• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penyusunan Tugas Akhir ini untuk beberapa kelompok adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti: berkontribusi terhadap perkembangan teknologi untuk peningkatan pada dunia industri.

2. Bagi industri: dapat digunakan pada industri dan mesin yang sesungguhnya.

3. Bagi pengguna: mendapatkan kemudahan saat melakukan pengisian liquid atau cairan pada botol dan bisa melakukan monitoring serta pengendali keamanan menggunakan IoT (Internet of Things).

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Liquid Filling Machine

Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Mesin filling cairan memiliki beberapa bentuk mesin filling antara lain standing pouch, botol, atau jerigen. Proses pada mesin filling biasanya menggunakan sistem manual untuk mengisi cairan ke dalam standing pouch, botol, atau jerigen. Untuk mendapatkan ketelitian yang tinggi, lebih cepat, dan mudah diperlukan sistem yang otomatis.

Dapat dilihat pada gambar 2.1 merupakan contoh mesin filling.

Gambar 2.1 Filling Machine (sumber: www.mesinfillingsurabaya.com)

2.1.1 Jenis Filling Machine

Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Kegunaan mesin filling cairan yaitu untuk mengisi cairan ke dalam suatu kemasan, namun ada berbagai jenis mesin filling cairan yang digunakan untuk mengisi jenis cairan dan jenis kemasan yang akan di kemas, yaitu:

1. Mesin filling standing pouch

Mesin filling standing pouch merupakan mesin filling yang digunakan untuk mengisi produk ke dalam kemasan standing pouch.

2. Mesin filling botol

Mesin filling botol merupakan mesin filling yang digunakan untuk mengisi produk ke dalam kemasan botol berupa produk: kecap, minyak, madu dan produk cair lainnya.

3. Mesin filling jerigen

Mesin filling botol merupakan mesin filling yang digunakan untuk mengisi produk ke dalam kemasan jerigen. Produk yang digunakan untuk pengisi cairan ke dalam jerigen antara lain: bahan bakar, minyak, dan oli.

2.1.2 Conveyor

Menurut (Jumriady, Sirajuddin, & Naharuddin, 2019) Pada dunia industri conveyor sangat membantu manusia dalam memindahkan barang untuk dapat berjalan sesuai dengan jalurnya. Conveyor sendiri meminimalisir kecelakaan kerja pada industri dalam hal pemindahan barang. Contoh conveyor dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Conveyor

(sumber: www.fikhaglobalteknik.com)

2.1.3 Nozzle

Dikutip dari (tehnikmesin.com, 2019) Nozzle pada dunia industri diperlukan untuk memberikan tekanan pada aliran sebelumnya untuk dapat lebih tinggi dan cepat. Nozzle biasa digunakan pada sebuah sistem yang didalamnya terdapat

7

tekanan angin, aliran cairan, dan saluran gas. Contoh nozzle dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Nozzle (sumber: www.astralpool.com)

2.2 Power Supply

Menurut (Sitohang, Mamahit, & Tulung, 2018) Power Supply merupakan perangkat penting yang digunakan untuk memasok aliran listrik kepada sistem perangkat. Kegunaan power supply digunakan untuk sumber daya pada baterai, accu dan rangkaian listrik lainnya. Power Suppy memiliki kontruksi jaringan yang hampir sama terdiri dari: trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk mengubah suatu tegangan listrik. Gambar 2.4 merupakan contoh dari power supply.

Gambar 2.4 Power Supply (sumber: www.tokopedia.com)

2.3 Mikrokontroler

Menurut (Setiawan & Rijanto, 2019) Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) dimana dapat mengeluarkan sinyal output, input, dan mengelolahnya sesuai dengan sistem yang diperlukan. Sinyal input pada miktokontroler berasal dari sensor untuk menjadikan informasi masukkan yang akan dikelolah oleh mikrokontroler. Kemudian sinyal output merupakan sinyal

yang dikelolah pada mikrokontroler. Penyederhanaan pada mikrokontroler adalah suatu otak dari sistem yang digunakan untuk mengelolah perangkat pada sistem.

