• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah

LANDASAN TEORI

C. Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah

Waktu dan dunia terus berputar, sementara kehidupan manusianya pun terus melangkah ke depan. Dengan berjalanya waktu, dengan bertambahnya populasi ummat manusia, dan dengan semakin tuanya dunia, maka bertambah pula berbagai perhatian, keinginan, dan kebutuhan manusia dalam menikmati kesempurnaan kehidupan duniawi, yang mengakibatkan munculnya berbagai masalah sosial.

35 Dengan munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh ummat manusia, dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, mereka sependapat bahwa untuk saling berlomba mengerahkan seluruh daya kekuatan, kemampuan, dan tenaganya untuk mengantisipasi dan menaklukkan berbagai masalah yang ada, ada banyak manusia yang demi memenuhi segudang kebutuhan hidup mereka, dengan berjuang terus-menerus tanpa mengenal lelah dan letih, hari – hari mereka gunakan untuk terus bekerja dan bekerja, tanpa mengenal waktuyang akibatnya mereka khususnya orang muslim tak sempat lagi membaca,mempelajari,meneliti,menggali,dan mengamalkan serta mengambil hikmah dari isi kitab sucinya ( Al-qur’an dan Al- hadist). Bahkan saking sibuknya, mereka tak sempat lagi mengingat atau memikirkan asal-usul dirinya, bahkan untuk beribadah pun mereka seolah tak memiliki waktu.

Waktu hidup bagi mereka terasa sempit, sehingga untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai: kehidupan, kebenaran, agama, sejarah,ekonomi, hukum, dll.yang dibutuhkan untuk kehidupan ini, mereka gunakan pesawat televisi sebagai satu- satunya sumber dan pusat informasi, karena dianggap lebih praktis, lebih menguntungkan, dan tidak menyita waktu.

Televisi dapat disebut juga sebagai sebuah keajaiban dalam dunia manusia, walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana, yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam menyampaikan

36 berbagai informasi dengan gambar hidup, bergerak, berwarna-warni, sehingga dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya.19

Tak bisa dibantah, televisi punya banyak keunggulan ketimbang jenis media massa lainya, tidak hanya seperti yang dijelaskan sebelumnya, pesan televisi disajikan secara audio-visual. Di lihat dari sisi aktualitas peristiwa, televisi bisa lebih cepat member informasi lebih dini kepada para pemirsa dari pada surat kabar, radio, majalah, bahkan efek cultural televisi lebih besar dari pada efek yang dihasilkan media lain.

SK Menpen No.111/ 1990 tentang kebijakan angkasa terbuka,mendorong maraknya stasiun swasta dan tumbuhnya hutan para bola, siaran televisi pun leluasa masuk di rumah-rumah penduduk.20

Hal ini terbukti dengan banyaknya stasiun-stasiun televisi swasta yang bermunculan di layar televisi seperti: SCTV, RCTI, TVOne,INDOSIAR, JakTV, TRANS TV, TRANS 7 Space Toon, Metro TV dll.

Karisma daya magnet dan kemampuan serta kelebihan yang dimiliki oleh pesawat televisi inilah yang sebenarnya mendukung dan mendorong tumbuhnya berbagai kemudharatan yang akan direrima oleh para pemirsa, khususnya kaum muslimin.

19

Awadl Mansyur, TELEVISI- Manfaat & Mudharat ( Jakarta: Fikahati Anesta 1993) Cet. 1 h. 65

20

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami, ( Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya 2001) Cet. 1 h.199

37 Dilihat dari sisi dakwah pasti saja medium televisi jauh lebih efektif dibanding jenis media lainya, selain itu dakwah di televisi memiliki relevansi sosiologis, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama islam. Secara ekonomis dakwah di televisi punya pangsa pasar yang potensial. Dalam pada itu,dengan dinamika masyarakat mengalami nilai-nilai sosial yang makin anomali. Antara nilai lama dan nilai baru, yang pada akhirnya terjadi ketegangan yang saling bertikai, perkelahian, tawuran, kerusuhan dll. Yang akibatnya identitas nilai individu maupun sosial terancam, disinilah fungsi dakwah di televisi bisa membantu dan memperkokoh nilai – nilai yang selama ini menjadi bagian dari identitas mereka.

