Sebagai Perusahaan MRO, pengelolaan risiko menjadi salah satu prioritas GMF dalam menjalankan bisnisnya karena berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan Perusahaan. Risiko yang dikelola mencakup risiko dalam kegiatan perawatan pesawat maupun risiko pengelolaan usahanya. Risiko yang dikelola dengan baik akan memberikan ruang terciptanya peluang untuk memperoleh keuntungan dan menekan potensi kerugian di masa kini dan masa depan. Karena itu, pengelolaan risiko diarahkan untuk memastikan kesinambungan
usaha, proitabilitas maupun pertumbuhan bisnis yang
sejalan dengan visi dan misi Perusahaan.
Dalam pengelolaan risiko yang terkait dengan perawatan pesawat, GMF sudah on the right track yang dibuktikan dengan keputusan FAA memberikan kategori Low Risk MRO pada Januari 2016. Peningkatan status ini merupakan pencapaian luar biasa dari usaha bertahun-tahun dalam membudayakan safety pada setiap aktivitas kerja Perusahaan. Kategori Low Risk
As an MRO Company, one of the priorities of GMF in running its business is risk management, since it is directly related to the achievement of its goals. The managed risks include risks in aircraft maintenance activities and its business management risks. The well- managed risks will create a room for opportunities to
obtain proit and reduce potential loss in the present
and in the future. Therefore, the risk management is directed to ensure that the business sustainability,
proitability, and business growth are aligned with the
vision and mission of the Company.
In managing the risks related to aircraft maintenance, GMF has been on the right track, which was proved by the decision of FAA in awarding the Low-Risk MRO category in January 2016. This improved status is an extraordinary achievement thanks to the efforts for years to insert the safety into the culture of each working activity of the Company. This Low-Risk MRO
MRO menjadi pengakuan bahwa GMF telah berada di top level dan selected MRO di dunia. Dampaknya terhadap GMF tentu sangat bagus, terutama untuk membangun kepercayaan customer dan authority lain. Dalam kompetisi pasar perawatan pesawat yang sangat ketat, status Low Risk MRO adalah modal
signiikan.
Sejak tahun 2009, Board of Director telah menetapkan serangkaian Risk Governance sebagai dasar dalam pembentukan lingkungan internal yang mendukung berjalannya proses manajemen risiko secara efektif serta pembangunan budaya risiko. Risk Governance tersebut terdiri dari penetapan Risk Philosophy, standar Risk Respon, Risk Map Format, serta menetapkan Risk Appetite dan Risk Tolerance bagi sepuluh Parameter Risiko beserta Consequence & Likelihood Criteria-nya. Untuk menjaga konsistensi prosesnya, GMF telah mengatur di dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan dan Kebijakan Manajemen Risiko nomor KB-01-009 sebagai pedoman dan dasar pelaksanaan manajemen risiko. Ketentuan dalam pelaksanaan prosesnya juga sudah diatur di dalam rangkaian Standard Operating Procedure sehingga penerapan manajemen risiko dapat seragam dan selaras.
Risiko-Risiko yang Dihadapi GMF berserta Mitigasi Risiko [G4-14]
GMF’s Risks and its Risk Mitigation [G4-14]
No Jenis RisikoRisk Type MitigationMitigasi
1. Risiko Strategis
Strategic Risk
Untuk menunjang tujuan strategis dan jangka panjang, Perusahaan telah membentuk Strategic Initiative (SI) Team yang berfungsi untuk menjaga agar timeline SI dapat tercapai termasuk memitigasi risikonya. Kemajuan pelaksanaannya pengendalian risikonya dilaporkan secara rutin kepada Direksi.
In order to support strategic and long-term goals, the Company has created a Strategic Initiative (SI) Team which functions to maintain that the SI timeline is achieved as well as to mitigate its risks. The risk control implementation progress is reported regularly to the Board of Directors.
2. Risiko Keuangan
Financial Risk
Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan dalam menunjang investasi dan modal kerja. Selain itu, Perusahaan juga konsisten menerapkan Customer Remmitance Policy (CRP) untuk mengantisipasi risiko pembayaran customer.
The Company has collaborated with inancial institutions to support its investment and work capital. In addition, the Company also consistently applies Customer Remittance Policy (CRP) to anticipate customer payment risks.
3. Risiko Operasional
Operational Risk
Dalam peningkatan kegiatan operasional, Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan beberapa vendor untuk penyediaan material dan institusi pendidikan untuk pemenuhan sumber daya manusia.
In improving its operational activities, the Company has worked with several vendors for material provision and with educational institutions to meet its needs for human resources.
category is an acknowledgment that GMF has reached the top level and selected MRO position in the world. Its impact for GMF is very good, in particular to build the trust of the customers and other authorities. In such a severe competition in aircraft maintenance market, the
Low-Risk MRO status is a signiicant capital.
Since 2009, the Board of Directors has established a series of Risk Governance as the foundation in creating a supporting internal environment for an effective risk management process and for building risk culture. The Risk Governance consists of the establishment of Risk Philosophy, Risk Response standards, Risk Response, Map Format, as well as the establishment of Risk Appetite and Risk Tolerance for ten Risk Parameters as long as their Consequence & Likelihood Criteria. To maintain its process consistency, GMF has arranged it in the Company’s Governance Guidelines and Risk Management Policy number KB- 01-009 as the guidelines and implementation basis of its risk management. The provisions in the process implementation are also regulated by a series of Standard Operating Procedure to achieve the uniformity and alignment of risk management application.
Risiko-Risiko yang Dihadapi GMF berserta Mitigasi Risiko [G4-14]
GMF’s Risks and its Risk Mitigation [G4-14]
No Jenis RisikoRisk Type MitigationMitigasi
4. Risiko Sumber Daya Manusia
Human Resources Risk
Perusahaan melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan dalam penyediaan SDM yang memiliki kompentensi sesuai kebutuhan Perusahaan.
The Company has collaborated with educational institutions in providing HR with competence which matches the needs of the Company.
5. Risiko Material
Material Risk
Perusahaan memiliki kerjasama dengan beberapa material provider dalam penyediaan material serta melakukan peningkatan terhadap proses bisnis yang terkait dengan penggunaan fasilitas Kawasan Berikat.
The Company has ongoing cooperation with several material providers to provide material and improve business process related to the utilization of Bonded Zone facilities.
6. Risiko Information & Communication Techmology Information & Communication Technology Risk
Melakukan improvement terhadap legacy system
yang digunakan saat ini dengan bekerjasama dengan konsultan.
Conducted improvement to the legacy system currently used by working together with the consultants.
7. Risiko Eksternalitas
External Risk
Perusahaan memiliki sebuah fungsi yang akan selalu menjaga kekinian peraturan yang ada di Perusahaan. Serta berusaha untuk selalu membina hubungan baik dengan para
stakeholder serta berusaha menyelesaikan permasalahan sebelum dibawa ke area hukum.
The Company has a function to always update its regulations and strive to maintain good relationships with the stakeholders and to settle the issues before being brought to the legal areas.