2.3.1 Wemos D1 R2

Menurut (Kusuma, Yuniarti, & Aziz, 2018) Wemos merupakan sistem dengan arduino compatible development board dan kemudian dirancang khusus agar bisa digunakan pada keperluan IoT (Internet of Things). Chip pada wemos menggunakan ESP8266 yang memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Arduino compatible, dimana dapat menggunakan Arduino IDE untuk library dan sintaks program.

2. Pinout pada wemos compatible seperti Arduino UNO, wemos memiliki bentuk serta pinout yang hampir sama dengan Arduino UNO dan memudahkan untuk menghubungkan pada arduino shield.

3. Wemos berbeda dengan modul wifi yang lain dimana dapat berjalan secara standalone tanpa terhubung dengan mikrokontroler lain.

4. Wemos menggunakan chip dengan processor utama sebesar 32bit serta memiliki kecepatan 80MHz. berbeda dengan arduino yang hanya 8bit.

5. Mendapatkan dukungan High Level Language, untuk dapat digunakan pada bahasa Python dan Lua. Serta memudahkan para network programmer yang belum terbiasa pada bahasa Arduino. Gambar 2.5 menunjukkan contoh dari Wemos.

Gambar 2.5 Wemos D1 R2 (sumber: www.tokopedia.com)

Berikut adalah Spesifikasi dari Wemos D1 R2:

9

1. Terlihat seperti Arduino Uno.

2. Berbasis ESP-8266 ESP-12F.

3. Dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dan Nodemcu.

4. 11x I/O pin digital.

5. 1x ADC pin analog.

6. Konektor micro USB.

7. Flash memory 4 Mb.

8. Clock speed 80Mhz/160Mhz.

9. Dimensi 7cm x 5,4cm x 1,5cm.

2.3.2 Port I/O Mikrokontroler

Menurut (Suyadhi, 2015) Port input/output adalah bagian dari mikrokontroler yang memiliki fungsi untuk komunikasi dengan input, dan output. Contoh input yang digunakan antara lain sensor (LM35, kompas digital, gyroscope, ultrasonik PING/SRF, accelerometer, sensor optik, dll). Kemudian pada output aktuator berupa motor DCMP, motor stepper, motor servo, solenoid, dll) dan output display berupa (LCD, seven segment, LED, dot-matrix, dll). Serta macam komponen penghasil suara (speaker, buzzer, dll), dan lain sebagainya.

2.4 Sensor

Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Sensor adalah peranti yang ditujukan untuk mendeteksi suatu kejadian atau perubahan nilai di sekitar lingkungan peranti tersebut, dan memberikan tanggapan berupa suatu keluaran.

Keluaran yang diberikan sensor pada umumnya berupa isyarat listrik.

2.4.1 Sensor IR FC-51

Menurut (De, 2019) Modul sensor infrared FC-51 merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya objek. Sensor tersebut memiliki dua buah bagian penting berupa IR transmitter dan IR receiver. Fungsi sederhana dari sensor

infrared adalah dengan memantulkan dan menerima sinyal dari infrared tersebut.

Contoh sensor IR dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Sensor IF FC-51 (sumber: www.tokopedia.com)

2.4.2 Toggle Switch

Dikutip dari (indolistrik.com, 2018) Toggle switch yang merupakan saklar sederhana dimana biasa digunakan pada rangkaian elektronika. Toggle switch sangat berguna dikarenakan memiliki bentuk yang minimalis dan relatif kecil.

Contoh gambar toggle switch dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Toggle Switch (sumber: www.tokopedia.com)

2.5 Aktuator

Menurut (Asfihan, 2021) Aktuator merupakan peralatan mekanis yang berguna untuk menggerakkan sistem dan mengontrol. Aktuator dapat aktif menggunakan mekanisme listrik. Aktuator sendiri adalah elemen yang berguna untuk mengubah energi listrik menjadi gerak, kecepatan dan energi kinetik.

