• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini diandalkan untuk mengemukakan informasi dan manfaat bagi dunia pendidikan dan dunia akuntansi serta memberikan informasi mengenai upaya perusahaan dalam meningkatkan laba.

2) Manfaat Praktis a) Bagi Perusahaan

Hasil ini dapat menghasilkan bukti yang tepat terkait dengan dampak biaya produksi, menampilkan biaya, dan volume transaksi pada keuntungan bersih sehingga dapat meringankan organisasi dalam menjalankan pilihan untuk masa kemudian dan memberikan data tentang ketepatan organisasi dalam memutuskan biaya.

b) Bagi Investor

Penelitian ini dapat memberi data kepada penyandang dana sehubungan dengan pergantian peristiwa dan kemungkinan organisasi di masa kemudian sebagai pemikiran dalam berkontribusi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Teori keagenan atau agency theory adalah gambaran hubungan antara pihak yang mempunyai wewenang yakni investor yang juga sering disebut principal dengan para manajer yang merupakan agent yang diberi wewenang.

Menurut (Wolk, Harry, Michael, Tearney, James, 1999) menyebutkan bahwa dalam teori keagenan perusahaan merupakan titik temu hubungan keagenan antara pemilik perusahaan (principal) dengan manajemen (agent), dengan masing-masing pihak terlibat dalam hubungan keagenan tersebut berusaha untuk memaksimalkan utilitas mereka. Konflik keagenan di perusahaan biasanya terjadi karena pemilik organisasi (principal) dengan sejumlah keterbatasan tidak dapat menganggap bagian yang berfungsi dalam memanajemen perusahaan. Sehingga pemilik perusahaan menyerahkan wewenang dan kewajiban pengelolaan perusahaan kepada manajer professional (agents) untuk bekerja sama atas nama perusahaan dan kepentingan pemilik perusahaan. Wewenang serta tanggungjawab yang ditugaskan kepada manajer menyebabkan para manajer memiliki keleluasaan untuk merancang keputusan-keputusan yang dapat menguntungkan para manajer. Sebagai seorang spesialis, supervisor berkewajiban untuk meningkatkan keuntungan pemilik (kepala) dan akibatnya akan mendapatkan remunerasi sesuai kesepakatan yang diberikan. Dengan begitu ada berbagai

kepentingan, masing-masing pihak melakukan upaya yang benar untuk mencapai dan memperkuat tingkat keberhasilan yang dihadapi. Akibatnya muncul masalah agensi, masalah keagenan ini timbul karena selisih kepentingan dan keinginan pemilik perusahaan dan para manajer yang bisa mempengaruhi kebijakan perusahaan. Hal ini menjadi tidak fleksibelnya informasi yang dipunyai oleh principal dan agent, tidak fleksibelnya kejadian ini yang kerap disebut asimetri informasi.

Asimetri informasi dan konflik ketertarikan yang terjadi diantara principal dan agent membuat agent guna menyalurkan informasi yang bukan kenyataannya pada principal. Terpenting apabila fakta yang bersinggungan dengan pengukuran prestasi agent. Hubungan teori agency dengan penelitian ini ialah karena proposi kepemilikan perusahaan bagi manajer kecil maka sangat potensial terjadinya perlakuan manajer yang tidak memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham akan tetapi memperbesar skala perusahaan dengan aturan ekspansi atau membeli organisasi lain dan mempengaruhi biaya dalam organisasi sama seperti laba. Hal yang bisa dikerjakan agent untuk memengaruhi angka pembukuan adalah sebagai perencanaan laba dan juga pendapatan eksekutif di laporan keuangan. (Watts dan Zimmerman, 1986) menyimpulkan bahwa pembentukan laporan keuangan diusahakan dapat memperkecil masalah yang terjadi. Masalah agensi bisa diselesaikan dengan penyelarasan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer. Sebagai pertanggungjawaban kinerja, agent diwajibkan memberitahu laporan keuangan kepada principal agar principal bisa membandingkan, menimbang dan melihat cukup sejauh mana agent bekerja demi memajukan

kesejahteraannya, juga untuk awal pemberian imbalan kompensasi terhadap agent.

