Kebun yang impresif pada pergerakan ini adalah kebun besar dekat Bomarza bernama Villa Orsini, yang dibangun oleh sebuah keluarga yang kuat mendukung gereja. Kebun tersebut menunjukan sikap counter-reformation terhadap pengaruh Cina dan Romawi kuno. Kebun Villa Orsini didiami oleh bentuk-bentuk raksasa yang primitif. Kura-kura suci dan bentuk naga (simbol dari Cina) dikombinasi dengan aturan Yunani dan Romawi sedang diserang oleh seekor gajah.
Beberapa kebun villa menarik lainnya yang dibangun selama periode Manerisme dan adalah Taman Boboli di Istana Pitti, Villa Capponi dan Villa Gamberaia di Tuscan, serta komplek pulau yang terkenal Isola Bella di danau Maggiore. Banyak ilustrasi dan deskripsi yang baik tentang mereka, tetapi tidak menjadi aliran utama dalam desain kebun.
Sebuah idiom kebun yang dihasilkan Italia pada periode ini adalah grotto (gua-gua) yang muncul di Italia pada awal abad ke-16 dan dengan cepat menyebar ke Perancis. Gua selalu dihadirkan sebagai teater, hingga kemudian didesain dalam bentuk kebun.
Karakteristik umum dari gua-gua ini adalah ornamen yang aneh, terkadang didesain sebagai struktur yang menyebar tetapi selalu berada di ruang-ruang ground floor atau di bawah teras. Sebuah prototipe gua dari Cina yang digambarkan oleh Hsi-Ma-Kuang pada kebun-kebunnya di abad ke-11.
Gambar 180:
IIsola Bella, kebun pulau abad ke‐7 di Danau Maggiore . (Sumber:
Berrall, 1966)
Gambar 181:
The Water Theater, di Isola Bella, kombinasi antara seni patung dan water play.
(Sumber:
Berrall, 1966)
Gambar 183:
Ampiteater yang terletak di belakang Istana Pitti di Florence. Teras‐teras fountain dan dindiing halaman terlihat pada latar depan dengan dasar yang bertangga. (Sumber: Berrall, 1966)
Gambar 182:
Entrance ke kebun Lemon di Villa Capponi di Arcetri. Pola grid mengingatkan kepada garden carpets dari Persia. (Sumber: Berrall, 1966)
Bagian - 7
PENGARUH EKSPEDISI LAUT
Aliran ide-ide dari Asia Timur yang dibawa oleh Marco Polo ke Eropa, seperti pengenalan percetakan, navigasi dan bubuk mesiu menjadi bagian dalam munculnya Renaisans secara perlahan pada abad ke-15.
Rute darat menuju Cina yang semula mudah dan dikendalikan oleh Genghis Khan dari Kekaisaran Mongol, mulai terganggu akibat terpecahnya Mongol sejak meninggalnya Kaisar Kubilai Khan. Asia Tengah terpecah menjadi tiga bagian, pertama Kekaisaran Golden Horde di Barat Laut, Kekaisaran Ilkhans di Barat Daya dan Mongol bagian Timur oleh Dinasti Ming, Cina.
Di Eropa, perubahan-perubahan mulai terjadi. Di darat, Isabella dan Ferdinand berhasil memaksa bangsa Moor keluar dari Spanyol. Henry the Navigator membawa perang salib melawan bangsa Moor melalui laut mengelilingi semenanjung Afrika.
Vasco da Gama melewati Tanjung Harapan dan membuat rute laut menuju India (tahun 1486) dan Christopher Colombus menemukan benua Amerika tahun 1492.
Sehingga pada akhir abad ke-15, putusnya hubungan darat dengan Asia timur dan India digantikan dengan dua hubungan laut baru. Pertama dirintis oleh bangsa Portugis melalui Tanjung Harapan dan India (kemudian diikuti oleh Belanda, Inggris dan Perancis). Yang kedua menuju Filipina melalui Amerika, dikendalikan oleh bangsa Spanyol. Budaya-budaya India dan Cina berpindah ke Eropa melalui jalan laut, khususnya Portugal yang membuat peran baru dalam perkembangan desain lansekap dan desain kebun.
Perkembangan lansekap yang signifikan mengikuti Renaisans di Italia, tumbuh di Portugal, Spanyol dan Perancis. Walaupun sebelumnya telah terjadi hubungan dan pertukaran budaya antara ketiganya selama periode Medieval, tetapi masing-masing negara ini mendapat pengaruh bebas yang dihasilkan dari latar belakang sejarah yang berbeda dan perbedaan waktu dalam perubahan politik internal. Spanyol tidak belajar untuk berfikir secara rasional, Perancis di bawah Louis XIV menjadi pusat kebudayaan Eropa, memperoleh inspirasi dari Italia dan Spanyol serta juga dari India dan Cina. Portugal dengan inisiatifnya dalam hal navigasi (ekspedisi laut) juga memberikan kontribusi yang signifikan.
