• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Sistem Koordinat Kartesius

Dalam dokumen SEJARAH MATEMATIKA DAN MATEMATIKAWAN DUNIA (Halaman 102-110)

John Venn

SEJARAH SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Ismel Dwi Pratiwi (06022681721012)

3. Manfaat Sistem Koordinat Kartesius

Sistem koordinat kartesius juga dapat digunakan pada kehidupan. Misalnya pada pelajaran ilmu-ilmu sosial, ada pembahasan tentang peta suatu provinsi atau bahkan

8

peta Negara. Letak suatu kota, gunung, danau, pulau dapat dianggap sebagai kedudukan. Untuk memudahkan pembacaan peta, peta sering dilengkapi dengan garis bantu yang mendatar dan tegak lurus atau garis lintang dan garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut merupakan dasar dari bidang koordinat.

Seperti peta propinsi aceh berikut

Gambar 8. Peta Propinsi Aceh

Dengan bantuan bidang koordinat, maka kita bisa mengetahui letak kota berdasarkan koordinatnya. Seperti terlihat pada gambar, misalnya kota Janto terletak pada koordinat (4,N) ; kota Langsa terletak pada koordinat (12,K) dan kota

9 Meulaboh terletak pada koordinat (5,J).

Jika kita memperhatikan sebuah peta, kita akan melihat garis-garis membujur (menurun) dan melintang (mendatar) yang akan membantu kita untuk menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis-garis koordinat tersebut memiliki ukuran (dalam bentuk angka) yang dibuat berdasarkan kesepakatan. Perpotongan antara garis bujur dan garis lintang yang disebut dengan koordinat peta. Saat ini terdapat teknologi yang memanfaatkan sistem koordinat kartesius yaitu GPS dan Google Earth.

Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang dibuat dari sebuah jaringan 24 satelit yang ditempatkan pada orbitnya oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS pada awalnya ditujukan untuk aplikasi militer, tetapi pada tahun 1980-an, pemerintah Amerika membuat sistem GPS untuk penggunaan sipil. GPS bisa bekerja dalam kondisi cuaca apapun, di manapun diseluruh dunia, dan 24 jam sehari. Cara Kerja GPS adalah Satelit GPS mengelilingi bumi dua kali sehari pada orbit yang sangat tepat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. Receiver GPS mengambil informasi ini dan menggunakan triangulasi untuk menghitung lokasi yang tepat dimana user berada. Pada dasarnya, receiver GPS membandingkan waktu saat sinyal ditransmisikan oleh satelit dengan waktu saat sinyal tersebut diterima receiver. Perbedaan waktu itu memberitahu receiver GPS seberapa jauh jarak satelit tersebut. Kemudian, dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit lagi, receiver dapat menentukan dimana posisi user dan menampilkannya pada peta digital. Sebuah receiver GPS setidaknya harus terkunci ke sinyal dari tiga satelit untuk menghitung posisi 2D (garis lintang dan bujur) dan melacak pergerakan (tracking). Dengan terkunci ke sinyal dari empat satelit atau lebih, receiver GPS dapat menentukan posisi 3D (lintang, bujur, dan ketinggian). Setelah posisi user ditentukan, perangkat GPS dapat menghitung informasi lainnya, seperti kecepatan, jalur, jarak perjalanan, jarak ke tujuan, waktu matahari terbit dan terbenam, dan masih banyak lagi.

10

Gambar 9. Cara kerja GPS

Google earth (atau Google Map) merupakan salah satu aplikasi berbasis citra satelit yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi, titik koordinat Bumi, dan arah kiblat. Penggunaan aplikasi ini dapat digunakan ketika terhubung dengan internet sehingga pencarian mudah dilakukan. Google earth dirancang dengan pemetaan Bumi yang dibangun dengan mengandalkan beberapa macam data. Program ini bekerja dengan memetakan Bumi dari super imposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan globe GIS 3D. Google earth ini awalnya dikenal earth viewer, google earth dikembangkan oleh Keyhole. Inc sebelum diambil oleh google pada tahun 2004 kemudian ganti nama menjadi google earth pada tahun 2005. Hingga saat ini mampu digunakan oleh masyarakat umum melalui komputer personal yang berbasis windows. Untuk sistem kerja google earth ini sangat sederhana yaitu membuat pemetaan Bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, foto udara dan globe GIS 3D. Selanjutnya diolah oleh google sehingga kita dapat menemukan tempat yang dicari dengan mudah.

11

(tampilan pada google earth (google map) FKIP Pasca Unsri)

(Garis Lintang dan Garis Bujur FKIP Pasca Unsri)

GPS dan Google Earth mempunyai kemiripan. Diantaranya yaitu keduanya sama- sama dapat digunakan untuk mengetahui titik koordinat suatu tempat. Namun aplikasi GPS misalnya GPS android jika geser sedikit saja maka titik koordinat Bumi yang

12

ditampilkan dapat berubah dikarenakan sinyal yang berubah-ubah. Sedangkan google earth sangat bergantung pada sinyal atau koneksi dengan internet. Jika tidak tersambung dengan internet maka aplikasi tersebut tidak bisa beroperasi. Selain itu aplikasi google earth tidak bisa menampilkan titik koordinat tepat pada posisi pengamat berdiri dan tidak bisa dibawa kemana-mana.

III. PENUTUP

Sistem koordinat kartesius yang ditemukan oleh Rene Decartes dan ditulis dalam bukunya pada tahun 1967, sampai sekarang masih digunakan dalam pelajaran matematika disekolah. Selain itu penemuan sistem koordinat kartesius ini menjadi titik awal dari perkembangan geometri analitik, Kalkulus (Newton), dan kortografi.

Manfaat koordinat kartesius pada era modern yaitu dikembangkan nya aplikasi untuk mencari letak suatu tempat, sesorang bahkan cuaca seperti GPS dan Google Earth (Google Map). Pernahkah anda berpikir teknologi seperti apa yang memanfaatkan sistem koordinat kartesius yang akan muncul di masa depan? Mari kita membayangkan kita berada di tahun 2100 tepatnya 83 tahun kedepan. Mungkin akan ada teknologi yang sangat canggih. Mungkin akan ada aplikasi yang sekali klik akan muncul peta berupa hologram, kemudian jika kita mencari posisi sebuah tempat cukup dengan menyebutkan nama tempat tersebut sehingga seolah-olah kita berada di tempat itu dengan gambar posisi tersebut yang seperti nyata dengan update gambar terbaru. teknologi secanggih apapun yang akan diciptakan dimasa depan dapat berguna bagi manusia, dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.

13 DAFTAR RUJUKAN

Anglin, W.S. (1991). Mathematics: A Concise History and Philosophy. Diakses dari www.fen.bilkent.edu.tr/~franz/M300/anglin.pdf

Elzaffa. (2014). Studi Komparasi GPS Android dan Google Earth dalam Penetuan Koordinat Tempat. . Diakses di https://goresankataku.wordpress.com/2014/04/09/studi- komparasi-gps-android-dan-google-earth-dalam-penentuan-koordinat-tempat/

Heryanto, A. (2010). Kamus Penemu. . Diakses di

http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://kamuspenemu.blogspot.co

m/2010/03/ilmu-ukur-koordinat.html?m%3D1&ei=C8MoH5aa&lc=id-ID&s=1 Krantz, S.G. (2006). An Episodic History of Mathematics. Diakses dari http://www.e-booksdirectory.com/details.php?ebook=8000

Mahsetyo, G. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta

Maschurroh, M. (2012) Tugas Matematika 3: Sistem Koordinat. . Diakses di http://kumpulan-tugasperkuliahan.blogspot.com/2012/03/tugas-matematika- 3-sistem- koordinat.html?m=1 [5 Juni 2015]

Muhammad, M. (2014). Apa itu Koordinat Kartesius. . Diakses di https://mahinmuhammad.wordpress.com/2014/12/30/apa-itu-koordinat- kartesius/&ei=oWCbM_Wy&lc=id-ID&s=1

Murnie, T. (2013). Sejarah Sistem Koordinat. . Diakses di http://titimurnie.blogspot.com/2013/03/sejarah-sistem-koordinat.html Rahayu, E. (2015). Apa itu GPS dan Cara Kerjanya. . Diakses di http://www.ekorahayu.com/apa-itu-gps-dan-cara-kerjanya.html Widyaningsih, R. (2012). Sistem Koordinat. Online]. Diakses di http://rismawidyan.blogspot.com/2012/04/sistem-koordinat.html?m=1

SEJARAH BILANGAN PECAHAN

Dalam dokumen SEJARAH MATEMATIKA DAN MATEMATIKAWAN DUNIA (Halaman 102-110)

Dokumen terkait