• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEROLEHAN STATUS SEBAGAI PERUSAHAAN

C. Akibat Hukum Pengalihan Status Perusahaan Terbuka

Seperti yang telah dibahas pada Bab-Bab sebelumnya, bahwa Perusahaan penanaman modal langsung (Tertutup) dan perusahaan penanaman modal tidak langsung (Portofolio/Terbuka/Tbk.) tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berbeda. Dimana Perusahaan Penanaman Modal Tertutup secara umum tunduk kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, sedangkan perusahaan penanaman modal terbuka atau yang sudah mencatatkan sahamnya ke bursa efek/pasar modal tunduk kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Pengalihan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing mengharuskan perusahaan terbuka untuk melalui proses-proses sebagaimana yang sudah dipaparkan pada sub-bab sebelumnya. Proses tersebut tentunya memerlukan waktu yang tidak singkat.

Keluarnya Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal ditujukan untuk mempermudah proses tata cara izin prinsip penanaman modal di Indonesia. Namun, di dalam perka BKPM tersebut, tepatnya pada pasal 25 ayat (3) mengharuskan perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri berubah status menjadi perusahaan penanaman modal asing jika terdapat penanam modal asing yang masuk ke dalam perusahaan terbuka tersebut.170

Klausul tersebut dianggap Tito Sulistio selaku Direktur Utama Bursa Efek Indonesia tidak masuk akal, mengingat perputaran saham (modal) yang terjadi di pasar modal (Bursa Efek) sangat cepat dan berasal dari berbagai macam negara.

Dengan adanya Pasal 25 ayat (3) Perka BKPM nomor 14 tahun 2015 tersebut maka akan menimbulkan perubahan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri berubah status menjadi perusahaan penanaman modal asing setiap harinya.171

Tito Sulistio mengatakan bahwa pihaknya menganggap tidak ada perubahan apa-apa di pasar modal, karena bursa dan umumnya pasar modal itu sifatnya "lex specialis" (bersifat khusus) dengan adanya Undang-Undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Tito sulistio juga menambahkan “Di dalam pasal 154 ayat (1) Undang-Undangnomor 40 tahun 2007 tentang PT (Perseroan Terbatas) juga disebutkan, bahwa ketentuan di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas berlaku selama tidak bertentangan dengan Undang-Undang nomor 5

170Perka BKPM No. 14 Tahun 2015, Op.cit., Pasal 25 ayat (3).

171 http://www.jurnalasia.com/2015/11/05/bei-tentang-kebijakan-sepihak-bkpm-soal-emiten/ (Diakses pada tanggal 27 Mei 2016).

tahun 1995 tentang Pasar Modal. Jadi buat saya, saya menganggap tidak ada perubahan apa-apa.”172

Tito Sulistio juga menambahkan bahwa seharusnya klausul tersebut hanya diberlakukan untuk perusahaan penanaman modal tertutup (langsung) saja, karena perputaran saham/kegiatan jual-beli saham pada perusahaan penanaman modal tertutup lebih stabil dan tidak terjadi setiap harinya. Sesuai dengan pengertian perusahaan penanaman modal asing itu sendiri, yaitu kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.173

172

Begitu pula dengan penjelasan pasal 2 Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia” adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.

http://rimanews.com/ekonomi/investasi/read/20151105/243247/dirut, (diakses pada tanggal 8 Juli 2016)

173Undang-Undang Penanaman Modal, Loc.cit., Pasal 1 ayat (3).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan mengenai analisis yuridis perubahan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan penanaman modal memiliki kedudukan yang kuat di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia. Hal ini terwujud karena terdapat berbagai macam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penanaman modal itu sendiri seperti Undang-Undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang berlaku secara umum, dan untuk yang lebih khusus lagi (Lex Specialis) terdapat Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Penanaman Modal Tidak Langsung), Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Penanaman Modal berbentuk PT), dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan penanaman modal, sehingga penanam modal bisa mendapatkan kepastian hukum dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

2. Perolehan status sebagai perusahaan penanaman modal sangatlah penting.

Karena dengan memperoleh status tersebut, perusahaan penanaman modal itu sendiri bisa mendapatkan berbagai fasilitas, kemudahan, keringanan, dan yang paling penting adalah untuk mendapatkan kepastian hukum agar dapat mempermudah proses penyelesaian sengketa yang mungkin timbul dikemudian hari.

3. Pengalihan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing apabila terdapat pemodal asing di dalam perusahaan tersebut dianggap kurang efisien, karena proses pengalihan status perusahaan tersebut memerlukan proses yang terlalu lama dibandingkan dengan perputaran saham (modal) yang terjadi di bursa efek (pasar modal) yang begitu cepat dan tidak berhenti dari hari ke hari. Oleh karena itu, ada kemungkinan pemilik saham asing yang mengakibatkan pengalihan status perusahaan terbuka itu telah menjual sahamnya kembali sebelum proses pengalihan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing tersebut selesai.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan dari pembahasan mengenai analisis yuridis perubahan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing diatas, maka saran yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan peraturan perundang-undangan yang menyangkut tentang penanaman modal dapat secara terus menerus diperbaharui dan disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman, sehingga dapat terus menciptakan kepastian hukum terhadap penanam modal di Indonesia.

2. Dengan adanya pembaharuan peraturan perundang-undangan mengenai penanaman modal, sebaiknya proses yang harus dilalui untuk memperoleh status sebagai perusahaan penanaman modal juga dapat dipermudah dari

waktu ke waktu, begitu pula dengan pelayanan, kemudahan, fasilitas, sarana dan prasarana yang diberikan kepada perusahaan penanaman modal dapat terus dikembangkan sehingga dapat menarik minat dari penanam modal untuk menanamkan modalnya di Indonesia dikemudian hari.

3. Diharapkan pemerintah Indonesia memperhatikan kembali atau segera memperbaharui ketentuan mengenai pengalihan status perusahaan terbuka penanaman modal dalam negeri menjadi perusahaan penanaman modal asing agar tercipta penafsiran yang tidak membingungkan bagi penanam modal dan juga terhadap lembaga-lembaga negara yang bersangkutan mengenai penanaman modal di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Untung Hendrik, Hukum Investasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Rakhmawati Rosyidah, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Dalam Menghadapi Era Globalisasi, Malang: Bayumedia Publishing, 2003.

Sembiring Sentosa, Hukum Investasi, Bandung: Nuansa Aulia, 2010.

Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1986.

Marzuki Peter, Penelitian Hukum, rev.ed. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Margono Sujud, Hukum Investasi Asing Indonesia, Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2008.

Panjaitan Hulman, Hukum Penanaman Modal Asing, Jakarta: Ind-Hill Co, 2003.

Kairupan David, Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2013.

Rokhmatussa’dyah Ana, dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Rajagukguk Erman, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: UI-Press, 2005.

Harjono, Dhaniswara K, Hukum Penanaman Modal, Tinjauan terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

H.S., Salim, dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta:

Rajagrafindo persada, 2008.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara izin prinsip Penanaman Modal.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal.

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus.

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal.

C. Kamus/Ensiklopedia

John Downes, Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan & Investasi, terj.

Soesanto Budhidarmo, (Jakarta : Penerbit Elex Media Komputendo, 1994).

A. Abdurrachman, Ensiklopedia Ekonomi keuangan Perdagangan, (Jakarta : Penerbit Radnya Paramita, 1991).

Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), (Bandung : Penerbit Alumni, 1982).

A.F.Elly Erawaty, J.S.Badudu, Kamus Hukum Ekonomi Indonesia Inggris, (Jakarta : Penerbit ELIPS, 1996).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta : Penerbit Balai Pustaka, 1995).

D. Website

www.wikipedia.org, (diakses pada tanggal 19 April. 2016).

www.bkpm.go.id, (diakses pada tanggal 19 April 2016).

Bram Pratama, Direct Investment & Indirect Investment, diakses dari http://resumehukum.blogspot.co.id/2014/03/direct-investment-indirect-investment_25.html, (diakses pada tanggal 19 April 2016).

Rachmadsyah Shanti, Perbedaan Perusahaan Terbuka dan Tertutup, diakses dari http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl66/perbedaan-perusahaan-terbuka-dan-tertutup, (diakses pada tanggal 18 Juni 2016).

Pokok-Pokok Hukum Investasi Indonesia, diakses dari

https://budhivaja.dosen.narotama.ac.id/files/2012/02/HKINVEST-2012-Capter-IV.pdf, (diakses pada tanggal 19 Juni 2016).

Penerapan Liberalisasi Dalam RUU PM Tidak Tepat, daikses dari

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15450/penerapan-liberalisasi-dalam-ruu-pm-tidak-tepat, (diakses pada tanggal 29 April 2016).

Sadli, Iklim Investasi Dan Undang-Undang Baru, diakses dari http://kolom.pacific.net.id/ind/prof_m._sadli/artikel_prof_m._sadli/iklim_i nvestasi_dan_undang-undang_baru.html, (diakses pada 29 April 2016).

Sebastian Edwin, Artikel Penanaman Modal Asing, diakses dari

https://sebastianedwin.wordpress.com/2013/06/28/artikel-penanaman-modal-asing-tugas-perekonomian-indonesia, (diakses pada tanggal 15 Juni 2016).

Arto Sugi, Unsur-Unsur Perseroan Terbatas (Naamloze

Vennootschap/“corporation”), diakses dari

http://artonang.blogspot.co.id/2016/02/unsur-unsur-perseroan-terbatas-naamloze.html, (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).

Anonim, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50759704ac972/mengapa-penanaman-modal-asing-harus-dalam-bentuk-pt, (diakses pada tanggal 9 Mei 2016).

Rachmadsyah Shanti, Modal PT, diakses dari http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4cd0bd0284a71/modal-pt,

(diakses pada tanggal 20 Juni 2016).

Pendirian Perseroan Terbatas (PT),https://gabenta.wordpress.com/2011/06/11/pendirian-pt/, (diakses

pada tanggal 20 Juni 2016).

Rachmadsyah Shanti, Hukum Perusahaan, diakses dari

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4bf2cc7d1817b/hukum-perusahaan, (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).

Arianta Atmadja, Doktrin piercing The Coorporate Veil, diakses dari http://arianataatmadja.blogspot.co.id/2012/01/doktrin-piercing-corporate-veil.html, (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).

Isma Dhanie, Hukum Penanaman Modal, diakses dari

http://ismadhanielegal.blogspot.co.id/2013/11/hukum-penanaman-modal.html, (diakses pada tanggal 9 Mei 2016).

Damanik Ericson, Pengertian Dan Tujuan Penanaman Modal Asing Menurut Ahli, diakses dari http://pengertian-pengertian-

info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-tujuan-penanaman-modal.html, (diakses pada tanggal 11 Mei 2016).

Sri Retno Wahyuningsih, Firdaus Abdullah,

4-fasilitas-fiskal-penanaman-modal.pdf, diakses dari

https://kumpulanperaturanp2t.files.wordpress.com/2012/08/4-fasilitas-fiskal-penanaman-modal.pdf, (diunduh pada tanggal 13 mei 2016).

Sudaryanto, Tiny Moezahar, 5-fasilitas-non-fiskal-penanaman-modal.pdf, diakses dari https://kumpulanperaturanp2t.files.wordpress.com/2012/08/5-fasilitas-non-fiskal-penanaman-modal.pdf, (diunduh pada tanggal 13 Mei 2016).

http://bkpmd.bengkuluprov.go.id, (diakses pada tanggal 14 Mei 2016).

Suerani, Ade, Otonomi Daerah Menuntut Komitmen dan Konsistensi Pemerintah, diakses dari https://adetentangotda.wordpress.com/2011/05/18/otonomi-daerah-menuntut-komitmen-dan-konsistensi-pemerintah/, (diakses pada tanggal 26 Juni 2016).

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, diakses dari http://forum- penanaman-modal.blogspot.co.id/2010/02/pengendalian-pelaksanaan-penanaman.html, (Diakses pada tanggal 14 Mei 2016).

Gultom Obbie, Peraturan Terbaru Mengenai Perizinan Di BKPM, diakses dari

http://www.gultomlawconsultants.com/peraturan-terbaru-mengenai-perizinan-di-bkpm (Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

Cara Mengalihkan Kepemilikan Saham Asing, diakses dari http://forum- penanaman-modal.blogspot.co.id/2010/02/cara-mengalihkan-kepemilikan-saham.html (Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

Rachmadsyah Shanti, Pendirian PT PMA, diakses dari http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4c106ba70922c/pendirian-pt-pma, (diakses pada tanggal 26 Juni 2016).

Renintha Karina, Pengalihan Kepemilikan Saham Asing, diakses dari http://hukumpenanamanmodal.com/kepemilikan-saham-asing/pengalihan-kepemilikan-saham-asing/ (Diakses pada tanggal 25 Mei 2016).

Qomariyah Nurul, Dirut BEI Bingung Perka BKPM 'Bentrok' dengan UU Pasar

Modal, diakses dari http://rimanews.com/ekonomi/investasi/read/20151105/243247/dirut,

(diakses pada tanggal 8 Juli 2016).

BEI Tentang Kebijakan Sepihak BKPM Soal Emiten, diakses dari

http://www.jurnalasia.com/2015/11/05/bei-tentang-kebijakan-sepihak-bkpm-soal-emiten/ (Diakses pada tanggal 27 Mei 2016).