11

2.5.1 Modul Relay

Menurut (Setiawan & Rijanto, 2019) Aktuator sendiri terdiri dari dua buah bagian utama berupa coil elektromagnetic dan mekanisme switch. Untuk dapat menggrakkan coil digunakan kontak saklar yang memiliki arus listrik kecil untuk dapat menggerakkan coil yang menghantarkan listrik dengan tegangan lebih besar.

Gambar 2.8 merupakan contoh dari modul relay.

Gambar 2.8 Modul Relay (sumber: www.tokopedia.com)

2.5.2 Solenoid Push Pull

Menurut (Yudhana, Sunardi, & Priyatno, 2018) Solenoid push pull adalah perangkat elektromagnetik yang berisi kumparan untuk menggerakkan dan mengubah energi listrik menjadi energi gerakan untuk mendorong dan menarik.

Gambar 2.9 merupakan contoh solenoid push pull.

Gambar 2.9 Solenoid Push Pull (sumber: www.tokopedia.com)

2.5.3 Pompa Air

Menurut (Yana, Dantes, & Wigraha, 2017) Pompa air merupakan mesin yang berguna untuk mengalirkan cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Fungsi lain dari pompa air juga untuk menambahkan tekanan pada cairan dari tekanan rendah menuju tekanan yang lebih tinggi. Gambar 2.10 merupakan contoh dari pompa air.

Gambar 2.10 Pompa Air (sumber: www.tokopedia.com)

2.5.4 Motor Synchronous

Menurut (Almanda & Alamsyah, 2017) Motor synchronous merupakan mesin dimana merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan kumparan agar listrik dapat diubah menjadi gerak. Diperlukan arus searah (DC) agar menghasilkan fluks pada kumparan pada medan magnet yang dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat motor. Gambar 2.11 merupakan contoh dari motor synchronous.

Gambar 2.11 Motor Synchronous (sumber: www.tokopedia.com)

13

2.6 Antar Muka

Menurut (andrewhormatmsitumeang, 2015) Interface atau yang biasa disebut dengan antar muka merupakan sebuah titik, wilayah, dan permukaan dimana biasa digunakan untuk menampilkan informasi kepada pengguna dari mikrokontroler.

Pada Tugas Akhir ini antar muka yang digunakan adalah OLED I2C dimana Menurut (Firdausi, 2018) OLED merupakan salah satu media yang digunakan untuk display dan output yang menampilkan informasi kepada pengguna atau user.

OLED sendiri memiliki lebih banyak pixel dan berdaya rendah dikarenakan tidak menggunakan cahaya backlight. OLED sendiri memiliki kekurangan dimana hanya terdapat satu warna dan ukuran yang sedikit lebih kecil. Contoh dari OLED dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 OLED I2C (sumber: www.tokopedia.com)

2.7 IoT (Internet of Things)

Menurut (Tarigan, Sitepu, & Hutagalung, 2014) Internet of Things merupakan revolusi teknologi pada bagian perkembangan komputasi dan komunikasi dimasa yang akan datang. Internet of Things memiliki konsep dimana semuanya dapat terhubung dengan internet. IBM dalam jurnal menuliskan judul

“The Interconnecting of Everything” menyatakan “Internet of Things“ merupakan internet masa depan, menggerakkan, dan memproses jutaan perangkat industri dan global.

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan Protokol MQTT untuk dapat terkoneksi dengan IoT (Internet of Things) dimana menurut (Abilovani, Yahya, &

Bakhtiar, 2018) Message Queue Telemetry Transport atau yang biasa disebut MQTT adalah sebuah salah satu protokol komunikasi dalam dunia Internet of

Things yang memiliki sifat machine to machine. Bekerja pada layer ketujuh dan bersifat lightwight message. Metode komunikasi pada MQTT menggunakan publish dan subscriber. Dimana motode pengiriman dikirimkan kepada broker berupa topik oleh publisher. Kemudian subscriber menerima data dari broker dengan topik yang sama.

