BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian
Antara lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai referensi penelitian di bidang akuntansi dalam menganalisis laporan keuangan.
b. Hasil penelitian dapat memberikan bukti empiris dalam pengimplementasian penelitian sebelumnya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan berkaitan dengan kecurangan laporan keuangan.
2. Manfaat Praktis
Selain dari manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat dalam menentukan bukti empiris tentang pengaruh stabilitas keuangan, kondisi industri, dan tekanan eksternal terhadap kecurangan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Bagi Investor
Penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan tentanganalisis laporan keuangan khususnya laporan keuangan yang mengandung kecurangan, sehingga dapat lebih dipertimbangkan dalam mengambil keputusan dalam investasi di pasar modal.
c. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan mampu meberikan kontribusi untuk pengambilan kebijakan berkaitan dengan pencegahan tindakan kecurangan laporan keuangan.
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI 1. Stabilitas Keuangan
Stabilitas keuangan menjelaskan bahwa manajer terkenai tekanan untuk melakukan penipuan dan memanipulasi laporan keuangan ketika stabilitas keuangan dan profitabilitas perusahaan terancam oleh kondisi ekonomi, industri, dan situasi lainnya. Manajemen tak jarangmenerima tekanan untuk menunjukkan bahwa perusahaan sudah bisa mengelolah aset dengan baik, sehingga keuntungan yang dihasilkan tercapai serta membentuk return yang tinggi buat investor (ayu asri okta wardhani, 2020).
Hal ini memberikan tekanan khusus pada seluruh manajemen, terutama ketika menghadapi situasi keuangan perusahaan terancam dan manajemen terpaksa melakukan kecurangan dalam laporan keuangannya. Beberapa alasan mengapa SSK sangatlah penting dalam sistem perekonomian. yang pertama adalah sistem keuangan yang stabil akan dapat membuat pasar yang sehat, terkontrol dan alokasi berasal aneka macam sumber daya yang terdapat dapat dikondisikan secara optimal. Alasan kedua yaitu sistem keuangan yang stabil akan memiliki akibat eksklusif pada kesehatan dunia perbankan, dengan sistem keuangan yang stabil dunia perbankan dapat menjalankan kegunaannya sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat secara aporisma, tentu hal ini juga akan mempengaruhi sektor riil.
Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa stabilitas keuangan merupakan suatu keadaan yang akan dicapai manajemen agar perusahaan terlihat baik dan bersaing dengan perusahaan lain, sehingga menghasilkan pemegang saham merasa aman dan percaya terhadap kinerja manajemen.
2. Kondisi Industri
Kondisi industri merupakan suatu keadaan perusahaan yang baik, dimana memerlukan pengawasan yang optimal untuk perusahaan agar pengaruh terjadinya kecurangan laporan keuangan dapat dihindari..ketika tekanan berlebih dari pihak eksternal sebagai wujud adanya tambahan utang atau asal pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif (ayu asri okta wardhani, 2020). Terdapat resiko kecurangan laporan keuangan. SAS No.99 menetapkan bahwa ada resiko kecurangan dalam laporan keuangan jika ada tekanan berlebihan dari pihak ketiga. Beberapa contoh yang dapat diamati:
a. Pengembalian atau ekspektasi tinggi dari analisis investasi, forum investasi, kreditur berpengaruh, atau pihak luarlainnya, termasuk ekspektasi yang ditempatkan dalam siaran pers atau laporan keuangan oleh manajemen yang terlalu optimis.
b. Perusahaan membutuhkan tambahan pembiayaan utang atau ekuitas agar dapat bersaing, bahkan untuk dana penelitian dan pengembangan yang besar.
c. Kemampuan agar memenuhi persyaratan atau konversi untuk persyaratan pinjaman atau pembayaran hutang.
10
Dapat disimpulkanbahwasemakin besar tekanan eskternalpada perusahaan,semakin besar jumlahtindakan kecuranganlaporan dalam laporan keuangan.
3. Tekanan Eksternal
Tekanan eksternal adalah tekanan yang berlebihan pada manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan pihak ketiga.
Untuk mengatasi tekanan ini, perusahaan membutuhkan tambahan modal pinjaman atau sumber keuangan eksternal agar tetap kompetitif (Didin Ijudien, 2018). Tekanan eksternal yakni tekanan yang berlebihan bagi managemen untuk memenuhi harapan pihak ketiga. Perusahaan dapat memperoleh sumber dana dari investor dan kreditur. dalam hal ini, kreditur artinya pihak ketiga yang diharapakan dapat memberikan pinjaman dana, kreditur memiliki standar tertentu untuk mengindari resiko yang tidak bisa diatasi. Tekanan yang hiperbola bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan berasal pihak ketiga dapat memicu terjadinya tindak kecurangan. Tekanan tersebut bisa berbentuk dalam hal kemampuan untuk mendapatkan pinjaman berasal luar perusahaan dan kemampuan untuk membayar pinjaman (annisa rahmania, 2017).
4. Kecurangan (Fraud)
Fraud secara sederhana dapat diartikan menjadi kecurangan.
Secara umum fraud diartikan menjadi tindakan kecurangan atau penipuan secara sengaja untuk memperoleh keutungan pribadi maupun kelompok serta berdampak menyesatkan orang lain. Dorongan serta motivasi supaya laporan keuangan yang disajikan terlihat baik dan menarik
perhatian investor ataupun calon investor, sehingga manajer akan berusaha melakukan aneka macam cara untuk menyajikan laporan keuangan yang baik. Teknik kecurangan (fraud) yang dilakukanpun bervariasi, mulai dari mengecoh prinsip akuntansi berlaku umum (Standar Akuntansi Keuangan), melakukan manajemen laba yang agresif hingga melakukan tindakan ilegal yang kemudian disembunyikan, serta berujung pada kebangkrutan perusahaan (Yossi Septriani dan Desi Handayani, 2018).
Pencegahan Kecurangan
Pencegahan kecurangan dapat dilakukan dengan mengaktifkan pengendalian internal. Selain itu, kecurangan dapat dicegah dengan adanya kesadaran setiap individu. berikut ini ialah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan fraud, yaitu:
a. Risk Analysis. Desain kebijakan anti korupsi harus diawali dengan melakukan analisa apa saja pola korupsi yang mungkin terjadi.
kemudian ditindaklanjuti dengan desain program anti korupsi yang sejalan menggunakan analisa tersebut.
b. Implementasi. Melakukan pengenalan kebijakan anti korupsi, pelatihan anti korupsi, serta penilaian proses bisnis untuk menghindari korupsi.
c. Hukumanwajib ada pengenalan kepada seluruh karyawan tentang sangsi atas korupsi. Sangsi itu dapat berupa pengurangan kompensasi, tak naik jabatan, atau bahkan pemecatan dan /atau proses aturan.
12
d. Monitoring. Melakukan evaluasi program anti korupsi secara berkala serta mengambil langkah perbaikan secara terus menerus.
5. Kecurangan Laporan Keuangan
Kecurangan laporan keuangan menurut Australian Auditing Standards (AAS) yakni: βSuatu kelalaian juga penyalah hidangan yang disengaja dalam jumlah eksklusif atau pengungkapan pada pelaporan keuangan untuk menipu para pengguna laporan keuanganβ.
kecurangan laporan keuangan adalah kesalahan yang disengaja yang dimaksudkan untuk menyesatkan pengguna akun tahunan, yang pada akhirnya merugikan pengguna akun (Didin Ijudien, 2018). Kecurangan ini biasanya terjadi saat sebuah perusahaan melaporkan lebih tinggi dari yang sebenarnya (overstates) terhadap asset atau pendapatan, atau ketika perusahaan melaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya (understates) terhadap kewajiban dan beban. Kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh siapa saja di level apapun dan siapa pun yang mempunyai kesempatan.
Kecurangan dibagi pada tiga kelompok sebagai berikut:
a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud).
Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk galat saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor serta kreditor. Kecurangan ini bisa bersifat financial atau kecurangan non financial.
b. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation).
Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam Kecurangan
Kas dan Kecurangan atas Persediaan serta Aset Lainnya dan pengeluaran-pengeluaran porto secara curang (fraudulent disbursement).
c. Korupsi (Corruption). Korupsi dalam konteks pembahasan ini ialah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK pada Indonesia. menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribelry), pemberian illegal (illegal gratuity), serta pemerasan (economic extortion).
6. Fraud Triangle
Penelitian ini menggunakan Fraud Triangle dengan mengacu pada penelitian Hidayatun & Juliarto (2019) yang menunjukkan bahwa faktor keterampilan yang terkandung dalam kecurangan diamond merupakan faktor penentudalam laporan kecurangan keuangan.
Pressure/Incentives
Opportunity Rationalization
Gambar 2.1Fraud Triangle
Tekanan (Pressure) ialah motivasi seseorang untuk melakukan kecurangan yang bisa saja dikarenakan tuntunan gaya hayati, ketidak berdayaan dalam soal keuangan, mencoba-cona untuk mengalahkan system ketidak puasan kerja. Pembenaran (Rationalization) ialah perilaku, karakter, atau system nilai yang dipergunakan oleh pelaku
14
dengan cara mencari pembenaran atau perbutan curang. Kesempatan (Opportunity) ialah situasi yang membuka kesempatan atau peluang pelaku secara leluasa untuk bisa melakukan suatu kecurangan. di antara tiga fraud triangle. Opportunity ialah salah satu kategori Fraud yang paling memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, mekanisme, serta control dalam upaya deteksi dini terhdap fraud.
7. Agency Theory
Hubungan kontraktual yang menjelaskan kekuasaan antara agen danklien dicatat dalam teori agen. Agen adalah pihak yang diberi wewenang oleh pemegang saham untuk mengelola sumber daya perusahaan untuk kepentingan pemegang saham atau direksi.
Manajemen wajib mempertanggungjawabkan kepada para pemegang saham atas pengurusan perseroan.
Timbulnya manajemen laba dijelaskan dengan teori agensi.
sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan menjadi imbalannya akan memperoleh kompensasi sinkron kontrak.
menggunakan ini terdapat dua kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan taraf kemakmuran yang dikehendaki Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui isu internal dan prospek perusahaan pada masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham).
8. Manajemen Laba
a. Definisi Manajemen laba
Manajemen laba merupakan manipulasi akuntansi dengan tujuan membentuk kinerja perusahaan supaya terkesan lebih baik dari yang sebenarnya (C. Mulford dan E.Comiskey, 2012). laba yang dilaporkan berpengaruh bertenaga terhadap aktivitas perusahaan dan keputusan yang dirancang oleh manajemennya.
Keasyikan perusahaan memenuhi harapan pasar modal mencerminkan bahwa manajemen sangat peduli terhadap risiko nilai saham perusahaan Jika gagal. Menanggapi risiko tadi, manajemen mungkin berpandangan bahwa tanggung jawabnya ialah melakukan apa saja yang memungkinkan supaya ramalan pasar modal sang para analis dapat dipenuhi atau dilebihi, atau melakukan manajemen laba . (Charles W Mulford dan Eugene E Comiskey, 2010:80) pada (annisa rahma, 2017).
b. Motivasi Manajemen laba
Adapun 6 motivasi manajemen labayang ditunjukkan oleh (Sulistyanto, 2008), yaitu:
1) Motivasi insentif, memanfaatkan asimetri fakta dalam kaitannya dengan laporan keuangan tahunan perusahaan,mendorong administrasi untuk mengatur laba bersih untuk memaksimalkan insentif yang ingin dicapai.
2) Motivasi kontraktual lainnya, Semakin dekat perusahaan dengan klien debitur, manajemen akan cenderung memilih praktik akuntansi yang dapat mentrasfer keuntunganperiode mendatang ke periode saat ini untuk mengurangi
16
kemungkinan kegagalan teknis atau kegagalan perusahaan dalam membayar utang.
3) Motivasi Politik, perusahaan besar dan industri yang strategis menjadi perusahaan monopoli. Dengan demikian, melalui manajemen hasil, perusahaan akan meningkatkan visibilitasnya melalui penggunaan prosedur akuntansi untuk mengurangi manfaat yang akan diperoleh.
4) Motivasi Pajak, yaitu para eksekutif termotivasi untuk mengelola pendapatan dari pajak penghasilan yang dikeluarkan. Ada praktik manajemen manfaat untuk mengurangin pajak penghasilan lebih awal.
5) Perpindahan CEO, merupakan hipotesis dari rencana bonus yang mengatakan bahwa manajemen akan untuk melaksanakan hasil manajemen dalam rangka mempertahankan dan memaksimalkan bonus yang akan diterima.
6) Motivasi pasar modal, motivasi pasar modal muncul dari informasi akuntansi yang sering dipergunakan investor dan analisis untuk menilai saham.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahuludalampenelitiandapatmembantu penulisuntuk dijadikansebagaibahanacuanuntuk memperkuatadanyahubungan antara variabelindependendan variabeldependen, yang memilikikesamaan penelitian:
Tabel2.1 PenelitianTerdahulu
No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Annisa
Hasil penelitian ini membagikan bahwa external pressure yang diproksikan
menggunakan LEV, financial sasaran yang diproksikan
menggunakan ROA serta auditor switch yang diproksikan
18
Hasil analisis uji regresi berganda dutemukan bahwa variabel stabilitas serta tekanan eksternal tak berpengaruh
kecurangan laporan keuangan. Sedangkan sifat industry serta rasionalisasi
terhadap kecurangan laporan serta capital turnevor tak berpengaruh terhadap laporan keuangan.
5 Didi Ijudien (2018)
Pengaruh stabilitas keuangan, kondisi industry dan tekanan eksternal terhadap kecurangan laporan keuangan.
Metode : Kuantitatif
Hasil penelitianini menunjukkan bahwa secara persial stabilitas keuangan, kondisi industry dan tekanan eksternal berpengaruh keuangan dan tekanan eksternal terhadap
20
dapat digunakan untuk mendeteksi
kecurangan.
8 Wimar Jeconiah (2020)
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Leverage dan Likuiditas Terhadap Financial Statement Fraud.
Metode: Kuantitatif
Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa stabilitas keuangan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Leverage tidak berpengaruh pada kecurangan laporan keuangan.
Likuiditas tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
C. Karangka Konsep
Karangka konsep menurut (Sugiyono, 2914) adalah suatu hubungan yang akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu,antara variabel independen dengan variabel dependen yang akan diamati atau di ukur melalui penelitianyang akan dilaksanakan. Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu mengenai pengaruh antara variabeldependen (kecurangan laporan keuangan) dengan variabel independen (stabilitas keuangan, kondisi industry, dan tekanan eksternal) di atas, maka dapat dikembangkan karangka konseptual seperti pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.2 Karangka Konsep
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Varibel devenden (Y) yaitu variabel yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (stabilitas keuangan, kondisi industry, dan tekanan eksternal).variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah
Kondisi Industri (X2)
Stabilitas Keuangan (X1)
Tekanan Eksternal (X3)
Kecurangan Laporan keuangan
(Y)
22
kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesia.
2. Variabel independen (X) yaitu variabelyang menjelaskan atau mempengaruhi variabel Y (kecurangan laporan keuangan) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesia. Afdapun variabel bebas yang terdiri dari X1 = stabilitas keuangan, X2 = kondisi industry, dan X3 = tekanan eksternal.
