• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3. PEMBAHASAN PENELITIAN

4.3.4. Manfaat Proses Adaptasi Bahasa

Dengan adanya penguasaan bahasa oleh penduduk asli terhadap penguasaan bahasa pendatang, atau sebaliknya penguasaan bahasa oleh penduduk pendatang terhadap penduduk asli akan membawa manfaat bagi mereka. Dari wawancara yang dilakukan di lapangan penelitian oleh peneliti maka ada bebarapa manfaat ataupun kegunaan mereka dapat menguasai beberapa bahasa selain bahasa ibunya, yaitu;

1. Memudahkan mereka dalam menjalin hubungan komunikasai dalam berinteraksi antar suku yang satu dengan yang lain ( penduduk asli dan penduduk pendatang ).

2. Sebagai strategi bertahan hidup bagai masyarakat pendatang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Sebagai bentuk kekuasaan yang dilakukan oleh masyarakat penduduk setempat (asli) untuk dapat menguasai penduduk pendatang.

4. Sebagai salah satu upaya dalam meredakan ketegangan antara masyarakat pendatang dan penduduk asli sehingga tidak menimbulkan konflik.

Sejak awal kedatangan penduduk pendatang ke daerah perantauan di Kelurahan Saribudolok, perantau tidak dapat menggunakan bahasa penduduk setempat, dalam berkomunikasi dengan penduduk setempat mereka menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa daerah mereka sendiri. Hal ini tentunya menjadi kebiasaan bagi masyarakat

penduduk Saribudolok adalah penduduk yang bisa memahami atau bahkan menggunakan lebih dari satu bahasa. Jadi untuk pertama kali berinteraksi dengan penduduk setempat kebanyakan mereka langsung menyapa penduduk dengan bahasa daerah mereka sendiri.

Bagi penduduk asli, dalam hal ini masyarakat Simalungun tidak begitu mempermasalahkan masalah bahasa apa yang dipakai oleh penduduk pendatang. Tapi bagi masyarakat Simalungun yang terpenting adalah mereka datang ke Saribudolok dengan tujuan apa dan mereka beradaptasi dengan penduduk setempat dengan saling menghargai dan menghormati.

Penguasaan Bahasa Simalungun bagi masyarakat pendatang ini pastinya membawa dampak ataupun manfaat bagi mereka, salah satunya adalah lebih memudahkan mereka untuk menjalin komunikasi dengan penduduk setempat, artinya dengan menguasai bahasa Simalungun berarti dengan mudah dan leluasanya mereka akan dapat bergaul dengan baik dengan siapapun yang ada di daerah Saribudolok ini. Keleluasaan bergaul dengan masyarakat yang ada tentunya ini adalah salah satu cara bagi penduduk pendatang dalam melakukan strategi bertahan hidup di tanah perantauan.

Melalui penguasaan bahasa penduduk setempat maka masyarakat pendatang akan lebih mudah diterima oleh penduduk setempat maka hal ini akan membawa manfaat yang besar bagi mereka untuk bertahan hidup. Untuk bertahan hidup mereka harus dapat beradaptasi, salah satu adaptasi yang mereka lakukan adalah dari segi bahasa seperti yang dikemukakan oleh salah satu informan ketika ditanya mengenai apa manfaat bagi mereka apabila dapat menguasai Bahasa Simalungun.

“Awalnya, ketika datang ke Saribudolok saya gak gitu ngerti Bahasa Simalungun, tapi walaupun demikian saya sudah berusaha untuk mempelajarinya dan ini tidak begitu sulit karena gak nyampe 1 tahun saya dah bisa menguasai bahasa setempat ini koq. Ini harus saya lakukan karena klo saya gak ngerti dengan penduduk setempat bagaimana saya bisa diterima dengan baik dalam pergaulan karena melalui pergaulan saya inilah saya bisa hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya, misalnya ni… awalnya saya datang ke daerah inikan untuk cari kerja, kan gak mungkin orang yang butuh kerja yang terus datang sama kita, tapi kita sendirilah yang cari kerja itu dan caranya itu tadi….ya melalui pergaulan kita dapat informasi”

( Wawancara 24 Januari 2008 dengan Bapak Pardomuan Sitinjak ).