7.1. KEBUN DI PORTUGAL
Bagi desainer kebun Portugis, seni kebun Islam merupakan bagian kehidupan mereka. Portugal menjadi salah satu propinsi dari pemerintahan bangsa Moor sejak tahun 711 masehi hingga abad ke-11. Saat ini benteng-benteng bangsa Moor masih menjadi monumen sejarah di Portugal. Wilayah Selatan Portugal belum terbebas dari kekuasaan bangsa Moor hingga tahun 1139 masehi. Menyebabkan hingga akhir abad ke-15, budaya Islam sangat dominan di Portugal dan pengaruh-pengaruh klasik dari Italia merupakan hal yang aneh dan asing. Aliran ide penting lainnya yang masuk ke Portugal adalah dari India dan Timur jauh yang dibawa oleh para pelaut Portugis. Bangsa Portugis adalah perintis ekspedisi laut dari Eropa menuju wilayah-wilayah tersebut. Hasilnya, kebun-kebun Portugis abad ke-16 sangat unik. Mereka mengadopsi dari India pengolahan bentuk-bentuk yang berkaitan dengan air yang diasosiasikan dengan bangunan. Hal ini disebuat tanks (tangki) di India (saat ini di Portugal juga disebut tanks). Contoh yang masih bertahan adalah beberapa istana kecil atau villa-villa di sekitar Lisbon, seperti Quinta Bacalhoa, Quinta dos Torres dan Quinta Fronteira.
Gambar 184:
Quinta Bacalhoa dekat Lisbon, menyeberangi tank memandang ke arah triple pavilion yang berhubungan langsung dengan air. Dibangun oleh anak dari Duke of Albuquerque. Mengilustrasikan bagaimana dia membawa hubungan bangunan dengan air dari India ke Portugal. Kata tank digunakan di Portugal untuk menyebutkan kolam air ini juga di sebut tank di India. (Sumber: Oldham, 1980)
Gambar 185:
Quinta Bacalhoa. Pemandangan melalui arcade paviliun, melalui tank menuju ke arah taman dan kebun buah‐buahan. (Sumber: Oldham, 1980)
Yang paling awal adalah Quinta Bacalhoa, memiliki tank yang besar diletakan dengan jarak tertentu dari villa dengan dibatasi dengan parterre yang panjang. Tank terbuka pada dua sisi. Pada sisi yang ketiga terdapat paviliun panjang yang terbuka ke arah air dan pada sisi keempat ditutup dengan dinding tinggi. Pengaruh kuat dari India sangat jelas terlihat dan diperkuat dengan lambang (bertahun 1565) dari pemilik aslinya, Duke of Albuquerque, yang memiliki peran penting dalam penetrasi ke India. Villa tersebut kemudian dipersembahkan kepada raja Portugal.
Quinta dos Torres dibangun pada abad ke-16, memiliki tank persegi yang besar dan berhubungan langsung dengan fasade utama villa
yang dipantulkan kolam. Ditengah-tengah tank (kolam) terdapat paviliun kecil. Konsep dasar dari komposisi ini jelas terinspirasi dari desain-desain kebun di India, walaupun detail paviliunnya bergaya klasik.
Quinta Fronteira adalah istana kecil milik Marquis of Fronteira. Di sini penggunaan tank dan penempatan kolam reflecting tepat berada di depan bangunan, suatu hal yang baru di Eropa dan merupakan karakteristik kebun-kebun India. Banyak lagi detail-detail di Quinta Fronteira yang berasal dari Timur. Salah satunya adalah penggunaan azueljos atau keramik warna yang berasal dari Islam (di sini berasal dari bangsa Moor).
Gambar 186:
Quinta dos Torres, Portugal. Tank besar yang berasosiasi langsung dengan fasade villa. Paviliun di tengah‐tengah tank terlihat seperti mengapung di atas air. Quinta dos Torres di bangun pada abad ke‐16.
(Sumber: Oldham, 1980)
Gambar 187:
The Sahehon I Dari, Udaipur. Paviliun di India, menggunakan cara yang sama dengan Quinta dos Torres. Air mancur jatuh dari dome paviliun dan jet spray ke dalam kolam dari sekeliling pinggir kolam. (Sumber: Oldham, 1980)
Gambar 188:
Quinta Fronteira, Istana kecil yang elegan milik Marquis of Fronteira.
Istana dan kebunnya indah. High terrace garden memberikan view ke kota Lisbon. Gambar ini adalah pandangan dari teras tersebut menyeberangi tank yang memiliki sculpture dan lukisan dinding azueljos.
(Sumber: Oldham, 1980)
Gambar 189:
Kolam dekorasi pada teras di Quinta Fronteira, Lisbon. Idiom dari India dalam bentuk klasik. (Sumber: Oldham, 1980)
Gambar 190:
Denah taman Buen Retiro, Madrid. Kebun seperti ini melanda Eropa pada abad ke‐17 dan pada saat ini hanya sedikit yang tersisa. Catatan kontemporer menggambarkan sebagai berikut: di sini terdapat alur seperti cermin, jalan ditunjukan dengan bunga mawar dan melati, daun‐
daun pink berwarna‐warni, dan hamparan padang rumput.
(Sumber: Mann, 1993)