• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penelitian

Dalam dokumen TESIS. Oleh. AHMAD REZA ANDHIKA /M.Kn (Halaman 32-42)

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis :

a. Kegunaan secara teoritis dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam bentuk sumbangan saran untuk perkembangan Ilmu Hukum pada umumnya serta Ilmu kenotariatan khususnya tentang tanggung jawab notaris sebagai pejabat umum terhadap akta otentik yang dibuat dan berindikasi perbuatan pidana.

b. Kegunaan secara praktis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan jalan keluar yang akurat terhadap permasalahan yang yang di teliti dan di samping itu hasil penelitian ini dapat mengungkapkan teori-teori baru serta pengembangan teori-teori yang sudah ada.

a) Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penulusuran sementara dan pemeriksaan yang telah dilakukan baik di kepustakaan penulisan karya ilmiyah Magister Hukum maupun di Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, ditemukan beberapa Penelitian mengenai tanggung jawab notaris terhadap akta yang dibuatnya, tetapi dibahas secara terpisah.

a. Tesis saudara Felix Christian Adriano, NIM : 127011174, dengan judul Analisis Yuridis Atas Turunnya Kekuatan Pembuktian Akta Notaris Menurut Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris, dengan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana kedudukan hukum atas batasan turunnya kekuatan pembuktian akta notaris berdasarkan UUJN Nomor 2 Tahun 2014.

b. Bagaimana mekanisme penerapan sanksi terhadap notaris terhadap turunnya kekuatan pembuktian akta notaris.

c. Bagaimana batasan pertanggungjawaban notaris terhadap turunnya kekuatan pembuktian akta.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pengaturan turunnya kekuatan pembuktian akta Notaris berdasarkan UUJN No. 2 Tahun 2014 yang diatur dalam Pasal 16 ayat (1), ayat (7) dan ayat (8), pasal 41 yang menunjuk pasal 38, pasal 39, pasal 40, kemudian pasal 44, pasal 48, pasal 50, pasal 51, pasal 52. Bahwa pelanggaran terhadap ketentuan pasal-pasal ini akan mengakibatkan turunnya kekuatan pembuktian akta otentik menjadi akta dibawah tangan.

Ketentuan dalam pasal-pasal di atas tidak melindungi jabatan Notaris karena tidak diperlukannya lagi proses pengadilan melalui putusan hakim untuk menentukan kekuatan pembuktian suatu akta Notaris. Penilaian akta Notaris yang memiliki kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan hukum harus melalui proses gugatan ke pengadilan umum untuk membuktikan, apakah akta Notaris melanggar ketentuan pasal-pasal tersebut diatas atau tidak. Dengan putusan pengadilan yang tersebut, apabila Notaris terbukti melanggar ketentuan tersebut diatas maka batasan pertanggung jawaban Notaris terhadap akta tersebut yaitu berupa peringatan tertulis, pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat, pemberhentian

dengan tidak hormat dan secara perdata dapat berupa penggantian biaya, ganti rugi dan bunga.

a. Tesis saudara M.Zunuza NIM : 06701105 dengan judul Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas, Dengan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah potensi konflik yang timbul dalam pembuatan berita acara RUPS perseroan terbatas.

b. Bagaimana upaya notaris mengatasi konflik yang terjadi dalam pembuatan berita acara RUPS perseroan terbatas.

c. Bagaimanakah tanggung jawab notaris dalam pembuatan berita acara RUPS perseroan terbatas.

Dari hasil penelitian ini bahwa dalam suatu RUPS (rapat umum pemegang saham) perseroan terbatas dapat terjadi konflik karena tidak ada kata sepakat, penerima kuasa dalam notulen rapat tidak sesuai anggaran dasar keabsahan notulen dibawah tangan sering di rekayasa serta daftar hadir tidak sesuai dengan anggaran dasar (dilarang sebagai penerima kuasa) sehingga dalam pengambilan keputusan tidak mendapat suara yang sama oleh karenanya notaris harus mengatasi hal ini dengan memberikan solusi yang dapat di terima para pihak, pertimbangan-pertimbangan hukum dengan jalan keluar musyawarah kembali.

c. Tesis saudara Nur Milys Br.Ginting Nim : 107011017 dengan judul Analisis Yuridis Penegakan Hukum Atas Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN) Dalam Hubungannya Dengan Penegakan Kode Etik Notaris Dengan Permasalahan sebagai berikut:

a. Apakah yang menjadi hubungan antara penegakan kode etik notaris dengan keberadaan undang-undang jabatan notaris terhadap profesi pekerjaan notaris?

b. Bagaimanakah ketentuan yang merupakan pengecualian dalam penegakan kode etik notaris sehingga tidak termasuk pelanggaran dalam penegakan hukum atas undang-undang jabatan notaris (UUJN)?

c. Bagaimanakah pertanggungjawaban notaris, apabila dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelanggaran kode etik?

