• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan dakwah dalam acara Damai Indonesiaku TVOne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis isi pesan dakwah dalam acara Damai Indonesiaku TVOne"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Iin Syukriyawati

NIM. 206051003909

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

(2)

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Iin Syukriyawati

NIM. 206051003909

Pembimbing

Drs. Jumroni, M.Si

NIP. 196305151992031006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 Desember 2010, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 22 Desember 2010

Sidang Munaqosyah Ketua Merangkap Anggota,

Drs. H. Mahmud Jalal, MA NIP. 19520422 198103 1 002

Sekretaris Merangkap Anggota,

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA NIP. 19710412 200003 2 001

Anggota, Penguji I

Rubiyanah, MA NIP. 19730822 199803 2 001

Penguji II

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP. 19610422 199003 2 001

Pembimbing,

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 22 Desember 2010

Iin Sukriyawati

(5)

i

ABSTRAK

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA “ DAMAI

INDONESIAKU” TVOne

Televisi merupakan salah satu media massa yang lebih mudah menjangkau masyarakat dan lebih diminati, televisi selain menyajikan aspek hiburan juga menyiarkan berita yang diantaranya bersifat sosial kontrol, karena itu televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.

Dilihat dari sisi dakwah pasti saja medium televisi jauh lebih efektif dibanding jenis media lainya, selain itu dakwah di televisi memiliki relevansi sosiologis, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama islam.

Seperti yang telah kita ketahui, begitu banyak masalah-masalah yang terjadi di Indonesia seakan hal tersebut tidak ada jalan penyelesaianya. Maka dari itu dakwah di tuntut untuk lebih komprehensif, agar semua yang berkenaan dengan hal-hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan ajaran agama islam ( Dakwah)

TVOne merupakan stasiun TV swasta yang memiliki konsistensi dalam program keagamaan, yang salah satunya acara “ Damai Indonesiaku” acara ini terlihat sangat berbeda karena tidak hanya menghadirkan pakar agama sebagai narasumber, melainkan juga menghadirkan pakar-pakar lain yang tentunya disesuaikan dengan tema yang diangkat guna pesan yang terkandung dalam setiap tema mengandung banyak pesan dakwah.

Dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung di dalam acara “Damai Indonesiaku” dari tanggal 03 januari-28 maret 2010. Adapun metode yang digunakan adalah analisis isi melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat bantu berupa tabel coding dan menggunakan tiga juri dalam menganalisisnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data-data yang terkumpul, peneliti menyimpulkan bahwa pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam acara adalah: pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah sebesar, 17,05% pesan dakwah yang mengandung nilai akhlaksebesar 22,95% pesan dakwah yang mengandung nilai ibadah sebesar, 0% dan pesan dakwah yang mengandung nilai Mu’amalah sebesar 60%.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya.

Selain itu peneliti menyadari betul tanpa do’a bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, penulisan skripsi ini akan sukar diselesaikan, oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi bersama para Pembantu Dekan ( I, II dan III), ketua dan sekretaris koordinator tekhnik Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Non-Reguler, serta para dosen yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi peneliti dan segenap karyawan FDK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Jumroni M.si, selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang juga selaku Dosen pembimbing di mana selalu memberikan motivasi dan mencurahkan perhatian dengan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga bagi peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

iii

keikhlasan memberikan perhatian, dorongan serta memberikan tanggung jawab baik rohani maupun jasmani, sehingga skripsi dapat penulis selesaikan.

4. Kakak-kakakku tersayang serta keponakan-keponakanku yang semakin menggemaskan terima kasih atas perhatian dan kasih sayang serta do’a

yang diberikan selama ini,

5. Teman-temanku yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih telah memberikan motivasi serta bantuanya kepada penulis baik dalam perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Dicky Sumandjaja selaku executive produser acara “Damai Indonesiaku” beserta segenap tim yang bertugas yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk menggali data serta kesempatan belajar di stasiun televisi TVOne.

7. Terima kasih untuk semua pihak yang lagi-lagi mohon maaf, tidak bisa disebutkan semuanya.

(8)

iv

C. Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah ……….

BAB III GAMBARAN UMUM ACARA “ DAMAI INDONESIAKU” ..

(9)

v

B. Target Acara………...

C. Format Acara……….

D. Struktur Organisasi Acara “ Damai Indonesiaku”……… E. Sejarah dan Implementasi Acara “Damai Indonesiaku”…………

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne ………..

A. Tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku”……… B. Pesan pesan dalam acara “Damai Indonesiaku”

C. Pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”...

BAB V PENUTUP ………..………..

A. Kesimpulan………

B. Saran-saran……….

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN

41 42 49 50

56 56 66 86

88 88 88

(10)

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel Kategori pesan Dakwah……….. 2. Tabel coefisien reability antar juri ………... 3. Tabel temuan Data Umum pesan dakwah dalam 13 tema dalam

acara “Damai Insonesiaku”……….

4. Tabel Temuan Data Kategori pesan Aqidah ……….. 5. Tabel temuan Data Kategori Pesan Akhlak………...……... 6. Tabel temuan Data Kategori Pesan Mu’amalah……….. 7. Tabel hasil temuan Data berdasarkan Rumus Coefisien

Reability ……….. 8. Tabel hasil Kesepakatan Antar Juri……….. 9. Tabel Perhitungan Antar Juri………...

10 13

59 60 60 61

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang semakin memanjakan khalayak, karena televisi memiliki sifat audiovisual. Banyak yang mengatakan media televisi sebagai salah satu pioner dalam penyebaran informasi dan dengan menggunakan perangkat satelit, kini menjadi media informasi yang berkembang pesat.1

Dengan begitu banyaknya stasiun televisi semakin membuktikan bahwa apa yang terdapat dalam setiap stasiun televisi menjadi konsumsi masyarakat luas. Dengan alat canggih tersebut mampu memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat melalui audio visualnya, televisi mampu memikat para penggunanya.