Maka sebagai sebuah Negara pancasila yang menjunjung tinggi agama, Indonesia harus memiliki lembaga penyiaran televisi yang religius, walau bagaimanapun industri pertelevisian nasional haruslah memiliki komitmen religius karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama.21

Sejak awal kehadiranya televisi ikut serta dalam dakwah, ini tak bisa dibantah ceramah – ceramah keagamaan di waktu subuh, acara bernuansa islam di hari-hari besar islam, khususnya bulan ramadhan, termasuk sebagian tayangan sinetron, cukup marak terjadi di televisi. Itu merupakan bukti bahwa televisi member kontribusi terhadap kegiatan dakwah islam.22

21

---, Komunikasi Islami, ( Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya, 2001) Cet. 1 h. 201

22

38 Kemajuan di bidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut budaya masyarakat. Masyarakat Indonesia selama ini menikmati acara keagamaan melalui media cetak dan radio. Budaya dalam menonton televisi dalam masyarakat tentu di manfaatkan bagi tayangan dakwah.

Adapun pemanfaatan penyiaran media televisi untuk kegiatan dakwah di Indonesia ialah sebagai berikut:

Sebagai media komunikasi massa elektronik TV adalah sumber informasi yang paling akrab di masyarakat, karena:

a. Kemampuan daya jangkau ( accessability) b. Ketersediaan ( availability)

c. Memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk pendapat khalayak ( public opinion)

Adapun fungsi pokok media massa TV pada dasarnya adalah:

a. Informasi: masyarakat mengharapkan dengan menonton TV akan diperoleh informasi yang bermanfaat dalam berbagai keperluan ( pendidikan, ilmu, bisnis, ekonomi, dll.)

b. Hiburan: dengan menonton TV pemirsa mengharapkan diperoleh hiburan yang diperlukan, sebagai salah satu kebutuhan hidup.

Televisi cenderung untuk menentukan dimensi mana dari aktifitas informasi dan hiburan tersebut menjadi penekan masing-masing.

39 a. Dimensi kognitif lewat pesan-pesan yang informative

b. Dimensi hiburanya

c. Gabungan dimensi-dimensi tersebut dalam proporsi mata acaranya, sehingga fungsi informasi dan hiburan disajikan lewat pesan-pesan yang disampaikan.

Bagi media, yang paling penting adalah memantau aspirasi masyarakat dan menyesuaikan materi informasi, dengan apa yang menjadi kebutuhan aktual masyarakat. Informasi akan dirasakan bermanfaat bagi masyarakat apabila memiliki unsure instrumental utility.

Dengan begitu banyaknya manfaat yang terdapat dalam stasiun televisi, dan juga selain sebagai pusat informasi juga sebagai penyampai pesan-pesan dakwah. Seperti yang telah kita lihat, hampir setiap stasiun televisi memiliki atau menayangkan acara keagamaan, bahkan waktu dan temanya pun beraneka ragam, sebagai media memang televisi haruslah memiliki acara keagamaan guna penyeimbang adanya acara-acara yang justru semakin mendekatkan kita pada keduniawian.

Televisi sebagai pemanfaatan media dakwah memang sangat efektif di banding dengan dakwah media lain, selain sebagai pemanfaatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di mana televisi tidak hanya mampu membius dan menggiring seluruh perhatian masyarakat, juga sebagai sarana yang dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesan dakwah, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

40 Setelah TV menayangkan berbagai acara keagamaan, secara terus menerus dan berkualitas tentunya, maka persepsi negatif terhadap TV dapat di kurangi dan dinetralisir. Apalagi pada bulan ramadhan semua stasiun TV berlomba menyajikan tayangan spiritual, yang bermakna konstrutif bagi kehidupan manusia khususnya yang beragama islam.

41 BAB III

GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne A. Visi dan Misi

Semua acara yang terdapat dalam setiap televisi pasti memiliki tujuan, yang tentunya terkait dengan visi dan misi. Begitupun dengan acara “Damai Indonesiaku.”di mana visi dan misi dalam acara ini juga sangat menentukan keberhasilan dari acara tersebut , layak tidaknya ditampilkan. Dengan adanya visi dan misi yang jelas, membuat acara ini patut untuk di tonton oleh semua jutaan masyarakat.karena visi dan misi merupakan acuan setiap berdirinya suatu acara, seperti “Damai Indonesiaku” TVOne.

Adapun visi dan misi acara “Damai Indonesiaku” adalah:

Visi : Membedah atau meredam isu-isu ( kasus) berita yang sedang hangat terjadi berdasarkan sudut pandangan islam.

Misi : Agar kita bisa belajar dari kasus-kasus yang terjadi, tentunya dengan apa yang disampaikan oleh pakar agama ataupun pakar yang lain supaya kita bisa lebih mencermati setiap kasus yang ada, dengan dilihat dari sudut pandang agama islam.

Dokumen terkait