Menurut (Tarigan, Sitepu, & Hutagalung, 2014) Protokol MQTT memiliki 14 jenis tipe pesan yang berbeda – beda, seperti

1. CONNECT : Klien request to connect to Server 2. CONNACK : Connect Acknowledgment

3. PUBLISH : Publish message

4. PUBACK : Publish Acknowledgment

5. PUBREC : Publish Received-assured delivery part 1 6. PUBREL : Publish Release-assured delivery part 2 7. PUBCOMP : Publish Complete-assured delivery part 3 8. SUBSCRIBE : Klien Subscribe request

9. SUBACK : Subscribe Acknowledgment 10. UNSUBSCRIBE : Klien Unsubscribe request 11. UNSUBACK : Unsubscribe Acknowledgment

12. PINGREQ : PING Request

13. PINGRESP : PING Response

14. DISCONNECT : Klien is Disconnecting

15 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Perancangan

Gambar 3.1 Model Perancangan

Pada gambar 3.1 didapatkan beberapa bagian dari topologi yang memiliki tugas masing–masing. Berikut adalah daftar dan penjelasan setiap bagian pada gambar 3.1.

3.1.1 Input

1. Sensor IR FC-51

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan sensor IR FC-51 yang berfungsi untuk mendeteksi botol dan menghitung jumlah botol yang telah terdeteksi oleh sensor IR FC-51.

2. Toggle Switch

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan toggle switch yang digunakan untuk melakukan berbagai macam mode dan mengatasi beberapa kondisi yaitu:

a. Toggle Switch Relay

Toggle switch relay berfungsi untuk mengatasi error gagal booting pada saat pertama kali mikrokontroler dinyalakan. Dimana terdapat kondisi agar relay harus dalam keadaan mati sebelum dapat menyalakan mikrokontroler. Setelah mikrokontroler menyala maka toggle switch relay dapat dinyalakan untuk menghindari error gagal booting. Kemudian juga dapat digunakan untuk emergency apabila dibutuhkan.

b. Toggle Switch Start

Toggle switch start digunakan untuk mengganti mode stanby dan mode run. Dimana pada mode stanby digunakan untuk kondisi dimana mesin bersiap untuk melakukan produksi dan input password keamanan.

Sedangkan pada mode run digunakan untuk mesin sedang dalam kondisi berjalan dan melakukan proses produksi.

c. Toggle Switch Mode

Toggle switch mode berfungsi sebagai switch untuk dapat memilih mesin dalam keadaan tersambung dengan internet atau tidak. Dimana dalam kondisi mode online maka mesin dapat terkoneksi dengan internet sedangkan pada kondisi mode offline mesin tidak akan terkoneksi dengan internet.

3.1.2 Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Wemos D1 R2 yang dilengkapi dengan ESP8266 untuk dapat melakukan komunikasi data secara wireless. Mikrokontroler bertugas sebagai sistem yang melakukan otomatisasi dalam pengisian botol. Dimulai dari sensor yang mendeteksi botol pada conveyor dengan jumlah yang sesuai dengan nozzle sebanyak dua buah. Kemudian stopper in dan stopper out menyala yang dimana digunakan untuk menghentikan botol agar sesuai dengan posisi nozzle. Kemudian dilakukan proses pengisian cairan menggunakan pompa air yang diatur menggunakan delay timer sesuai dengan volume botol yang akan digunakan. Proses berikutnya ketika pengisian selesai

17

adalah stopper out akan mati. Setelah itu botol bisa kembali berjalan yang menandakan proses pengisian pada botol telah selesai dan mengulangi proses dari awal.

Mikrokontroler juga digunakan untuk pengiriman data berupa monitoring dan kode password keamanan. Data yang dikirim kepada broker MQTT oleh mikrokontroler antara lain sebagai berikut:

1. Data jumlah botol yang telah diproduksi akan diperoleh dari data deteksi pada sensor.

2. Data jumlah pengisian botol per menit dimana diperoleh dari perhitungan total produksi kemudian dibagi dengan waktu perangkat menyala dalam satuan menit.

3. Data durasi waktu penggunaan alat dalam satuan menit.

4. Keamanan digunakan untuk bagaimana perangkat melakukan monitoring yang mana diperlukan pengisian berupa password untuk dapat me monitoring rancang bangun tersebut.

3.1.3 Aktuator

Pada tugas akhir ini ada beberapa aktuator yang digunakan untuk menjalankan proses pengisian botol secara otomatis sebagai berikut:

1. Modul relay digunakan sebagai switch pada aktuator yang lain melalui kontak sinyal yang telah diberikan oleh mikrokontroler.

2. Solenoid push pull digunakan untuk stopper in untuk menghentikan botol yang akan masuk, stopper out untuk menghentikan botol yang akan keluar.

3. Pompa air digunakan untuk proses pengisian cairan pada botol.

4. Motor synchronous digunakan untuk menggerakkan belt pada conveyor agar botol bisa berjalan.

3.1.4 Output

Pada Tugas Akhir ini output yang diberikan oleh sistem adalah berupa pengisian cairan pada botol secara otomatis, sistem keamanan dimana hanya

pengguna tertentu yang mengetauhi password bisa melakukan monitoring menggunakan aplikasi MQTT Panel, dan informasi berupa monitoring keadaan sistem dan informasi tersebut dikirimkan melalui broker MQTT yang kemudian akan bisa melakukan monitoring pada aplikasi MQTT Panel. Pada mode offline dapat dilakukan monitoring pada OLED berupa tampilan data pengamatan produksi, produksi per menit, waktu sistem menyala dan keadaan apakah sistem dalam keadaan menyala atau mati.

3.2 Perancangan Perangkat Keras

3.2.1 Perancangan Desain Rancang Bangun

Memperlihatkan gambaran desain rancang bangun yang akan dibuat penulis sebagai tugas akhir. Terdapat beberapa komponen seperti conveyor, panel, holder stopper, holder nozzle dan holder sensor. Desain rancang bangun dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun

3.2.2 Perancangan Rangkaian Input

Dalam perancangan rangkaian input terdapat sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan menghitung jumlah botol. Terdapat juga toggle switch yang diperlukan untuk fungsi mode online atau mode offline dan fungsi running atau stop rancang bangun tersebut. Perancangan rangkaian input dapat dilihat pada gambar 3.3 dan data sheet rangkaian dapat dilihat pada tabel 3.1.

19

Gambar 3.3 Rangkaian Input

Tabel 3.1 Datasheet Rangkaian Input

Sensor SwitchRun SwitchMode Wemos

OUT - - D5

- OUT - D6

- - OUT D7

VCC VCC VCC 5V

GND GND GND GND

3.2.3 Perancangan Rangkaian Aktuator

Perancangan aktuator terdapat pompa air yang digunakan untuk mengisi cairan pada botol. Kemudian terdapat solenoid push pull untuk fungsi stopper input dan stopper output. Synchronous motor digunakan untuk menggerakkan conveyor belt agar botol dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Perancangan rangkaian aktuator dapat dilihat pada gambar 3.4 dan data sheet rangkaian dapat dilihat pada tabel 3.2.

Gambar 3.4 Rangkaian Aktuator

Tabel 3.2 Datasheet Rangkaian Aktuator

PompaAir Stopperin Stopperout Conveyor Wemos

Relay1 - - - D0

3.2.4 Perancangan Rangkaian Output

Pada rangkaian output terdapat OLED yang berfungsi sebagai antar muka untuk menampilkan data yang perlu disampaikan kepada user. Perancangan rangkaian output dapat dilihat pada gambar 3.5 dan data sheet rangkaian dapat dilihat pada tabel 3.3.

