• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

8) Manajemen Layanan Khusus

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, alat peraga, dan media pengajaran lainya, sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsunng menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman madrasah, atau jalan menuju madrasah.

Keberadaan Sarana dan Prasarana di MIN 1 Sukoharjo dianggap merupakan salah satu faktor yang akan mengoptimalkan hasil pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu MIN 1 Sukoharjo secara bertahap akan senantiasa menambah dan terus

melengkapi Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan, adapun macam dan jumlahnya adalah menyesuaikan kebutuhan dan kepentingan yang utama.

b. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di MIN 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2020/2021

1) Kepemimpinan Kepala Madrasah

Setelah melalui perencanaan yang telah dilakukan maka kepala madrasah mengatur pelaksanaan MBM dalam peningkatan mutu pendidikan di MIN 1 Sukoharjo. langkah-langkah yang diambil oleh kepala madrasah meliputi: pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran, manajemen tenaga kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan dan pembiayaan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen hubungan madrasah dan masyarakat, manajemen layanan khusus.

Kepala madrasah memiliki peran sebagai manajer.

Madrasah diharapkan memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif. Memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam

berbagai kegiatan yang menunjang program madrasah (Mulyasa, 2004 : 103-104).

Adapun peran kepala madrasah di MIN 1 Sukoharjo dalam pelaksanaan implementasi MBM meliputi:

a) Kepala madrasah memberikan dukungan dan memfasilitasi pada saat pelatihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

b) Kepala madrasah menugaskan tenaga kependidikan untuk melaporkan surat masuk dan keluar.

c) Tenaga pendidik mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

d) Kepala madrasah melakukan pendekatan langsung dengan warga madrasah termasuk siswa.

e) Kepala madrasah melibatkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengambilan keputusan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

f) Kepala madrasah melakuan peninjauan langsung ke kelas pada saat proses belajar mengajar.

g) Kepala madrasah selalu meninjau sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah.

h) Memberikan rewards kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki prestasi.

Manajemen berbasis madrasah yang ada di MIN 1 Sukoharjo menawarkan keleluasan pengelolaan madrasah di bawah

kepemimpinan kepala madrasah. Kepala madrasah memiliki potensi yang besar dalam menciptakan, pendidik, dan pengelola sistem pendidikan yang professional untuk tercapainya Visi, misi dan tujuan pembelajaran. Manajemen kepemimpinan kepala madrasah dalam pelaksanaannya perlu disertai seperangkat kewajiban, serta monitoring dan tuntutan pertanggungjawaban yang relatif tinggi, untuk menjamin bahwa madrasah selain memiliki otonomi juga mempunyai kewajiban melaksanakan kebijakan pemerintah dan memenuhi harapan masyarakat. Dengan demikian, madrasah dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan, demokratis, tanpa monopoli, dan bertaggung jawab baik terhadap masyarakat maupun pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap peserta didik. Madrasah merupakan tempat berlangsungnya praktek pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, madrasah perlu mendapat perhatian khusus untuk dapat melaksanakan manajemen yang sebaik-baiknya. Hal ini pula yang diungkapkan oleh kepala madrasah yang menyatakan bahwa:

―Dalam pelaksanaan pengelolaan manajemen berbasis madrasah, sebagai kepala madrasah kami senantiasa berupaya untuk mengusahakan dan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki, seperti sarana dan prasarana madrasah, fasilitas pembelajaran yang ada, tenaga pendidik, staf tata usaha, terutama pendanaan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sekaligus melibatkan masyarakat dalam menunjang proses pembelajaran di madrasah, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di MIN 1 Sukoharjo‖.

Lebih lanjut dari hasil wawancara Kepala Madrasah tentang implementasi MBM , diperoleh keterangan bahwa:

―Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis madrasah di MIN 1 Sukoharjo telah dilaksanakan dengan melakukan kerja sama semua komponen yang mempunyai kepentingan dengan madrasah, dan berupaya untuk mengkomunikasikan berbagai sumber-sumber terutama dalam meningkatkan kinerja para bawahan untuk saling berkontribusi di antara pendidik, wali kelas, pegawai tata usaha dengan mengkoordinasikan dengan pemerintah dan masyarakat, sehingga penerapan Manajemen Berbasis Madrasah bisa berjalan sesuai harapan semua pihak utamanya pihak yayasan atau pemerintah, agar proses pendidikan bisa mengalami peningkatan mutu atau berkualitas sehingga masyarakat tertarik untuk menyekolahkan di MIN 1 Sukoharjo dengan manajemen yang profesional‖.

Adanya implementasi MBM di MIN 1 Sukoharjo diharapkan madrasah bisa mandiri, transparan, akuntabel, dan memiliki hubungan kerja sama yang baik, baik di lingkungan madrasah maupun lingkungan luar madrasah. Adapun komitmen yang kuat dari madrasah, menjadikan semua unsur yang ada pada madrasah memiliki kemauan yang kuat untuk mengoptimalkan penerapan MBM di MIN 1 Sukoharjo.