D. Hipotesis
1. Pengaruh stabilitas keuangan terhadap kecurangan laporan keuangan Perusahaan dengan keuangan tidak stabil cenderung memanipulasi laporan keuangan tersebut untuk meningkatkan prospek perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Anomi Ayu Megawati Lestari (2020), Ayu Asri Okta Wardhani (2020) serta Didin Ijudien (2018) yang menunjukkan bahwa stabilitas keuangan yang diukur dari perubahan total aset jelas terkait dengan aktivitas penipuanlaporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1: Stabilitas keuangan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
2. Pengaruh Kondisi Industri Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan
Dampak kondisi industri perusahaan yang selalu sesuai suatu perkiraan, menginginkan keadaan yang baik pada suatu perusahaan.
Penggunaan asumsi tertentu perusahaan dengan menggunakan estimasi misalnya akun persediaan lama dan akun piutang tak tertagih.
Manajer melakukan manipulasi laporan keuangan pada akun-akun tertentu.
H2: Kondisi industri berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
3. Pengaruh tekanan eksternal terhadap kecurangan laporan keuangan Dalam teori segitiga kecuarangan, salah satu faktor penyebabpenipuan laporan keuangan adalah tekanan hiperbola pada manajemen untuk melakukan apa yang diinginkan sang pemegang saham, yaitu agar perusahaan tumbuh dan maju. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak hutang, akan menimbulkan beban yang berat dan bahkan mengancam perusahaan dengan kebangkrutan, sehingga ada risiko kecurangan pelaporan keuangan, karena perusahaan perlu keuntungan besar untuk meyakinkan kreditur bahwa mereka bisa membayar utang. sesuai penjelasan tersebut, diajukan hipotesis penelitian yaitu:
H3: Tekanan Eksternal Berpengaruh Terhadap Kecurangan Laporan keuangan
24 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode asosiatif. Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positif yang digunakan untuk mempelajari populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data dengan alat penelitian, analisis data statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diterapkan (Sugiyono, 2015).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian merupakan lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI)Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berdasarkan jenisnya, Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder ialahberupa informasi yang telah diolah. Data sekunder yang digunakan ialah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun pembukuan 2019-2020.
Data tersebut dapat diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICDM) atau dengan mengunduh laporan keuangan tahunan pada website resmi BEI (www.idx.co.id). Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan.
3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel dependen dan variabel independen.
1. Variabel Independen (X)
Independent variable (X) yaitu variabel-variabel yang menjelaska atau mempengaruhi variabel Y (kecurangan laporan keuangan) pada perusahaan manugaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.variabel bebas tersebut terdiri dari X1 = stabilitas keuangan, X2 = kondisi industry dan X3 = tekanan eksternal.Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan timbulnya variabel dependen. Variabel devenden dalam penelitian ini adalah:
a. Stabilitas Keuangan (X1)
Stabilitas keuangan merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai manajemen agar perusahaan terlihat baik dan mampu bersaing dengan perusahaan lain, sehingga pemegang saham merasa aman dan percaya terhadap kinerja manajemen. Adapun rumus untuk mencari stabilitas keuangan yaitu:
π΄πΆπ»πΈππΊπΈ =πππ‘ππ π΄π π ππ‘π‘ β πππ‘ππ π΄π π ππ‘π‘β1 πππ‘ππ π΄π π ππ‘π π‘
b. Kondisi Industri (X2)
Kondisi industry situasi yang mencerminkan suatu perusahaan pada industri. Pada laporan keuangan besar saldonya akun ditentukan pada suatu perkiraan, contohnya akun
26
persediaan utang dan akun piutang
tak tertagih. Nature of
industry diproksikan dengan RECEIVABLE yang dihitungmelalui rumus:
π πΈπΆπΈπΌππ΄π΅πΏπΈ = πππ’π‘ππππ‘ πππππ’πππππ‘
β πππ’π‘ππππ‘β1
πππππ’πππππ‘β1
c. Tekanan Eksternal (X3)
Tekanan eksternal diproksikan dengan pengaruh.
Perusahaan yang pengaruhnya tinggi akan secara tidak langsung mempunyai persyaratan utang dan mendorong terjadinya tindakan manipulasi laba (Anomi Ayu Megawati Lestari dan I Putu Nuratama, 2020).