Televisi merupakan salah satu media massa yang lebih mudah menjangkau masyarakat dan lebih diminati, televisi selain menyajikan aspek hiburan juga menyiarkan berita yang diantaranya bersifat sosial kontrol, karena itu televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.2

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang memiliki televisi, bahkan televisi bukan lagi merupakan kebutuhan sekunder, hal ini diperkuat

1

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa:sebuah analisis isi media televisi ( jakarta: rineka cipta, 1996) h.X

2

(12)

2 dengan begitu banyaknya televisi-televisi swasta yang berkembang saat ini diantaranya, RCTI, SCTV, Metro TV, Indosiar, Global TV, Trans TV, ANTV dll. Banyaknya stasiun televisi selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi para pecinta televisi dengan berbagai inovatifnya.

Disini bisa kita ketahui bahwa dengan berkembangnya televisi swasta tersebut dapat menggambarkan begitu banyaknya program-program yang mereka tawarkan. Baik sifatnya informatif, hiburan, dan pendidikan. Dengan berbagai program dan sifatnya tersebut, diperlukan adanya program keagamaan (Dakwah) guna menyeimbangi banyaknya program-program import yang terdapat di dalam stasiun televisi nasional.

Harus diakui, peranan televisi untuk mengembangkan dakwah sangatlah diharapkan, karena dengan dakwah melalui televisi hasilnya akan lebih efektif di banding dengan dakwah konvensional. Hal ini bukan atau tanpa alasan, seperti yang telah kita saksikan di berbagai sumber berita televisi, begitu banyak problematika yang terjadi, disinilah dakwah dituntut untuk lebih komprehensif. Ini terbukti dengan program keagamaan seperti yang dimiliki stasiun TVOne, dengan realityOnenya “Damai Indonesiaku.”

(13)

3 yang selalu inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program lainya. Seperti acara “Damai Indonesiaku.”3

Program keagamaan yang dikemas dengan berbagai cara yang berbeda yakni dengan salah satu metodenya bil-hikmah, dimana sasaran metode ini adalah mereka orang-orang yang memiliki intelektual tinggi atau orang-orang berpendidikan. Materi yang disampaikan harus dengan ucapan yang tepat, diiringi dengan dalil-dalil yang sifatnya memperjelas kebenaran yang disampaikan sehingga menghilangkan keraguan dalam mereka.4

Acara “Damai Indonesiaku” merupakan acara dakwah islamiyah yang

sarat akan pesan dakwah, karena sifatnya sendiri komprehensif. Dan karena memiliki nuansa yang berbeda dibanding dengan program-program agama lain, yang memiliki program acara yang sama kaitanya dengan keagamaan. Acara ini membahas seputar permasalahan (problematika) yang paling banyak/ ramai dibicarakan dalam sepekan. Tentunya dengan dilihat dari sudut pandang agama islam.

Dalam acara ini narasumber (pakar agama) tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai komunikator saja, melainkan juga aktif berinteraksi dengan penonton (jamaah) yang ada disekelilingnya. Demikianpun penonton, mereka juga dituntut pro aktif dalam mengikuti penceramahan yang disampaikan oleh narasumber. Bahkan penonton bisa juga menjadi sumber informasi baik pada

3

www. TVOne.co.id 4

(14)

4 narasumber maupun para pemirsa di rumah dan di masjid itu sendiri ( tempat terselenggaranya acara) bahkan media. Itu semua dilakukan guna mengkaji lebih dalam tema yang sedang diperbincangkan.

Format acara dalam “ Damai Indonesiaku” ialah variety show di mana

di sini tidak hanya menampilkan narasumber baik dari pakar agama maupun pakar yang lain, tetapi disini juga terdapat telepon interaktif guna membangun komunikasi dengan pemirsa di rumah. dan bahkan tempat pelaksanaan acara “Damai Indonesiaku” juga berbeda tidak terpaku hanya di satu masjid, melainkan

hampir di setiap masjid-masjid yang ada di Indonesia bahkan masjid-masjid yang terdapat dalam instansi seperti rumah tahanan, rumah sakit dll. Ini dilakukan semata-mata karena adanya penyesuaian dengan tema yang di angkat.

Untuk mengawali acara tersebut, terlebih dahulu penonton dihantarkan dengan ilustrasi yang berbentuk gambar penayangan pemberitaan yang paling ramai diperbincangkan dalam sepekan, dan dari gambar penayangan itulah yang nantinya dijadikan topik diskusi. Inilah yang menjadi karakteristik acara “Damai

Indonesiaku” dengan berbagai inovasinya TVOne mampu mencuri hati para

(15)

5 kurang lebih 2 jam. Acara ini diakhiri dengan tulisan yang merupakan arti dari sebuah ayat dengan diiringi lagu religi.

Dari segi waktu penayanganya sangat tepat, karena acara tersebut ditayangkan pada pukul 13:00-15:00 setiap hari minggu. Di mana pada hari tersebut masyarakat Indonesia pada umumnya melakukan aktifitasnya dirumah, karena hari minggu merupakan hari libur nasional. Di mana banyak orang lebih suka menghabiskan waktu liburnya dengan berkumpul bersama keluarga di rumah. Dan jam penayanganyapun sangat tepat ditayangkan pada saat banyak orang yang telah menyelesaikan/ melakukan shalat dzuhur. Biasanya setelah itu mereka menyempatkan waktu luang mereka untuk melihat televisi sambil makan siang. Dan tidak hanya itu alasan acara ini tayang setiap jam 13:00 hari minggu karena pada waktu itu tidak ada stasiun lain yang menayangkan acara keagamaan semua menayangkan sinetron yang sifatnya hiburan. Dengan hadirnya acara “Damai Indonesiaku” diharapkan pesan yang disampaikan dapat bermanfaat dan

mampu memberikan pengetahuan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Presenter dalam acara ini merupakan seorang aktor dan presenter kondang yang juga banyak menyibukkan aktifitasnya dalam kegiatan keagamaan (dakwah) beliau tidak lain adalah David Chalik. Acara “Damai Indonesiaku” merupakan

(16)

6 latar belakang diatas maka penelitian ini diberi judul:ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yakni, hanya pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh narasumber (pakar agama) yang bersifat audio yang terdapat dalam acara “Damai Indonesiaku”, penelitian ini menganalisis

acara pada bulan januari-maret 2010. Di mana dalam melakukan penarikan sampel ini menggunakan teknik penarikan purposive sampling, yang mana sampel tersebut dipilih secara sengaja oleh peneliti.5

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

a. Apa saja tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku”?

b. Apa pesan dari masing-masing tema dalam acara “Damai Indonesiaku”? c. Pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apa saja tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku” b. Untuk mengetahui apa pesan dari masimg-masing tema dalam acara

“Damai Indonesiaku”

5

(17)

7 c. Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam acara “Damai

Indonesiaku”

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Untuk memberikan kontribusi positif baik dalam bidang ilmu pengetahuan agama, khususnya study dakwah dan komunikasi. Selain itu memperdalam metode atau cara bagaimana dakwah yang dikemas dalam sebuah televisi.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan wawasan pengetahuan terutama para pemula aktivis dakwah islam, dan juga para pengelola televisi yang kaitanya dengan pengembangan dakwah melalui televisi, serta diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rohani masyarakat.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis), yaitu memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang-lambang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi penelitian kuantitatif.

(18)

8 manifestasi komunikasi. Sedangkan R.Hostly mendefinisikan analisis isi sebagai suatu metode analisis isi pesan dalam satu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa hal tertentu yang disampaikan oleh komunikator.6 Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2)perumusan hipotesis, 3) pemilihan satuan analisis, 4) konstruksi kategori, 5)penarikan sample, 6)pembuatan alat-alat ukur, 7)realibilitas koding, 8) analisis dan interpretasi data.7

2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah acara “Damai Indonesiaku”

TVOne, sedangkan unit pengamatanya adalah isi pesan dakwah acara “Damai

Indonesiaku”

3. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk menambah informasi, maka penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

observasi yang dilakukan peneliti bersifat menyaksikan, mengamati dan mendengarkan secara langsung, acara “ Damai Indonesiaku” kemudian

mengkopi acara tersebut khususnya pada bulan januari-maret 2010 sebagai bahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

6

Ibid, h. 14 7

(19)

9 b. Wawancara

mengadakan wawancara langsung dengan executive produser acara “

Damai Indonesiaku” dalam wawancara peneliti menggali data sebanyak

-banyaknya tentang acara “ Damai Indonesiaku” khususnya gambaran umum acara tersebut.

c. Dokumentasi

data yang diperoleh berasal dari dokumen-dokumen stasiun TVOne seperti kaset CD, dimana peneliti mentransfer acara “Damai Indonesiaku”

bulan januari-maret 2010.yang dibantu oleh tim produksi, ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam acara tersebut. Tidak hanya itu untuk memperkuat data-data tersebut peneliti harus memperoleh berkas-berkas dan foto yang berhubungan dengan acara ini.

4. Pengolahan Data dan Definisi Operasional

Setelah peneliti memperoleh data-data yang ditentukan sebagai sample yaitu berupa kaset acara “Damai Indonesiaku”bulan januari-maret 2010

kemudian peneliti merekam acara tersebut dan dijadikan ke dalam bentuk transkip data, dalam pengolahan data ini peneliti melakukanya dalam bentuk cooding yaitu pemberian tanda atau lambang.

(20)

10 untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri, antara juri 1 dan 2, juri 1 dan 3, juri 2 dan 3.

Untuk mempermudah juri dalam menganalisis isi pesan dakwah yang terdapat dalam acara “ Damai Indonesiaku” maka peneliti membuat tabel

berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, ibadah,, akhlak,dan mu’amalah. Adapun tabel kategorisasi:

Tabel 1

Kategorisasi Pesan

No Kategorisasi

1 Aqidah

2 Ibadah

3 Akhlak

4 Mu’amalah

Berdasarkan kategori tersebut penulis membuat definisi operasional sebagai berikut:

(21)

11 yang dimaksud dengan aqidah dalam acara ini adalah tayangan yang isinya tentang keyakinan, kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam rukun iman.

b. Ibadah

yang dimaksud dengan ibadah dalam acara ini adalah tayangan yang isinya memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah S.W.T. dan Rasulullah S.A.W. dalam hal ibadah. Yang meliputi : shalat, puasa, zakat, dan haji.

c. Akhlak

Yang dimaksud dengan akhlak dalam acara ini adalah tayangan yang isinya tentang hal-hal yang berkenaan dengan etika, moral, budi pekerti manusia dengan makhluk lainya dan manusia dengan Allah S.W.T.

d. Mu’amalah

Yang dimaksud dengan mu’amalah dalam acara ini adalah tayangan

yang isinya tentang pergaulan hidup antar sesama manusia seperti ekonomi, politik,hokum, sosial,kesehatan, seni, budaya dll.

5. Analisa Data

(22)

pesan-12 pesan dakwah dalam acara “ Damai Indonesiaku” Dalam hal ini menggunakan

rumus.8

P = �� %

Tujuan menggunakan rumus ini adalah untuk melakukan penjumlahan pada kategorisasi pesan dalam acara “ Damai Indonesiaku,” selain itu juga

untuk mencari pesan dakwah yang dominan dalam acara “ Damai Indonesiaku.”

