• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan Tugas Akhir ini, antara lain:

1.5.1 Manfaat Praktis

1. Bagi pendidik, menjadi referensi bagi guru pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK)

dalam mengemas materi tentang penerapan kebersihan pada anak-anak.

2. Bagi peserta didik, menjadi referensi untuk belajar memahami tentang kebersihan dengan menggunakan animasi 2D.

3. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang pentingnya kebersihan lingkungan pada anak usia dini.

1.5.2 Manfaat Teoristis

1. Animasi 2D ini dapat dijadikan sarana untuk media pembelajaran penerapan kebersihan lingkungan pada anak-anak.

2. Dapat digunakan menjadi referensi bagi guru pengajar PAUD/TK dalam mengemas materi tentang penerapan kebersihan pada anak-anak

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam melaksanakan Tugas Akhir ini, peneliti menggunakan beberapa landasan teori untuk mendukung pembuatan animasi 2D tentang penerapan kebersihan lingkungan pada anak-anak usia dini. Berikut adalah landasan teori yang dapat diuraikan.

2.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi anak pada anak usia dini secara optimal. Sehingga terbentuk perilaku dan keterampilan dasar sesuai dengan perkembangan dan kesiapan anak memasuki pendidikan masa mendatang (Kristiawan, 2017)

Kegiatan belajar pada anak usia dini, mengutamakan pembelajaran sambil bermain. pembelajaran sambil bermain ini dilakukan agar anak usia dini dapat memotivasi dan mengembangkan kemampuannya (Muzakki, 2015).

Pembelajaran anak usia dini dilaksanakan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak dengan

menggunakan metode sebagai berikut:

1. Huruf dan Bunyi

Dengan mengenal huruf dan bunyi dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak-anak diajarkan mengenal 26 dari huruf kecil sampai huruf besar. Anak-anak juga diajarkan mengenali bunyi dengan pembelajaran mengeja.

2. Warna, Bentuk, dan Objek

Di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak juga mengenal warna (merah, kuning, hijau, dan biru), bentuk (bulat, segitiga, dan persegi) dan objek (bagian tubuh, tangan, kaki, mata dan indera lainnya).

4

5

2.2 Strategi Pembelajaran Saat Pandemi

Strategi pembelajaran di masa pandemi COVID adalah cara yang digunakan tenaga pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk melaksanakan pembelajaran di masa pandemi agar tujuan pembelajaran tercapai dengan tepat serta efektif. Cara yang digunakan dalam menyampaikan materi bacaan kepada anak pada usia dini harus disesuaikan dengan keadaan anak usia tersebut.. (Hewi, 2020) Dalam situasi pandemi, tenaga pengajar (guru) dapat mempersiapkan strategi pembelajaran agar materi dapat tersampaikan dengan baik selama masa pandemi covid dengan salah satu cara, yaitu daring.

Daring adalah pembelajaran melalui jaring internet seperti Zoom, Google Meet, dan Whatsapp (WA). Guru akan membuat grup pada aplikasi WhatsApp untuk mengirim materi dan tugas pada anak-anak. Melalui aplikasi ini, anak-anak diharapkan dapat membaca dan memahami materi agar dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa gambar atau video.

2.3 Kebersihan Lingkungan Sekolah

Kebersihan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua pihak. Namun, pada kenyataannya masih banyak sekolah yang lingkungannya belum terpelihara.

Yang menjadi penyebab tidak terpeliharanya lingkungan sekolah, antara lain kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Siswa harus memiliki kesadaran dan perilaku yang benar mengenai upaya kebersihan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang baik akan berdampak positif bagi anak. Sehingga anak akan lebih mudah memahami materi yang akan berdampak pada hasil belajar yang baik. Jika lingkungan sekolah tidak baik maka akan menghambat proses belajar siswa yang tidak optimal (Slameto, 2010).

Oleh karena itu, guru harus memberi contoh perilaku yang baik seperti membuang sampah pada tempatnya. Dalam menyikapi karakter yang melibatkan semua kepentingan dalam pendidikan. Tidak akan berhasil dalam melatih pendidikan karakter apabila tidak ada kesinambungan dan kelarasan dengan lingkungan pendidikan (Chan, 2019).

6

2.4 Animasi

Animasi adalah rangkaian gambar dalam jumlah banyak, bila diproyeksikan akan terlihat seolah-olah bergerak seperti film di televisi atau di layar lebar. Dapat disimpulkan bahwa, animasi merupakan benda diam yang diproyeksi menjadi bergerak. Animasi disebut juga rangkaian gambar bergerak yang disusun secara berurutan.