Dari hasil penelitian bahwa hubungan antara penegakan kode etik notaris dengan keberadaan Undang-Undang Jabatan Notaris terhadap profesi pekerjaan sebagai notaris adalah hubungan timbal balik (saling terkait) diantaranya dalam menjamin kepastian hukum, ketertiban, dan perlindungan hukum, maksud saling terkait bahwa kode etik notaris lahir akibat amanat UUJN (seperti maksud dan tujuan pasal 83 UUJN). Kedua seorang notaris wajib mematuhi dan menjalankan ketentuan UUJN maupun kode etik notaris, namun ditemukan beberapa ketentuan dalam rumusan kode etik yakni, pada pasal 5 yang merupakan pengecualian dalam penegakan kode etik notaris, sehingga tidak termasuk pelanggaran dalam penegakan hukum atas

Undang-Undang, Ketiga, dalam melaksanakan jabatannya, seorang notaris di awasi oleh mentteri ( vide pasal 67 UUJN Juncto Pasal 68). Menteri membentuk majelis pengawas berdasarkan ketentuan UUJN, sedangkan dalam ketentuan kode etik notaris, fungsi pengawasan dijalankan oleh dewan kehormatan.

1. Tesis saudara Gloria Gita Putri Ginting Nim: 037011029 dengan judul tesis pertanggungjawaban notaris terhadap akta yang mengandung sengketa studi kasus : (di kota medan). Dengan permasalahan sebagai berikut:

a) Bagaimanakah pertanggungjawaban notaris terhadap akta yang mengandung sengketa?

b) Faktor-faktor yang bagaimanakah yang menyebabkan akta mengandung sengketa?

c) Mengapa terjadi sengketa pada akta yang sudah dibuat notaris?

Berdasarkan hasil penelitian tesis diatas bahwa tanggung jawab notaris terhadap akta yang mengandung sengketa adalah menangguhkan atau membatalkan penandatanganan akta apabila syarat-syarat pembuatan akta tidak dipenuhi, memberi penjelasan hukum dan mencegah pembuatan akta dengan cara memperingatkan para pihak bahwa akta tersebut akan mengandung sengketa, memberi jalan keluar tanpa adanya pihak yang di rugikan dan notaris bertanggung jawab baik materil maupun immateril sepanjang kelalaian atau kesalahan notaris.

59 Tesis saudara Masda Nadapdap Nim :087011080 dengan judul analisis yuridis tentang tanggung jawab notaris kaitannya dengan mal administrasi dengan permasalahan sebagai berikut :

Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi seorang notaris untuk melakukan mal administrasi?

Bagaimana tanggungjawab notaris dalam hal terjadinya mal administrasi?

Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah dan majelis pengawas notaris dalam hal meminimalisir terjadinya mal administrasi di kalangan profesi notaris.

Dari hasil penelitian tesis ini bahwa pelanggaran hukum/ mal administrasi yang dilakukan oleh notaris dapat dipengaruhi beberapa faktor yakni : faktor sumber daya manusia, faktor substansi, serta faktor pengawasan Notaris. Hal tersebut dapat terjadi karena moral, integritas rendah serta tuntutan kesejahteraan dari notaris yang bersangkutan.

e. Tesis saudara Serli Dwi Warmi Nim : 077011063 dengan judul analisis yuridis atas perbuatan notaris yang menimbulkan delik-delik pidana (studi kasus putusan pengadilan negeri medan no. 2601/pid.B/2003/PN.Mdn) dengan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana keabsahan sebuah akta yang dibuat oleh notaris yang menimbulkan delik-delik pidana?

Bagaimana faktor penyebab timbulnya perbuatan notaris yang menimbulkan delik-delik pidana?

c. Bagaimana kebijakan hukum pidana dalam upaya mengatasi perbuatan notaris yang menimbulkan delik-delik pidana dalam jabatannya?

Dari hasil penelitian tesis ini bahwa perbuatan notaris yang menimbulkan delik pidana, tidak menyebabkan akta yang dibuatnya menjadi batal, baik itu akta Pengikatan Jual Beli maupun Akta Jual Beli yang dibuat dihadapan PPAT.

