BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Motivasi Memasuki Dunia Kerja
2.1.2 Macam-Macam Motivasi
Macam-macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Motivasi menurut Sardiman (2010:86-91) yaitu:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu
ada tanpa dipelajari. Motif ini sering disebut motif-motif yang
diisyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N.
Frandsen memberi istilah motif jenis Physiological Drives.
b. Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif timbul karena dipelajari. Motif ini
manusia hidup dalam lingkungan social dengan sesame manusia yang
lain, sehingga motivasi ini terbentuk.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk
minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk
beristirahat. Ini sesuai dengan jenis Physiological Drivesdari
Frandsen.
b. Motif-motif darurat, meliputi: dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, untuk berusaha dan untuk memburu.
Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, manipulasi, dan menaruh minat. Motif-motif ini
muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara
efektif.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
a. Contoh motivasi jasmaniah seperti misalnya reflex, insting otomatis,
dan nafsu.
b. Contoh motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada
setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen yaitu, (1) momen
timbulnya alasan; (2) momen pilih; (3) momen putusan; (4) momen
terbentuknya kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.
Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan
tujuan secara esensial bukan sekedar simbol dan seremonial.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya rangsangan dari luar diri individu.
2.1.3.Prinsip-prinsip Motivasi
Menurut Djamarah (2011:53), prinsip-prinsip motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas untuk
bekerja
2. Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam
bekerja
3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam bekerja
5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam bekerja
2.1.4. Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap penting karena motivasi mendorong timbulnya
tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku individu. Menurut
Oemar Hamalik (2009:108) fungsi motivasi adalah:
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan misalnya motivasi untuk bekerja.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:61) motivasi memasuki dunia
kerja terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri
individu. Tenaga-tenaga tersebut berupa; desakan (drive), motif (motive),
kebutuhan (need) dan keinginan (wish).
1. Desakan
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena
desakan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya karena
keadaan ekonomi orang tua yang tidak mampu akan memotivasi peserta didik
untuk memasuki dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi.
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena ia
memiliki motif berupa harapan akan masa depan yang lebih baik dan berusaha
menggapai cita-citanya sesuai dengan yang ia mimpikan.
3. Kebutuhan
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena
terdorong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri tanpa harus
menggantungkan orang tua lagi dan ia akan lebih merasa bangga jika bekerja
daripada menganggur setelah lulus dari SMK.
4. Keinginan
Peserta didik akan termotivasi untuk memasuki dunia kerja karena
adanya keinginan dan minat untuk bekerja sesuai dengan kemauan dan
kemampuan yang ia miliki.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989:44) faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap motivasi memasuki kerja ada faktor yang bersumber dari diri individu
(intrinsik)dan faktor-faktor dari luar individu (ekstrinsik). Faktor-faktor yang
bersumber dari diri individu (intrinsik) yaitu:
1. Kemampuan Intelijensi
Kemampuan intelijensi yang dimiliki oleh individu memegang peranan yang penting, sebab kemampuan intelijensi yang dimiliki sesorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan, jabatan atau karier dan juga sebagai pelengkap dalam mempertimbangkan memasuki suatu jenjang pendidikan tertentu.
2. Bakat
Bakat merupakan suatu kondisi, suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. 3. Minat
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan , harapan, prasangka cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
4. Sikap
Sikap ialah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.
5. Kepribadian
Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis di dalam individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian- penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya.
6. Nilai
Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
7. Hobi atau Kegemaran
Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena kegiatan tersebut merupakan kegemarannya atau kesenangannya.
8. Prestasi
Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap arah pilih jabatan di kemudian hari.
9. Ketrampilan
Ketrampilan ialah penguasaan individu terhadap suatu perbuatan dalam mengerjakan sesuatu.
10. Penggunaan Waktu Senggang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar jam pelajaran sekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk rekreasi.
11. Aspirasi dan Pengetahuan Sekolah atau Pendidikan Sambungan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya.
12. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk di sekolah atau di luar sekolah.
13. Pengetahuan tentang Dunia Kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimiliki anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan, gaji yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada, dan lain-lain. 14. Kemampuan dan Keterbatasan Fisik dan Penampilan Lahiriah
Kemampuan fisik misalnya termasuk badan kekar, tinggi dan tampan, badan yang kurus, pendek, dan cebol, tahan dengan panas, takut dengan ramai, penampilan yang semrawut, berbicara yang meledak-ledak, angker, dan kasar.
15. Masalah dan Keterbatasan Pribadi
Masalah atau problema dari aspek diri sendiri ialah selalu ada kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu.
Selain faktor dari dalam diri individu (intrinsik) juga ada faktor-faktor
1. Kelompok Primer
Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan dan kompak. Fungsi keluarga ada dua dasar yaitu,
(1) Fungsi dari keluarga itu tidaklah hanya merupakan kesatuan biologis, tetapi juga merupakan bagian dari hidup bermasyarakat. Di sini keluarga bukan hanya bertugas memelihara anak, tetapi berfungsi pula untuk membeli idea, sikap, social dari anak-anaknya.
(2) Bahwa keluarga itu mempunyai kewajiban untuk meletakkan dasar- dasar pendidikan, rasa keagamaan, kemauan, rasa kesukaan dan keindahan, kecakapan berekonomi dan pengetahuan perniagaan pada si anak.
2. Kelompok Sekunder
Keberadaan dan aktivitas kelompok sekunder ini tidak tergantung pada hubungan pribadi secara akrab meskipun hubungan antar anggota tetap ada. Kelompok sekunder disini yang dimaksud ialah teman sebaya.
2.1.6.Ciri-ciri Motivasi
Ciri-ciri seseorang termotivasi menurut Sardiman (2010:83) adalah
sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah
2.1.7.Indikator Motivasi
Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang memiliki indikator sebagai
dorongan dan kebutuhan; (3) adanya harapan dan cita-cita; (4) penghargaan dan
penghormatan atas diri. (Uno, 2013: 10).
2.2.Minat Kerja
2.2.1.Pengertian Minat
Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan (Mulyasa, 2003:39). Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989:46)
minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan
campuran dari perasaan, harapan, prasangka cemas, takut dan kecenderungan-
kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan
tertentu. Menurut Yusuf A.M. (2002:71) minat (interest) merupakan suatu
predisposisi atau kecenderungan atau suatu reaksi perasaan yang berlangsung
terus-menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga dirinya jadi
selektif terhadap objek minatnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat kerja
adalah rasa ketertarikan individu terhadap suatu pekerjaan yang disenangi yang
dapat mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan.