• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah- jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang

melekat dalam membuat estimasi, hasil

sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of the consolidated financial statements, in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

a. Pertimbangan a. Judgments

i. Penentuan Mata Uang Fungsional i. Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang

tersebut adalah mata uang yang

mempengaruhi pendapatan dan beban dari Kelompok Usaha.

The functional currency of each of the entities under the Group are the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of the Group.

ii. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan ii. Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi

atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014). Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2f.

iii. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang

Usaha

iii. Allowance for Impairment of Trade Receivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat

memenuhi kewajiban keuangannya.

Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang

pelanggan guna mengurangi jumlah

piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customers current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group’s expected to collect.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang. Nilai tercatat piutang usaha telah diungkapkan dalam Catatan 6.

These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable. Further details are shown in Note 6.

40

a. Pertimbangan (Lanjutan) a. Judgments (Continued)

iv. Tagihan dan Keberatan atas Hasil

Pemeriksaan Pajak

iv. Claims for Tax Refund and Tax Assessments Under Appeal

Berdasarkan peraturan perpajakan yang

berlaku saat ini, manajemen

mempertimbangkan apakah jumlah

tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor

Pajak. Lebih lanjut, manajemen

mempertimbangkan liabilitas yang

mungkin timbul dari hasil pemeriksaan pajak yang masih diajukan keberatannya.

Based on the tax regulations currently enacted, the management makes judgement if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the Tax Office. Futher, the management also judged possible liability that might arise from the tax assessment under objection.

Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 16.

The carrying amount of the Group’s claims for tax refund and tax assessments under appeal are disclosed in Note 16.

v. Revaluasi Tanah dan Bangunan v. Revaluation of Land and Buildings

Kelompok Usaha mengukur tanah dan

bangunan pada jumlah revaluasian

dengan perubahan pada nilai wajar diakui dalam Penghasilan Komprehensif Lain (OCI). Kelompok Usaha melibatkan penilai independen dalam menentukan nilai wajar tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2016. Nilai wajar tanah dan bangunan ditentukan berdasarkan bukti pasar dengan menggunakan harga yang dapat dibandingkan dan disesuaikan

terhadap faktor-faktor pasar spesifik

seperti sifat, lokasi dan kondisi aset tersebut.

The Group measures land and buildings at revalued amounts with changes in fair value being recognized in Other Comprehensive Income (OCI). The Group engaged an independent valuation specialist to assess the fair value of land and buildings as of December 31, 2016. Land and buildings were valued by reference to market-based evidence, using comparable prices adjusted for specific market factors such as nature, location and condition of the asset.

Asumsi-asumsi utama yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapan pada Catatan 11.

The key assumptions used to determine the fair value of land and buildings is provided in Note 11.

b. Estimasi dan Asumsi b. Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun

berikutnya diungkapkan di bawah ini.

Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan

masa depan mungkin berubah akibat

perubahan pasar atau situasi di luar kendali

Kelompok Usaha. Perubahan tersebut

dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

41

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS,

Dokumen terkait