Meskipun telah diterapkan MBM di MIN 1 Sukoharjo dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam mensosialisasikan program- program madrasah. Kemudian partisipasi orang tua peserta didik dan masyarakat dan komite madrasah belum sepenuhnya berperan aktif untuk ikut membantu program

madrasah.

2) Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran di MIN 1 Sukoharjo meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Mata pelajaran dan beban belajar di dalam KTSP Tahun Pelajaran 2020/2021 ini selain mengacu pada Permendikbud 21 tahun 2016 juga masih mengadopsi permendiknas tahun 2006. Mata pelajaran MIN 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2021/2022 ini menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a) Kurikulum MIN 1 Sukoharjo memuat muatan kurikulum nasional yang terdiri dari 12 mata pelajaran, muatan daerah yang terdiri dari 3 muatan lokal, dan muatan kekhasan madrasah yang terdiri dari 1 mata pelajaran tambahan (Mulok madrasah).

b) Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP ini terdiri dari mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh daerah provinsi dan kabupaten. Muatan lokal ini merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada, namun disampaikan dalam suatu mata pelajaran tersendiri.

c) Sedangkan muatan kekhasan madrasah berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh madrasah dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. Substansi muatan ini ditentukan oleh satuan pendidikan.

Adapun mata pelajaran yang dikembangkan di MIN 1 Sukoharjo (alokasi waktu tertera pada tabel struktur kurikulum) meliputi :

a) Al-Qur’an Hadits; Mata Pelajaran Al-Qur’an–Hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadist serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat–ayat Al-Qur’an–Hadist untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat– ayat Al-Qur’an dan Hadist.

Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi:

a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an.

b) Hafalan surat-surat pendek.

c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek.

d) Hadist-hadist tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.

b) AqidahAkhlaq. Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam.

Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi:

a) Aspek Keimanan.

b) Aspek Akhlak.

c) Aspek Kisah Keteladanan.

d) Fiqih. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok–pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:

a) Hubungan manusia dengan Allah Swt.

b) Hubungan manusia dengan sesama manusia.

c) Hubungan manusia dengan alam lingkungan.

d) Sejarah Kebudayaan Islam. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Islam, mendorong peserta didik untuk mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah

serta menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada. Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi: di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dikaji tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah Rasulullah saw dan al-Khulafaur Rosyidin

e) Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, membentuk diri berdasarkan karakter- karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Norma, hukum dan peraturan.

c. Hak asasi manusia.

d. Kebutuhan warga negara.

e. Konstitusi negara.

f. Kekuasan dan Politik.

g. Pancasila.

h. Globalisasi.

f) Bahasa Indonesia

Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek- aspek sebagai berikut : mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

g) Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis, memanfaatkan bahasa Arab untuk menjadi alat utama belajar,

khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam dan mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab ini meliputi:

1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah), 2) Kemampuan gramatika (nahwu dan sharf).

h) Matematika

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Ruang lingkup Mata Pelajaran Matematika meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

a) Bilangan.

b) Geometri dan pengukuran.

c) Pengolahan data.

i) Ilmu Pengetahuan Alam

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Ruang Lingkup bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek berikut:

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan.

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya.

c) Energi dan perubahannya.

d) Bumi dan alam semesta.

e)

j) Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran ini bertjuan agar peserta didik memiliki

kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Manusia, tempat, dan lingkungan.

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.

c) Sistem sosial dan budaya.

d) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

k) Seni dan Budaya

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.

Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Seni rupa.

b) Seni musik.

c) Seni tari.

d) Seni drama.

e) Keterampilan.

l) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Permainan dan olahraga.

b. Aktivitas pengembangan.

c. Aktivitas senam.

d. Aktivitas ritmik.

e. Aktivitas air.

f. Kesehatan.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di MIN 1 Sukoharjo pada tahun pelajaran 2021/2022 dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Bahasa arab, Matematika kelas 4-6, PJOK, dan muatan lokal dikecualikan

untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-intra-disipliner, multi-intra-disipliner, dan trans-disipliner.

a. Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran.

b. Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi -kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.

c. Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.

d. Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.

Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh

kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.

Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan

Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, kompetensi - kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi inter-disipliner).

Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.

Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar mata pelajaran Matematika. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan

bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Namun demikian untuk kompetensi dasar muatan lokal MIN 1 Sukoharjo dirumuskan tersendiri dengan tetap memperhatikan aspek integrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Muatan KTSP meliputi sejumlah mapel yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Untuk itu Muatan lokal diarahkan untuk:

a) melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;

b) meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah;

c) meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk