BAB II LANDASAN TEORI
2.5 Pengaruh Minat Kerja Terhadap Motivasi Memasuki Dunia Kerja
“Minat merupakan alat motivasi yang pokok” (Djamarah, 2011: 166). Minat adalah hal yang sangat mendasar untuk melakukan suatu kegiatan, tanpa
adanya minat seseorang tidak akan dapat melakukan kegiatannya dengan baik
karena minat juga menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan
kegiatannya. Menurut Uno, (2013:10) peserta didik akan termotivasi untuk
memasuki dunia kerja karena adanya minat kerja yang sesuai dengan
Minat kerja adalah adalah rasa ketertarikan individu terhadap suatu
pekerjaan yang disenangi dan dapat mengarahkan individu untuk memasuki
kerja. Seorang peserta didik yang hendak lulus dihadapkan pada suatu masalah
seperti penentukan jati diri, akan kemana setelah lulus, apakah bekerja atau
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Minat kerja merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi
motivasi memasuki dunia kerja. Seseorang bisa dikatakan memiliki minat kerja
apabila adanya perhatian, hasrat bertanya hingga perasaan senang terhadap
sesuatu yang diminatinya.
Seorang peserta didik tentu memiliki cita-cita akan sebuah pekerjaan
setelah lulus dari SMK. Seorang peserta didik akan sadar bahwa ia harus mandiri
dan memenuhi kebutuhannya tanpa harus bergantung kepada orang tua lagi
setelah ia lulus dari SMK, terlebih jika orang tuanya memiliki keterbatasan
ekonomi. Peserta didik juga akan merasa bangga memiliki sebuah pekerjaan
setelah lulus daripada menganggur. Semakin tinggi minat kerja siswa akan
menyebabkan motivasi memasuki dunia kerja siswa menjadi tinggi dan
sebaliknya, semakin rendah minat kerja menyebabkan motivasi memasuki dunia
kerja peserta didik menjadi rendah.
2.6.Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Motivasi Memasuki Dunia Kerja
Prestasi belajar merupakan hasil pencapaian peserta didik yang berupa
nilai dalam suatu periode tertentu. Nilai tersebut bisa berasal dari nilai ulangan
harian, ulangan tengah semester bahkan yang paling penting ialah nilai rapor
Peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang baik bahkan cenderung
mengalami peningkatan biasanya yang memiliki semangat atau motivasi yang
tinggi. Tentunya dengan prestasi yang baik akan memotivasi peserta didik untuk
segera masuk ke dunia kerja. Dengan nilai yang tinggi, peserta didik akan
merasa percaya diri apabila melamar pekerjaan. Begitu juga sebaliknya, peserta
didik yang nilainya rendah pastinya akan sulit untuk menumbuhkan motivasi
memasuki kerja. Seperti yang diungkapkan Darsono dkk, (2000: 65) siswa yang
memiliki kemampuan belajar tinggi, sehingga memiliki prestasi belajar yang
baik, biasanya lebih memiliki motivasi dalam hal ini yaitu motivasi memasuki
dunia kerja. Menurut Dewa Ketut (1989:45) bahwa penguasaan terhadap materi
pelajaran dalam pendidikan berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam memilih
pekerjaan.
2.7.Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Memasuki Dunia
Kerja
Selain faktor dari dalam individu (intern), ada faktor yang berasal dari
luar individu (ekstern) yang mempengaruhi seseorang termotivasi yaitu
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama karena dari keluarga lah seorang anak mendapat didikan
dan bimbingan. Hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak dapat
mempengaruhi motivasi anak memasuki dunia kerja. Orang tua bisa
mengarahkan anaknya untuk memilih bekerja. Dengan seperti itu anak secara
langsung mendapatkan motivasi untuk terjun ke dunia kerja. Khairuddin
turut mendukung dan berperan dalam perkembangan anak dalam hal ini yaitu
motivasi memasuki dunia kerja. Sedangkan menurut Agus Sukirno, (2013)
lingkungan keluarga adalah kondisi kehidupan dalam keluarga yang berkaitan
dengan cara orang tua mendidik seperti dukungan orang tua, dalam hal ini
dukungan orang tua yaitu berupa motivasi untuk dapat memasuki kerja.
