Tinjauan dan Analisis Manajemen /
Management Review and Analysis 68
Tinjauan Operasional / Operations Review 70
Kegiatan Pertambangan / Mining Operations 70
Pendukung Operasi Pertambangan / 74
Supporting - Mining Operations
Tinjauan Keuangan / Financial Review 75
Laporan Posisi Keuangan 2017-2016 /
Statements of Financial Position for 2017-2016 75
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2017-2016 / Statements of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income for 2017-2016 76
Laporan Arus Kas 2017 - 2016 /
Statements of Cash Flow for 2017-2016 78
Analisa Rasio Keuangan / Financial Ratio Analysis 79
Kemampuan Membayar Utang / Ability to Repay Debt 79
Komitmen Material / Material Commitments 80
Segmen / Segment 80
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan /
Material Information and Facts after Accounting Report 80
Prospek Usaha / Business Prospect 80
Perbandingan antara Target dan Realisasi 2017 /
Comparison Between Target and Results of 2017 83
Proyeksi 2018 / 2018 Projections 83
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan /
Marketing and Sales Review 85
Tinjauan Pasar / Market Review 85
Mekanisme Harga / Pricing Mechanism 87
Penjualan – Arah dan Prioritas / Sales – Direction and
Priorities 88
Dividen / Dividends 90
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum /
Realization of the Use of IPO Proceeds 91
Tinjauan Operasional
Sebagai induk perusahaan, sebagian besar kegiatan usaha Perseroan dilaksanakan masing-masing anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan, sementara sisanya bergerak di bidang non-tambang namun mendukung usaha pertambangan secara terpadu.
Kegiatan Pertambangan
Mulai tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016, harga batubara berada pada posisi rendah sebelum mulai pulih pada pertengahan tahun 2016. Perseroan melalui anak perusahaan telah memproduksi 20,9 juta MT batubara pada tahun 2017, meningkat 115,5% dibandingkan produksi tahun 2016 sebesar 9,7 juta MT.
Peningkatan produksi di tahun 2017 terutama disebabkan oleh peningkatan produksi BT dan FSP (bersama dengan konsesi Tabang) sejalan dengan strategi Perseroan untuk memperluas konsesi berbiaya rendah dengan cepat. Pada tahun 2017, Perseroan menegosiasikan dan menandatangani sejumlah perpanjangan perjanjian para subkontraktor yang ada dan mengadakan perjanjian baru untuk mempercepat ekspansi. Selama tahun 2017, peralatan penambangan dan pengangkutan tambahan dimobilisasikan ke tambang, yang secara signifikan meningkatkan skala operasi.
TSA/FKP juga memperluas dan memperpanjang perjanjian-perjanjian subkontraktor yang ada untuk memobilisasikan peralatan tambahan ke lokasi tambang, yang kemudian meningkatkan volume produksi dari yang dicapai pada tahun 2016.
Di PIK, kontraktor pertambangan baru yang ditunjuk pada tahun 2016 melanjutkan mobilisasi peralatan tambahan ke lokasi selama tahun 2017, sehingga meningkatkan produksi.
Tabel di bawah ini menunjukan produksi batubara per proyek dari tahun 2013 hingga 2017:
(dalam juta MT / In million MT)
Nama Proyek / Project Name 2013 2014 2015 2016 2017
GBP 3.5 2.6 0.1 - 0.1 WBM 3.2 2.1 1.8 1.1 1.1 PIK 2.1 0.8 0.8 0.5 1.1 TSA/FKP 2.7 2.2 2.2 2.0 3.0 FTB 2.2 1.9 6.4 6.1 15.6 TOTAL 13.7 9.6 11.3 9.7 20.9 Operations Review
As a parent company, most of the business activities of the Company are performed by subsidiaries which are mostly engaged in the mining sector, with the remaining subsidiaries engaging in non-mining sector that offer integrated support to the mining business.
Mining Operations
From 2014 to mid-2016, the coal price had been consistently low until it started to recover in the middle of 2016. The Company through its subsidiaries has produced 20.9 million MT in 2017, a 115.5% increase over 2016 production of 9.7 million MT.