Animasi disusun menurut alurnya dari sekumpulan objek gambar yang disusun menurut alurnya, sehingga dapat menghasilkan gambar yang bergerak.

Animasi disebut sebagai suatu gerakan yang dapat menampilkan gambar atau frame secara berurutan (Prakoso, 2010).

Sedangkan menurut Zembry (2001) dalam bukunya menjelaskan bahwa animasi adalah pembuatan gambar yang berbeda-beda pada setiap frame, kemudian rangkaian tersebut dijalankan dalam satu gerakan sehingga terlihat sepeti sebuah film.

Animasi akan diatur secara berurutan, istilah ini dikenal sebagai frame.

Sebuah frame terdiri dari satu gambar, setiap frame yang ditampilkan bergantian, akan tampak bergerak. Satuan yang digunakan untuk satu frame adalah frame per second (fps). Semakin tinggi fps yang digunakan, semakin hauls tampilan animasinya

2.4.1 Animasi 2D

Animasi didefinisikan sebagai seni atau teknik yang tidak terlepas dari penemuan prinsip dasar karakter pada manusia. Gambar yang dihasilkan seolah- oleh bergerak sehingga yang terlihat adalah gerakan semu. Animasi pada umumnya merupakan visual yang menceritakan sebuah karakter yang terurai menjadi klimaks yang kemudian mencapai kesimpulan.

Pembuatan animasi 2 dimensi menggunakan sketsa gambar yang digerakkan satu persatu melalui software yang support dengan pembuatan animasi 2 dimensi, sehingga tampak seperti nyata dan bergerak. Pergerakan gambar bergerak akan diataur secara tertur sesuai dengan alur gerakan yang telah ditentukan.

Animasi 2D dibuat dari objek terpisah dengan layer transparan, yang dapat menggunakan layar kerangka virtual maupun tidak. Seluruh tubuh yang terdiri dari

7

mata, mulut, dan pakaian akan bergerak mengikuti key frame. Setelah bergerak dengan sesuai, tahap terakhir membuat animasi adalah rendering (Iwan, 2010).

Objek atau karakter dalam animasi 2D dibuat dengan menggambar.

Pergerakan setiap karakter dilakukan frame demi frame dengan gambar manual (tangan). Gambar bergerak satu per satu hingga terlihat nyata. Objek dalam gambar tersebut bukan makhluk hidup tetapi juga terdapat benda, warna, tulisan, dan spesial efek (Janitra, 2020).

2.4.2 Animasi Tradisional

Animasi tradisional adalah teknik animasi pada setiap frame digambar dengan tangan (manual). Animasi tradisional dikembangkan dengan menggambar objek diatas kertas transparan seluloid. Animasi tradisional sering disebut juga sebagai animasi sel. (Prakoso, 2010)

Animasi tradisional sering disebut juga dengan animasi sel, karena cara kerjannya menggunakan celluloid transparent yang sering digunakan untuk pembuatan animasi tradisional. Setiap tahap gambar bergerak satu per satu di atas sel secara tradisional merupakan teknik animasi yang digunakan pada saat animasi pertama kali. Dikembangkan dengan kemajuan teknologi yang pesat, pembuatan animasi terjal kini telah dikerjakan dengan menggunakan komputer. (Fahmi, 2017).

2.4.3 Motion Graphic

Motion graphic adalah media audiovisual yang menggabungkan sinematografi dan desain grafis dengan memasukkan berbagai elemen seperti ilustrasi, tipografi, fotograf, video dan musik yang dapat digunakan dengan teknik animasi 2D dan 3D. (Design, History of Motion Design, 2010).

Motion graphic terdiri dari 2 kata yaitu motion yang berarti gerak dan graphic yang berarti grafik. Singkatnya, motion graphic adalah grafik yang bergerak.

Namun secara umum motion graphic memiliki makna desain yang menambahkan berbagai elemen seperti ilustrasi dan tipografi. Saat ini banyak orang menggunakan motion graphic untuk menyampaikan suatu informasi.

Motion graphic adalah istilah yang digunakan untuk semua jenis grafik, termasuk element 3D, cell animation, animasi stop motion, video digital, film, dan

8

banyak jenis grafik gerak lainnya. Motion graphic menggunakan metode seperti input frame by frame.

Motion graphic membantu menyederhanakan pesan menjadi bagian-bagian yang sederhana sehingga informasi dapat tersampaikan, motion graphic juga sangat cocok untuk media pendidikan karena memiliki kelebihan yaitu informasi lebih mudah dipahami (Crooks, 2014)

2.4.4 Animasi 3D

Animasi 3D adalah gambar bergerak dalam ruang digital 3 demensi.

Perbedaan animasi 2D dan animasi 3D adalah, jika animasi 2D menggunakan 2 titik koordinat X dan Y yang dapat digerakkan 2 arah yang digerakkan atas dan bawah.

Sedangkan animasi 3D menggunakan koordinat X, Y dan Z yang dapat digerakkan 3 arah yaitu kanan, kiri, atas dan bawah. Sehingga hasilnya tampak lebih nyata.

Perbedaan antara animasi 2D dan animasi 3D terletak pada tampilan layarnya.

Animasi 2D menggunakan satu layar, sedangkan animasi 3D menggunakan empat layar. Yaitu layar atas, layar depan, layar kiri, dan layar perspektif. Tampilan 4 layar ini memudahkan untuk membentu objek 3D.

2.5 Toon Boom Harmony

Toon Boom Harmony adalah perangkat lunak Untuk membuat animasi Menjadi lebih mudah dalam menyusun ruang untuk menentukan background, foreground, dan animasi. Toon Boom Harmony berisi tools yang diperlukan menangani pembuatan animasi seperti cut to cut, frame by frame dan animasi. Alur kerjanya seperti pembuatan animasi tradisional, yang di mulai dari proses scan hingga compositing yang dapat mengintegrasikan antara dua dimensi dan tiga dimensi. Toon Boom Harmony Menggunakan alat drawing pen sebagai media menggambar.

9

Gambar 2.1 Software Toon Boom Harmony (sumber: google.com)

2.6 Desain Karakter

Unsur penting dalam menciptakan sebuah karya animasi, karakter adalah sebagian dari dasar karya visual. Dalam pembentukan karakter, yang menjadi salah satu elemen dasar sebuah pembentukan adalah IP (Intellectual Property). Karakter juga memiliki latar belakang penciptaannya, seperti sifat (Mettadewi, 2016 ).

Desain karakter, juga melihat latar belakang pencitaan dari karakter tersebut, Latar belakang bisa meliputi sifat, kondisi, dan ekonomi. Raut wajah termasuk aspek penting mendukung kepribadian karakter tersebut.

Berikut adalah karakter yang dipakai dalam animasi ’Pembuatan Animasi 2D Tentang Penerapan Kebersihan Pada Anak-Anak Usia Dini

10

Gambar 2.4: Desain Karakter front, ¾, dan side view 2.7 Musik

Menurut Jamalus (1988) dalam bukunya, musik adalah suatu hasil karya suara berupa lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Musik juga mencangkup ilmu dan seni menggabungkan nada-nada ritmis vokal dan instrumental dengan melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.

Animasi 2D Tentang Penerapan Kebersihan Pada Anak-anak Usia Dini ini menggunakan musik yang berjudul Hidup dan Sehat ciptaan dari AT. Mahmud yang memiliki lirik sebagai berikut:

Jagalah lingkunganmu agar selalu Jagalah lingkunganmu sehat selalu Kebersihan pangkal kesehatan Kesehatan sangat diperlukan Hidup bersih menjadikan sehat Hidup sehat kerja pun giat

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang peneliti terapkan dalam pembuatan Animasi 2D Tentang Penerapan Kebersihan Lingkungan Pada Anak Usia dini dijelaskan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data peneliti berasal dari guru dan murid TK Al-Fajar. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur, studi eksisting.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Al-Fajar Taman kanak-kanak yang berlokasi di Jl. Medokan Sawah 228 Surabaya, Medokan Ayu, Kec. Rungkut, Kota Surabaya Prov. Jawa Timur.

Gambar 3.1 Lokasi TK Al-Fajar

11

12

3.3 Observasi

Observasi adalah pengumpulan data Dengan mengamati secara langsung berbagai peristiwa yang terjadi pada anak-anak usia dini. Data observasi berupa hasil Interaksi langsung pada anak usia dini dengan memperlihatkan hasil karya animasi 2D sebagai pembelajaran mengenai penerapan kebersihan.

3.4 Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan mengenai suatu hal.

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan anak maupun orang tua. Dalam wawancara ini peran orang tua sebagai pendamping anak pada saat proses mengajar secara daring dapat mempermudah anak usia dini dalam hal pemahaman sistem pembelajaran. Narasummber yang akan diwawancara adalah orang tua murid dan siswa.

Wawancara diambil dari orang tua dan anak usia dini terkait pembelajaran online pada masa pendemi. Wawancara yang dipertanyakan sebelum animasi dibuat, antara lain:

Pertanyaan diperuntukkan orang tua anak usia dini:

Apakah animasi 2D tentang penerapan pembelajaran kebersihan untuk anak usia dini dapat dijadikan contoh untuk anak usia dini?

1. Bu Nurhayati dengan anak bernama Bella yang berusia 5 tahun, setelah melihat animasi 2D anak diharapkan bisa mencontoh pembelaran tentang kebersihan lingkungan.

2. Bu Uminatun dengan anak bernama Bara yang berusia 5 tahun, setelah melihat animasi 2D anak dan orangtua bisa mengambil pelajaran penerapan tentang kebersihan untuk anak usia dini.

3. Bu Luluk Kholidah dengan anak bernama Sinta yang berusia 4 tahun, setelah melihat animasi 2D anak menjadi tertarik dengan animasi yang dikemas tentang kebersihan lingkungan.

13

Respon dari anak usia dini setelah melihat animasi 2D tentang penerapan kebersihan, antara lain:

1. Bara anak berusia 5 tahun, tertarik dengan animasi 2D tentang penerapan kebersihan lingkungan

2. Bella anak berusia 5 tahun, merespon dengan hasil yang sama seperti Bara, dapat tertarik dengan animasi 2D tentang penerapan kebersihan lingkungan.

3. Sinta anak berusia 4 tahun, tertarik dengan pembalajaran animasi 2D ingin mendapat pembalajaran serupa dengan topik yang berbeda.

Dari kesimpulan wawancara yang didapat, terbentuklah hasil dari wawancara tersebut adalah animasi 2D dapat dijadikan referensi untuk pembelajaran anak usia dini.

3.5 Studi Literatur

Studi Literatur dilakukan agar informasi yang dibutuhkan peneliti untuk penelitian. Studi literatur yang dilakukan ialah, mengumpulkan jurnal yang ada di web dan laporan yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Studi literatur yang dilakukan sebagai refrensi dalam membuat animasi 2D.

Pada tahap pembahasan tentang Animasi 2D yang mengacu pada jurnal yang berjudul “Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya” disebutkan bahwa Animasi 2D dibuat dari objek-objek yang terpisah dengan layer transparan, yang dapat menggunakan layar kerangka virtual maupun tidak. Seluruh anggota tubuh yang terdiri dari mata, mulut, dan pakaiakan yang akan digerakkan dengan key frame. Setelah digerakkan dengan sesuai, tahap terakhir membuat animasi adalah rendering (Iwan, 2010). Motion graphic membantu menyederhanakan pesan ke dalam bagian dengan sederhana sehingga informasi telah tersampaikan, motion graphic juga sangat cocok untuk media edukasi karena memiliki keunggulan dimana informasi lebih mudah dipahami (Crooks, 2014)

3.6 Studi Eksisting

Pengamatan studi eksisting dilakukan dengan beberapa poin, antara lain menggerakkan animasi serta gaya visual yang sederhana dalam pembuatannya.

Animasi yang dipilih untuk studi eksisting adalah kartun yang terkenal dari negara

14

Malaysia, seperti Upin & Ipin. Upin & Ipin dinilai sangat menarik untuk anak-anak saat ini. Drama musikal sekaligus memberi pembelajaran disetiap lagu-lagu yang dibawa oleh Cek gu. Maka dari itu peneliti menjadikan Upin & Ipin menjadi referensi, karena sangat mudah dipahami oleh anak-anak usia dini.

Pra Produksi

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah merancang sebuahkarya karya yang dimulai dari proses pra-produksi, berlanjut hingga produksi, dan diakhiri dengan proses pasca produksi. Perancangan karya dijelaskan seperti bagan 4.1 berikut.

Bagan 4.1 Perancangan Karya

15

16

Tabel 4.1: Jadwal Kegiatan Tugas Akhir

No. Tahap Kegiatan Produksi

Jadwal Kegiatan

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Produksi Revisi x

Proposal

Pra produksi adalah salah satu tahap persiapan sebelum memulai produksi.

Tahap ini, ide dan konsep akan dirancang dengan matang, agar sesuai dengan alur dan konsep yang sudah ditentukan. Pada pra-produksi Peneliti akan membuat ide, cerita, storyboard, dan desain. Sebelum memulai produksi harus memastikan semua kebutuhan alat-alat atau komponen seperti komputer, software dan pen tab.