Dari beberapa informan yang diwawancarai kebanyakan mereka menyatakan bahwa mereka mau tidak mau harus dapat menguasai bahasa penduduk setempat karena ini sangat penting bagi mereka agar dapat bertahan hidup di daerah perantauan. Akan tetapi hal ini tidak hanya terjadi pada masyarakat pendatang tapi bagi masyarakat penduduk asli juga. Bagi penduduk asli mereka ingin mengetahui bahasa penduduk pendatang karena memang mempunyai maksud tertentu juga. Daerah Saribudolok adalah daerah pertanian, dimana untuk mengolah daerah pertanian ini mereka memerlukan banyak tenaga yaitu tenaga upahan (buruh), dalam hal ini tenaga upahan yang ada itu adalah suku perantauan khususnya Batak Toba, karena mereka datang memang untuk mencari pekerjaan. Hal ini sesuai dengan tujuan seseorang melakukan proses adaptasi menurut Aminuddin , dimana seseorang iu melukakan adapatasi karena didasarkan kepada tujuan-tujuan tertentu, yaitu seperti; mengatasi halangan-hakangan dari lingkungan, menyalurkan ketegangan sosial, mempertahankan kelanggengan kelompok dan bertahan hidup.

Untuk merebut perhatian penduduk pendatang tadi maka banyak diantara masyarakat Saribudolok berusaha untuk mendekatkan diri dengan penduduk setempat dengan pendekatan melalui bahasa perantau tersebut bahkan dulu tidak jarang apabila

masyarakat penduduk setempat itu sudah mendapatkan orang-orang upahan untuk dipekerjakan maka tempat tinggalpun disediakan. Hal ini dilakukan agar mereka tidak lagi lari ketempat orang lain tapi sebagai salah satu cara untuk mengikat mereka. Berarti bagi masyarakat Simalungun memanfaatkan penguasaan bahasa meraka adalah untuk atau agar dapat menguasai penduduk pendatang. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu inforaman ketika peneliti menanyakan bagaimana sejarah awal mengapa orang Simalungun mengetahui bahasa penduduk setempat dan apa manfaatnya;

“ Kapan tepatnya orang Simalungun bisa menguasai bahasa daerah lain…gak bisa kita katakan kapan jelasnya. Cuma setahu saya itu dah lama sekali….yah sejak ada suku perantau yang datanglah seperti Suku Toba yang datang untuk mencari pekerjaan. Sedangkan penduduk setempat pada saat itu punya lahan yang sangat luasa untuk digarap jadi kita butuh haroan kan (buru upahan harian) untuk bekerja diladang. Untuk mengajak mereka maka kita datang ketempat mereka berada jarena dulunya mereka itu tinggl tidak lagi meneyebar seperti sekarang ini tapi mempunyai satu tempat yang lingkungannya satu suku yaitu kampung toba. Jadi untuk menarik mereka atau mananyakan mereka apa mereka dah ada ada kerja ketempat lain kita harus tanyakan dengan pakai bahasa mereka karena pada saat itu mereka masih tetap menggunakan bahasa daerah mereka. Oleh sebab itulah orang Simalungun banyak yang mangerti dan dapat menggunakan bahasa daerah lain karena ingin menguasai penduduk pendatang tadi. Kalau kita sudah tahu bahasa mereka maka kita akan dekat”.

( Wawamcara 24 Januari 2008 dengan Bapak Nelson Sipayung ).

Penguasaan bahasa daerah lain bagi penduduk asli dan penduduk pendatang membawa manfaat bagi diri masing-masing. Tapi penguasaan ini sangat penting bagi kedua belah pihak baik penduduk pendatang maupun penduduk asli karena dengan saling mengerti dan memahami bahasa diantara mereka akan mempermudah terjalinnya hubungan interaksi. Apabila interaksi sudah terjalin diantara mereka maka kehidupan bersama dalam kehidupan masyarakat akan berjalan dengan baik yaitu untuk mewujudkan kehidupan bersama yang yang terhindar dari konflik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait