• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi petani dan pihak-pihak yang terkait pada pemasalahan minat mahasiswa pada masa kini.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa dalam memilih lapangan pekerjaan.

3. Sebagai informasi ilmiah yang dapat dijadikan bahan acuan dan sumbangan data bagi peneliti selanjutnya berhubungan dengan penelitian ini.

4. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pemerintah dalam menyusun program-program terutama dalam bidang pertanian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Usahatani

Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset dan cara dalam kegiatan pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001).

Usahatani merupakan kegiatan usaha yang dilakukan petani dengan memanfaatkan faktor produksi usahatani dengan tujuan memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk keberlanjutan di masa yang akan datang (Salikin, 2003).

Menurut Soekartawi (2002), usahatani biasa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki (kuasai) sebaik-baiknya, dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output). Tersedianya sarana atau faktor produksi (input) belum berarti produktifitas yang diperoleh petani akan tinggi.

Dari definisi tersebut dapat disarikan bahwa yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha yang dilakukan patani dalam memperoleh pendapatan dengan jalan

memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja dan modal yang mana sebagian dari pendapatan yang diterima digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berhubungan dengan usahatani.

2.1.2 Usahatani Keluarga

Keluarga petani ialah keluarga yang kepala keluarga atau anggota keluarganya bermatapencaharian sebagai petani. Keluarga petani mendapatkan penghasilan utama dari kegiatan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara umum, petani bertempat tinggal di pedesaan dan sebagian besar diantaranya di pinggiran kota, keluarga petani yang tinggal di daerah-daerah yang padat penduduk ataupun perkotaan hidup di bawah garis kemiskinan (Witrianto, 2005).

Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbeda-beda.

Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten, dan ada yang bertujuan mencari keuntungan yang disebut usahatani komersial. Petani umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan dalam meningkatkan penghasilan/pendapatannya bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adiwilaga (1982), dalam Rismayani (2007), bahwa ditinjau dari kebutuhan si pengusaha pertanian yang dijadikan tujuan dari usaha ialah untuk memperoleh keuntungan (Rismayani, 2007).

2.1.3 Mahasiswa Agribisnis

Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau

9

lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

Susantoro (2006) menyatakan bahwa sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwannya yang dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional.

2.2 LandasanTeori 2.2.1 Pengertian minat

Minat adalah rasa ketertarikan yang timbul pada suatu hal atau aktivitas. Minat dapat timbul, apabila terdapat hubungan antara diri sendiri dengan suatu yang terdapat di luar diri. Semakin kuat hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, maka semakin besar minat yang timbul.

Menurut Slameto (2013) minat adalah kecenderungan dalam seseorang yang bersifat menetap untuk merasa tertarik dan senang pada bidang atau hal tertentu. Minat berpengaruh besar terhadap kegiatan yang akan dilakukan seseorang. Minat terhadap kegiatan membuat seseorang melakukan sesuatu kegiatan dengan rasa senang dan penuh perhatian. Namun, sebaliknya tanpa adanya minat membuat seseorang tidak mau untuk melakukan sesuatu kegiatan.

Sukardi dalam Ahmad Susanto (2013: 57) dinyatakan bahwa “Minat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu”. Minat sendiri berkaitan dengan dorongan yang ada dalam diri seseorang. Sardiman (2011) menyatakan bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi pada seseorang, apabila seseorang tersebut tertarik terhadap suatu objek dan dihubungkan dengan kebutuhan dan keinginan dari seseorang. Dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan yang mengarahkan manusia terhadap bidang-bidang yang disukai dan ditekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun. Minat seseorang dapat dibentuk melalui pengalaman langsung atau pengalaman yang mengesankan. Jadi, minat merupakan suatu rasa suka atau rasa ketertarikan terhadap suatu hal aktivitas dalam diri seseorang, minat tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor dalam diri sendiri dan faktor dari luar.

2.2.2 Aspek minat

Minat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor (Hurlock, 2011). Berikut ini penjelasan dari ketiga aspek.

Aspek kognitif

Minat pada aspek kognitif meliputi keuntungan dan kepuasan yang dapat diperoleh dari suatu objek yang diminati. Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan dari hal-hal yang berhubungan dengan minat. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek akan mengerti mengenai banyak manfaat yang akan diperoleh dari objek yang diminatinya.

11

Aspek afektif

Aspek afektif merupakan konsep yang menimbulkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap suatu objek yang diminatinya. Aspek afektif dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan seseorang atau kelompok yang mendukung objek yang diminatinya. Kepuasan dan manfaat yang telah didapatkannya dari suatu objek yang diminati serta mendapat penguatan respon dari orang di kelilingnya dan lingkungan menyebabkan seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu objek tersebut.

Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik lebih tertuju pada proses tingkah laku dalam pelaksanaannya.

Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu objek akan berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya.

