BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.2 Makna Pragmatik dalam Jenis-jenis Tindak Tutur atas Sabda-sabda
4.2.2.6 Makna Pragmatik Peringatan
Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti- hentinya mencium kaki-Ku. 46Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. 47Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosa yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit sedikit juga ia berbuat kasih.”
Konteks ekstralinguistik Penutur: Yesus
Lawan tutur: Simon
Konteks tuturan: Yesus menyindir Simon tentang perempuan yang melayani Dia melebihi Simon
Tujuan tuturan: sindiran utama terhadap orang-orang Farisi yang menolak orang berdosa
Waktu: ketika Yesus diundang makan di rumah orang Farisi Tempat: rumah orang Farisi
Tuturan (66) merupakan tuturan yang mengandung makna „menyindir‟. Sindiran tersebut ditujukan Yesus kepada orang-orang Farisi terlihat dari kata-kata Yesus “Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosa yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Teta pi orang yang sedikit diampuni, sedikit sedikit juga ia berbuat kasih.” Namun, sindiran Yesus terhadap orang-orang Farisi melalui percakapan-Nya dengan Simon.
4.2.2.6 Makna Pragmatik „Peringatan‟
Dalam penelitian ini, ditemukan 16 makna „peringatan‟. Adapun penemuan makna tersebut karena berdasarkan konteks tuturan. Makna „peringatan‟ dari sabda-sabda Yesus dalam Injil lukas dapat dilihat sebagai berikut.
(67)Lukas, 20:46-47 "46Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, 47 yang menelan rumah janda-janda
dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: orang banyak
Konteks tuturan: waspada terhadap ahli-ahli Taurat
Tujuan tuturan: Yesus memperingatkan orang banyak itu untuk waspada terhadap ahli-ahli Taurat
Waktu: ketika orang banyak mendengarkan sabda -Nya Tempat: Yesus dan orang banyak berkumpul
Tuturan (67) merupakan tuturan yang mengandung makna „peringatan‟ dalam bentuk himbauan terlihat pada kalimat:“Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,…” Penuturnya Yesus dan lawan tuturnya adalah orang banyak. Tuturan itu terjadi ketika Yesus bersabda kepada orang banyak. Tuturan Yesus bermaksud memberi „peringatan‟ kepada orang banyak untuk selalu waspada terhadap ahli-ahli Taurat yang bersikap munafik.
(68)Lukas, 21:29-33 29Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. 30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. 31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. 32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. 33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: murid-murid-Nya
Konteks tuturan: perumpamaan tentang pohon ara
Tujuan tuturan: Yesus menyampaikan suatu tanda-tanda kedatangan Anak Manusia
Tempat: Bait Allah
Tuturan (68) merupakan tuturan yang mengadung makna „peringatan‟ dalam bentuk perumpamaan terlihat pada kata-kata: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.” Namun, dalam
perumpamaan itu, Yesus bermaksud „memperingatkan‟ para murid bahwa
Kerajaan Allah sudah dekat terlihat pada kata-kata “Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.”Penuturnya Yesus dan lawan tuturnya adalah para murid-Nya. Yesus mengingatkan para murid untuk selalu siap dan peka terhadap apa yang terjadi berkenaan dengan „tanda‟.
(69)Lukas, 12:15 "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: orang banyak Konteks tuturan: kekayaan
Tujuan tuturan: Yesus memberi peringatan kepada orang banyak untuk waspada terhadap kekayaan
Waktu: ketika orang banyak berkerumun Tempat: orang banyak berkumpul
Tuturan (69) merupakan tuturan yang mengandung makna „peringatan‟ dengan menggunakan modus kalimat pemberitahuan. „Peringatan‟ Yesus tersebut terlihat dari kata-kata “Berjaga-jagalah dan waspadalah…” Pemberitahuannya terlihat pada kata “...sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya,….tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Penuturnya Yesus
dan lawan tuturnya orang banyak. Tuturan Yesus itu, terjadi ketika orang banyak mengerumuni Dia dan mendengarkan sabda-Nya. Maksud dari tuturan Yesus adalah memberi „peringatan‟ untuk waspada terhadap kekayaan.
(70)Lukas, 12:35-40 "35Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. 37Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. 38Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka. 39
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 40Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus
Lawan tutur: para murid-Nya
Konteks tuturan: tentang kewaspadaan
Tujuan tuturan: Yesus memberi nasihat untuk selalu berjaga dan waspada Waktu: perjumpaan dengan para murid-Nya
Tempat: para murid berkumpul
Tuturan (70) merupakan tuturan yang mengandung makna „peringatan‟ dengan modus kalimat pemberitahuan tentang kewaspadaan. Peringatan Yesus terlihat pada kata-kata: “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.” Penuturnya Yesus dan lawan tuturnya para murid-Nya. Tuturan itu terjadi ketika Yesus berjumpa dan berkumpul dengan para
murid-Nya memberi pengajaran. Tuturan Yesus tersebut bermaksud memberi „peringatan‟ kepada murid-murid-Nya untuk waspada karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak disangka-sangka.