Gambar 3.5 Rangkaian Output

Tabel 3.3 Datasheet Rangkaian Output OLED

3.2.5 Perancangan Keseluruhan Alat

Desain keseluruhan bertujuan untuk rancang bangun tersebut dapat melakukan mekanisme pengisian cairan dalam botol seusai dengan yang diinginkan

21

penulis dan berjalan sesuai dengan program. Perancangan keseluruhan alat pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Desain Keseluruhan Rancang Bangun

Perancangan sebuah conveyor yang akan digunakan untuk laju botol dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Conveyor Pada Rancang Bangun

Perancangan toggle switch, emergency button, OLED, dan holder solenoid push pull untuk digunakan sebagai stopper input dan stopper output. Holder untuk nozzle yang digunakan untuk pengisian botol. Holder sensor untuk pendeteksi botol dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Desain Penempatan Modul Pada Rancang Bangun

Keterangan pada gambar 3.8 :

 A = OLED I2C

 B = Toggle switch 12V

 C = Toggle switch start

 D = Toggle switch mode

 E = Tombol emergency

 F = Nozzle

 G = Sensor IR FC-51

 H = Stopper in

 I = Stopper out

 J = Pompa air

Rancangan panel listrik yang didalamnya terdapat semua rangkaian listrik yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar 3.9.

23

Gambar 3.9 Desain Penempatan Panel Listrik pada Rancang Bangun

Keterangan pada gambar 3.9 :

 A = Wemos D1 R2

 B = Modul Relay

 C = Power Supply

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Gambar 3.10 Flowchart Program

Pada gambar 3.10 flowchat di atas Menjelaskan bahwa sistem dimulai dari pemilihan mode dimana sistem tersebut memiliki dua buah mode online dan offline.

Pada mode online dimulai dari pencarian koneksi pada perangkat untuk dapat terhubung dengan internet dan terhubung dengan MQTT. Pada saat mengkoneksikan sinyal pada wifi program akan terus berulang sampai mendapatkan alamat wifi berlaku sama dengan mengkoneksikan pada broker MQTT. Pada mode offline maka program langsung menuju pada pemilihan mode

25

start atau mode stanby. Untuk pemilihan mode stanby dapat dilihat pada gambar L3.11 dan pada mode stanby program akan menampilkan informasi pada layar OLED dan mengirimkan data pada broker MQTT dimana semua data dikirimkan menjadi 0 (nol) serta digunakan untuk input password. Setelah toggle switch start dalam keadaan menyala, kemudian dilanjutkan ke dalam mode inisialisasi. Dimana mode inisialisasi digunakan untuk mengatasi pengisian pertama kali dimana pada saat pertama kali selang air dalam kondisi kosong yang menyebabkan volume dalam botol menjadi tidak terpenuhi. Kondisi inisialisasi hanya terjadi selama satu kali dan kemudian kembali pada mode start. Sedangkan pada mode start program akan memulai dengan menyalakan conveyor dan dilanjutkan stopper input keadaan non aktif dan stopper output dalam keadaan aktif. Dilanjutkan dengan sensor yang mendeteksi bahwa terdapat dua botol proses dapat dilihat pada gambar L3.12.

Setelah sensor mendeteksi dua buah botol maka conveyor akan berhenti dan stopper input dan stopper output dalam keadaan non aktif. Kemudian pompa air akan menyala untuk mengisi cairan ke dalam botol selama 6,8 detik sampai terisi proses tersebut dapat dilihat pada gambar L3.13. Proses selanjutnya conveyor menyala dan stopper output mati dan botol selesai diisi cairan contoh proses dapat dilihat pada gambar L3.14. Proses selanjutnya adalah botol yang telah terdeteksi sensor akan dicatat pada bagian produksi. Kemudian akan mencari perhitungan produksi per menit dimana data dalam produksi dibagi dengan data menit waktu rancang bangun distart. Setelah itu data produksi, menit, produksi per menit, dan kondisi akan ditampilkan pada OLED. Kemudian ketika dalam mode online dilanjutkan dengan pengecekan password yang digunakan untuk keamanan untuk mengirimkan data produksi, menit, produksi per menit, dan kondisi yang akan dikirimkan ke broker MQTT. Pada mode offline akan langsung menampilkan data pada OLED contoh proses tersebut dapat dilihat pada gambar L3.15.