4.2.1 Ide Cerita

Pada pembuatan ide cerita pembuatan animasi 2D ini, diciptakan sebagai referensi atau pedoman untuk pembelajaran anak-anak usia dini pada masa pandemi. Diciptakan agar anak-anak usia dini memahami penerapan kebersihan lingkungan.

17

4.2.5 Sinopsis

Berlatar pada sekolah yang menerapkan kebersihan lingkungan, Ani melihat Ian sedang memakan sebungkus roti dan membuang bungkus rotinya sembarangan.

Ani mengingatkan Ian agar membuang bungkus rotinya pada tempatnya. Di waktu yang sama, Bu Aini datang untuk mengajar di TK Al-Fajar. Bu Aini memberitahu anak-anak tentang pentingnya kebersihan lingkungan, Bu Aini menjelaskannya dengan lagu-lagu yang ia ciptakan.

4.2.6 Naskah

Menurut (Setyawan, 2017) dalam jurnalnya film animasi 2 dimensi dengan judul andi bertema:sikap dan perilaku disiplin anak usia dini. Naskah adalah panduan utama yang dijadikan gambaran agar mudah dipahami. Dengan begitu informasi yang terdapat dalam animasi tersebut dapat dimengerti oleh semua tim (kru).

SCENE 1

EXT. PEMANDANGAN RINDANG TAMAN KANAK-KANAK

Pemandangan indah di pagi hari yang cerah, terdenganr burung berkicau bersahutan.

SCENET 2

EXT. PEMANDANGAN RINDANG TAMAN KANAK-KANAK Cast. Ani dan Ian

Ani dan Ian berjalan menuju sekolah (TK)

Ian membawa sarapan sebungkus roti untuk dimakan

SCENE 3

EXT. PEMANDANGAN RINDANG TAMAN KANAK-KANAK Cast. Ani dan Ian

Ian telah menghabiskan rotinya, Ian dengan sengaja membuang bungkus roti sembarangan.

18

Ani melihat Ian membuang bungkus roti sembarangan.

Ani menegur Ian, Ian tidak mendengarkan dan melanjutkan perjalanannya.

Ani Ian!

Ambil bungkus rotinya, jangan buang sembarangan.

Ian

Apasih An, ayok masuk kelas.

Ani

Ambil dulu Ian sampahnya, ntar dilihat bu guru.

SCENE 4

EXT. PEMANDANGAN RINDANG TAMAN KANAK-KANAK Cast. Ani, Ian dan Bu Aini

Bu Aini melihat Ian yang dengan sengaja membuang bungkus rotinya sembarangan, Bu Aini tersenyum melihat mereka. Ian pun segera mengambil dan membuang bungkus rotinya di tempat sampah,setelah itu mereka berjalan menuju kelas.

SCENE 5

INT. Ruang kelas

Cast. Ani, Ian dan Bu Aini

Bu Aini memasuki kelas menceritakan tentang kebersihan lingkungan. Kemudian Bu Aini menjelaskan kebersihan lingkungan dengan sebuah lagu.

19

4.2.7 Storyboard

Storyboard merupakan rangkaian gambar yang dibuat secara berurutan dan menjadi deskripsi setiap scene untuk menggambarkan objek dengan mudah menyampaikan ide kita kepada orang lain (Sutopo, 2003:35-36). Proses ini merupakan tahap menggerakkan karakter serta objek yang merupakan unsur dari animasi. Tahapan ini menyesuaikan storyboard yang sudah dibuat di awal.

Storyboard dapat mewakili setiap scene yang tersedia pada keseluruhan film animasi dan menggambarkan suasana atau situasi dasar seperti pose karakter, posisi kamera, suara, dan dialog.

Gambar 4.1 Storyboard scene 1 dan 2

20

Gambar 4.2 Storyboard scene 3 dan 4

Gambar 4.3 Storyboard scene 5 dan 6

21

4.3 Produksi

Tahap ini adalah tahap eksekusi pra-produksi yang sudah matang. Semua unsur akan digabungkan menjadi satu. Keseluruhan proses sangat mempengaruhi visual dan kualitas. Maka, pencipta karya harus fokus terhadap perancangan proses di dalamnya seperti Layout, Character, Texturing, Rigging, Animasi, VFX, Lighting dan Rendering.

4.3.1 Layout

Pada tahap layout, dimulai membuat dengan rasio 16:9 dengan format HDTV 1080p (1920 x 1080 pixel). Yang akan digunakan untuk “Pembuatan Animasi 2D Tentang Penerapan Kebersihan Pada Anak Usia Dini” adalah 24fps (frame per second). Semakin tinggi jumlah fps, maka animasi yang dihasilkan akan semakin halus namun akan berpengaruh pada ukuran file dan proses render memakan waktu yang lama.

Gambar 4.4 Proses penataan layout animasi

22

Gambar 4.5 Proses penataan layout halaman sekolah

4.3.2 Modeling

Proses modeling karakter dalam pembuatan animasi 2D ini menyesuaikan dengan emosi yang disampaikan kepada penonton sehingga penyusun itu dapat ditampilkan dalam bentuk model dengan karakteristik di dalam animasi 2D.

Gambar 4.6 Proses modeling karakter Ian

23

4.3.3 Desain Karakter

Desain karakter untuk pembuatan animasi 2D yang akan menjadi tokoh, terdapat 3 tokoh, yaitu Ani, Ian, dan Bu Aini.

1. Ani

Tokoh Ani adalah anak-anak berumur 4 tahun. Ani adalah seorang pelajar di Pendidikan Anak Usia Dini yang memiliki karakter protagonis. Ani memiliki sifat ramah, mudah bergaul, perhatian kepada teman.

Gambar 4.7 Ani

2. Ian

Tokoh Ian adalah anak-anak berumur 4 tahun. Ian adalah seorang pelajar di Pendidikan Anak Usia Dini yang memiliki karakter protagonis. Ian memiliki sifat penurut, gampang menerima nasehat orang lain.

24

Gambar 4.8 Ian

3. Bu Aini

Bu Aini adalah guru Pendidikan Anak Usia Dini yang memliki karakter protagonist.

Bu Aini memiliki sifat, penyabar, riang, dan menyukai anak kecil.

Gambar 4.9 Bu Aini

25

4.3.4 Properti

Properti yang digunakan dalam motion graphic ini yaitu sebungkus roti, tempat sampah, dan ruang kelas. Properti dapat dilihat pada ada gambar 4.5, 4.6

Gambar 4.10 Tempat sampah

Gambar 4.11 Sebungkus roti dalam kemasan

26

Gambar 4.12 Roti

4.3.4 Rigging dan Animasi

Setelah mengerjakan layout, ditahap selanjutnya adalah menggerakkan tokoh (rigging), background, dan foreground.

Rigging adalah metode pemberian atau pemasangan tulang pada karakter animasi agar dapat digerakkan sehingga karakter dapat bergerak seperti manusia atau makhluk hidup lainnya. (Zulkarnain, 2019)

Gambar 4.8 Proses Rigging dan animasi bagian tubuh

27

Gambar 4.9 Proses Rigging bagian tangan

Gambar 4.10 Rigging bagian mulut

28

Gambar 4.11 foreground lapangan taman kanak-kanak

4.4 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah tahapan terakhir setelah produksi, proses ini meliputi editing. Penggabungan video yang telah dirender dengan video lain dan menyatukan dubbing serta memasukkan soundtrack di dalamnya.

4.4.1 Editing

Tahap ini berfungsi untuk menyatukan video per-scene yang mengacu pada storyboard. Setelah itu ditambahkan tahap dubbing dan soundtrack. Pada pembuatan animasi 2D ini akan menggunakan lagu pribadi untuk soundtracknya.

4.4.2 Soundtrack

Proses awal pembuatan soundtrack dimulai dengan menambahkan vocal ke dalam software yang bernama FL Studio, lalu dilanjutkan dengan memasukan vocal kedalam newtone untuk mengetahui chord lagu agar tidak miss/fals.

29

Gambar 4.12 memasukkan vocal kedalam newtone.

Kemudian menyusun rhythm sesuai nada vocal yang telah ditambahkan.

Proses selanjutnya menambahkan instrument bass.

Gambar 4.13 Penyusunan rhythm

30

Gambar 4.14 Penambahan instrument bass

Lalu menambahkan bagian pengisi iringan lagu plugin dreamkeys di layer dengan flute. Pada proses akhir menambahkan kick, clap, dan hihat. Setelah semua

Lalu menambahkan bagian pengisi iringan lagu plugin dreamkeys di layer dengan flute. Pada proses akhir menambahkan kick, clap, dan hihat. Setelah semua

Dokumen terkait