BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.2 Makna Pragmatik dalam Jenis-jenis Tindak Tutur atas Sabda-sabda
4.2.2.4 Makna Pragmatik Nasihat
Dalam penelitian ini ditemukan 23 makna pragmatik „nasihat‟. Adapun 5 dari 23 makna „nasihat‟ dari sabda-sabda Yesus dalam Injil Santo Lukas dapat dilihat di bawah ini.
(59)Lukas, 11:2-4 "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 3Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 4dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Konteks tuturan: hal berdoa
Tujuan tuturan: para murid ingin Yesus mengajari mereka dalam hal berdoa
Waktu: ketika Yesus berhenti berdoa di salah satu tempat Tempat: salah satu tempat Yesus berdoa
Tuturan (59) merupakan tuturan yang mengandung makna „nasihat‟. Modus tuturan Yesus tersebut merupakan perintah, namun mengandung makna „nasihat‟. Yesus bermaksud memberi „nasihat‟ dalam hal berdoa. Nasihat itu terlihat pada kata-kata Yesus "Apabila kamu berdoa, katakanlah:….”Nasihat itu ditujukan kepada murid-murid-Nya.
(60)Lukas, 12:30-34 “30
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. 31Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. 32Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. 33Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. 34Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: murid-murid-Nya Konteks tuturan: hal kekauatiran
Tujuan tuturan: Yesus menasihati murid-murid-Nya untuk mencari Kerajaan Allah
Waktu: perjumpaan dengan para murid-murid-Nya Tempat: para murid berkumpul
Tuturan (60) merupakan tuturan yang mengandung makna „nasihat‟ dalam bentuk perintah terlihat pada kata-kata Yesus “Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan
yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Penuturnya Yesus dan lawan tuturnya adalah para murid-Nya. Tuturan Yesus terjadi ketika Yesus memberi pengajaran kepada murid-murid-Nya. Maskud dari tuturan Yesus tersebut adalah memberi „nasihat‟ untuk tidak khawatir akan segala kebutuhan hidup karena Bapa di sorga telah memberi yang lebih dari pada itu. Yesus juga memerintah murid-murid-Nya untuk menjual segala milik mereka dan memberi sedekah.
(61) Lukas, 13:18-19 18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."
Konteks ekstralingusitik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: orang banyak
Konteks tuturan: perumpamaan tentang biji sesawi
Tujuan tuturan: memberitahu bahwa Kerajaan Allah terjadi secara ajaib, tersembunyi, dan tidak terhalangi
Waktu: ketika mengajar di rumah ibadat Tempat: rumah ibadat
Tuturan (61) merupakan tuturan yang mengandung makna „nasihat‟ terlihat dari kata-kata Yesus "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?...”Nasihat Yesus tentang Kerajaan Allah yang ditujukan kepada orang banyak. Namun, nasihat Yesus ini menggunakan bahasa symbol, yaitu „biji sesawi‟. Yesus menggambarkan nasihat tentang Kerajaan Allah seperti biji sesawi yang terjadi secara ajaib, tersembunyi dan tidak tertandingi. Nasihat Yesus inipun menggunakan kalimat „pemberitahuan‟ tentang biji sesawi. Namun, tuturan itu mengandung makna „nasihat‟.
(62)Lukas, 17:7-10 “7
Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." Konteks ekstralingusitik:
Penutur: Yesus
Lawan tutur: rasul-rasul-Nya Konteks tuturan: hamba dan tuan
Tujuan tuturan: nasihat untuk tidak mengharapkan imbalan Waktu: perjumpaan bersama para murid-Nya
Tempat: berkumpulnya Yesus dan para rasul-Nya
Tuturan (62) merupakan tuturan yang mengandung makna „nasihat‟ terlihat dari kata-kata Yesus “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." Nasihat Yesus ini ditujukan kepada rasul-rasul-Nya untuk tidak mengharapkan imbalan atau upah dari jika melaksanakan suatu pekerjaan. Yesus memberi nasihat digambarkan-Nya dengan ilustrasi antara hamba dan tuan kepada rasul-rasul-Nya.
(63)Lukas, 21:25-28 25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan
angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." Konteks ekstralingusitik:
Penutur: Yesus
Lawan tutur: murid-murid-Nya
Konteks tuturan: kedatangan Anak Manusia
Tujuan tuturan: pesan untuk bersiap-siap menyambut kedatangan Anak Manusia
Waktu: ketika berkumpul bersama murid-murid-Nya Tempat: Bait Allah
Tuturan (63) merupakan tuturan yang mengandung makna „nasihat‟ terlihat dari kata-kata Yesus “Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." Nasihat Yesus ini, ditujukan kepada murid-murid-Nya untuk bersiap-siap menyambut kedatangan Anak Manusia. Kedatangan Anak Manusia merupakan suatu penyelamatan bagi umat manusia.