26 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini terdapat hasil dari analisis pengujian dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam pengujian pada Tugas Akhir ini. Diantaranya sebagai berikut:

4.1 Pengujian Input

4.1.1 Tujuan Pengujian Input

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji proses input yang dilakukan melalui sensor dan toggle switch.

4.1.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Input 1. Wemos D1 R2.

2. Sensor IR FC-51.

3. Toggle switch.

4. PC/Laptop.

5. Kabel jumper.

4.1.3 Cara Pengujian Input

1. Menghubungkan Sensor IR FC-51 dan toggle switch ke wemos D1 R2 menggunakan kabel jumper.

2. Menghubungkan wemos D1 R2 ke PC/Laptop.

3. Membuka apikasi arduino IDE pada PC/Laptop.

4. Membuka program yang telah dibuat.

5. Mengunggah program ke wemos D1 R2.

6. Membuka serial monitor pada wemos D1 R2.

7. Mengamati Sensor IR FC-51 dan toggle switch apakah berfungsi sesuai dengan program.

27

4.1.4 Hasil Pengujian Input

Gambar 4.1 – 4.6 merupakan hasil dari pengujian sensor IR FC-51 dan toggle switch.

Pada gambar 4.1 menjelaskan bahwa sensor sedang tidak dalam kondisi mendeteksi suatu objek. Dimana lampu indikator pada sensor dalam keadaan mati serta mengeluarkan output high.

Gambar 4.1 Sensor IR Keadaan Tidak Mendeteksi

Pada gambar 4.2 menjelaskan bahwa sensor sedang dalam kondisi mendeteksi suatu objek. Dimana lampu indikator pada sensor dalam keadaan menyala serta mengeluarkan output low.

Gambar 4.2 Sensor IR Keadaan Mendeteksi

Pada gambar 4.3 menjelaskan bahwa toggle switch sedang dalam kondisi off serta mengeluarkan output low.

Gambar 4.3 Toggle Switch Keadaan Off

Pada gambar 4.4 menjelaskan bahwa toggle switch sedang dalam kondisi on serta mengeluarkan output high.

Gambar 4.4 Toggle Switch Seadaan On

Pada gambar 4.5 menjelaskan bahwa serial monitor sedang membaca input dari sensor dan toggle switch dalam keadaan high.

Gambar 4.5 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan High

Pada gambar 4.6 menjelaskan bahwa serial monitor sedang membaca input dari sensor dan toggle switch dalam keadaan low.

29

Gambar 4.6 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan Low.

Tabel L4.1 Pengujian Input Sensor dan Switch

No Sensor Switch Serial Monitor Sensor Serial Monitor Switch Berhasil

1 nondetect ON 1 1 1

2 nondetect ON 1 1 1

3 nondetect ON 1 1 1

4 nondetect ON 1 1 1

5 nondetect ON 1 1 1

Keseluruhan Tabel L4.1 dapat dilihat pada lampiran

Pada tabel L4.1 telah dilakukan pengujian input sensor dan switch dengan persentase berhasil 100% dan dihasilkan bahwa pengujian dapat dilakukan bahwa ketika sensor mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 0 (low), dan apabila sensor tidak mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 1

Pada tabel L4.1 telah dilakukan pengujian input sensor dan switch dengan persentase berhasil 100% dan dihasilkan bahwa pengujian dapat dilakukan bahwa ketika sensor mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 0 (low), dan apabila sensor tidak mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 1

Dokumen terkait