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tentunya
menginginkan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi
setelah lulus sekolah, dengan maksud agar mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik daripada setelah lulus langsung bekerja. Begitu juga sebaliknya orang tua
yang dengan keterbatasan ekonomi menginginkan anaknya untuk dapat segera
bekerja setelah lulus sekolah supaya dapat membantu ekonomi keluarga dan
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa membebani orang tuanya, artinya
bahwa dengan beberapa kondisi tersebut tentunya siswa lebih termotivasi untuk
dapat memasuki dunia kerja.
2.8.Kerangka Berpikir
Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun cenderung mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan banyaknya para pencari kerja
tetapi tidak di imbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Situasi tersebut
mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan mempersiapkan peserta
didik untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan kompetensi keahlian yang
sekolah diharapkan dapat bekerja sesuai dengan bidangnya dan mampu
mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Namun, memasuki dunia kerja tidak akan mudah apabila tidak didasari
minat yang berasal dari dalam diri seseorang. Karena melakukan sesuatu harus
diawali oleh rasa ketertarikan terlebih dahulu. Seperti yang dikatakan Suryabrata
Sumadi (2006:68) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat
dapat dilihat dari perhatiannya terhadap sesuatu yang disenangi, dalam hal ini
perhatian terhadap informasi mengenai pekerjaan. Selain itu, siswa yang tertarik
terhadap pekerjaan pasti memiliki rasa ingin tahu sehingga timbul hasrat
bertanya tentang apa yang dibutuhkan dalam bekerja, apa saja yang memenuhi
syarat untuk diterima di perusahaan dan lain-lain.
Seperti halnya minat, prestasi belajar juga mempengaruhi motivasi siswa
memasuki dunia kerja. Dengan melihat hasil rapor dan nilai praktek yang cukup
bagus dapat memotivasi siswa mau masuk ke dunia kerja. Bisa juga sebaliknya,
hasil yang kurang memuaskan mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk
bekerja karena tidak percaya diri dengan nilai yang didapatnya.
Selain faktor yang berasal dari dalam individu, ada faktor yang berasal
dari luar individu yang juga memiliki pengaruh terhadap motivasi siswa untuk
memasuki dunia kerja yaitu lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga
merupakan lingkungan primer yang mana merupakan lingkungan pendidikan
pertama kali yang diperoleh anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya
dapat memberi andil dalam menggerakkan anaknya untuk dapat bekerja setelah
lulus nantinya. Terlebih jika penghasilan yang didapat orang tua pas-pasan,
sehingga dengan bekerja anak dapat membantu memperbaiki ekonomi keluarga.
Selain itu, orang tua pasti menginginkan anaknya dapat pekerjaan yang lebih
baik dari orang tuanya. Kerangka pikir ini digunakan untuk mempermudah jalan
pemikiran terhadap masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka konseptual
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir Penelitian
Ha 2 Ha 3 Ha 4 Ha 1 Minat Kerja (X1) : 1. Perhatian perihal pekerjaan 2. Hasrat bertanya 3. Perasaan senang untuk memasuki kerja Prestasi Belajar (X2) :
Rata-rata dari nilai rapor siswa
Motivasi Memasuki Dunia Kerja (Y) :
1. Hasrat dan keinginan memasuki dunia kerja
2. Dorongan dan desakan lingkungan 3. Harapan dan cita-cita 4. Kebutuhan fisiologis dan penghormatan atas dirinya. Lingkungan Keluarga (X3): 1. Tempat tinggal orang tua 2. Hubungan orang tua dan anak 3. Harapan orang tua
terhadap anak 4. Kedudukan dan
peranan anak dalam keluarga
2.9.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
Dikatakan jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiris. (Sugiyono, 2013).
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh antara minat kerja, prestasi belajar dan
lingkungan keluarga terhadap motivasi memasuki dunia kerja siswa
SMK Nusa Bhakti Semarang (Studi Pada Kelas XII Tahun Ajaran
2015/2016)
H2 : Terdapat pengaruh minat kerja terhadap motivasi memasuki dunia
kerja siswa SMK Nusa Bhakti Semarang (Studi Pada Kelas XII
Tahun Ajaran 2015/2016)
H3 : Terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap memasuki dunia kerja
siswa SMK Nusa Bhakti Semarang (Studi Pada Kelas XII Tahun
Ajaran 2015/2016)
H4 : Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap memasuki dunia
kerja siswa SMK Nusa Bhakti Semarang (Studi Pada Kelas XII
36