The increase of production in 2017 was mainly due to the increase of production at BT and FSP (together with the Tabang Concessions) in line with the Groups strategy of rapidly expanding its low cost concessions. In 2017, the Company negotiated and signed a number of expansions to its existing subcontractor agreements as well as entering new agreements to fast track the expansion. During the year additional mining and haulage equipment was mobilized to site which significantly increased the scale of operations.
TSA/FKP, we also expanded and extended our existing subcontractor agreements which led to additional equipment being mobilized to site which subsequently increased production volumes from those achieved in 2016.
At PIK, the new mining contractor appointed in 2016 continued to mobilize additional equipment to site during 2017, which led to the increase in production. The table below shows coal production per project from 2013 to 2017:
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri atas Blok 1 dan Blok 2 yang keduanya berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 saat ini memproduksi batubara dengan kalori tinggi mencapai 6.500 Kcal/ Kg GAR, sementara GBP Blok 1 memiliki sejumlah kecil deposit batubara semi soft coking.
Pada bulan Juli 2017, GBP memulai kembali kegiatan produksi di Blok 2 sehingga menghasilkan 0,1 MT batubara pada semester kedua tahun 2017.
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300–6.500 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan dermaga yang terletak di pantai Sungai Cuka – Satui. Batubara tersebut kemudian diangkut dengan tongkang ke floating crane yang berada di perairan Kalimantan Selatan, yang dapat melayani kapal
Handy/Panamax dan/atau Capesize.
WBM memproduksi 1,1 juta MT pada tahun 2017 atau sama dengan yang diproduksi pada tahun 2016.
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. PIK memproduksi batubara kualitas sub-bituminus dengan kandungan kalori 4.600-4.700 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung pengiriman batubara, PIK menggunakan dermaga yang terletak di Pantai Sekeret. Dermaga ini dapat memuat langsung ke kapal Handy atau Panamax. PIK memproduksi 1,1 juta MT pada tahun 2017 atau 120% lebih tinggi dibandingkan dengan 0,5 juta MT batubara yang dihasilkan pada tahun 2016. Hal ini terutama disebabkan adanya mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor pertambangan baru sepanjang tahun.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900–6.000 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan dermaga yang terletak di Sungai Mahakam.
TSA memproduksi 1,3 juta MT batubara pada tahun 2017, lebih tinggi 117% dari 0,6 juta MT yang diproduksi pada tahun 2016.
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
GBP is the holder of second generation CCOW consisting of a Block 1 and Block 2 which are both located in East Kalimantan. GBP Block 2 currently produces high calorific coal of up to 6,500 Kcal/Kg GAR and GBP Block 1 has a small deposit of semi soft coking coal.
In July 2017, GBP Block 2 recommenced production activities which resulted in 0.1 MT of coal during the second semester of 2017.
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous quality coal with calorific content of 6,300–6,500 Kcal/ Kg GAR. In order to support coal deliveries, WBM utilizes a jetty located at Sungai Cuka – Satui. The coal is then transported by barges to a floating crane in South Kalimantan waters, which can serve Handy, Panamax and/or Capesize vessels.
WBM produced 1.1 million MT in 2017 which was the same as produced in 2016.
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous quality coal with calorific value of 4,600-4,700 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, PIK utilizes a jetty located at Sekeret Beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.
PIK produced 1.1 million MT in 2017 which was 120% higher than the 0.5 million MT of coal produced in 2016. This was mainly due the mobilisation of additional equipment by our new mining contractor during the year.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality coal with calorific content of around 5,900–6,000 Kcal/Kg GAR. To support coal delivery operations, TSA utilizes a jetty located on the Mahakam River.
TSA produced 1.3 million MT coal in 2017 which was 117% higher than the 0.6 MT coal produced in 2016.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900–6.000 Kcal/Kg GAR. Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan dermaga TSA untuk pengiriman batubaranya.
