• Tidak ada hasil yang ditemukan

M et ode analisis semiot ika pada dasarnya bersifat kualit at if-int erpr et at if (int erpret at ion), yait u sebuah m et ode yang memfokuskan dirinya pada t anda dan t eks sebagai objek kajiannya, sert a bagaimana penelit i menaf sirkan dan memahami kode (decoding) di balik t anda dan t eks t ersebut .80 Karena sifat nya it ulah dat a yang digunakan bukan dat a yang bersif at bi langan (quant um), namun dat a-dat a yang bersifat subst ansif.

Dalam desain penelit iannya, penelit ian kualit at if lebih bebas st rukt ur dan sist emat ikannya, sert a t idak t erikat secara kaku sepert i desain kuant it at if. Hal ini disebabkan riset kualit at if yang bersifat subjekt if dan t idak bermaksud m embuat

generalisasi.81 Jika dat a yang t erkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan

fenomena yang dit elit i, maka t idak pelu mencari sampling lainnya. Jadi, yang lebih dit ekankan disini adalah persoalan kedalaman (kualit as) dat a, bukan banyaknya (kuant it as) dat a.82

Penelit ian int erpret at if kualit at if berangkat dari pendekat an

fenomenologis, dimana yang dit ekankan olehnya adalah aspek subjekt if dari

80

Yasraf Amir Piliang, op.cit., hlm. 270.

81

Ibid., hlm. 88. 82

perilaku seseorang. M er eka berusaha unt uk masuk ke dalam dunia konsept ual para subjek yang dit elit inya sedemikian rupa sehingga mer eka m engert i apa dan bagaimana suat u penger t ian yang dikembangkan oleh m er eka di sekit ar perist iw a dalam kehidupan sehari-hari.83

Pendekat an subjekt if muncul kar ena menganggap manusia berbeda dengan sesuat u benda. M anusia dianggap bebas dan akt if dalam berperilaku dan memaknai realit as sosial. Realit as merupakan hasil int eraksi ant arindividu.84 Realit as merupakan konst ruksi sosial (social const ruct ed). Kebenaran suat u realit as bersifat relat if, maka berlaku kont eks spesififik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

Pada pendekat an ini, subjekt ivit as m erupakan t it ik kunci unt uk membuat objek m enjadi ber makna. Disini met ode kualit at if mulai menunjukkan bent uknya yang dapat digunakan sebagai m et ode penelit ian, dimana penelit i menggunakan t eori int erpret at ive.85 Namun, unt uk memper t ajam int erpr et asi makna t anda dalam ” t eks” ser t a menjaga validit as kajian, diperlukan dat a dari berbagai sumber yang berfungsi sebagai penguat t afsiran. Langkah ini

dimaksudkan unt uk m enjaga signifikasi permasalahan dan sekaligus

menghindari pembiasan t afsiran.86

2. M etode Penelitian

83

Lexy J. Moleong, Metodogi Penelitian Kualitatif, Ctk. Kesebelas, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 9.

84

Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm. 55.

85

Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Agus Salim, Tiara Wicaksana, Yogyakarta, 2001, hlm. 104

86

Sesuai paradigma krit is, analisis semiot ik bersifat kualit at if. Jenis penelit ian ini memberi peluang yang besar bagi dibuat nya int erpr et asi-int erpr et asi alt ernat if.87M et ode ini memfokuskan dirinya pada t anda dan t eks sebagai objek kajiannya, sert a bagaimana penelit i menafsirkan dan memahami kode (decoding) di balik t anda dan t eks t ersebut . Dengan kat a lain, met ode ini berkait an dengan penafsir an dari t anda, set elah ada t eks, langkah berikut nya adalah penemuan t anda dan pemaknaan t anda.

Kar ena bersifat kualit at if-int erpret at if (int erpret at ion), maka secara umum penerapannyapun mengikut i prosedur yang digunakan dalam met ode kualit at if. Sedangkan unt uk m empert ajam int erpr et asi makna t anda dalam ” t eks” sert a menjaga validit as kajian, diperlukan dat a dari berbagai sumber yang berfungsi sebagai penguat t afsiran. Oleh karena it u, selain dikaji sebagai “ t eks” , secar a kont ekst ual juga perlu dilakukan, yait u dengan m enghubungkan karya seni (kolom kart un Panji Koming) dengan sit uasi yang menonjol di masyarakat . Langkah ini dimaksudkan unt uk m enjaga signifikasi permasalahan dan sekaligus menghindari pembiasan t afsiran.

Dalam penelit ian ini, digunakanlah met ode Analisis Semiot ika unt uk mengint erpr et asikan dan pemaknaan seluruh t anda-t anda (signs) yang t er kandung didalamnya dengan menggunakan pendekat an t ipologi t anda Charles Sanders Peirce. Berdasarkan obyeknya, Peirce membagi t anda at as icon (ikon), index (indeks) dan symbol (simbol).

a. Icon (ikon)

87

Di dalam ikon, hubungan ant ara t anda dan obyeknya t erw ujud sebagai kesamaan dalam ber bagai kualit as yakni dalam kesamaan at au kesesuaian rupa yang t erungkap oleh penerimanya. Ikon juga bisa diartikan sebagai suat u kemiripan ant ara t anda dan obyeknya.88

b. Index (indeks)

Indeks adalah t anda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah ant ara t anda dan pet anda yang ber sifat kausal at au hubungan sebab akibat , at au t anda yang langsung mengacu pada kenyat aan.89

c. Sym bol (simbol).

Simbol adalah bent uk t anda yang t erjadi karena hasil konsensus dari para pengguna.90

3. Analisis Data

Analisis semiot ik bersifat kualit at if-int erpr et at if. Karena it u maka secara umum penerapannya mengikut i prosedur yang digunakan dalam m et od e kualit at if, yait u sebagai berikut :

88

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar... op.cit., hlm. 42.