Setelah data terkumpul, maka menentukan atau mengklasifikasi topik-topik dakwah acara dalam “Damai Indonesiaku,” analisa dilakukan dengan cara mengkategorisasi ke dalam kategori pesan yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu, aqidah, ibadah, akhlak., dan mu’amalah. kemudian dianalisa untuk

mencari isi pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku,”

Untuk mencari koefisisen reliabilitas kategori antar juri, dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri, maka penelitian ini menggunakan rumus Holsty. ( 1969:17-150)9

Koefisien Reliabilitas = 2M

N1−N2

Keterangan :

2M = Nomor yang sama antar juri

8

Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan,(Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 43

9

(23)

13 N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh juri

Tabel 2

Coefisien Reability Antar juri

Antar juri Persen

1 dan 2 0,29

1dan 3 0,3

2 dan 3 0,32

jumlah 0,91

Berdasarkan tabel di atas , memperlihatkan bahwa hasil kesepakatan dari ketiga juri yaitu mencapai 0,91 atau 91%. Hasil ini diperoleh dari 13 (tiga belas) tema di atas, kemudian menjumlahkan semua nilai dari kesepakatan 3 (tiga) juri. Dengan menggunakan rumus komposit reability sebagai berikut:

Komposit Reliabilitas : N (X antar juri )

1+(N−1) (X antar juri )

Keterangan :

N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefesien reliabilitas juri

Nilai rata-rata (X) = ~0,91 : 3 = 0,303

Komposit reability = N X Antar Juri

(24)

14

=

3 0,303

1+ 3−1 × 0,303

=

0,909

1+ 2 × 0,303

=

0,909

1+ 0,606

=

0,909

1,606

= 0,566002

= 0,57

Perhitungan dari data diatas, menunjukkan tingkat validitas yang cukup, karena ini didasari oleh penilaian dengan menggunakan 3 (tiga) juri, sehingga tidak akan terjadi kekeliruan data dan penilaian ini dapat dikatakan akurat dan objektif.

6. Pedoman Penulisan

dapun tehnik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

(25)

15 komunikasi dan setelah ditinjau banyak sekali karya ilmiah yang berkenaan dengan analisis isi pesan dakwah, yang menulis dalam pembahasan yang sama dengan judul yang berbeda tentunya. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya “plagiator” (menduplikat) hasil karya orang lain, maka penulis mempertegas

perbedaan karya ilmiah yang penulis teliti dengan masalah yang diangkat yaitu sebagai berikut:

Analisis isi pesan Dakwah dalam acara “Damai Indonesiaku” TVOne. Dari judul sekilas nampak sama dengan karya-karya ilmiah sebelumnya, tetapi apabila dilihat lebih dalam materi yang dibahas tidak lagi sama dengan materi-materi yang terdapat dalam karya ilmiah sebelumnya, materi-materi dalam acara ini berkenaan dengan isu-isu yang paling ramai diperbincangkan selama sepekan dalam media televisi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab-bab, dan memiliki beberapa sub-sub yaitu:

(26)

16 BAB II : LANDASAN TEORI; Mencakup, Tinjauan tentang pesan

dakwah, acara keagamaan, televisi.

BAB III : GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne; Mencakup, Visi dan Misi, Target Acara, Format Acara, Gambaran Umum acara “Damai Indonesiaku,” Gambaran Umum

Program-program acara di stasiun TVOne.

BAB IV : ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA “ DAMAI INDONESIAKU” TVOne; Mencakup, apa saja tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku”, apa pesan dari masing -masing tema acara “Damai Indonesiaku”, pesan yang paling

dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”.

(27)

17 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pesan Dakwah

Pesan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perintah, nasehat,permintaan,amanat yang disampaikan lewat orang lain.1

Menurut widjaja, dalam bukunya Ilmu Komunikasi pesan ialah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.pesan ini mempunyai inti pesan, yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu sendiri.2

Dari uraian diatas jelas bahwa pesan ialah segala sesuatu yang disampaikan oleh seseorang baik yang bersifat perintah,nasehat, permintaan, ajakan, bahkan larangan. Dengan bentuk verbal maupun non verbal, dengan berbagai sifat dan bentuk tersebut, tentunya pesan memiliki inti dari apa yang dipaparkan atau disampaikan. dan dengan inti pesan tersebut dapat mengubah atau mempertahankan prilaku dan pola pandang seseorang untuk menjadi lebih baik dan maju.

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 2002),h.865

2

(28)

18 Adapun bentuk pesan ialah:

a) Pesan verbal adalah pesan dengan menggunakan symbol-symbol verbal b) Pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata ataupun tulisan.3

Sedangkan pesan dalam kegiatan dakwah sendiri merupakan ajaran-ajaran Islam yang wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka agar mau menerima dan mengikutinya.dan diharapkan agar ajaran-ajaran Islam tersebut benar-benar dapat diketahui, dipahami, dihayati dan diamalkan, sehingga mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketektuan-ketentuan agama islam.4 Inilah yang biasa disebut dengan materi dakwah, di mana di dalam materi tersebut terdapat aktivitas yang menyeru kepada amar ma’ruf

nahi munkar.

Dakwah dalam bahasa arab berasal dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti mengajak, menyeru, memanggil, maka da’watan

berarti ajakan,seruan,panggilan.5

Secara terminologi, banyak pendapat tentang definisi dakwah, diantaranya:

1. Pendapat Syeikh Ali Makhfuz dalam kitabnya Hidayat al-Mursyidin.6bahwa dakwah mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut

3

Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h.343

4

Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral (Yogyakarta: AI Amin Press, 1997), h.11

5

(29)

19 petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2. Muhammad Natsir Dakwah adalah usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar.7

3. S.M. Nasruddin Latif Dakwah adalah usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainya yang bersifat menyeru, menganjak, memanggil manusia lainya untuk beriman dan mentaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis aqidah syari’ah serta akhlak Islamiyah.8

Dari ketiga definisi tersebut diatas nampak bahwa dakwah merupakan aktivitas yang berupa seruan,dorongan,ajakan, panggilan baik lisan maupun tulisan yang menyuarakan kepada yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar.

Dengan tidak mengurangi isi atau tujuan dakwah dari apa yang telah disampaikan oleh pakar agama itu sendiri (da’i).