FKP memproduksi 1,7 juta MT batubara pada tahun 2017, atau lebih tinggi 21,4% dari 1,4 juta MT batubara yang diproduksi pada tahun 2016. Negosiasi ulang kontrak kerja sama dengan kontraktor pertambangan pada awal tahun 2017 dengan menambah volume kontrak memungkinkan TSA/FKP menambang lebih banyak batubara. Performa ini sebagian dikurangi rasio pengupasan tanah lebih tinggi yang diakibatkan masalah geoteknik pada awal tahun dan revisi model geologis yang disiapkan berdasarkan informasi pengeboran terbaru.
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT) dan PT Brian Anjat Sentosa (BAS) atau FTB atau Konsesi Tabang
Proyek Tabang merupakan gabungan dari 3 perusahaan tambang yang terdiri atas FSP, BT dan BAS, yang memiliki IUP Operasi Produksi yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Tabang memproduksi batubara sub-bituminous yang ramah lingkungan dengan kandungan belerang rendah. Kandungan kalori batubaranya sekitar 4.000–4.250 Kcal/Kg GAR. Proyek Tabang menggunakan dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
FTB memproduksi total 15,6 juta MT pada tahun 2017, yang secara signifikan lebih tinggi daripada tahun 2016 sebesar 6,1 MT. Produksi FTB meningkat sejalan dengan tujuan strategis untuk meningkatkan volume produksi dan telah difasilitasi dengan ekspansi serta penandatanganan perjanjian subkontraktor baru.
Pakar Group
Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 Perusahaan tambang yang saling berdekatan yaitu TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan dengan Proyek Tabang dan memiliki batubara sub-bituminous yang ramah lingkungan. Kandungan kalori batubara tersebut sekitar 3.000–4.250 Kcal/Kg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk dapat memulai kegiatan produksi. Karena lokasinya yang berdekatan dengan proyek Tabang, pengembangan proyek Pakar ini akan didukung oleh infrastruktur FTB yang sudah ada.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality coal with calorific value of around 5,900–6,000 Kcal/Kg GAR. FKP and TSA mine locations are in close proximity, therefore FKP is able to use the TSA jetty for coal deliveries.
FKP produced 1.7 million MT coal in 2017 which was 21.4 % higher than the 1.4 million MT of coal produced in 2016. A renegotiated contract with our mining contractor at the beginning of 2017 expanding their contract volume has allowed TSA/FKP to mine more coal. This performance was partially offset by the higher stripping ratios that resulted from geotechnical issues experienced earlier in the year and a revised geological model which was prepared based on updated drilling information.
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT), and PT Brian Anjat Sentosa (BAS) or FTB or Tabang Concession
The Tabang Project is the combination of 3 mining companies comprising FSP, BT and BAS. It has Production Operation IUP’s located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Tabang Project produces sub-bituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals. The calorific content of the coal is around 4,000–4,250 Kcal/Kg GAR. The Tabang Project utilizes two jetties, namely Gunung Sari Jetty located on the Belayan River and the Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River. In total FTB produced 15.6 million MT in 2017 which was significantly higher than 2016 production of 6.1 MT. Production at FTB was increased in line with the strategic aim of increasing production volumes and was facilitated by the expansion of, and signing of new subcontractor agreements.
Pakar Group
The Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU and CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to the Tabang Project and has environmentally friendly sub-bituminous coal. The calorific content of the coal is around 3,000–4,250 Kcal/Kg GAR. The Pakar Project will use the Senyiur Jetty located at the Kedang Kepala River.
The concessions of the Pakar Project are still in the process of obtaining permits pursuant to Government policies in order to commence production. Due to the proximity of the Pakar concession to the Tabang projects, the development of this Pakar project will be supported by the existing FTB infrastructures.
Mamahak Group
Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 perusahaan tambang yang saling berdekatan yaitu MCM, MBE, MEL dan BKL, yang memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi di Kalimantan Timur. Proyek Mamahak memproduksi batubara semi-soft coking.
Kegiatan operasional pertambangan di MCM pada tahun 2017 dan 2016 tidak ada karena harga batubara yang saat ini lebih rendah daripada biaya operasional, Perseroan yang sedang fokus pada perluasan FTB, dan ketinggian air yang berubah-ubah di dermaga MCM di Long Hubung.
