ورﱏاﱪﻄﻟا ﻩا
D. Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 01 Lumajang
Manajemen kesiswaan adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, bahkan menjadi alumni.82
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, bidang manajemen kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar (pengelolaan proses pembelajaran), serta bimbingan dan pembinaan disiplin.83
Oleh karena itu, secara ideal kegiatan manajemen kesiswaan meliputi hal-hal sebagai berikut: perencanaan siswa, sistem penerimaan siswa baru,
82 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, hlm. 156.
83 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, hlm. 46.
orientasi, pengelompokan siswa, pembinaan dan pengembangan siswa, serta evaluasi siswa.
a. Perencanaan Kesiswaan
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.84
Adapun perencanaan kesiswaan yang dipersiapkan SMK Negeri 1 Lumajang adalah mengadakan rapat dalam hal perencanaan penerimaan siswa baru. Dalam rapat tersebut menghasilkan keputusan antara lain : 1) panitia penerimaan siswa baru; 2) mensosialisasikan job description panitia; 3) penentuan rombel yaitu 17 kelas; 4) penentuan jadwal penerimaan peserta didik baru 5) proses penerimaan peserta didik baru; 6) penentuan indikator seleksi penerimaan peserta didik baru, dan 7) persiapan perangkat penerimaan peserta didik baru, seperti brosur, baliho, spanduk, formulir.
b. Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan siswa baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan manajemen kesiswaan yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena kalau tidak ada siswa yang diterima di sekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur.
84 Prihatin, Manajemen Peserta Didik, hlm. 15.
Dalam hal ini akan dibahas tentang: (1) kebijakan penerimaan siswa baru, (2) sistem penerimaan siswa baru, (3) kriteria penerimaan siswa baru, (4) prosedur penerimaan siswa baru.85
(a). Kebijakan Penerimaan Siswa Baru
Kebijakan penerimaan peserta didik memuat sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk peserta didik. Selain itu, kebijakan penerimaan peserta didik, juga berisi mengenai waktu pendaftaran, kapan dimulai dan kapan diakhiri. Selanjutnya, kebijakan penerimaan peserta didik harus juga memuat tentang personalia yang akan terlibat dalam pendaftaran, seleksi dan penerimaan peserta didik.
(b). Sistem Penerimaan Siswa Baru
Sistem penerimaan siswa baru merupakan cara untuk menerima siswa baru. Ada dua macam sistem penerimaan siswa baru.
Pertama, dengan menggunakan sistem promosi. Kedua dengan menggunakan sistem seleksi.
Pertama, sistem promosi adalah penerimaan siswa yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai siswa diterima semua begitu saja. Karena itu mereka mendaftar menjadi siswa tidak ada yang ditolak.
Kedua, adalah sistem seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan Daftar
85 Prihatin, Manajemen Peserta Didik, hlm. 51
Nilai Ebta Murni (DANEM) atau nilai UN, yang kedua berdasarkan Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.86
(c). Kriteria Penerimaan Siswa Baru
Kriteria penerimaan siswa baru adalah patokan-patokan yang menentukan bisa tidaknya seseorang untuk diterima atau ditolak. Ada tiga macam kriteria penerimaan siswa baru. Pertama, kriteria acuan patokan yaitu penerimaan siswa yang didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua, kriteria acuan norma yaitu status penerimaan calon siswa yang didasarkan atas keseluruhan prestasi peserta didik yang mengikuti seleksi. Ketiga, kriteria yang didasarkan atas daya tampung siswa.87
(d). Prosedur Penerimaan Siswa Baru
Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan atau pengiriman pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima dan registrasi peserta didik yang diterima.88
Adapun pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di SMK Negeri 1 Lumajang dilakukan dengan mempersiapkan kebutuhan penerimaan peserta didik baru, seperti :1) memesan dan menyebarkan brosur; 2)
86 Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, hlm. 43.
87 Prihatin, Manajemen Peserta Didik, hlm. 54 – 55.
88 Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, hlm. 47-48.
memesan dan memasang spanduk PPDB; 3) formulir-formulir pendaftan.
Setelah pelaksanaan pendaftaran selesai, kemudian diadakan seleksi dengan indikator nilai UN dan nilai TPA.
c. Orientasi Siswa Baru
Setelah peserta didik mendaftar ulang, mereka memasuki masa orientasi peserta didik di sekolah. Orientasi ini dilakukan mulai hari-hari pertama masuk sekolah. Alasan diadakannya orientasi peserta didik di sekolah adalah agar peserta didik siap menghadapi kondisi dan situasi di sekolah yang baru.
Setelah pengumuman penerimaan peserta didik baru, SMK Negeri 1 Lumajang mengadakan masa orientasi siswa dengan yang mengemban kepanitiaan adalah pengurus OSIS dengan didampingi waka Kesiswaan.
Masa Orientasi Siswa Baru (MOS) Tahun Pelajaran 2014-2015 di SMK Negeri 1 Lumajang telah dilaksanakan pada hari Senin, 14 Juli 2014 s.d.
Kamis, 17 Juli 2014, mulai pukul 07.00 s.d 15.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan oleh guru pembina, OSIS serta dibantu semua civitas akademik SMK Negeri 1 Lumajang. Materi yang disampaikan kepada siswa baru meliputi : a) PBB oleh Bankesbangpol ; b) Materi ruang meliputi : 1) Wawasan kebangsaan; 2) Pendidikan Lingkungan Hidup; 3) Kejuruan; 4) Tata Tertib Siswa; c) Wawasan Wiyata Mandala; d) Out bond; e) Apel pagi dan sore; f) Persami. Diharapkan siswa baru yang sudah masuk langsung beradaptasi dengan keadaan sekolah dan tidak ada
rasa canggung. Adaptasi dengan fasilitas yang disediakan sekolah, personalia sekolah yang meliputi dewan guru, pegawai sekolah, juga siswa senior. Selain mendidik mental siswa baru, juga diadakan penelusuran bakat yang dilakukan melalui lomba-lomaba yang diadakan. Lomba yang diadakan mewakili dari berbagai macam program ekstra kurikuler yang ada di sekolah, seperti seni tilawah Al-Quran, seni kaligrafi, juga berbagai macam olah raga seperti Bola Voly, Futsal. Lomba-lomba yang berhubungan dengan intlektual siswa juga dilombakan seperti pidato. Pada ahir MOS diadakan sambutan penerimaan dari sekolah dengan acara penutup pentas seni pertunjukan yang dilakukan oleh pengurus OSIS.
d. Pengelompokan Siswa
Menurut Wiliam A Jeager dalam mengelompokkan peserta didik dapat didasarkan kepada :
1) Fungsi Integritas, yaitu pengelompokan yang didasarkan atas kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik. Pengelompokkan ini didasarkan menurut jenis kelamin, umur dan sebagainya.
Pengelompokan berdasarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran yang bersifat klasikal.
2) Fungsi Perbedaan, yaitu pengelompokan peserta didik didasarkan kepada perbedaan-perbedaan yang ada dalam individu peserta didik, seperti minat, bakat, kemampuan dan sebagainya. Pengelompokan berdasarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran individual.
Pelaksanaan pengelompokan siswa di SMK Negeri 1 Lumajang dilakukan untuk memudahkan dalam pelaksanaan pendidikan para peserta didik, hal itu dilakukan sesuai dengan a) dikelompokkan berdasarkan kelas; b) dikelompokkan berdasarkan minat dan bakat. 2) Dalam pelaksanaan pengelompokan siswa pada minat dan bakatnya, lembaga ini bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), hal ini dilakukan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan dirinya sesuai dengan minat dan bakatnya.
e. Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman belajar ini, peserta didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
Pembinaan dan pengembangan siswa yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lumajang yaitu : 1) melakukan pembinaan kepada siswa dengan membentuk organisasi untuk siswa yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS); 2) Kemudian dalam hal pengembangan siswa, SMK menyediakan 27 kegiatan ekstrakurikuler, yang harus dipilih dan diikuti oleh siswa
seperti rois, patroli keamanan dan ketertiban, pramuka, paskibra, karya ilmiyah remaja, olympiade MIPA, bola basket, bola volly, tae kwondo, sepak bola/futsal, pecinta alam, badminton, cicling club, palang merah remaja, kewirausahaan, koperasi siswa, usaha kesehatan sekolah, pengembangan seni tradisional/karawitan, pengembangan seni tari, seni teater, band, paduan suara, buletin/tabloit, majalah dinding, majalah digital, desain grafis, english debate, english debate; 3) Kemudian pembinaan bagi siswa yang bermasalah, lembaga memberlakukan tiga hal, seperti pertama melakukan peringatan kepada siswa yang bermasalah, kemudian kedua melakukan pemanggilan kepada orang tua siswa sampai pada pemberian skorsing hingga 2 minggu lamanya, dan yang ketiga pemberian surat pindah pada siswa yang bermasalah untuk melanjutkan sekolah di tempat lain.
f. Evaluasi Siswa
Evaluasi adalah kegiatan memulai kemajuan dan suatu aktivitas atau kegiatan membandingkan antara hasil yang dicapai dengan perencanaan sebelumnya.
Dalam pelaksanaan evaluasi siswa di SMK Negeri 1 Lumajang melakukan beberapa hal, yaitu : presensi siswa, buku nilai harian, rapot, dan juga buku legger.
g. Mutasi dan Drop Out
Pengaturan mutasi merupakan sesuatu yang sangat penting, karena sering sekali kita jumpai kesimpang-siuran dan kesalahan informasi mengenai data siswa. Pencatatan dan pengaturan siswa yang mutasi dan drop out ini untuk menghindari permasalahan di tingkat madrasah/sekolah maupun di tingkat nasional.
Mutasi dan drop out seringkali membawa masalah di dunia pendidikan kita. Oleh karena itu, keduanya harus ditangani dengan baik, agar tidak mengakibatkan keruwetan yang berlarut-larut, yang pada akhirnya akan mengganggu aktivitas sekolah secara keseluruhan.
Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke kelas lain yang sejajar, dan atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah lain yang sejajar.89
Pelaksanaan mutasi dan drop out di SMKN 1 Lumajang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku sesuai dengan kriteria, seperti : a) telah melakukan pelanggaran berat dan telah dilakukan pembinaan; b) mutasi karena mengikuti dinas orang tua.
89 Prihatin, Manajemen Peserta Didik, hlm. 142.
PENUTUP
Pada bab terakhir ini secara berturut-turut diuraikan tentang : (1) kesimpulan, yang memuat kesimpulan penelitian dan didasarkan fokus penelitian, (2) saran-saran, memuat saran-saran yang disampaikan kepada pihak-pihak terkait yang dipengaruhi hasil penelitian.