Dalam hubunganya dengan aktifitas dakwah, pesan merupakan materi ajaran islam yang tertuang dalam Al-qur’an dan sunnah Rasul yang meliputi seluruh aspek kehidupan, baik spiritual maupun aspek material.maka,

6

Syeikh Ali Makhfuz, Hidayat al Mursyidin,Terjemahan Chodijah Nasution,(Yogyakarta: Tiga A, 1970), H.17

7

Muhammad Natsir, Fiqh al Da’wah Dalam Majalah Islam, Kiblat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka 1971), h.7

8

(30)

20 pembahasan materi dakwah adalah membahas ajaran islam, sebab semua ajaran islam yang sangat luas bisa dijadikan maddah dakwah islam.9

Menurut M.Quraish Shihab, pesan dakwah adalah al-islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah,dan akhlak.dasar dari diturunkanya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan susila.10

Secara garis besar materi dakwah terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Aqidah

Aqidah adalah keterikatan seseorang terhadap ajaran-ajaran islam yang tidak hanya sekedar dipercaya tetapi lebih dari itu, ajaran tersebut diyakini sebagai suatu prinsip yang maha benar, karena bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah.11

Aqidah berupa tauhid islam, hampir separuh dari misi nabi Muhammad SAW dalam waktunya diangkat sebagai nabi dipergunakan untuk mengajarkan tauhid islam “La-ila-haillallah”, dan dosa yang terbesar adalah musyrik kepada Allah SWT.12

Pembahasan mengenai aqidah islam pada umumnya berkisar pada Arkanul Iman ( rukun iman) yaitu:

1. Iman kepada Allah

9

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, ( Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 49 10

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, ( Bandung: Mizan 1996), Cet. Ke.-XIX, h. 40

11

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, ( Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 104 12Syafa’at Habib, BukuPedoman Da’wah

(31)

21 2. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya

3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya 4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya 5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Qadha dan Qadhar b. Ibadah

Pelaksanaan kewajiban azazi manusia sebagai hamba Allah terhadap Allah atau semua bentuk perbuatan penghambataan diri manusia kepada Allah. Jadi ibadah tersebut menyangkut ibadah meliputi tata cara shalat, zakat,puasa, haji dan ibadah-ibadah lainya.

c. Akhlak

Masalah akhlak adalah etika dalam mengatur masalah keimanan dan keislaman seorang muslim. Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa, agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang tercela dan dihiasi dengan sifat sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antar sesama manusia, sabar, pemurah, dan sifat-sifat terpuji lainya.13

Aspek akhlak dalam kehidupan sehari-hari sering disebut dengan etika, moral dan bahkan budi pekerti namun konsep akhlak memiliki dimensi

13

(32)

22 yang lebih luas dibanding dari konsep-konsep sebelumnya, akhlak di sini juga melibatkan pemikiran akhlak yang mencakup berbagai aspek yang meliputi:

a) Akhlak kepada Allah SWT, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan selain Allah

b) Akhlak terhadap sesama

c) Akhlak terhadap lingkungan, di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang tidak bernyawa.14

Adapun perincianya adalah: 1. Akhlak terhadap Khalik 2. Akhlak terhadap manusia

 Diri sendiri

 Tetangga

 Masyarakat

3. Akhlak terhadap bukan manusia

 Flora

 Fauna dan sebagainya

d. Mu’amalah(Syari’ah)

Muhammad Yusuf berpendapat bahwa mu’amalah adalah segala

peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.15

14

(33)

23 Dalam mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan , materi ini sangat luas dan mengikat seluruh umat manusia di dunia, ia merupakan satu kesatuan dalam kehidupan manusia yang saling membutuhkan satu dan lainya, selain itu mu’amalah bersifat universal yang

menjelaskan hak-hak umat muslim dan non-muslim bahkan hak seluruh umat manusia di dunia.dengan adanya mu’amalah maka tatanan system di dunia

akan teratur dan sempurna.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan kehidupanya, dapat kita lihat antara lain dalam hubungnya yang berkenaan dengan sosial, politik, kesehatan, ekonomi, hukum, bahkan seni dan budaya. Di mana kesemuanya inilah yang termasuk dalam peraturah kehidupan manusia yang kaitanya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

Sangat jelas bahwa kajian mu’amalah dalam hubunganya dengan

manusia sangtlah luas, dan kompleks karena berkenaan langsung dengan apa yang menjadi kebutuhan manusia selama di dunia.

B. Televisi

Di setiap Negara pasti menginginkan untuk mendirikan sistem televisi yang tentunya didasarkan atas berbagai pertimbangan. Indonesia memulai siaran televisi pada tahun 1962 bertepatan dengan penyelenggaraan Asean Games IV, disusul mesir karena harus menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok, Argentina mengubah seluruh sistem televisi karena menjadi tuan rumah

15

(34)

24 World Cup tahun 1978, dan korea selatan memodernisasi sistem televisinya secara total ketika menjadi tuan rumah Olympiade Seoul 1988. Apapun langkah yang telah dilakukan dalam setiap Negara guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya, tentunya dengan membangun sistem televisi, pastilah akan menghadapi berbagai pertanyaan. Tak terkecuali Indonesia sendiri, bagaimana isi siaran televisi itu di klasifikasikan dan dibagi secara proporsional untuk kepentingan khalayak di Negara yang bersangkutan, juga dari mana perolehan program siaran televisinya.

UNISCO mengklasifikasikan program televisi di seluruh dunia ke dalam tujuh (7) kategori:

1) Informasi: berita, public affairs, interview, sport.

2) Periklanan: iklan komersial maupun iklan pelayanan masyarakat. 3) Pendidikan: formal maupun non formal

4) Hiburan ringan: musik pop, komedi, drama, serial,quiz 5) Kesenian: kesusastraan dan ilmu pengetahuan

6) Siaran minoritas Etnik: pendidikan bahasa, acara kesenian kebudayaan. 7) Siaran untuk khalayak khusus: acara anak-anak, acara wanita, acara

agama.16

Tumbuhnya berbagai televisi swasta di dalam negeri akan mengarah pada persaingan sehat yang bermuara pada programme content dan programme

16

(35)

25 quality, tentunya persaingan diantara media televisi mengacu pada perebutan

khalayak. Khalayak akan mempunyai alternatif dan menetapkan pilihan pada saluran televisi yang memenuhi keperluan dan hasratnya. Akan terjadi perebutan keras prime time dan akan terseleksi melalui sistem “ rating” ( evaluasi oleh lembaga peneliti khalayak penonton televisi independen secara rutin, setiap hari mengenai persentase penonton televisi pada jam tertentu). Rating merupakan sirkulasi bagi surat kabar. Demi rating, pengelola televisi akan memacu karyawanya untuk bekerja lebih professional.

Karena alasan tersebut di atas, menuntut para programmer televisi untuk lebih kreatif lagi dalam membuat program televisi, apalagi standart penilaian bagus tidaknya suatu program televisi bisa dilihat dalam persentasi rating,yang tentunya berpengaruh pada tinggi rendahnya pemasang iklan, dari ketergantungan itulah yang membuat stasiun televisi di Indonesia tidak mandiri, tidak kreatif dan tidak inovatif.dan standart ukuran penilaian mereka, yang dibelenggu oleh prasyarat-prasyarat pemasang iklan, membuat perkembangan televisi di Indonesia menjadi tidak berkarakter. Di bawah ini kita akan kupas satu persatu program-program televisi dalam garis besar:

1. Sinetron

(36)

26 televisi yang berseting panggung, namun direkam dengan tehnik multi-camera. Tehnik penulisan skenarionya pun masih sangat sedarhana, di samping alur cerita yang putus- putuskarena pola penayanganya yang dipotong-potong untuk kepentingan iklan.

2. Berita

(37)

27

3. Kuiz dan Games show

Sesungguhnya kuiz adalah denyut jantung yang penting untuk media massa yang bernama televisi. Sifatnya yang interaktif dan partisipasif, melibatkan masyarakat, menjadi bagian penting dalam acara ini.

Meskipun kuiz atau games show tidak begitu marak di dunia televisi Indonesia. Bukan hanya karena biaya produksi dan tingkat koordinasinya yang tinggi, melainkan juga karena banyaknya stasiun televisi yang terjun di bidang yang sama.

4. Infotainment

Infotainment merupakan program tayangan televisi yang menggabungkan dengan apa yang diistilahkan information dan entertainment. Program ini berkembang denga cepat, karena merupakan program termudah dan termurah.

Tayangan infotainment ini menyorot sisi-sisi pribadi public figure, orang-orang popular, selebritas. Terlepas dari semua itu, sebagai pendukung mainstream hiburan, yang biasanya menempatkan artis sebagai tokoh utama, infotainment tetap akan menjadi acara yang penting di dunia hiburan, ia mengayuh diantara gelombang industri yang dibangun pelaku-pelaku inti, yang tentunya mendapatkan keuntungan dari program yang mereka jual.

5. Reality Show

(38)

28 permainan, moment dramatik ini akan menjadi “ tontonan” yang mengasyikkan, karena akan memunculkan emosi-emosi spontan, tak terkendali, di luar dugaan, yang bisa merangsang saraf keharuan, syaraf tawa bagi masyarakat pemirsanya.

Reality show ini biasanya menggarap masyarakat miskin sebagai obyek program. Karena alasan di ataslah, yang akhirnya menjadi tontonan, dan itulah yang dijual.

6. Tayangan Hantu

Realitas media televisi, adalah juga irealitas, di mana dunia misteri adalah lahan garap yang di adopsi media televisi dari media cetak.karena keunggulan media televisi menjadi lebih impresif karena efek kejutnya memiliki nilai sensasi yang tinggi secara visual.

Media televisi melihat rasionalitas masyarakat masih irasional, dan potensi-potensi (kelemahan) masyarakat itulah yang dieksploitasi habis-habisan.kepercayaan dan ketidak percayaanya terhadap hal-hal yang supranatural, mistik, dan klenik tersebut oleh televisi kemudian dikemas menjadi tontonan. Sayangnya media televisi justru melakukan program penguatan, bukan menguatkan daya tahan masyarakat agar rasional, melainkan menguatkan untuk semakin tidak rasional.

7. Lawak atau Komedi

(39)

29 menemukan karakter lawak atau komedi televisi membuat kesenian ini dibiarkan dalam watak panggungnya. Karena itu, dunia lawak di televisi tidak mengalami perubahan dalam pengertian kualitatif. Bahwa banyak pelawak menjadi kayak arena televisi.

Munculnya pelawak-pelawak baru, tidak tidak memberikan sumbangan penting bagi tumbuhnya seni lawak di televisi. Lain halnya dengan extravaganza TransTV lebih bisa disebut sebagai seni lawak yang menggunakan karakter televisi sebagai media, kekuatan utamanya adalah tersedianya naskah atau teks, yang di produksi oleh penulis-penulis dengan pemahaman format televisi.17

Pada akhirnya, persoalan kreatifitas tetaplah ukuran utama untuk pengembangan keragaman dan kualitas program. Dengan berbagai program baik dari bentuk maupun sifatnya, pastilah diperlukan adanya program yang sifatnya lebih keagamaan guna menetralisir adanya program-program yang semakin menjauhkan masyarakat pada kepercayaanya ( agama).

Maka saat ini stasiun-stasiun TV Indonesia sudah mulai dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Terbukti dengan begitu banyaknya program-program keagamaan yang hampir setiap hari menghiasi layar televisi, bahkan pengemasan acaranya pun sangat variatif.

Dakwah bukan lagi merupakan acara yang kaku dan penuh uraian dogmatis kaidah agama, tetapi sudah mengarah ke berbagai topic masalah

17

(40)

30 kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari ajaran agama, tanpa menghilangkan unsur hiburan.

Format acara dakwah di TV saat ini beraneka ragam diantaranya adalah:

1. MONOLOG

 Seorang ulama membawakan satu topik dan menguraikanya

berdasarkan pandangan agama.

 Cara ini bila tidak dibawakan dengan menarik atau ulama yang kurang

menguasai retorika sudah kurang disukai pemirsa.

 Dalam kondisi tertentu masih ditampilkan, misalnya untuk ulama di

luar jawa, karena peralatan syuting yang dibawa terbatas. 2. DIALOG

 Dakwah seperti ini belum lama dikembangkan, yaitu sejak mulai

TVswasta mengudara.

 Dialog dipandu oleh pembawa acara, kemudian ada satu orang atau

lebih ulama atau narasumber, bintang tamu dan peserta diskusi.

 Dakwah dengan format dialog ini umumnya digemari pemirsa karena

ada interaksi antar pengisi acara, sehingga terasa acara menjadi hidup.

 Dialog ini juga dilaksanakan dalam siaran langsung (live)

 Bentuk dialog yang lain adalan MOS ( Man On the Street), gabungan

(41)

31 3. FILM CERITERA

Dakwah dapat juga dikemas dalam bentuk film ceritera, dengan berbagai isinya, baik drama, sejarah maupun sinetron yang akhir-akhir ini makin mempopuler di Indonesia.

4. LIPUTAN PERJALANAN

Liputan perjalanan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah islam, umumnya cukup menarik. Peninggalan kuno pada jaman kejayaan islam yang ada di Spanyol, Maroko, Mesir, Yordania, Israel, Saudi Arabia, India dan Cina, merupakan informasi sejarah Islam yang banyak digemari pemirsa. 5. SIARAN LANGSUNG SHALAT TARAWIH

Yang dimaksudkan di sini adalah siaran langsung shalat tarawih di masjidil haram selama bulan ramadhan, yang dipancarkan oleh TV Saudi Arabia ke-50 negara. Negara-negara yang berminat menyiarkan di wilayahnya bisa meminta untuk memperolehyasecara Cuma-Cuma.

6. KUIZ BERHADIAH

Format dakwah islam yang lain adalah diselenggarakanya acara siaran langsung talk show pada bulan ramadhan, dengan menyertakan acara tebakan berhadiah (kuiz). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah seputar pengetahuan agama Islam. Acara ini cukup banyak menarik pemirsa.18

Adapun perbedaan dan perbandingan acara-acara dakwah islam di stasiun TV, dulu sampai sekarang, seperti berikut dalam tabel:

18

(42)

32 Acara dakwah islam terdahulu di stasiun TV.

STASIUN ACARA JAM

PENAYANGAN KETERANGAN

SCTV Di Ambang Fajar 05.00-05.30 WIB Setiap hari RCTI Hikmah Pagi 05.30-06.00 WIB Setiap hari

TPI Kuliah Subuh 05.30-06.00 WIB Setiap hari ANTEVE Mutiara subuh 05.30-06.00 WIB Setiap hari

IVM Fajar Imani 05.30-06.00 WIB Tiap sabtu dan minggu TVRI Hikmah Pagi 05.30-06.00 WIB Setiap hari

Acara dakwah islam sekarang di stasiun TV.

STASIUN ACARA JAM

PENAYANGAN KETERANGAN

TVRI Indonesia berdo’a 04:30 Setiap hari Forum lintas agama 08:30 Setiap hari senin

Mukjizat 08:30 Setiap hari sabtu TPI Siraman qolbu 04:30 Setiap hari senin-jum’at Majelis Al-zikra 05:00 Setiap hari sabtu Indonesia menghafal:

yusuf Mansyur 13:00 Setiap hari minggu RCTI Assalamu’alaikum Ustadz 04:30 Setiap kamis-selasa ANTV Cahaya Hati 04:00 Setiap senin-jum’at

Titian Iman 04:00 Setiap hari sabtu dan minggu TRANS TV Halal 06:00 Setiap hari sabtu

dan minggu Realigi 20:00 Setiap hari senin

dan rabu Teropong iman 06:00 Setiap hari

(43)

33

TRANS 7 Indahnya Islam 08:30 Setiap hari minggu Rahasia sunnah 08:30 Setiap hari sabtu TVOne Titian qalbu 03:30 Setiap hari

selasa-minggu Jejak islam 03:00 Setiap hari selasa,

kamis dan sabtu Damai indonesiaku 13:00 Setiap hari minggu JAK TV Silaturrahmi RR 04:30 Setiap hari

Menabur Damai 05:00 Setiap hari Asyiknya Belajar

Al-qur’an 05:30 Setiap hari rabu-jum’at Indosiar Mamah dan Aa 05:00 Setiap hari

Ustadz Haryono 06:00 Setiap hari jum’at Terapi qolbu 06:00 Setiap hari sabtu O Channel Titian Iman 04:30 Setiap hari Spacetoon Qur’an Story 17:30 Setiap hari sabtu

dan minggu Sumber: Media Indonesia. com

(44)

34 mereka pentingnya beribadah, tidak hanya pada sesama manusia melainkan juga kepada sang pencipta (Allah).

Apabila diamati hampir 75% stasiun televisi swasta nasional memiliki program dakwah, baik yang sifatnya sinetron, reality show, forum terbuka, musik , dll. Hal itu semakin memperjelas bahwa untuk menetralisir dan meminimalisir arus masuk program-program yang sengaja di import dari luar. Karena itu sangat bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia. Bahkan pengemasan program dan obyeknya pun sangat variatif, dan tidak hanya itu penayanganya pun tidak harus pada waktu pagi hari, seperti yang pernah kita saksiakan sebelumnya. Tentunya kesemuanya disesuaikan dengan sifat, pasar dan sasaran audiens, tentunya hal tersebut berkaitan erat dengan visi dan misi program. Tema-tema dalam program keagamaan (dakwah) pun lebih variatif. Tidak harus bertemakan agama, melainkan lebih universal.

C. Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah

(45)

35 Dengan munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh ummat manusia, dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, mereka sependapat bahwa untuk saling berlomba mengerahkan seluruh daya kekuatan, kemampuan, dan tenaganya untuk mengantisipasi dan menaklukkan berbagai masalah yang ada, ada banyak manusia yang demi memenuhi segudang kebutuhan hidup mereka, dengan berjuang terus-menerus tanpa mengenal lelah dan letih, hari – hari mereka gunakan untuk terus bekerja dan bekerja, tanpa mengenal waktuyang akibatnya mereka khususnya orang muslim tak sempat lagi membaca,mempelajari,meneliti,menggali,dan mengamalkan serta mengambil hikmah dari isi kitab sucinya ( Al-qur’an dan Al- hadist). Bahkan saking sibuknya, mereka tak sempat lagi mengingat atau memikirkan asal-usul dirinya, bahkan untuk beribadah pun mereka seolah tak memiliki waktu.