Mamahak Group
The Mamahak Project is an integration of 4 adjacent mining companies, namely MCM, MBE, MEL and BKL, which have Production Operation and Exploration IUPs located in East Kalimantan. The Mamahak Project produces semisoft coking coal.
There were no mining operations at MCM in 2017 and 2016 due to the current coal prices being lower than operation costs, the Company focusing on the FTB expansion and inconsistent water levels at MCM’s port at Long Hubung.
Pendukung Operasi Pertambangan Balikpapan Coal Terminal (BCT)
BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan, yaitu DPP yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT. Pada tahun 2017, BCT memuat 10,2 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan, atau menurun sebesar 7,3% dari tahun 2016 sebesar 11,0 juta MT.
Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)
Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua unit KFT melalui ML dan BT, yang berada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, serta tug boat dan tongkang. KFT-1 tidak memuat batubara selama tahun 2017 karena baru menyelesaikan drydocking pada akhir tahun 2017, sementara pada tahun 2016, KFT-1 memuat sekitar 1,5 juta MT batubara. KFT-2 telah memuat 2,0 juta MT batubara selama tahun 2017, atau meningkat 0,5 juta MT dari kuantitas yang dimuat pada tahun 2016 dikarenakan pengembangan proyek FTB.
PT Indonesia Pratama (IP)
IP merupakan kontraktor untuk Konsesi Tabang, yang menangani pengangkutan dan penambangan batubara BT dan FSP. IP juga memiliki jalan pengangkutan batubara sepanjang 69 km dan Dermaga Gunung Sari di Sungai Belayan.
Supporting - Mining Operations Balikpapan Coal Terminal (BCT)
BCT is a special coal terminal managed by the Company’s subsidiary, DPP which is located in East Kalimantan. A portion of the Company’s coal is exported through the BCT. In 2017, the BCT loaded 10.2 million MT of coal for various customers or 7.3 % lower than 11.0 million MT loaded in 2016.
Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)
Other than the BCT, the Company also owns and manages two KFTs through ML and BT which are located in South and East Kalimantan as well as tug boats and other barges. KFT-1 was not utilized in 2017 as it only finished drydocking at the end of the year. During 2016 the KFT-1 loaded approximately 1.5 million MT of coal. The KFT-2 loaded 2.0 million MT of coal during 2017, an increase of 0.5 million MT from the quantity loaded in 2016 due to the expansion of the FTB project.
PT Indonesia Pratama (IP)
IP is the contractor for the Tabang concessions, which manages coal hauling and coal mining for BT and FSP. IP also owns the 69 km Senyiur haul road and the Gunung Sari Jetty on the Belayan River.
Tinjauan Keuangan
Tinjauan keuangan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal 26 Maret 2018.
Laporan Posisi Keuangan 2017-2016
dalam AS$ in US$
uraian 2017 2016 % Details
Aset Lancar 309,947,294 224,009,923 38.4% Current Assets
Aset Tetap 259,468,439 247,142,103 5.0% Fixed Assets
Aset Tidak Lancar 578,865,846 600,676,738 (3.6%) Non-Current Assets
Total Aset 888,813,140 824,686,661 7.8% Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek 302,639,425 87,981,651 244.0% Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 70,569,896 548,554,036 (87.1%) Non-Current Liabilities
Total Liabilitas 373,209,321 636,535,687 (41.4%) Total Liabilities
Ekuitas 515,603,819 188,150,974 174.0% Equity
Aset
Jumlah aset Perseroan sebesar AS$888,8 juta pada tanggal 31 Desember 2017, lebih tinggi 7,8% dibandingkan dengan AS$824,7 juta per tanggal 31 Desember 2016. Hal ini dikarenakan peningkatan aset lancar sebesar 38,4% atau AS$85,9 juta dan penurunan aset tidak lancar sebesar 3,6% atau AS$21,8 juta.
Aset Lancar
Peningkatan keseluruhan aset lancar sebesar AS$85,9 juta terutama disebabkan oleh meningkatnya persediaan sebesar AS$39,5 juta akibat kenaikan volume persediaan akhir, kenaikan piutang usaha sebesar AS$27,9 juta karena naiknya harga jual dan volume penjualan, dan kenaikan uang muka sebesar AS$12,2 juta karena adanya penambahan uang muka sepanjang tahun.
Aset Tidak Lancar
Penurunan aset tidak lancar sebesar AS$21,8 juta terutama disebabkan oleh penurunan pajak dibayar di muka sebesar AS$30,4 juta karena Perusahaan menerima pengembalian atas berbagai jenis pajak, yang sebagian diimbangi dengan penambahan aset tetap sebesar AS$12,3 juta.
Financial Review
The financial review refers to the Company’s Consolidated Financial Statements for the year ending 31 December 2017 and 2016, which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers network of firms) with an unqualified opinion in its report dated 26 March 2018.
Statements of Financial Position 2017-2016
Assets
The Company’s total assets of US$888.8 million as at 31 December 2017 were 7.8% higher than US$824.7 million as at 31 December 2016. This was due to an increase of 38.4% or US$85.9 million in current assets and a decrease of 3.6% or US$21.8 million in non-current assets.
Current Assets
The overall increase in current assets of US$85.9 million was mainly due to an increase in inventory of US$39.5 million due to an increase in closing inventory volumes, an increase in receivables of US$27.9 million which was due to an increase in selling price and sales volumes, and an increase in advances of US$12.2 million due to additional advances occurring during the year.
Non Current Assets
The decrease in non-current assets of US$21.8 million was primarily due to the decrease in prepaid taxes of US$30.4 million as the Company received a variety of tax refunds, partially offset by the addition of fixed asset of US$12.3 million.
Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan sebesar AS$373,2 juta pada 31 Desember 2017 lebih rendah 41,4% dibandingkan dengan AS$636,5 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Hal ini disebabkan penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 87,1% atau setara AS$478,0 juta, yang diimbangi dengan peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 244,0% atau setara AS$214,7 juta, terutama karena Perusahaan membayar hutang jangka panjangnya dan menimbulkan hutang jangka pendek baru.
Liabilitas Jangka Pendek
Peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar AS$214,7 juta terutama disebabkan Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman baru dengan Bank Permata sebesar AS$100 juta, yang digunakan untuk melunasi utang jangka panjang yang ada, ditambah peningkatan utang usaha sebesar AS$36,3 juta dan akrual sebesar AS$22,0 juta akibat kenaikan volume produksi dan utang pajak sebesar AS$49,0 juta karena naiknya profitabilitas.
Liabilitas Jangka Panjang
Penurunan liabilitas jangka panjang sebesar AS$478,0 juta terutama disebabkan adanya pembayaran utang jangka panjang kepada bank sebesar AS$481,4 juta, yang diimbangi dengan peningkatan penyisihan imbalan kerja karyawan sebesar AS$2,0 juta.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar AS$515,6 juta naik 174,0% dari AS$188,2 juta pada tahun 2016 karena peningkatan skala operasi dan profitabilitas.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2017-2016
Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif dapat dirangkum sebagai berikut:
Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain 2017-2016 (AS$)
Profit and Other Comprehensive Income 2017-2016 (US$)
uraian 2017 2016 % Details
Pendapatan 1,067,376,037 555,483,921 92.2% Revenue
Laba Bruto 553,579,961 210,408,484 163.1% Gross Profit
Laba Bersih 338,017,199 18,015,433 1,776.3% Net Profit
Pendapatan
Pendapatan Perseroan sebesar AS$1.067,4 juta pada tahun 2017 lebih tinggi 92,2% dari AS$555,5 juta pada tahun 2016. Hal ini dikarenakan peningkatan volume penjualan batubara menjadi 20,1 juta MT pada tahun 2017 dari 13 juta MT pada tahun 2016, ditambah dengan tercapainya harga jual rata-rata per ton senilai AS$52,06/MT pada tahun 2017, yang lebih tinggi dibandingkan AS$40,88/MT pada tahun 2016. Harga jual rata-rata yang lebih tinggi tersebut disebabkan peningkatan harga acuan batubara pada tahun