• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

9

kemampuan peneliti tentang dunia perbankan terutama perbankan syariah di Indonesia. Selain itu juga sebagai media penambah wawasan bagi peneliti.

2. Bagi Perbankan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan yang positif dalam dunia perbankan terutama Bank BJB Syariah untuk menerapkan strategi yang lebih baik dan tepat dalam pemasaran yang berkaitan komunikasi pemasaran terpadu terhadap minat nasabahnya.

3. Bagi Pembaca Akademisi

Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca mengenai Komunikasi pemasaran terpadu terhadap minat nasabah Bank BJB Syariah.

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem total kegiatan yang dirancang untuk merencanakan, menentukkan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Pengertian di atas mengandung beberapa kesimpulan, yaitu:

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran

1) Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat rencana, menentukkan harga, promosi, serta mendistribusikan barang dan jasa.

2) Pemasaran berorientasi kepada langganan yang ada dan potensial.

3) Pemasaran tidak hanya bertujuan memuaskan langganan tetapi juga memperhatikan semua pihak yang terkait dengan perusahaan.

4) Program pemasaran itu dimulai dengan sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan. (Saladin, 2002).

11

Disamping itu menurut Kotler (2004:16) istilah manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, danmempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan pemasaran diperlukan adanya manajemen yang baik dan tepat agar rangkaian kegiatan akan jelas dan tepat terkoordinasi dengan sebaik-baiknya, sehingga tujuan suatu organisasi atau perusahaan dapat tercapai. Pemasaran yang dilihat dari penerapan ilmu manajemen, mencakup proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada konsep pemasaran dan proses manajemen yang mencakup analisa perencanaan, pelaksanaan kebijakan, strategi dan taktik, serta pengendalian.

Jadi, dapat disimpulkan pemasaran merupakan Kegiatan yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan baik itu perusahaan barang maupun jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Atau bisa juga diartikan sebagai salah satu aktivitas yang dapat menentukkan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.

b. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (Saladin, 2002: 3),

12

Sedangkan menurut (Lupiyoadi, 2013: 92) bauran pemasaran adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Terdapat perbedaan mendasar dari bauran pemasaran produk barang dan jasa, bauran pemasaran produk barang jelas hanya mencakup variabel 4p, yaitu product, price, promotion, dan place sebagai mana yang disebutkan diatas, tetapi bauran pemasaran jasa keempat variabel tersebut masih kurang dan perlu dikembangkan lagi dengan variabel-variabel lain seperti orang (people), proses (process), dan (physical evidence). Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan, dan mengikut sertakan pelanggan dan pemberi jasa secara langsung. Karena variable atau elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain apabila salah satu tepat, maka akan mempengaruhi keseluruhan. (Ratnasari, 2011: 37). Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian variabel atau unsur- unsur bauran pemasaran (marketing mix) menurut (Tjiptono, 2008) dan (Srisusilawati, 2017), adalah sebagai berikut:

1) Product

Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk dapat di perhatikan, di peroleh, digunakan untuk dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

13

Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang di tawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu satunya alat bauran pemasaran yang digunakan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif.

3) Place

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat yang sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat yang di butuhkan.

4) Promotion

Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.

14

Dibutuhkan seorang tenaga penjualan yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan product knowledge yang baik selain bermental baja, kreatif, ulet, ramah dan jujur.

6) Process

Proses dimulai dari mencari calon konsumen sampai dengan penyampaian jasa berupa produk kepada konsumen.

7) Physical Evidence

Physical Evidence adalah penampilan fisik tenaga penjual. Peran dan penampilan tenaga penjual bagi perusahaan yang menggunakansystem personal selling sangatlah penting. Mereka berfungsi sebagai tenaga ahli penjualan yang bertatap muka langsung dengan konsumen.

c. Fungsi Pemasaran

Fungsi dari pemasaran adalah untuk menarik perhatian dan membuat keuntungan. Menurut Philip Kotler (2002; 559) fungsi dari pemasaran adalah:

1) Mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkungan pemasaran.

2) Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk merangsang pembelian.

3) Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

15

4) Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemsaran.

5) Mengatur kesinambungan penyimpanan dan penggerakkan produk sampai ke pelanggan akhir.

d. Pemasaran Dalam Perbankan Syariah

Secara umum pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. (kasmir, 2018) Pemasaran merupakan ujung tombak dari perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang, dan meningkatkan keuntungan. Dalam memberikan definisi pemasaran, para pakar pemasaran mempunyai pendapat dan argumentasi masing-masing walaupun esensinya sama. Menurut (Kotler, 2000:8) pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai bagi satu sama lain. Sementara itu kegiatan pemasaran tentu adalah suatu kegiatan yang selalu harus dilakukan dalam organisasi atau perusahaan tidak terkecuali perbankan syariah. Pentingnya kegiatan pemasaran bagi bank syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat pengguna jasa perbankan syariah itu sendiri.