2.1.2 Laba Bersih

Laba ialah tujuan pertama perusahaan, dimana dengan laba perusahaan bisa memperluas usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan laba adalah sesuatu hal yang menunjukkan bagaimana kualitas manajemen organisasi dan operasi organisasi, yang memperlihatkan nilai lebih perusahaan. Laba dibagi menjadi dua, laba bersih dan laba kotor. Laba bersih ialah keuntungan yang didapatkan setelah dikurangi seluruh biaya operasi terutama setelah dikurangi biaya tetap dan biaya overhead dan pajak. Hal ini berbeda dengan laba kotor, dimana laba kotor merupakan selisih antara penjualan dan biaya langsung produk atau jasa yang dijual sebelum dikurangi semua biaya dan pajak. Menurut (Hery, 2017) laba bersih adalah suatu laporan yang menyimpulkan pengguna laporan keuangan sebuah skala rangkuman kemampuan perusahaan secara kelengkapan selama waktu yang dilalui dan sesudah memperkirakan banyaknya pajak penghasilan yang wajib dibayarkan. Menurut (Soemarso S.R, 2004) bilangan akhir yang terlampir di laporan laba rugi yaitu laba bersih (net profit). Total angka ini adalah kemajuan bersih terhadap modal. Sedangkan, bilama perusahaan mengalami rugi, bilangan terakhir di laporan laba rugi, merupakan rugi bersih (net loss).

2.1.3 Biaya Produksi

Pengertian biaya menurut (Rustami et al, 2004) Biaya adalah biaya lengkap yang wajib dibayarkan oleh organisasi guna mendapatkan suatu barang atau administrasi. Sedangkan menurut (Bustami, 2009) biaya yaitu pengabdian sumber ekonomis yang di takar ketika satuan uang yang telah terjadi atau peluang akan terjadi demi mendapatkan akhir yang diinginkan. Jenis biaya berdasarkan perilaku dibedakan menjadi tiga yaitu, pertama biaya tetap ialah biaya yang senantiasa konstan dan tidak bisa dimanipulasi oleh volume produksi. Kedua biaya variabel ialah komponen biaya yang selalu berubah sesuai dengan volume produksi yang didapatkan. Ketiga, biaya semivariabel ialah biaya yang memiliki struktur biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya.

Biaya produksi ialah biaya yang muncul untuk mengerjakan bahan baku sebagai produk jadi dan siap guna di pasarkan (Mulyadi, 2015). Biaya produksi ini juga sering disebut biaya yang bisa dihubungkan dengan satu produk, biasanya biaya ini ialah bagian dari persediaan. Umumnya biaya penciptaan dipisahkan menjadi biaya bahan langsung, biaya kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya bahan baku langsung, yang berisi dari bahan mentah yang adalah bagian mendasar dari penciptaan yang telah tamat dan dapat secara efektif diikuti ke item berikutnya. Misalnya, untuk membuat meja membutuhkan kayu sebagai bagian selanjutnya.

2. Biaya kerja langsung, yang berisi dari biaya kerja pabrik pengolahan yang bisa dengan mudah diikuti ke item eksplisit. Biaya ini disematkan oleh

perwakilan atau pekerja yang langsung melakukan kegiatan penciptaan.

Pengeluaran ini muncul karena adanya pemanfaatan kerja dalam menyelesaikan ciptaan.

3. Biaya overhead pabrik mencakup seluruh biaya yang bersinggungan dengan pabrik selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Pada dasarnya tujuan utama organisasi ialah guna menciptakan keuntungan dengan membandingkan pendapatan dengan pengeluaran dengan melihat seberapa tinggi manfaat dari pengorbanan yang telah diutarakan.

Menurut (Mulyadi, 2012) ada beberapa tujuan biaya produksi yaitu:

1. Demi menentukan jumlah biaya produksi dengan tepat.

2. Demi membantu manajemen mengadakan pengelolaan biaya yang tepat.

3. Demi memperingan manajemen dalam mendapatkan kesimpulan jangka pendek.

2.1.4 Biaya Promosi

Setelah selesainya proses produksi, tahap berikutnya yang harus dikerjakan oleh organisasi adalah mengiklankan barang-barangnya sehingga mereka mendapatkan keuntungan besar di persaingan yang padat. Kemajuan adalah faktor utama bagi organisasi dalam mempresentasikan produk dan administrasi mereka. Menurut (Buchari Alma, 2010) promosi merupakan peralatan khusus yang memberikan klarifikasi kepada pembeli yang mungkin tentang suatu barang, yang dapat memenuhi kekurangan dan keinginan pembeli

dan memberikan perasaan perlu kepada pelanggan untuk membeli. Sedangkan (Djaslim Saladin, 2011) promosi ialah sebagian unsur dalam bauran pemasaran yang di daya gunakan untuk menginformasikan, menyarankan, dan mengingat tenang produk perusahaan. (Mulyadi, 2002)yang menyimpulkan bahwa biaya waktu terbatas ialah biaya yang mencakup segala sesuatu melalui pelaksanaan latihan atau latihan khusus untuk menampilkan barang-barang organisasi sebagai tenaga pekerja dan produk ke pembeli guna mengumpulkan piutang menjadi uang tunai. Maka sebab itu biaya promosi ialah biaya yang dipakai guna membiayai proses pemasaran.

Tujuan pertama promosi ialah menginformasikan, mencondongkani pelanggan tentang produk atau jasa dari perusahaan. Promosi memiliki sifat memperkuat merk dan image produk kepada pembeli, dan ini harus dilakukan rutin agar pelanggan akan mengingat akan produk perusahaan. Menurut (Kurniadi, 2010) menjelaskan tentang tujuan promosi sebagai berikut:

a. Menginformasikan

1) Penjelasan pasar meliputi adanya produk baru.

2) Menyajikan pendekatan yang lebih benar untuk memanfaatkan item 3) Menginformasikan adanya peralihan harga pada pasar.

4) Memberikan petunjuk cara pakai suatu produk.

5) Memberikan informasi kegunaan dari item produk.

6) Membenahi kesan yang salah dari produk.

b. Membujuk,pelanggan untuk:

1) Membangun pikiran merk.

2) Memalingkan pikiran ke suatu merk lain.

3) Merubah pola pikir pelanggan pada atribut produk.

4) Mendongkrak konsumen untuk belanja.

5) Buat pembeli mengakui kunjungan perwakilan penjualan.

c. Mengingatkan:

1) Mengingatkan konsumen, produk yang dibeli diperlukan rentan waktu dekat.

2) Membuat konsumen tetap mengingat walaupun tidak ada iklan yang berkelanjutan.

3) Memelihara agar kesan pertama kali membeli jatuh kepada produk perusahaan.

2.1.5 Volume Penjualan

Volume adalah perhitungan seberapa banyak kapasitas yang dapat ditempati dalam suatu pengamatan. Penjualan merupakan pekerjaan yang dilaksankan demi menawarkan barang ke pembeli dengan niat penuh untuk menciptakan keuntungan. Volume penjualan ialah banyaknya barang yang terjual dari organisasi pada tujuan waktu tertentu (Marbun, 2003). Pencapaian volume penjualan ialah hal yang wajib dan harus diperhatikan perusahaan. Semakin banyak kesepakatan habis-habisan yang didapat organisasi, semakin banyak prospek keuntungan yang akan dicapai organisasi. Sedangkan menurut (Kotler, 2000) volume penjualan ialah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk suatu waktu tertentu dan didalamnya berisi strategi pelayanan yang bagus. Dalam menjual benda atau produk haruslah produk tersebut diketahui oleh pembeli,

apabila kondisi jauh dari produsen maka produsen yang harus memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen. Beberapa langkah yang dapat dilaksanakan perusahaan dalam menaikkan volume penjualan menurut (Kotler, 2006) sebagai berikut:

1. Menjual barang tersebut agar pembeli dapat melihatnya.

2. Menempatkan produk dan tempat yang tertata baik agar produk dapat menarik minat pembeli.

3. Melaksanakan analisis pasar.

4. Memastikan calon pembeli yang potensial.

5. Melaksanakan pameran atau acara demi memperkenalkan produk.

6. Melaksanakan discount atau potongan harga.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian

1.

Secara parsial volume penjualan dan biaya operasional berpengaruh bersih, dan biaya operasional juga memiliki pengaruh terhadap laba biaya kualitas dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Secara parsial biaya produksi berpengaruh signifikan positif terhadap laba bersih dan biaya kualitas juga berpengaruh signifikan positif terhadap laba bersih.

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian

4.

Biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba bersih di KPBS Pengalengan. Biaya penjualan secara parsial berpengaruh signifikan secara signifikan terhadap laba bersih di KPBS Pengalengan.

Berdasarkan hasil pengujian bahwa biaya produksi dan biaya penjualan secara simultan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap laba bersih di KPBS Pengalengan memiliki hubungan tidak searah yang sangat rendah dan tidak signifikan terhadap laba bersih PT

SUNSON TEXTILE

MANUFACTURE. Biaya penjualan dan laba bersih memiliki hubungan searah yang kuat dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial biaya penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih PT

SUNSON TEXTILE

MANUFACTURE. Biaya produksi dan biaya penjualan memiliki hubungan searah, kuat dan signifikan terhadap laba bersih, hal ini menunjukkan bahwa secara simultan biaya produksi dan biaya penjualan berpengaruh signifikan dan kuat terhadap laba bersih.