Karena syarat-syarat Formil untuk proses peralihan hak atas tanah sudah terpenuhi, sedangkan perbuatan notaris yang menggelapkan PPh dab BPHTB serta SPPT PBB Tahun 2002 secara fiktif merupakan perbuatan pidana murni yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Akta Jual Beli.

g. Tesis saudara Cipto Soenaryo Nim :137011114 dengan judul anilisis yuridis atas pertanggungjawaban Notaris Terhadap akta fidusia yang dibuat setelah terbit permenkumham nomor 9 tahun 2013 tentang fidusia elektronik dengan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah prosedur hukum pendaftaran akta fidusia secara elektronik yang dibuat dihadapan notaris setelah terbitnya Permenkumham Nomor 9 Tahun 2013?

b. Bagaimanakah tanggung jawab notaris terhadap akta fidusia yang didaftarkan secara elektronik setelah terbitkan Permenkumham Nomor 9 Tahun 2013 tentang pendaftaran Akta Fidusia secara elektronik?

c. Bagaimanakah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh notaris berkaitan dengan pelaksanaan pendaftaran akta fidusia secara elektronik berdasarkan Permenkumham Nomor 9 Tahun 2013?

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan pendaftaran jaminan fidusia secara elektronik membawa pengaruh positif terhadap percepatan pelaksanaan pendaftaran jaminan fidusia secara elektronik tersebut juga membawa pengaruh negatif yaitu tentang jumlah akta fidusia yang dibuat oleh para notaris meningkat secara signifikan melampaui batas kewajaran, sehingga menimbulkan kehawatiran bahwa pembuatan akta jaminan fidusia tersebut diragukan otensitasnya berdasarkan ketentuan dan tata cara pembuatan akta autentik berdasarkan ketentuan dan tata cara pembuatan akta autentik berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan notaris.

h. Tesis saudara Agustina Lusiana Elisabet Lumbanbatu Nim :097011061 dengan judul anilisis hukum atas perbuatan oknum notaris yang menerima penitipan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTP) (studi putusan pengadilan negeri medan no.2601/Pid.B/2003/PN.Mdn dengan permasalahan :

a. Bagaimana tanggung jawab notaris yang menerima penitipan pembayaran BPHTB, dan notaris tersebut tidak menyetorkan pajak BPHTB, dan notaris tersebut tidak menyetorkan pajak BPHTB, yang di titipkan kepadanya?

b. Bagaimana akibat hukum apabila seorang notaris tidak membayarkan BPHTB yang dititipkan kepadanya?

c. Bagaimana kewenangan hukum majelis pengawas daerah notaris dalam pengawasan notaris?

Dari hasil penelitian bahwa kewajiban pembayaran pajak BPHTB merupakan kewajiban dari wajib pajak dan bukan merupakan kewajiban dari notaris akan tetapi karena notaris telah menerima penitipan pembayaran dari kliennya maka notaris bertanggungjawab untuk menyetorkannya.

2. Tesis saudara Desni Prianty Efe Manik Nim :077005007 dengan judul tesis analisis kewenangan majelis pengawas notaris dalam pengawasan notaris menurut undang-undang no 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris dengan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana kewenangan majelis pengawas notaris dalam pengawasan notaris menurut undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris?

Bagaimana akibat hukum dari putusan majelis pengawas notaris terhadap notaris berdasarkan undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris?

Bagaimana kendala yang timbul dalam pelaksanaan kewenangan majelis pengawas notaris serta upaya –upaya untuk mengatasinya?

Dari hasil penelitian tesis ini kewenangan majelis pengawas notaris dalam pengawasan notaris menurut undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris diatur dalam pasal 66 dan 70 untuk MPD, pada pasal 73 untuk MPW dan pasal 77 untuk MPP. Sedangkan kewenangan majelis pengawas

Notaris dalam pengawasan notaris menurut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M. 02. PR.08.10 Tahun 2004 diatur dalam Pasal 13 dan Pasal 14 untuk MPD, pada pasal 18 untuk MPW dan pasal 19 untuk MPP.

Berdasarkan uraian sembilan judul tesis tersebut diatas, maka penelitian ini adalah asli adanya. Artinya secara akademik penelitian ini dapat di pertanggungjawabkan keaslian, karena belum ada yang melakukan penelitian yang sam antara judul dengan permasalahan yang diambil dalam penelitan ini, sehingga dapat di pertanggungjawabkan secara akademis berdasarkan nilai-nilai objektifitas dan kejujuran.

Dalam dokumen TESIS. Oleh. AHMAD REZA ANDHIKA /M.Kn (Halaman 32-42)