• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.2 Makna Pragmatik dalam Jenis-jenis Tindak Tutur atas Sabda-sabda

4.2.2.9 Makna Pragmatik Teguran

Dalam penelitian ini, ditemukan 15 makna „teguran‟ dari sabda-sabda Yesus dalam Injil Santo Lukas. Sebuah ujaran terikat konteks. Kontekslah yang dapat menemukan makna dari sebuah tuturan. Maka, ditemukan „teguran‟ dari sabda-sabda Yesus dalam Injil Santo Lukas karena berdasarkan konteks yang menyertai tuturan. Adapun 5 dari 15 makna „teguran‟ tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

(74) Lukas, 14:8-11 "8Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 9supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 10Tetapi, apabila engkau

diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 11Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Konteks ekstralinguistik:

Penutur: Yesus

Lawan tutur: tamu yang berusaha duduk di tempat yang terhormat

Konteks tuturan: Yesus memberi sebuah perumpamaan tentang tempat yang paling utama dan yang paling rendah

Tujuan tuturan: Yesus menasihati tentang kerendahan hati karena yang Allah cari adalah orang yang meredahkan diri.

Waktu: ketika Yesus melihat tamu-tamu menduduki tempat yang terhormat Tempat: di suatu tempat kehormatan

Tuturan (74) merupakan tuturan yang mengandung makna „teguran‟ dalam bentuk perintah. Perintah terlihat pada kata “….janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,…., Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah.” Penuturnya Yesus dan mitra tuturnya adalah tamu yang berusaha duduk di tempat yang terhormat. Tuturan itu terjadi ketika Yesus melihat tamu-tamu yang mencari tempat duduk yang terhormat. Tuturan Yesus bermaksud memberi „teguran‟ dalam bentuk perumpamaan kepada tamu-tamu yang datang mencari tempat yang terhormat.

(75)Lukas, 12:54-59 "56Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 57Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 58

Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.

59

Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Konteks ekstralinguistik: Penutur: Yesus

Lawan tutur: orang banyak Konteks tuturan: menilai zaman

Tujuan tuturan: Yesus menegur orang-orang munafik. Waktu: perjumpaan-Nya dengan orang banyak

Tempat: berkumpulnya orang banyak

Tuturan (75) merupakan tuturan yang mengandung makna „teguran‟ dalam bentuk pertanyaan terlihat pada kata-kata Yesus “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?” Penuturnya Yesus dan lawan tuturnya adalah orang banyak. Tuturan itu terjadi ketika Yesus mengajar orang banyak dan Ia melihat begitu mudahnya orang menilai zaman seperti orang munafik. Maksud dari tuturan Yesus tersebut adalah memberi „teguran‟ kepada orang-orang munafik.

(76)Lukas, 5:31-32 “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Konteks ekstralinguistik Penutur: Yesus

Lawan tutur: orang-orang Faris dan ahli-ahli Taurat

Konteks tuturan: saat makan bersama dalam perjamuan bersama pemungut cukai dan orang berdosa

Tujuan tuturan: menasihati orang Farisi dan para ahli Taurat bahwa Dia diutus untuk menyelamatkan orang berdosa

Waktu: ketika mengadakan perjamuan besar di rumah Lewi Tempat: rumah Lewi

Tuturan (76) merupakan tuturan yang mengandung makna „teguran‟. Namun, modus kalimat yang digunakan Yesus adalah pemberitahuan, terlihat pada kata-kata Yesus “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi

orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Tuturan Yesus tersebut bermaksud „menegur‟ orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ketika mereka tidak suka melihat Yesus makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa.

(77)Lukas, 11:17-23 "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 19Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 20Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 21Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 22Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. 23

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

Konteks ekstralinguistik Penutur: Yesus

Lawan tutur: orang banyak

Konteks tuturan: tuduhan orang banyak terhadap Yesus yang menggunakan kekuatan Beelzebul

Tujuan tuturan: meluruskan pikiran jahat orang banyak

Waktu: ketika suatu kali Yesus mengusir setan dari salah seorang yang membisukan

Tempat: Yesus melakukan penyembuhan

Tuturan (77) merupakan tuturan yang mengandung makna „teguran‟. Namun, tuturan Yesus menggunakan modus kalimat pemberitahuan. Pemberitahuan tersebut terlihat pada kata: Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18

kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Dalam pemberitahuan tersebut mengandung makna teguran. Makna „teguran‟ tersebut terlihat dari kata-kata Yesus “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Teguran itu ditujukan Yesus kepada orang banyak yang berpikiran jahat terhadap Dia. Orang banyak tersebut menuduh Yesus menggunakan kekuatan beelzebul untuk mengusir setan.

(78)Lukas, 5:22-24: “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan; Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.

Konteks ekstralingusitik: Penutur: Yesus

Lawan tutur: ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

Konteks tuturan: mengampuni dosa orang-orang yang mengusung orang sakit lumpuh.

Tujuan tuturan: menasihati ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi atas pikiran jahat mereka terhadap Dia.

Waktu: pada suatu hari Tempat: di sebuah rumah

Tuturan (78) merupakan tuturan yang mengandung makna „teguran‟. Teguran itu terlihat dari kata-kata Yesus dengan pertanyaan yang pertama “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?...” Pertanyaan itu mengandung makna „teguran‟ yang ditujukan kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang berpikiran jahat terhadap Yesus.

Dokumen terkait