6. secara simultan berpengaruh terhadap laba bersih. Secara parsial biaya produksi tidak berpengaruh terhadap laba bersih, terdapat pengaruh, tetapi biaya promosi berpengaruh terhadap laba bersih PT GUDANG GARAM Tbk periode

Secara parsial biaya produksi memiliki hubungan positif dan

dan Rio Rahmat Yusran (2020)

Operasional

terhadap Laba Bersih pada PT SOXAL

BATAMINDO INDUSTRIAL GASES periode 2015-2018.

berpengaruh signifikan, sedangkan biaya operasional berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Secara simultan variabel biaya produksi dan biaya operasional berpengaruh signifikan pada PT SOXAL

BATAMINDO INDUSTRIAL

GASES Sumber: Review dari berbagai artikel.

2.3 Rerangka Konseptual

Gambar 2.1 Rerangka Konseptual Sumber: Data di olah penulis, 2021

Agency Theory

Manajer (Agent) Pemilik Perusahaan

(Principal)

Meminimalkan Biaya Operasional

Biaya Produksi Biaya Promosi Volume Penjualan

Laba Bersih

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Biaya Produksi terhadap Laba Bersih

Menurut (Bustami, 2009) Biaya produksi ialah biaya untuk dipakai dalam interaksi produksi yang terdiri dari biaya bahan langsung, biaya kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya pembuatan juga mempengaruhi besar kecilnya harga jual barang yang didapat. Mengurangi biaya penciptaan adalah cara mendasar untuk mengendalikan pengeluaran agar tidak ada pemborosan, namun perlu fokus pada sifat penciptaan selanjutnya.

Teori agensi mengemukakan adanya hubungan otoritatif antara investor dan manajer. Dalam hubungan ini pertikaian terjadi dengan alasan bahwa ada lubang data antara dua pertemuan, di mana supervisor memiliki lebih banyak data yang diidentifikasi dengan detail organisasi daripada investor. Biaya produksi dicirikan biaya yang ditimbulkan untuk memiliki pilihan untuk melakukan latihan fungsional dan membuat menghasilkan manfaat. Permasalahannya ialah bagaimana cara mengelola biaya produksi agar bisa tetap bisa efisien dalam mengembangkan produk input menjadi produk output yang berkualitas. Ketika organisasi memiliki biaya produksi yang lebih maksimal daripada ukuran keuntungan bersih yang didapatkan, maka organisasi akan menghadapi kekurangan, maka organisasi membutuhkan keuntungan bersih dari setiap penebusan yang ditimbulkan. Ketika biaya produksi rentan akan manipulasi data, manajer diduga akan memperkecil jumlah biaya produksi yang ada atau memperbesar total biaya produksi agar data yang didapatkan tidak benar.

Kejadian ini akan mengakibatkan perselisihan antara investor sebagai kepala dan kepala. Biaya-biaya yang tidak benar-benar ditimbulkan tidak dianggap sebagai pengeluaran tetapi merupakan konsumsi atau pemborosan yang berlebihan.

Ini setua eksplorasi Felicia dan Robinhot Gultom (2018) yang membuktikan bahwa biaya penciptaan mempengaruhi kompensasi total. Tingkat manfaat yang dicapai organisasi ditentukan oleh volume kreasi yang dibuat, semakin besar volume kreasi yang diperoleh, semakin tinggi pula manfaat yang dicapai. (Carter, 2009). Maka, biaya produksi mempengaruhi laba disaat ketika biaya produksi ditingkatkan maka dapat menambah jumlah volume produksi yang kedepannya dapat mempengaruhi tingkat laba yang dicapai organisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka di rumuskan hipotesis alternative sebagai berikut:

H1: Biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih

2.4.2 Pengaruh Biaya Promosi terhadap Laba Bersih

Biaya promosi ialah ukuran aset yang diberikan oleh organisasi demi promosi atau iklan item untuk membangun kesepakatan dan manfaat. Menurut (Widnyana, Made Juni, I Made Nuridja, dan I Ketut Dunia, 2014) promosi memiliki arti menarik minat pembeli dalam pembentukan organisasi. Promosi bersifat sugestif dilakukan secara eksplisit untuk memperkuat citra merek dan barang kepada customer, dan latihan khusus ini diselesaikan pada tahap di mana barang sudah jadi dan layak untuk diiklankan. Promosi juga digunakan sebagai

media yang meluas di antara pembuat dan pembeli sehingga organisasi secara umum dapat memperluas penawaran dan lebih banyak keuntungan.

