• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEBERADAAN GAME ONLINE

3.4. Manajemen Waktu dan Keuangan

57 Menurut Fandy salah satu informan penulis, budaya yang cenderung negatif yang ada dalam game online itu sudah menjadi hal yang biasa. Siklus tersebut terus menerus berulang yang akhirnya melekat pada kebanyakan pemain game online.

Mengapa mereka berani berkata-kata kasar seperti itu, salah satunya penyebabnya adalah dikarenakan tidak adanya identitas diri yang pasti sehingga mereka berlindung dibalik nama samaran yang mereka gunakan pada game.

Kemudian dalam dunia game juga terdapat kelompok-kelompok kecil yang dibentuk antan sesama pemain. Kelompok tersebut juga biasanya dibentuk dikarenakan memiliki kesamaan dalam hal tertentu, misalnya memiliki kesamaan visi misi bermain yang sama, memiliki keahlian strategi dan skill yang sama, kemudian suka mengoleksi barang-barang premium yang terdapat di dalam game tersebut. Artinya setiap kelompok yang dibentuk juga berdasarkan atas kesamaan.

58 Secara umum, memang para pemain game online banyak menghabiskan waktu bermainnya pada malam hari. Hal ini tentunya dikarenakan beberapa hal, diantaranya adalah malam dipilih karena biasanya mereka tidak banyak melakukan aktivitas. Kemudian yang kedua, adalah masalah teknis. Tentu dalam game online juga diperlukan sinyal internet yang baik agar ketika sedang bermain akan terasa lebih menyenangkan. Sinyal internet pada malam hari bagi beberapa pemain terlihat lebih stabil dibandingkan dengan sinyal internet pada siang hari. Hal ini diungkapkan oleh salah satu informan penulis yaitu Fandy:

“kalau saya sendiri lebih suka bermain pada malam hari, soalnya kalo main pada siang hari sinyal internet sering tidak stabil. Kalu sudah begitu yang ada malah tambah kesel” (wawancara:

November 2021)

Selain itu Fandy memilih main pada malam hari adalah untuk menghindari bermain bersama pemain anak-anak, atau yang lebih dikenal dengan istilah “bocil”.

Karena biasanya anak-anak tersebut tidak memiliki motivasi untuk menang melainkan hanya untuk bersenang-senang saja. Jadi mereka yang bermain untuk mencari kemenangan lebih memilih untuk bermain pada malam hari dengan tujuan agar bisa bermain dengan yang sebaya umurnya serta mengutamakan kemenangan.

Lamanya waktu bermain juga relatif. Tetapi biasanya berkisar antara empat jam sampai dengan enam jam, bahkan bisa lebih. Hal tersebut juga tergantung dari ketahanan fisik mereka selama bermain. Jika dipaksakan nantinya akan berpengaruh pada tingkat konsentrasi yang semakin berkurang. Informan penulis berkata:

59

“kalau saya sendiri, main game itu bisa sampai lima jam. Bisa lebih, seandainya dipaksakan, tapi nanti suka hilang fokus kalau uda kelamaan main, makanya lebih baik stop aja, dilanjut nanti”

(wawancara: November 2021)

Tentunya pada game online juga tidak melulu ingin mencari kemenangan, skill serta teknik. Ada juga jenis permainan game online yang dimainkan layaknya seperti kehidupan sehari-hari, dikenal dengan simulasi game. Ketika bermain life simulationgames pemain bertanggung jawab atas sebuah tokoh atau karakter dan memenuhi kebutuhan tokoh selayaknya kehidupan nyata, namun dalam ranah virtual. Karakter memiliki kebutuhan dan kehidupan layaknya manusia, seperti kegiatan bekerja, bersosialisasi, makan, belanja dan yang lainnya.

Tujuan dibuatnya game jenis simulasi adalah untuk melatih kesabaran serta keuletan pemain. Setiap pemain yang mengendalikan setiap karakter yang ada layaknya seperti kehidupan nyata, yang nantinya sedikit banyaknya akan berdampak pada diri si pemain tersebut. Waktu untuk bermain simulasi ini terbilang cukup bebas. Hal ini dikarenakan tidak ada target untuk meraih kemenangan apapun yang akan didapat. Jadi setiap pemain bebas untuk kapan saja membuka game mereka selagi mereka memiliki waktu dan sinyal internet.

Selain manajemen waktu ada juga manajemen keuangan yang harus para remaja lakukan, mengingat para remaja tersebut masih berada dalam kegiatan akademik. Artinya hampir tidak ada penghasilan lainnya selain uang pemberian dari orang tua mereka masing-masing. Misalnya saja dalam membeli paket internet,

60 bagi sebagian pemain mungkin harus menyisihkan terlebih dahulu uang jajan mereka untuk membeli paket internet mereka sendiri.

Gambar 3.2. Penulis besama dengan informan

Kemudian juga peralatan dalam game. Untuk membeli perlengkapan dan segala macam yang ada dalam game online semuanya memerlukan sejumlah uang.

Uang yang dikeluarkan juga terbilang cukup mahal. Misalnya saja pada permainan valorant. Valorant adalah satu game online perang yang dimainkan secara berkelompok, dengan mencari siapa pemenangnya. Di dalam game tersebut terdapat beberapa senjata yang bisa digunakan untuk bermain untuk mode gratis.

Untuk senjata yang memiliki skin khusus serta efek animasi khusus memerlukan sejumlah uang untuk membelinya. Harga untuk satu skin bisa berkisar antara Rp.300.000 hingga Rp.400.000. dan banyaknya skin berkisar hingga ratusan jenis.

Bisa dibayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk membeli semua skin yang ada.

61 Cara yang paling efektif yang para remaja lakukan adalah dengan menyisihkan sebagian uang jajan mereka agar dapat membeli satu skin saja.

Tentunya dengan adanya skin yang ada pemain akan lebih diperhatikan dan memiliki kasta yang lebih tinggi dibandingkan pemain yang hanya menggunakan senjata gratis yang tersedia di dalam game valorant. Hal serupa juga terjadi pada game online lainnya, yang membutuhkan sejumlah uang untuk peralatan tertentu yang dapat meningkatkan level permainan. Salah satu informan penulis mengungkapkan:

“kalau mau top-up ya harus ngumpulin uang dulu. Paling ya kalu ada target mau beli sesuatu dua atau tiga minggu kemudian baru kesampean. Ya mau gimana lagi, memang begitu adanya”

Berdasarkan penuturan Fauzan, memang pada saat ingin membeli sebuat skin baru untuk melengkapi koleksi model senjatanya, diperlukan sedikit waktu agar bisa mendapatkannya. Kalau meminta dari orang tua juga tidak akan bisa langsung terbeli secara langsung.

Dokumen terkait