Hal yang tidak kalah penting adalah upaya untuk menghadapi persaingan antar sesama organisasi perbankan yang tentu saja dari waktu ke waktu sudah semakin meningkat. Oleh karena itu bank syariah perlu

16

melakukan aktivitas pemasaran dengan kata lain bank syariah harus mengetahui siapa pelanggan yang akan dituju, siapa relasi yang dapat mendukung kemajuan usaha perbankan syariah, siapa saja yang dianggap sebagai pesaing uasah bank syariah. Untuk dapat memahami hal-hal tersebut, berbagai pemahaman yang perlu dilakukan oleh bank syariah adalah sebagai berikut:

1) Riset pemasaran

Merupakan studi mengenai kebutuhan dan keinginan nasabah pengguna jasa bank dan cara-cara agar bank dapat memenuhi kebutuhan nasabah tersebut. Riset pemasaran tersebut dapat diperoleh dengan cara menyewa (jasa) sebuah perusahaan riset pemasaran untuk melakukan penelitian. Di sisi lain, kebanyakan perusahaan besar memiliki departemen riset pemasaran tersendiri. 2) Perilaku nasabah (costumer/costumer behavior)

Merupakan studi dari proses keputusan mengapa nasabah bersedia menjadi nasabah bankdengan memanfaatkan produk-produk yang ditawarkannya. Perilaku pasar dapat tercermin dari keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dimaksud bisa merupakan pilihan terhadap produk, pilihan terhadap merek, pilihan terhadap distributor, pilihan terhadap waktu pembelian, dan pilihan terhadap jumlah pembelian.

17

Merupakan pola perilaku regular dari nasabah yang selalu setia menggunakan jasa perbankan berdasarkan pada kepuasan terhadap suatu pelayanan dan produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran untuk perbankan syariah berdasarkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) adalah hal yang sangat menarik dan juga merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Elemenbauran pemasaran untuk usaha jasa khususnya bank syariah meliputi 7p yaitu product, place, promotion, people, process, physical evidence. Perlu diketahui bahwa perbedaan yang substansial antara perbankan syariah dan perbankan konvensional adalah tentang strategi harga. Bank syariah dalam menentukan harga berbasis bagi hasil, margin, dan fee. Sedangkan penentuan harga bank konvensional berbasis bunga dan fee. (Danu pranata, 2013). Berikut ini adalah penjelasan dari strategi pemasaran untuk perbankan syariah berdasarkan konsep pemasaran, yaitu:

i. Product (produk), produk yang dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang, melaikan jasa. Tentunya ciri khas yang dihasilkan haruslah mengacu pada nilai-nilai syariat atau yang diperbolehkan dalam Al-Qur’an dan hadist. Produk yang dihasilkan tersebut juga harus lebih dapat menarik minat konsumen dengan strategi differensiasi sehingga masyarakat dapat

18

menciptakan nilai tambah dalam penilaian bagi bank tersebut.

ii. Price (harga), salah satu elemen yang membedakan antara perbankan syariah dengan bank konvensional. Dalam menejermahkan pengertian harga dalam perbankan syariah bisa dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh seorang konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut. Ketika jasa yang dihasilkan oleh perbankan syariah mampu memberikan sebuah nilai tambah (keuntungan) lebih besar daripada perbankan konvensional pada saat ini maka artinya harga yang ditawarkan oleh perbankan syariah tersebut mampu bersaing bahkan berhasil mengungguli perbankan konvensional.

iii. Place (tempat atau saluran distribusi), tidak kalah penting dengan unsur produk dan harga. Dalam melakukan penetrasi pasar, perbankan syariah yang baik tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik dalam menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Menyebarkan unit pelayanan perbankan syariah hingga ke pelosok daerah

19

adalah sebuah keharusan jika ingin melakukan penetrasi pasar dengan baik.

iv. Promotion (promosi), dalam pemasaran efektivitas sebuah iklan sering kali digunakan untuk menanamkan citra merek (brand image). Ketika konsep citra merek telah tertanam dalam benak masyarakat umum maka penjualan produk baik dalam bentuk barang maupun jasa akan tentu jauh lebih mudah. Kemudian kurangnya sosialisasi, edukasi, dan promosi yang dilakukan perbankan syariah tentu bisa menjadi suatu penyebab lambannya perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

v. People (SDM), strategi penempatan SDM di perbankan syariah yang sesuai dengan kapasitas dan tempatnya sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung akan berhubungan dengan nasabah sehingga hal tersebut sangat berhubungan dengan tingkat kepuasan para pelanggan perbankan syariah.

vi. Process (proses), dalam pebankan syariah bagaimana proses atau mekanisme mulai dari melakukan penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan perbankan syariah yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dan di tingkatkan. Hal ini akan menjadi

20

salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan perbankan syariah agar dapat menghasilkan jasa yang dapat berjalan efektif dan efisien dan diterima dengan baik oleh masyarakat umum. vii. Physical evidence (bukti fisik), produk perbankan

syariah merupakan susuatu yang tidak berwujud (intangible) atau tidak dapat diukur secara pasti. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya, yang tentunya secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini (Danupranata, 2013).

2. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Pada dasarnya komunikasi adalah proses penyampaian informasi, perintah, dan ide dari seseorang kepada orang lain agar diantara mereka terdapat interaksi. Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan nilai tukar yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Kotler dan Keller, 2009:5).

21

Shimp (2003: 4) mendefinisikan ”Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran”. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu. Sedangkan menurut Prisgunanto (2006: 8) menyatakan komunikasi pemasaran adalah “Semua-semua elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya dan ditujukan untuk performance pemasaran”. Membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga untuk produk secara atraktif, dan menyediakan produk pada pelanggan. Perusahaan juga harus mengkomunikasikan proposisi nilai mereka kepada pelanggan, dan apa yang mereka komunikasikan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Segala bentuk komunikasi mereka harus direncanakan dan dipadukan kedalam komunikasi pemasaran yang terintegrasi secara cermat. Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan, komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha perusahaan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan (Kotler dan Amstrong, 2008:116).

22

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran merupakan alat yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, mengajak dan mengingatkan konsumen tentang produk yang mereka jual dan ditujukan untuk menaikan kinerja pemasaran produk maupun jasanya.

3. Komunikasi Pemasaran Terpadu

a. Pengertian Komunikasi Pemasaran Terpadu

(Kotler & Amstrong 2004) Komunikasi pemasaran terpadu adalah konsep dimana suatu perusahaan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan yang berkenaan dengan perusahaan dan produknya. (Back 2012 & Keeneth E. Clow, 2012:24) Integrated Marketing Communication (IMC) is coordination and integration of all marketing communication tools, avenues, and source in a company into a seamless program designed to maximize the impact on customer and other ends users at a minimal cost artinya komunikasi pemasaran terintegrasi adalah koordinasi dan integrasi dari semua alat pemasaran komunikasi, alat, dan sumber di suatu perusahaan yang dirancang untuk memaksimalkan dampak pada pelanggan dan penguna akhir lain dengan biaya minimal. (Sulaksana, 2007:28) Komunikasi pemasaran terpadu, yaitu memanfaatkan beragam elemen bauran komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung. (Shimp 2003:24) Integrated Marketing Communication (IMC) adalah proses

23

pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Four As (the American Association of Advertising Agency) dalam buku (George E.Belch, 2006) Integrated Marketing Communication (IMC) adalah konsep komunikasi pemasaran yang menekankan nilai tambah rencana komperhensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi misalnya iklan, direct response, promosi penjualan, dan humas dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. (George E. Belch, 2006) Integrated Marketing Communication (IMC) adalah strategi bisnis proses yang digunakan untuk mengembangkan, mengeksekusi, mengevaluasi, mengukur, suatu program komunikasi brand dalam jangka waktu tertentu kepada konsumen, pelanggan, karyawan, dan target lainnya baik itu untuk pemirsa internal maupun eksternal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan brand secara finansial baik itu untuk jangka panjang maupun jangka pendek serta meningkatkan nilai suatu brand. Thomas C.O’Ginn, Chris T. Allen and Richard J. Semenik (2006:38) Integrated Marketing Communication is the process of using promotional tools in a unified way so that a a synergistic comminication effect is created (proses menggunakan alat promosi dengan cara terpadu sehingga membuat efek komunikasi menjadi sinergis). Menurut Kotler dan Keller (2015:172), Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana

24

perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Berdasarkan pengertian di atas, promosi merupakan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, mengingatkan dan sebagainya untuk mendorong konsumen melakukan pembelian. Tujuan Komunikasi pemasaran terpadu adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya proses Komunikasi pemasaran terpadu berawal dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa komunikasi pemasaran terpadu adalah salah satu bagian dari manajemen pemasaran yang terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), pemasaran langsung (direct marketing) serta penjualan perorangan (personal selling) yang saling terintegerasi dan saling mendukung satu sama lain.

b. Ciri- Ciri Komunikasi Pemasaran Terpadu

Dalam bukunya Terence A. Shimp (2003:24) ada lima ciri dari komunikasi pemasaran terpadu. Diantaranya yaitu:

25

Tujuan Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya kesuksesan Komunikasi Pemasaran Terpadu membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan kepada peningkatan beberaoa bentuk respon dari perilaku konsumen.

2) Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan

Konsep prosesnya diawali dengan dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik pada komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasi.

3) Menciptakan sinergi

Dalam definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu terkandung kebutuhan akan sinergi (keseimbangan). Semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain) harus berbicara dengan satu suara, koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi. Menggunakan seluruh bentuk kontak: Komunikasi Pemasaran Terpadu menggunakan seluruh bentuk komunikasi dan kontak yang

26

menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka, sebagai jalur penyampaian pesan yang potensial. Ciri utama dari elemen Komunikasi Pemasaran Terpadu yang ketiga ini adalah bahwa ia merefleksikan kesediaan menggunakan bentuk kontak komunikasi apapun, asalkan merupakan yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya. Telah jelas sekarang bahwa Komunikasi Pemasaran Terpadu tidak terikat pada suatu metode komunikasi tertentu (misalnya iklan di media masa) melainkan menggunakan media dan kontak apa pun yang dapat memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan dari merek mereka kepada khayalak sasarannya dengan baik.

4) Menjalin Hubungan

Karakteristik Komunikasi Pemasaran Terpadu yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjalinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dapat dikatakan bahwapembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa Komunikasi Pemasaran Terpaduadalah kunci dari terjalinya hubungan tersebut. Suatu hubungan merupakan pengait yangtahan lama antara merek dengan konsumen. Ia

27

membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap merek.

c. Manfaat Komunikasi Pemasaran Terpadu

Menurut (Anastasta, 2021) manfaat dari komunikasi pemasaran terapadu, sebagai berikut:

1) Komunikasi pemasaran terapadu ditujukan untuk menyampaikan pesan yang kuat, konsisten, dan jelas. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan koordinasi semua pesan, citra, dan identitas perusahaan melalui komunikasi pemasaran. Sehingga calon konsumen dapat benar- benar menerima dan memahami pesan yang ingin kamu sampaikan. Komunikasi pemasaran terapadu berguna untuk meningkatkan brand awareness. Bukan hanya pesan yang akan selalu sama, tapi juga unsur- unsur merek yang juga ikut serta terbentuk dengan lebih mudah. Dengan begitu, secara tidak langsung perusahaan akan menunjukkan keunggulan kompetitif.

2) Komunikasi pemasaran terapadu untuk menciptakan pengalaman pelanggan. Pelanggan dapat menerima pesan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bisnis. Sehingga akan membangun hubungan yang lebih erat antara perusahaan dengan para konsumennya.

28

3) Komunikasi pemasaran terapadu juga menghemat budget dalam melakukan promosi. Tentu saja, hal itu dapat dilakukan jika pesan yang disampaikan konsisten dan jelas, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan banyak campaign.

d. Bauran Komunikasi Pemasaran

Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dan itu meliputi 4 P (Product, Price, Place, dan promotion). Menurut Kotler (2007:210 ) komunikasi pemasaran terpadu terdiri dari 4 alat utama, yaitu : iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Menurut Ebert dan Griffin (2015:437-443), lima alat promosi yang paling berpengaruh dalam pemasaran adalah sebagai berikut :

1) Iklan (advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini (bank) untuk menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang diberikan adalah nama produk, manfaat produk, harga produk, serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing. Adapun tujuan utama periklanan adalah meningkatkan permintaan atas produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat periklanan adalah:

29

a) Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus.

b) Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk dan perusahaan.

c) Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang menarik perhatian. 2) Hubungan masyarakat (public relations)

Hubungan Masyarakat merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah agar nasabah dapat mengenal bank lebih dekat, dengan ikut kegiatan tersebut nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah.

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi adalah sarana untuk meningkatkan jumlah nasabah yang dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat

Dokumen terkait