• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam dokumen LKFS 31 December 2011 FINAL (Halaman 119-121)

III. Saling hapus antar instrumen keuangan Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Faktor risiko keuangan(lanjutan) a. Financial risk factors(continued)

i. Risiko pasar(lanjutan) i. Market risk(continued)

(iii) Risiko suku bunga(lanjutan) (iii) Interest rate risk(continued)

31 Desember/December2011 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating rate Fixed rate

Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari Non bunga/

satu periode/ satu periode/ satu periode/ satu periode/ Non

Less than More than Less than More than interest Jumlah/ one period one period one period one period bearing Total

Liabilitas Liabilities

Hutang usaha - - - - (1,340,912) (1,340,912) Trade payables

Beban yang masih

harus dibayar - - (963,568) - - (963,568 ) Accrued expenses

Liabilitas derivatif - - - - (65,081) (65,081) Derivative liabilities

Hutang lain -lain - - - - (46,250) (46,250) Other liabilities

Pinjaman jangka

pendek (1,664,344) - - - - (1,664,344) Short-term loans

Pinjaman jangka

panjang (1,194,827) (731,893) - - - (1,926,720) Long-term loans

Jumlah liabilitas Total financial

keuangan (2,859,171) (731,893) (963,568) - (1,452,243) (6,006,875) liabilities

ii. Risiko kredit ii. Credit risk

Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 2.256.855. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.

At 31 December 2011, total maximum exposure from credit risk is Rp 2,256,855. Credit risk arises primarily from sales of coal, time deposits, and favorable coal swap and fuel swap transactions.

Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:

The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:

- Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.

- Selecting customers with strong financial condition and good reputation.

- Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.

- Acceptance of new customer and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.

Manajemen menggunakan lembaga- lembaga keuangan ternama untuk transaksi swap batubara dan bahan bakar minyak. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Direksi.

For coal and oil hedging transactions,

management uses reputable financial

institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.

iii. Risiko likuiditas iii. Liquidity risk Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup

kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

b. Manajemen risiko permodalan b. Capital risk management Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan

adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada

pemegang saham dan manfaat kepada

pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.

Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasionet debt to EBITDA dan rasio debt to equity. Rasio debt to equity dihitung dengan membagi jumlah hutang neto dan jumlah ekuitas.

The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to EBITDA and the debt to equity ratio. Debt to equity ratio is calculated as net debt divided by total equity.

Hutang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang” yang disajikan pada laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari “ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan.

Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings” as shown in the statement of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is calculated as “equity” as shown in the statement of financial position.

EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah dengan biaya depresiasi, amortisasi dan laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs.

EBITDA is calculated on the Group consolidated profit before tax, adjusted for depreciation, amortisation and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items,

amounts written off investments and any

35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

b. Manajemen risiko permodalan(lanjutan) b. Capital risk management(continued) Strategi Grup adalah menjaga rasio net debt to

EBITDAmaksimum sebesar 3,5 kali dan r asio net debt to equitymaksimum sebesar 4:1.

The Group’s strategy is to have a maximum 3.5 times to debt to EBITDA and a maximum 4:1 ratio of net debt to equity.

2011 2010

Jumlah pinjaman (Catatan 18) 3,591,064 2,432,317 Total borrowings (Note 18)

Dikurangi: kas dan setara kas dan Less: cash and cash equivalents

kas yang dibatasi penggunaannya and cash restricted cash

(Catatan 4 dan 8) (1,531,622) (1,547,612) (Note 4 and 8)

Utang neto 2,059,442 884,705 Net debt

Jumlah ekuitas 6,431,520 3,038,223 Total equity

Rasionet debt to EBITDA 0.8x 0.97x Net debt to EBITDA ratio

Kenaikan rasio gearing selama 2011 terutama dikarenakan peningkatan laba bersih.

The increase in the gearing ratio during 2011 resulted primarily from the increase of net income.

c. Estimasi nilai wajar c. Fair value estimation Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset

dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2011.

Management is off the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2011.

36. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 36. NON-CONTROLLING INTERESTS

Dalam dokumen LKFS 31 December 2011 FINAL (Halaman 119-121)

Dokumen terkait