2.2.3 Indikator minat

Menurut Slameto (2010), beberapa indikator minat belajar meliputi perasaan senang, penerimaan, ketertarikan, keterlibatan dan keinginan. Penelitian ini menggunakan indikator minat adalah sebagai berikut :

 Perasaan senang apabila seorang mahasiswa memiliki perasaan senang terhadap kegiatan yang terdapat di usahatani maka tidak akan ada rasa terpaksa dalam melakukan suatu kegiatan.

 Ketertarikan berkaitan dengan daya dorong mahasiswa pada sesuatu kegiatan

yang terdapat di usahatani atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

 Keterlibatan mahasiswa terhadap usahatani yang mengakibatkan mahasiswa

Program Studi Agribisnis senang dan tertarik untuk terlibat dalam kegiatan dari usahatani.

 Keinginan merupakan dasar untuk mempelajari hal yang berhubungan dengan

pengetahuan dan lainnya serta suatu tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri seorang mahasiswa.

2.3 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Melanjutkan Usaha Tani Keluarga

2.3.1 Faktor Mahasiswa

1. Usia

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal (Yusuf, 2012).

Usia diduga berhubungan dengan minat mahasiswa dalam melanjutkan usahatani keluarga. Mahasiswa yang berusia lebih tua cenderung memiliki minat yang lebih tinggi. Sebaliknya, mahasiswa yang berusia muda cenderung memiliki minat yang rendah.

13

2. Lama Pendidikan

Lama pendidikan adalah waktu yang telah dihabiskan mahasiswa di perguruan tinggi.

Lama pendidikan berhubungan dengan tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai pertanian terhitung dengan jumlah sks yang telah diambil. Mahasiswa yang lebih lama menempuh pendidikan cenderung memiliki minat yang lebih tinggi. sebaliknya mahasiswa baru cenderung memiliki minat yang rendah.

2.3.2 Faktor Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu, karena sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga. Karena itulah peranan orang tua menjadi amat sentral dan sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung (Ariani, 2009).

Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan sikap terhadap pekerjaan di bidang pertanian, serta menentukan minat dan keputusan bagi generasi muda untuk bekerja atau melanjutkan berusahatani, sebab orangtua/keluarga akan mempengaruhi pembentukan persepsi dan sikap anak terhadap pertanian (Nugraha, 2012).

Faktor-faktor dalam keluarga yang mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi Agribisnis untuk melanjutkan usahatani adalah pengalaman orang tua, luas lahan usahatani dan pendapatan orang tua.

1. Pengalaman Orang Tua

Menurut Soekartawi (2002) pengalaman seseorang dalam berusahatani berpengaruh dalam menerima inovasi dari luar. Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih mudah menerapkan inovasi daripada petani pemula.

Petani yang lebih lama bertani akan lebih mudah menerapkan anjuran penyuluh daripada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih banyak sehingga sudah dapat membuat perbandingan dalam mengambil keputusan (Kusuma, 2006).

Menurut Chapli (2006) pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasai seseorang sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu yang dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap apa yang dikerjakan. Pengalaman orang tua dalam hal ini mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi Agribisnis dalam melanjutkan usahatani keluarga. Petani yang sudah lama berusahatani memiliki tingkat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang tinggi dalam menjalankan usahatani.

2. Luas Lahan Usahatani

Luas atau sempitnya lahan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan bagi petani yang mengusahakan tanamannya pada lahan tersebut. Hal ini dikarenakan semakin luas lahan yang diusahakan maka pendapatan juga akan semakin besar. Jadi besar kecilnya pendapatan petani dari usaha tani dapat ditentukan oleh luas ladang garapannya. Ariani (2009) mengungkapkan makin luasnya usahatani maka makin

15

besar penghasilan rumah tangga petani, namun bila lahan yang diusahakan petani tersebut sempit maka pendapatannya akan rendah.

3. Pendapatan Usahatani

Tingkat pendapatan usahatani diduga berhubungan dengan minat mahasiswa dalam melanjutkan usahatani keluarga. Dalam hal ini bahwa semakin tinggi pendapatan semakin tinggi minat, hal ini sesuai dengan pendapat Suyanto (2008), semakin tinggi tingkat pendapatan usahatani keluarga, maka minat mahasiswa untuk melanjutkan usahatani keluarga semakin besar.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat membantu penulis untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian sejenis yang akan dilakukan serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi penulis untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Tujuan Penelitian Hasil Penelitian 1. Indah

Budiati

2014 Implikasi minat siswa dalam

minat bertani pada kegiatan pertanian, (2) siswa SMAN 1 Parongpong memiliki perhatian yang tinggi terhadap kegiatan pengelolaan pertanian, dan (3) siswa SMAN 1 Parongpong turut serta dalam melaksanakan motif sosial, dan (4) motif

17 demikian, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

keberlanjutan minat bertani siswa SMAN 1 Parongpong adalah faktor dorongan dari dalam diri bertani hortikultura di wilayah Kecamatan pemuda pedesaan dalam melanjutkan usahatani

pemuda

pendapatan, luas lahan, umur pemuda, dan tingkat pendidikan. 3. Faktor pendorong pemuda pedesaan untuk bekerja di sektor pertanian khususnya usahatani padi adalah keterbatasan kesempatan kerja, tingkat pendidikan yang rendah, ajakan teman, kehendak orang tua, dan mengisi waktu luang. Faktor penarik adalah tingkat

pendapatan dan

ketersediaan luas lahan.

19

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana kerangka ini dirumuskan untuk menjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik. Kerangka pemikiran/kerangka konseptual ini ditujukan untuk memperjelas variabel yang diteliti sehingga elemen pengukurnya dapat dirinci secara kongkrit.

Pengalaman orang tua, luas lahan usahatani, pendapatan orang tua, usia mahasiswa dan lama pendidikan mahasiswa merupakan faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Program Studi Agribisnis dalam melanjutkan usahatani keluarga.

Sehingga dapat disusun suatu kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran : Berhubungan

2.6 Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh faktor keluarga (pengalaman orang tua, luas lahan usahatani orang tua, pendapatan orang tua) dan faktor mahasiswa (usia, lama pendidikan) terhadap minat mahasiswa Program Studi Agribisnis dalam melanjutkan usahatani keluarga.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Agribisnis, Fakultas pertanian, Universitas Sumatera Utara. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara purposive yang artinya penentuan dilakukan secara sengaja, karena program studi agribisnis

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang dijadikan objek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis yang orangtuanya bekerja sebagai petani. Berdasarkan data dari pihak tata usaha Program Studi Agribisnis didapatkan populasi mahasiswa sebanyak 70 orang.

Adapun penelitian ini menggunakan rumus mendalami kegiatan usahatani secara menyeluruh dari hulu ke hilir dan terdapat populasi yang sesuai dengan masalah penelitian.Slovin, karena dalam penarikan sampel jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel N : Populasi

e : Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir; e = 10%

Maka : 𝑛 = 70

1+70(0,1)2

n = 70

1,7

n = 41

Sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 41 sampel

3.3. Metode pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara kepada sampel dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari BPS, Program Studi Agribisnis, instansi terkait lainnya dan literatur.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis masalah 1 digunakan metode Analisis Deskriptif.

Analisis Deskriptif bertujuan untuk membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna, dan lebih mudah dipahami.

23

Informasi yang diperoleh dengan statistika deskriptif ini antara lain pemusatan data, penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data (Siagian dan Sugiarto, 2002).

Untuk menganalisis masalah 2, digunakan metode regresi logistik.

Secara umum model yang digunakan adalah sebagai berikut : Li = ∫ 𝑛 ( pi

1−pi )= 𝛽0 + 𝛽1𝑋i

Berdasarkan model regresi tersebut maka model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Li = ∫ 𝑛 ( pi

1−pi )= 𝛽0 + 𝛽1X1+ 𝛽2X2+ 𝛽3X3+ 𝛽4X4+ 𝛽5X5 +

Keterangan : ( pi

1−pi ) : Minat mahasiswa melanjutkan usahatani keluarga 𝛽0 : Konstanta

X1 : Pengalaman orang tua (Tahun) X2 : Luas lahan usahatani orangtua (Ha) X3 : Pendapatan orang tua (Rp/Bulan) X4 : Usia (Tahun)

X5 : Lama pendidikan (Semester) : Error term

3.5. Uji Kesesuaian Model

3.5.1 Menilai Kelayakan Model (goodness fit of test)

Menurut Ghozali (2011) dalam Hidayat (2014), goodness of fit test bisa dilakukan dengan melihat output dari Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test, dengan hipotesis :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak yang mengartikan bahwa terdapat perbedaan siginifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test.

Model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Sebaliknya jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow lebih dari 0,05, maka hipotesis nol (H0) tidak dapat ditolak, yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya.

3.5.2. Uji Log Likelihood Value (nilai –2 Log Likelihood Value)

Membandingkan antara nilai –2 Log Likelihood Value pada awal (block number = 0), di mana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai –2 Log Likelihood Value pada saat block number = 1, di mana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Apabila nilai –2 Log Likelihood Value block number = 0 lebih besar dari nilai –2 Log Likelihood Value block number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik. Sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

25

3.5.3 Uji Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square

Menurut Ghozali (2011) dalam Hidayat (2014) nilai Cox and Snell’s R Square dan Nagellkerke’s R Square menunjukkan seberapa besar variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Cox & Snell R Square menggunakan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari Cox & Snell R Square dengan nilai yang bervariasi dari 0 sampai dengan 1.

3.6. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model terhadap variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (data metrik) dan kategorial (data non metrik). Campuran skala pada variabel bebas menyebabkan asumsi multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi, dengan demikian bentuk fungsinya menjadi logistik. Teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2007). Berikut merupakan langkah-langkah pengujian hipotesis:

Untuk nilai β = 0 artinya variabel tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa program studi agribisnis dalam melanjutkan usahatani keluarga, nilai β ≠ 0 artinya variabel berpengaruh terhadap minat mahasiswa program studi agribisnis dalam melanjutkan ushatani keluarga.

Pada tingkat signifikansi (α ) 5% H0 diterima apabila nilai Asymptotic Significance

> tingkat signifikansi (α), hal ini menyatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H1 diterima apabila nilai Asymptotic Significance < tingkat signifikansi (α), hal ini menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.7. Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini, maka perlu dibuat beberapa definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.7.1 Definisi

1. Usahatani adalah suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian dan merupakan salah satu lapangan pekerjaan

2. Usahatani keluarga merupakan usahatani yang dikelola oleh petani dan keluarganya.

3. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal.

4. Minat berusahatani dalam penelitian ini adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dalam melanjutkan usahatani keluarga.

5. Pengalaman orang tua berusahatani adalah lama orang tua mahasiswa berusahatani diukur dengan satuan tahun

6. Luas lahan usahatani adalah besaran lahan yang dimiliki keluarga dalam usahatani keluarga diukur dengan satuan Ha

27

7. Lama pendidikan mahasiswa adalah jumlah semester yang telah dilalui mahasiswa berkuliah di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

3.7.2 Batasan Operasional

1. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang memiliki usahatani keluarga.

3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Keadaan Fisik dan Geografi

Penelitian dilakukan di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian terletak di Universitas Sumatera Utara yang memiliki luas 120 Ha yang terletak di tengah kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.

Secara administratif Program Studi Agribisnis mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan jalan bioteknologi.

 Sebelah selatan berbatasan dengan gedung pascasarjana pertanian.

 Sebelah timur berbatasan dengan laboratorium biologi.

 Sebelah Barat berbatasan dengan joglo alumni.

4.1.2 Visi dan Misi 1. Visi

Adapun visi dari Program Studi Agribisnis adalah “ Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan IPTEK yang berwawasan agribisnis perkebunan pada tahun 2020”.

29

2. Misi

Adapun misi dari Program Studi Agribisnis adalah :

1. Menyelenggarakan pendidikan bermutu dan berdaya saing global melalui penerapan IPTEK yang berwawasan perkebunan.

2. Mengembangkan kualitas dan kuantitas penelitian berwawasan agribisnis yang bermanfaat bagi masyarakat, pengelola organisasi agribisnis dan pengambil kebijakan (pemerintah).

3. Mengembangkan kualitas dan kuantitas pengabdian masyarakat berwawasan agribisnis yang bermanfaat bagi masyarakat, pengelola organisasi agribisnis dan pengambil kebijakan (pemerintah).

4. Mengembangkan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian melalui kerjasamadengan institusi nasional dan internasional yang terkait. (Buku Panduan Program Studi Agribisnis, 2019)

4.2 Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel dalam penelitian ini terdiri dari tahun angkatan, usia, dan jenis kelamin. Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik sampel dengan distribusi sebagai berikut.

4.2.1 Berdasarkan Angkatan

Karakteristik sampel berdasarkan angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Angkatan

Angkatan Jumlah (orang) Persentase (%)

2016 16 39 diambil pada penelitian ini, sampel yang dominan yaitu angkatan 2016 sebesar 39 %, angkatan 2019 sebesar 29 %, angkatan 2017 sebesar 17 % dan angkatan 2018 sebesar 15 %.

4.2.2 Berdasarkan Usia

Karakteristik sampel berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

18 5 12

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 diketahui bahwa dari keseluruhan sampel yang diambil pada penelitian ini, sampel dengan usia 21 tahun adalah yang paling dominan dibandingkan dengan sampel di usia yang lain dengan persentase sebesar 34%, diikuti dengan sampel berusia 19 tahun sebesar 24%, usia 22 tahun sebesar 20%, usia 18 tahun 12%, dan usia 20 tahun sebesar 10%

31

4.2.3 Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 17 41

Perempuan 24 59

Total 41 100

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 diketahui bahwa dari keseluruhan sampel yang diambil pada penelitian ini, sampel yang lebih dominan adalah yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 24 orang atau sebesar 59%.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Minat Mahasiswa Dalam Melanjutkan Usahatani Keluarga.

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian tentang jumlah mahasiswa yang memiliki minat dalam melanjutkan usahatani keluarga yang disajikan pada

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian tentang jumlah mahasiswa yang memiliki minat dalam melanjutkan usahatani keluarga yang disajikan pada

Dokumen terkait