Teori agensi mengemukakan hubungan antara principal dan agen. Adanya perjanjian kerja dari principal yang diperoleh kepada agen untuk melaksanakan perusahaan, namun dalam melaksanakan perusahaan agen tidak mesti mengambil keputusan terbaik demi kepentingan bersama. Secara teori, ini memperlihatkan bahwa kemajuan diperlukan dalam latihan fungsional organisasi namun biaya kemajuan yang terlalu maksimal akan berdampak negatif pada perolehan keseluruhan. Organisasi dapat membangun kesepakatan mereka melalui upaya, kemajuan, dan mengendalikan pasar dengan dalil yang benar maka mereka dapat meningkatkan minat untuk barang tanpa menimbulkan biaya berlebih.

Kondisi organisasi jika tidak diimbangi dengan kegiatan promosi tentu akan berpengaruh buruk terhadap keadaan keuangan organisasi. Ini setua dari (M.

J. Widnyana, 2014) yang menunjukkan bahwa pengeluaran khusus secara positif mempengaruhi keuntungan organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan uraian tersebut, maka di rumuskan hipotesis alternative sebagai berikut:

H2: Biaya promosi berpengaruh signifikan positif terhadap laba bersih 2.4.3 Pengaruh Volume Penjualan terhadap Laba Bersih

Volume penjualan ialah jumlah agregat yang dibuat dari tawaran pekerja dan produk. Menurut (Rustami et al, 2014) Jika biaya produksi disusul dengan peningkatan volume transaksi, keuntungan juga disebut meningkat, dengan asumsi jika biaya produksi naik tetapi volume transaksi berkurang, keuntungan

akan berkurang. Guna melihat korelasi antara volume penjualan dan keuntungan bersih, dapat dipahami dengan baik bahwa bagian-bagian dalam penjelasan gaji organisasi saling terkait yang menunjukkan ada relasi yang kuat antara keduanya, mengingat fakta bahwa untuk situasi ini cenderung terlihat bahwa keuntungan yang akan muncul jika penawaran barang organisasi lebih banyak dari pada biaya yang bersangkutan.

Teori agensi mengemukakan bahwa ada relasi antara kepala dan spesialis.

Dimana hubungan kantor ini timbul dikarena adanya perselisihan dimana spesialis sebagai administrator memiliki lebih banyak data tentang dana dan hambatan apa yang terjadi di organisasi sedangkan kepala sebagai investor hanya memiliki sedikit data memberitahukan apa yang terjadi di organisasi membuat kondisi ini menyebabkan perjuangan. Secara hipotesis memperlihatkan bahwa korelasi antara volume penawaran dan kompensasi total saling terkait. Karena untuk situasi ini keuntungan akan muncul jika transaksi barang lebih menonjol daripada biaya yang ditimbulkan. Faktor besar keuntungan adalah laba. Pendapatan didapatkan dengan penjualan. Jika pendapatan tinggi maka manfaat organisasi akan dikurangi dengan biaya yang wajib dikeluarkan untuk latihan fungsional. Dalam hal biaya yang ditimbulkan rendah, manfaat tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggarap bantuan pemerintah dari para penyandang dana dan untuk memenuhi kelayakan organisasi.

Faktor besar yang memperkuat besar kecilnya laba ialah pendapatan.

Pendapatan didapatkan dari total perdagangan barang atau jasa perusahaan.

Pencapaian organisasi dilihat dari tahapan-tahapan manfaat yang diperoleh

organisasi dengan alasan bahwa tujuan organisasi pada dasarnya ialah untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dan manfaat merupakan cara pandang utama untuk menentukan ketahanan organisasi. Ini setua dari (Astri Fitrihartini S., 2017) yang menunjukkan bahwa volume bisnis berpengaruh positif terhadap keuntungan bersih organisasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka di rumuskan hipotesis alternative sebagai berikut:

H3: Volume penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap laba bersih

Berdasarkan hipotesis di atas maka di susun model penelitian sebagai berikut:

H1

H2

H3

Gambar 2.2 Model Penelitian

Sumber: dikembangkan dalam skripsi ini, 2021 Biaya Produksi

(X1)

Laba Bersih (Y) Biaya Promosi

(X2)

Volume Penjualan (X3)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman tentang teknis pengkajian yang akan di lakukan akan di jelaskan pada operasional variabel. Penelitian ini memakai 2 (dua) jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen terdiri dari Biaya Produksi, Biaya Promosi dan Volume Penjualan.