89

Ibid., hlm. 42-43. 90

Gambar 1.8 Proses Analisis Dat a Kualit at if (Sum ber : Rachmat Kriyant ono, 2008 : 195)

Analisa dimulai dari dat a yang dikumpulkan penelit i dilapangan. Kemudian dat a t ersebut diklasifikasikan dalam kat egori-kat egori t ert ent u. Pengklasifikasian at au Pengkat egorian ini harus memperhat ikan kesahihan, dengan memperhat ikankompet ensi subjek penelit ian, t ingkat aut ensit asnya dan melakukan t r iangulasi berbagai sumber dat a. Set elah diklasifikasikan, penelit i

melakukan pemaknaan t erhadap dat a.91 Dimana dalam penelit ian ini,

digunakanlah met ode Analisis Semiot ika unt uk mengint erpr et asikan dan pemaknaan seluruh t anda-t anda (signs) yang t erkandung didalamnya dengan menggunakan pendekat an t ipologi t anda Charles Sander s Peirce.

4. Validitas dan Reabilitas Data

Unt uk mendukung analisa dat a dengan M et ode Analisis Semiot ika,

digunakanlah t eknik t riangulasi. Triangulasi ini dilakukan dengan

membandingkan at au m engecek ulang derajat kepercayaan suat u informasi

91

yang diperoleh dari sumber yang berbeda.92 Dalam penelit ian ini digunakan t riangulasi dat a, yakni penggunaan sumber dat a yang ber variasi.

5. Korpus Penelitian

Riset kualit at if t idak bert ujuan unt uk m embuat generalisasi hasil riset . Hasil riset lebih bersifat kont ekst ual dan kasuist ik, yang berlaku pada w akt u dan t empat t ert ent u sew akt u riset dilakukan. Karena it u, pada riset kualit at if t idak dikenal ist ilah sampel. Dalam st udi semiot ik dikenal ist ilah korpus. Korpus merupakan suat u himpunan t erbat as at au juga berbat as dari unsur yang memiliki sifat bersama at au t unduk pada at uran yang sama dan karena it u dapat dianalisis sebagai keseluruhan, m eskipun t idak secar a langsung m enghasilkan generalisasi.93

Hal ini dimaksudkan unt uk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya m elalui pengumpulan dat a sedalam-sedalam-dalamnya, selain unt uk menjaring sebanyak m ungkin informasi dari berbagai macam sumber dan kont ruksinya. Dengan demikian t ujuannya bukanlah m emusat kan diri pada adanya perbedaan yang nant inya dikembangkan kedalam generalisasi. Tujuan yang dimaksud adalah unt uk merinci kekhususan yang ada kedalam ramuan kont eks yang unik, dan juga unt uk m enggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan t eori yang muncul.94

Adapun korpus dalam penelit ian ini adalah kolom kart un Panji Koming yang t erdapat di surat kabar harian Kompas edisi M inggu, t erhit ung sejak 92 Ibid., hlm. 70. 93 Ibid., hlm. 163. 94

periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Agust us 2009. Periode ini menjadi kont eks w akt u dalam penelit ian ini, mengingat pelaksanaan Pemilu 2009 dilakukan melalui dua t ahap yait u Pemilu Legislat if dan Pemilu Pr esiden dan Wakil Presiden, yang keduanya merupakan rangkaian dari pelaksanaan Pemilu 2009. Disamping it u, pemilihan t ersebut didasarkan at as masih hangat nya berit a-ber it a seput ar penyelenggaraan Pemilu 2009 dalam pemberit aan di media massa.

Terdapat 35 kolom kart un Panji Koming yang dit erbit kan Kom pas selam a periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Agust us 2009. Namun, dalam penelit ian ini, t idak semua kolom kart un akan dibahas sat u per sat u. Unt uk it u penelit i mengadakan seleksi, dimana dalam penyeleksian ini didapat kan 25 kolom kart un Panji Koming yang mer epr esent asikan sit uasi akt ual t erkait pelaksanaan Pemilu t ahun 2009.

Pemilihan periode w akt u yang t elah berjalan t ersebut dikarenakan asumsi bahw a penelit i dapat menet apkan semua at uran pengumpulan dan analisis dat a sebelumnya. Penelit i sudah menget ahui hipot esis yang akan diuji dan dapat mengem bangkan inst r um en yang cocok dengan variable. Inst rum en dit et apkan

sebelumnya t ent ang ukuran t erhadap ciri yang diket ahui sehingga

memungkinkan m enet apkan w akt u melakukan analisis.95 Sedangkan

sumber-sumber dat a unt uk penelit ian diambil dari sur at kabar harian Kompas yang diperoleh dari beberapa sumber pust aka, ant ara lain :

a. Perpust akaan Pusat Universit as Sebelas M aret (UNS) Surakart a

95

b. Perpust akan dan Bagian Dokum ent asi M edia Cet ak M onumen Per s Surakart a

c. Perpust akaan at au t empat -t empat lain yang dapat menunjang pencarian sumber dat a

6. Teknik Pengumpulan Dat a

Teknik pengumpulan dat a yang digunakan dalam penelit ian ini adalah :

a. Dat a Primer, yait u dat a yang diperoleh secara langsung dar i set iap edisi (M inggu) surat kabar harian Kompas di lokasi penelit ian.

b. Dat a Sekunder, yait u berbagai jenis dat a yang diperoleh m elalui st udi pust aka mengenai makna lambang dan t anda gambar sert a obser vasi pada korpus yang dit elit i.

BAB II

SURAT KABAR KOM PAS, KOLOM KARTUN PANJI KOM ING, DAN PEM ILIHAN UM UM

Dokumen terkait