π·ππ΄ = πππ‘ππ ππππ‘ πππ‘ππ ππ π ππ‘π
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal). Variabel terkait dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen adalah variabel yang terikat yang dipengaruhi atau di tentukan oleh nilai (Variabel Independen). Pada penelitian ini menggunakan manajemen laba lebih khususnya model De Angelo dengan rumus:
TAC = Laba Bersih β Arus Kas Operasi
EDAit = (TAit β TAit-1) / Ait-1 Dimana:
EDAit = Taksiran akrual diskresi selama periode
TAit = Total akrual untuk periode saat ini
TAit-1 = Total akrual untuk periode sebelumnya
Ait-1 = Total aset untuk periode sebelumnya
4. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2015). Populasi yang dimaksud dan akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah 193 Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki oleh populasi (sugiyono, 2015). Subjek penelitian merupakan sebagian populasi yang pengambilan sampel penelitianya menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Sampel dalm penelitian ini untuk mewakili populasi secara keseuruhan berjumlah 16 perusahaan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
28
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020.
b. Perusahaan manufaktur yang menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2018-2020.
c. Perusahaan yang tak menggunakan mata uang Rupiah (Rp) pada Laporan Keuangan 2018-2020.
d. Perusahaan mengalami laba selama periode penelitian 2018-2020.
Tabel3.1 Kriteria Perusahaan
No Keterangan Jumlah
1
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020. 193
2
Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah
(Rp) pada laporan keuangan 2018-2020 (162)
3
Perusahaan yang tidak mengalami laba selama
periode penelitian 2018-2020. (15)
4
Perusahaan manufaktur yang tidak menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode
penelitian 2018-2020. (0)
Jumlahperusahaanyang menjadi sampel 16
Jumlahobservasi (16x3tahun) 48
Tabel3.2 Perusahaan Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode
Perusahaan
1 Barito Pacific Tbk BRPT
2 Indorama Synthetic Tbk INDR
3 Toba Pulp Lestari Tbk INRU
4 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP
5 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL
6 Krakatau Steel (Persero) Tbk KRAS
7 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
8 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL
9 Pan Brothers Tbk PBRX
10 Sat Nusapersada Tbk PTSN
11 PT Sri Rejeki Isman Tbk SRIL
12 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS
13 PT Tridomain Performance Materials Tbk TDPM
14 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM
15 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA
16 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
Berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan di atas, maka didapatkan sampel sabanyak 16perusahaan yang diperoleh dari hasil pengamatan.Jumlah periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 3 tahun, sehingga jumlah datayang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 48 data penelitian.
30
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data dimana penulis mendapatkan data berupa dokumen tentang sejarah perusahaan, peraturan-peraturan dan sebagainya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan melalui www.idx.co.id.
2. Library Research (Studi Pustaka), yaitu suatu cara pengumpulan data dengan membaca buku-buku, jurnal penelitian, tesis, skripsi atau bentuk lainnya dari perpustakaan ataupun sumber lainnya. Penulis memperoleh data tersebut dengan membaca dan mempelajari literature-literatur yang ada hubungannya dengan fokus penelitian yang diteliti.
6. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yaitumetode yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian guna mencapai suatu kesimpulan. Mengenai karangka teori, teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan Statistical Package For Sciences (SPSS).
1. Uji Asumsi Klasik
Model asumsi ganda harus sesuai dengan asumsi klasik,yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam model regresi berdistribusi normal. Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan uji Kolmogrov-Smimov pada sampel
yang lebih besar dari 0.5 maka Ha diterima, sehingga data residual tidak berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikan Kolmogrov-Smimov lebih besar dari 0,5 maka Ha ditolaksehingga data residual berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini juga dilakukan uji normalitas data dilakukan juga dengan melihat plot norma probabilitas, yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis diagonal dan tampilan data yang tersisa akan
Dalam penelitian ini juga dilakukan uji normalitas data dilakukan juga dengan melihat plot norma probabilitas, yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis diagonal dan tampilan data yang tersisa akan