.39

At as dasar hubungan ini, Peirce m engadakan klasifikasi t anda. Tanda yang dikait kan dengan sifat ground dibaginya m enjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualit as yang ada pada t anda. Sinsign adalah eksist ensi akt ual benda at au perist iw a yang ada pada t anda. Legisign adalah norma yang dikandung oleh t anda.40 Berdasarkan sifat hubungan ant ara ground dan objek-nya, Peirce m embedakan t anda at as lambang (symbol), ikon (icon), dan indeks (index). Sekali lagi ket iganya dimodelkan ke dalam sebuah segit ga :

38

John Fiske, Penerjemah Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim, op.cit., hlm. 63.

39

Dennis McQuill, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1995, hlm. 182.

40

Gam bar 1.3 M odel Kat egori Tipe Tanda Peirce (Sum ber:John Fiske, 2006 : 70)

Peirce berpendapat bahw asanya model t ersebut bermanf aat dan fundam enal mengenai sifat t anda. Ket iganya dapat dijelaskan demikian :41

a. Lambang (sym bol) : suat u t anda dimana hubungan ant ara t anda dan acuannya m erupakan hubungan yang sudah t erbent uk secara konvensional. Lambang ini adalah t anda yang dibent uk karena adanya konsensus dari para pengguna t anda.

b. Ikon (icon) : suat u t anda dimana hubungan ant ara t anda dan acuannya berupa hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bent uk t anda yan g dalam berbagai bent uk m enyerupai objek dari t anda tersebut .

c. Indeks (index) : suat u t anda yang hubungan eksist ensinya langsung dengan objeknya. Jadi, indeks adalah suat u t anda yang mempunyai hubungan langsung (kausalit as) dengan objeknya.

Sedangkan yang berdasarkan int erpret ant , t anda (sign, represent amen) dibagi at as :42

41

John Fiske, Penerjem ah Yosal Iriant ara dan Idi Subandy Ibrahim, op.cit., hlm . 70-71.

42

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatf, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Ctk. Kedua, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 166.

a. Rheme at au seme : menanda yang ber t alian dengan mungkin t erpahaminya objek pet anda bagi penafsir.

b. Dicent sign at au dicisign at au pheme : penanda yang menampilkan informasi t ent ang pet andanya.

c. Argument : penanda yang pet andanya akhir bukan benda t et api kaidah.

3. Kartun

a. Kartun dan Karikatur

Kart un mer upakan sebuah gambar yang bersif at represent asi at au simbolik, mengandung unsur sat ir, lelucon dan humor. Kart un biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, dan sering menyorot i masalah polit ik at au masalah publik. Kat a kart un sendiri berasal dari bahasa It alia, cart one yang berart i “ kert as” . Dalam bidang seni m ur ni, kart un m erupakan gambaran kasar at au sket sa aw al pada kert as alot (st out paper) sebagai rancangan at au desain unt uk lukisan kanvas at au dinding.43

Kart un dan karikat ur ibarat binat ang dan gajah. Kart un adalah binat ang, sedangkan karikat ur adalah gajah. Kar t un bukan hanya karikat ur karena ada gag cart oon (kart un murni), st rip cart oon, kart un opini dan lain-lain.44 Art i kat a karikat ur yang sebenarnya adalah “ pot ret w ajah yang diberi muat an l ebih” sehingga anat omi w ajah t ersebut t erkesan dist ort if karena mengalami defor masi bent uk, namun secara visual masih dapat dikenali objeknya. Kat a

43

The Encyclopedia Americana International Edition Volume 5 (Burma to Cathay), Americana International

Corporation, 1974, hlm. 728.

44

karikat ur berasal dari bahasa It alia caricat ura, dari asal kat a caricare yang

bermakna m emberi muat an at au t ambahan berlebih.45

Gambar 1.4 Karikat ur ” Yasser Arafat ” karya G.M . Sudhart a (Sum ber : M uhammad Nashir Setiaw an, 2002 : 47.)

Sebagai salah sat u bent uk kom unikasi grafis, kart un at au karikat ur merupakan suat u media visual bergambar yang secara simbolis dapat digunakan unt uk m engekspr esikan maksud dan t ujuan, yakni dengan m elalui bent uk dialog, gerak t ubuh (gest ure), ekspresi mimik, dan kadang m enggunakan kat a-kat a sebagai penyert a gambar. Bahkan bent uk graf is simbolis/ gambar membuka peluang seseorang unt uk berani m engekspresikan diri t erhadap emosi at aupun agit asi yang dit ekan.46. Tanda-t anda t ert ent u juga sering dipakai unt uk menggant i kat a-kat a at au kalimat . Tanda-t anda non ver bal ini sangat pent ing dalam komunikasi.

45

The Encyclopedia Americana International Edition Volume 5 (Burma to Cathay), op.cit., hlm. 660. 46

Tanda-t anda t ersebut digunakan unt uk menghindari unsur sarkast is yang mungkin dapat t imbul, selain unt uk menghindar i sikap mengkrit ik dan menyalahkan pihak-pihak t ert ent u secara langsung. Hal ini dikarenakan, meskipun pesan-pesan di dalam kart un sama seriusnya dengan pesan-pesan yang disampaikan lew at berit a dan art ikel, pesan-pesan kart un seringkali lebih mudah dicer na at au dipahami sehubungan dengan sifat nya yang m enghibur. Dit ambah, krit ikan yang disampaikan secara jenaka t idak begit u dirasakan

mel ecehkan at au mempermalukan.47

Dengan keluw esannya dalam m engemas pesan yang ingin disampaikan namun t anpa m enyinggung secara t er buka orang maupun inst it usi yang dikrit ik at aupun dicela, kart un mampu menghaluskan pesan krit isnya. Walaupun demikian, penghalusan t ersebut t idak m engurangi ket ajamannya dalam mengkrit isi sebuah perist iw a. Penghalusan makna sangat t erasa dalam penyampaian yang dikemas dalam bent uk humor. Selain it u, dengan humor, pem baca dapat t ert aw a, merasa opt imis dalam melihat sesuat u, baik yang merasa dikrit ik at aupun yang mengkrit ik.48

Karya kart un yang m engandung sindiran disebut juga graphic sat ire (GS). Garphic sat ire m empunyai penger t ian sebagai karya sat ir yang dikemas dalam bent uk visual. Graphic sat ir e ini mempunyai beberapa t eknik pengungkapan, yait u 49:

47

Ibid., hlm. 4. 48

T. Susanto, Pamflet Politik Sulit Dihindari, Prisma, Nomor 1 Tahun XXV, Januari 1996, hlm. 38.

49

Ashadi Siregar dan I Made Suarjana, Bagaimana Mempertimbangkan Artikel dan Opini Untuk Media

a. in konkret i, t eknik pengungkapan dengan m embuat penyajian yang ganjil, aneh maupun absurd. Teknik ini mengacaukan dan mel ecehkan logika, w akt u, maupun t empat .

b. dist ort ion, m elebihkan at au hiperbola. Teknik ini membuat def ormasi pada suat u karakt er at au keadaan t er t ent u.

c. cont r ast, menyajikan hal-hal yang berlaw anan, paradoks, maupun ironi. d. indirect ion, penyajian dengan m enggunakan simbol-simbol, idiom, met afor a

at au parodi sert a ut opia.

e. surprise, penggunaan logika yang t idak t erduga, hal-hal di luar dugaan dan mengejut kan.

Graphic sat ire ini dapat dipilah ke dalam t iga kat egori 50 :

a. comics sat ire, dikemas dalam bent uk lucu dan humor yang m enonjol dengan maksud menert aw akan dan mengajak pembaca unt uk t ert aw a.

b. t ragic sat ire, dibuat unt uk membuat kesedihan, keget iran, iba hati at au kemarahan. Biasanya unt uk mengangkat masalah yang berkait an dengan kemat ian, musibah, perang, penderit aan, at au hal t ragis lainnya.

c. nit e-marries sat ire, karya yang menghadirkan suasana seram, m encekam dan surealist is, mengggambarkan mimpi buruk. Biasanya dibuat unt uk masalah yang berkait an dengan penyimpangan moral.

Sebet ulnya karikat ur adalah bagian dari kart un opini, t et api m enjadi salah kaprah. Karikat ur yang sudah diberi beban pesan, krit ik, dan sebagainya berart i t elah m enjadi kart un opini. M uat an kar t un opini secara sit uasional ber langsung

50

singkat , namun bisa berulang sepert i siklus.51 Kart un biasanya t ampil dalam sat u frame dan t idak mempunyai karakt er t erus m enerus. Namun, kadang t erdapat karakt er yang digunakan berkali-kali.52 Adapun kart un-kart un yang t erdapat di media cet ak meliput i :

a. Kart un edit orial

Kart un edit orial mer upakan kart un yang digunakan sebagai visualisasi t ajuk rencana at au edit orial surat kabar. Kart un ini t idak selalu lucu at au m embuat pem baca t ert aw a, namun isinya selalu menampilkan permasalahan akt ual, yan g secara kont ekst ual bersent uhan dengan masalah sosial politik sehingga sering disebut juga sebagai kart un polit ik.

51

Pramono, op.cit., hlm. 49.

52

Gambar 1.5 Kart un Polit ik karya David Low

(Sum ber:The Encyclopedia Americana Int ernat ional Edit ion Volume 5, 1974 : 731)

Kart un edit orial biasa muncul secara berkala dan dit empat kan di halaman yang sama pada t at a-let ak surat kabar, dan menjadi t ajuk rencana dalam bent uk visual. Karena dit am pilkan secara rut in inilah maka kart un t ersebut dianggap sebagai sikap dan opini redaksi, sejalan dengan misi m edia yang mem uat nya. Timbulnya kekhasan kar t un ini dikarenakan kart un edit orial t ersebut sejalan dengan policy m edia yang bersangkut an. Isu yang seri ng diangkat dan dijadikan kart un pun t ergant ung sikap surat kabar bersangkut an t erhadap isu t ersebut .

b. Kolom kart un/ komik kar t un

Kolom kart un/ kart un komik m erupakan susunan gambar, biasanya t erdiri dari t iga sampai enam kot ak. Isinya adalah koment ar humorist is t ent ang suat u perist iw a at au masalah akt ual.53 Dalam dunia kolom kart un/ komik kart un, ruang diant ara panel-panel disebut sebagai ” parit ” . Di dalam ruang sela inilah imajinasi

53

manusia mengambil dua gambar yang t erpisah dan mengubahnya menjadi gagasan.54

Panel komik memat ahkan w akt u dan ruang menjadi suat u perist iw a yang kasar, dengan irama yang pat ah-pat ah, sert a t idak berhubungan. Closure memungkinkan penggabungkan perist iw a t ersebut dan menyusun realit a yang ut uh dan ajek dalam pikiran. Closure m erupakan fenomena m engamat i

bagian-bagian t et api memandangnya sebagai keseluruhan.55

Gambar 1.6 “ Parit” dalam kolom kartun. (Sum ber : kolom kartun Panji Koming)

54

Scout M cCloud, Understanding Comics : The Invisible Art , Ct k. Kedua, Kepust akaan Populer Gram edia (KPG), Jakart a, 2002, hlm. 9.

55

Kebanyakan panel-ke-panel dalam komik kart un dibagi menjadi beberapa golongan, yait u :56

Peralihan w akt u-ke-w akt u. M em erlukan closure yang sangat sedikit .

Peralihan sat u subyek dalam proses aksi-ke-aksi.

Peralihan aspek-ke-aspek.

Peralihan dari pada sit uasi subyek-ke-subyek namun masih dalam sat u

adegan at au gagasan.

Peralian adegan-ke-adegan. Peraihan ini membaw a kit a m elint asi ruang dan

w akt u. M embaca jenis ini diperlukan pemikiran indukt if.

Peralihan non-sequit ur. Peralihan ini t idak menunjukan hubungan yang logis

ant ara panelnya.

Kolom kart un/ komik kart un m emiliki ciri-ciri : mempunyai karakt er t et ap, frame digunakan unt uk m enunjukkan (t ahapan) aksi, t erdapat dialog dalam balon kat a. Selain it u, ada bebarapa konvensi yang perlu diket ahui dalam kolom kart un/ komik kart un, yait u :57

• Cara menggambarkan karakt er m erupakan penunjuk apakah komik kart un

t er masuk lelucon at au w acana serius.

Ekspresi w ajah, dipergunakan unt uk menunjukkan perasaan at au pernyat aan emosi dari berbagai karakt er.

Bal on kat a digunakan unt uk m enunjukkan dialog t okoh, kadang kat a diberi t ekanan dengan dicet ak t ebal at au bent uk t ipograf i khusus.

Garis gerak, unt uk menunjukkan suat u gerakan dan kecepat an.

56

Ibid., hlm. 70-72. 57

Panel di baw ah at au di at as fr ame, menjaga kont inuit as dan menjelaskan pada pembaca apa yang diharapkan at au kelanjut an sekuens berikut nya.

Set t ing, dimaksudkan unt uk menunt un pembaca pada kont eks w acana yang sedang dicerit akan

Aksi, komik kart un/ kolom kart un m emberikan poin-poin aksi yang

selanjut nya dilengkapi sendiri oleh pikiran pembaca.

c. Kart un murni (gag cart oon)

M erupakan kart un yang dimaksudkan sebagai gambar lucu at au olok-olok t anpa bermaksud mengulas suat u per masalahan at au per ist iw a akt ual.

Gam bar 1.7 Kar t un M urni at au Gag Cart oon (Sum ber : Kedaulat an Rakyat, M inggu 6 Desem ber 2009)

b. Sejarah Kartun

a) Era Prasejarah

Pada masa prasejarah, penggunaan grafis yang bernilai t anda merupakan penggant i kat a dan pengisahan lisan. Di Prancis, t erdapat grafis yang t erukir di gua Lascaux. M eski belum m engandung sandi yang membent uknya m enjadi bahasa, namun t or ehan graf is ini t elah menunjukkan ” pesan” sebagai komunikasi non verbal paling kuno.58 Selain it u, di Prancis juga dit emukan Permadani Bayeux sepanjang 230 kaki yang menggambarkan penaklukan Norman at as Inggris, dan diperkirakan dibuat aw al t ahun 1066.59

b) Era Pert engahan

Kart un mulai diperhit ungkan kehadirannya pada t ahun 1843, ket ika diadakan suat u pameran besar dan kompet isi kart un yang diprakarsai oleh suami Rat u Vict oria, yait u Pangeran Albert . Tujuan kompet isi ini adalah unt uk m endapat kan suat u desain hiasan dinding unt uk Gedung Balaikot a

Dokumen terkait