• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAGEMENT’S USE OF JUD GMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUD GMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

i. Estimasi Imbalan Kerja i. Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja

Kelompok Usaha bergantung pada

pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

The determination of the Group’ employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income when they occur.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan telah diungkapkan dalam Catatan 18.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 18.

ii. Penyusutan Aset Tetap ii. Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus

berdasarkan taksiran masa manfaat

ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses.

Perubahan tingkat pemakaian dan

perkembangan teknologi dapat

mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Futher details is disclosed in Note 11.

42

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

iii. Pertimbangan Nilai Wajar dari Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

iii. Determination of Fair Values of Financial Assets and Financial Liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat atau disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik

penilaian termasuk model discounted cash

flow. Masukan untuk model tersebut dapat

diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded or presented in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value.

Pertimbangan tersebut mencakup

penggunaan masukan seperti risiko

likuiditas, risiko kredit dan risiko pasar. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor- faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and market risk. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasian.

The fair value of the Group’ financial assets and liabilities are disclosed in Note 27 to the consolidated financial statements.

iv. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

iv. Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan

keusangan persediaan diestimasi

berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are shown in Note 8.

v. Pajak Penghasilan v. Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak

penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan

pajak akhirnya adalah tidak pasti

sepanjang kegiatan usaha normal.

Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

43

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)

b. Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) b. Estimates and Assumptions (Continued)

vi. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan vi. Impairment of Non-Financial Assets

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat

aset atau UPK melebihi nilai

terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada

ketersediaan data dari perjanjian

penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.

Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow is projected and does not include restructuring activities that is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

vii. Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan vii. Uncertain Tax Exposure

Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini

atau masa depan karena proses

pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. Dalam menentukan jumlah yang harus

diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai

dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak

penghasilan untuk menentukan jika

liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applied similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.

44 Mulai 1 Januari 2016, mata uang fungsional Kelompok Usaha menurut biaya dan pendanaan

menggunakan mata uang Rupiah. Dengan

demikian, laporan keuangan pencatatan Kelompok Usaha berubah dari USD ke IDR.

Starting January 1, 2016, the Group’s functional currency, according to its expenses and financing activities using in Indonesian Rupiah. Thus, the recording Group’s financial statements changed from USD to IDR.

Sesuai dengan ketentuan PSAK 10, ketika ada perubahan dalam mata uang fungsional entitas, entitas harus menerapkan prosedur translasi berlaku untuk mata uang fungsional baru secara prospektif sejak tanggal perubahan yang efektif 1 Januari 2016. Oleh karena itu, Kelompok Usaha telah

melakukan translasi atas laporan keuangan

konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan laporan keuangan tahun sebelumnya yang dikeluarkan dalam mata uang USD ke mata uang penyajian IDR dengan menggunakan prosedur berikut:

In accordance with the provision of PSAK 10, when there is a change in an entity’s functional currency, the entity shall apply the translation procedures applicable to the new functional currency prospectively from the date of the change which is effective January 1, 2016. Hence, the Group has translated its consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2015 and prior periods’ financial statements issued in USD to IDR presentation currency using the following procedures:

 Sebuah aset dan liabilitas untuk setiap laporan

posisi keuangan konsolidasian yang disajikan (yaitu termasuk perbandingan), akan dijabarkan dengan kurs penutupan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian;

Assets and liabilities for each consolidated statement of financial position presented (ie including comparative) shall be translated at the closing rate at the date of that consolidated statement of financial position;

 Pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian atau laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk perbandingan) harus dijabarkan dengan menggunakan kurs rata- rata satu tahun; dan

Income and expenses for each consolidated statement of profit and other comprehensive income or separate income statement presented (ie including comparatives) shall be translated at average exchange rates for one year; and

 Semua selisih kurs yang dihasilkan harus diakui

dalam penghasilan komprehensif lain.

All resulting exchange differences shall be recognized in other comprehensive income. Mata uang penyajian Kelompok Usaha adalah

Rupiah, translasi dan pengukuran kembali dari mata uang fungsional Dolar Amerika Serikat ke dalam mata uang penyajian Rupiah dengan kurs yang disajikan dalam Catatan 2e.

The Group’s presentation currency is Indonesian Rupiah, the translation and remeasurement from functional currency, US Dollar, into presentation currency, Rupiah, using the exchange rates presented in Indonesian Note 2e.

Berikut ini penyajian kembali dari translasi dan pengukuran kembali laporan keuangan Kelompok Usaha dari USD ke Rupiah untuk laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following is a summary of the translation and remeasurement of the Group’s financial statements from USD into Indonesian Rupiah and Group’s consolidated financial statements translation for consolidated statement of financial positions as of December 31, 2015, 2014 and 2013 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended on December 31, 2015 and 2014:

45 4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

2015

Sebelum translasi/ Setelah translasi/

Before translation After translation

(USD) (IDR)

Laporan posisi keuangan Consolidatedstatement of

konsolidasian financial position

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 8,432,840 116,330,998,235 Cash and cash equivalents

Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga, bersih 7,484,896 103,254,127,607 Third parties, net

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak berelasi 413,556 5,705,000,000 Related party

Pihak ketiga 6,087,397 83,975,605,783 Third parties

Persediaan 41,738,376 575,780,894,734 Inventories

Pajak dibayar di muka 6,280,671 86,641,875,124 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka 591,216 8,155,804,028 Prepaid expenses

Uang muka pembelian 2,120,457 29,251,710,800 Advances for purchase

Estimated claim

Taksiran tagihan pajak 215,773 2,976,593,074 for tax refund

Jumlah Aset Lancar 73,365,182 1,012,072,609,385 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Uang muka pembelian 2,329,520 32,135,724,826 Advances forpurchase

Aset pajak tangguhan 112,924 1,557,777,573 Deferred tax assets

Properti investasi 386,662 5,334,000,000 Investment property

Aset tetap – bersih 69,028,811 954,784,745,618 Fixed assets – net

Aset lain-lain 622,520 8,587,664,705 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 72,480,437 1,002,399,912,722 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 145,845,619 2,014,472,522,107 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES

Dokumen terkait