Serta Laba Bersih sebagai variabel dependen.

3.1.1 Variabel Dependen

Variabel dependen ialah variabel utama dalam sebuah penelitian yang dapat di pengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam pengkajian ini ialah laba bersih.

3.1.1.1 Laba Bersih

Laba bersih (Net Profit) ialah laba yang dicapai dari pelaksanaan operasional yang telah dikurangi dengan beban yang ada termasuk pajak.

Pemeriksaan ini diperkirakan dengan mengambil keuntungan sebelum biaya pembebanan dalam penetapan situasi keuangan perusahaan miscellaneous industry dengan biaya penilaian pribadi dalam pernyataan situasi keuangan

perusahaan miscellaneous industry. Perusahaan harus selalu menghasilkan laba optimal untuk memenuhi relevansi (stakeholder) pemegang saham, konsumen, manajemen, masyarakat, karyawan, pemerintah, dan sebagainya (Harahap, 2010):

3.1.2 Variabel Independen

Variabel independen ialah variabel yang dapat mengakibatkan dan memiliki arah hubungan positif maupun negatif terhadap variabel dependen.

Variabel dependen yang dipakai dalam penelitian ini ialah Biaya Produksi, Biaya Promosi dan Volume Penjualan.

3.1.2.1 Biaya Produksi

Biaya produksi ialah biaya yang dikorbankan demi menangani komponen yang tidak dimurnikan menjadi barang layak (matang) yang layak untuk dijual dan dipromosikan. Biaya produksi juga ialah sumber penghidupan yang direlakan demi mendapatkan keluaran dan keluaran tersebut diharapkan lebih maksimal dari masukan yang direlakan sehingga dapat mendapatkan keuntungan. Biaya produksi bisa di hitung dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang ada di laporan laba rugi perusahaan miscellaneous industry. Maka dapat di rumuskan sebagai berikut (Nurcahyo dan Hudrasyah, 2017):

Laba Bersih = Laba sebelum pajak – pajak penghasilan … … … 3.1

Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik… … … …. … 3.2

3.1.2.2 Biaya Promosi

Biaya promosi yaitu biaya yang di keluarkan dari perusahaan demi mengoperasikan proyek penjualan produk sehingga produk bisa terjual dan mendapatkan keuntungan. Dalam.penelitian ini untuk menghitung biaya promosi perusahaan otomotif dan komponen yaitu dengan menjumlahkan biaya periklanan dengan biaya promosi penjualan yang terlampir di laporan laba rugi perusahaan miscellaneous industry. Maka dapat di rumuskan sebagai berikut (Benyamin Molan, 2007) adalah:

3.1.2.3 Volume Penjualan

Volume penjualan ialah ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Volume penjualan juga jumlah akhir yang didapatkan perusahaan dalam penjualan produknya dalam waktu tertentu. Semakin banyak total penjualan yang didapatkan maka semakin banyak juga total keuntungan yang dicapai, namun sebaliknya jika jumlah penjualan menurun maka laba akan ikut menurun. Perhitungan volume penjualan dalam

Biaya Promosi = Biaya Periklanan + Biaya Promosi Penjualan… … … …3.3

penelitian ini dengan membandingkan antara volume penjualan dengan kuantitas atau total penjualan pada perusahaan miscellaneous industry. Maka dapat di rumuskan sebagai berikut (Alamiyah dan Padji, 2003):

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Menurut (Sugiyono, 2013) Populasi adalah wilayah spekulasi yang terdiri dari artikel atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas sendiri yang dipilih oleh spesialis untuk diamati dan kemudian dibuat kesimpulan. Populasi dalam kasus ini ialah seluruh perusahaan sektor miscellaneous industry yang

Menurut (Sugiyono, 2013) Populasi adalah wilayah spekulasi yang terdiri dari artikel atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas sendiri yang dipilih oleh spesialis untuk diamati dan kemudian dibuat kesimpulan. Populasi dalam kasus ini ialah seluruh perusahaan sektor miscellaneous industry yang

Dokumen terkait