Waktu hidup bagi mereka terasa sempit, sehingga untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai: kehidupan, kebenaran, agama, sejarah,ekonomi, hukum, dll.yang dibutuhkan untuk kehidupan ini, mereka gunakan pesawat televisi sebagai satu- satunya sumber dan pusat informasi, karena dianggap lebih praktis, lebih menguntungkan, dan tidak menyita waktu.

(46)

36 berbagai informasi dengan gambar hidup, bergerak, berwarna-warni, sehingga dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya.19

Tak bisa dibantah, televisi punya banyak keunggulan ketimbang jenis media massa lainya, tidak hanya seperti yang dijelaskan sebelumnya, pesan televisi disajikan secara audio-visual. Di lihat dari sisi aktualitas peristiwa, televisi bisa lebih cepat member informasi lebih dini kepada para pemirsa dari pada surat kabar, radio, majalah, bahkan efek cultural televisi lebih besar dari pada efek yang dihasilkan media lain.

SK Menpen No.111/ 1990 tentang kebijakan angkasa terbuka,mendorong maraknya stasiun swasta dan tumbuhnya hutan para bola, siaran televisi pun leluasa masuk di rumah-rumah penduduk.20

Hal ini terbukti dengan banyaknya stasiun-stasiun televisi swasta yang bermunculan di layar televisi seperti: SCTV, RCTI, TVOne,INDOSIAR, JakTV, TRANS TV, TRANS 7 Space Toon, Metro TV dll.

Karisma daya magnet dan kemampuan serta kelebihan yang dimiliki oleh pesawat televisi inilah yang sebenarnya mendukung dan mendorong tumbuhnya berbagai kemudharatan yang akan direrima oleh para pemirsa, khususnya kaum muslimin.

19

Awadl Mansyur, TELEVISI- Manfaat & Mudharat ( Jakarta: Fikahati Anesta 1993) Cet. 1 h. 65

20

(47)

37 Dilihat dari sisi dakwah pasti saja medium televisi jauh lebih efektif dibanding jenis media lainya, selain itu dakwah di televisi memiliki relevansi sosiologis, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama islam. Secara ekonomis dakwah di televisi punya pangsa pasar yang potensial. Dalam pada itu,dengan dinamika masyarakat mengalami nilai-nilai sosial yang makin anomali. Antara nilai lama dan nilai baru, yang pada akhirnya terjadi ketegangan yang saling bertikai, perkelahian, tawuran, kerusuhan dll. Yang akibatnya identitas nilai individu maupun sosial terancam, disinilah fungsi dakwah di televisi bisa membantu dan memperkokoh nilai – nilai yang selama ini menjadi bagian dari identitas mereka.

Maka sebagai sebuah Negara pancasila yang menjunjung tinggi agama, Indonesia harus memiliki lembaga penyiaran televisi yang religius, walau bagaimanapun industri pertelevisian nasional haruslah memiliki komitmen religius karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama.21

Sejak awal kehadiranya televisi ikut serta dalam dakwah, ini tak bisa dibantah ceramah – ceramah keagamaan di waktu subuh, acara bernuansa islam di hari-hari besar islam, khususnya bulan ramadhan, termasuk sebagian tayangan sinetron, cukup marak terjadi di televisi. Itu merupakan bukti bahwa televisi member kontribusi terhadap kegiatan dakwah islam.22

21

---, Komunikasi Islami, ( Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya, 2001) Cet. 1 h. 201

22

(48)

38 Kemajuan di bidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut budaya masyarakat. Masyarakat Indonesia selama ini menikmati acara keagamaan melalui media cetak dan radio. Budaya dalam menonton televisi dalam masyarakat tentu di manfaatkan bagi tayangan dakwah.

Adapun pemanfaatan penyiaran media televisi untuk kegiatan dakwah di Indonesia ialah sebagai berikut:

Sebagai media komunikasi massa elektronik TV adalah sumber informasi yang paling akrab di masyarakat, karena:

a. Kemampuan daya jangkau ( accessability) b. Ketersediaan ( availability)

c. Memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk pendapat khalayak ( public opinion)

Adapun fungsi pokok media massa TV pada dasarnya adalah:

a. Informasi: masyarakat mengharapkan dengan menonton TV akan diperoleh informasi yang bermanfaat dalam berbagai keperluan ( pendidikan, ilmu, bisnis, ekonomi, dll.)

b. Hiburan: dengan menonton TV pemirsa mengharapkan diperoleh hiburan yang diperlukan, sebagai salah satu kebutuhan hidup.

(49)

39 a. Dimensi kognitif lewat pesan-pesan yang informative

b. Dimensi hiburanya

c. Gabungan dimensi-dimensi tersebut dalam proporsi mata acaranya, sehingga fungsi informasi dan hiburan disajikan lewat pesan-pesan yang disampaikan.

Bagi media, yang paling penting adalah memantau aspirasi masyarakat dan menyesuaikan materi informasi, dengan apa yang menjadi kebutuhan aktual masyarakat. Informasi akan dirasakan bermanfaat bagi masyarakat apabila memiliki unsure instrumental utility.

Dengan begitu banyaknya manfaat yang terdapat dalam stasiun televisi, dan juga selain sebagai pusat informasi juga sebagai penyampai pesan-pesan dakwah. Seperti yang telah kita lihat, hampir setiap stasiun televisi memiliki atau menayangkan acara keagamaan, bahkan waktu dan temanya pun beraneka ragam, sebagai media memang televisi haruslah memiliki acara keagamaan guna penyeimbang adanya acara-acara yang justru semakin mendekatkan kita pada keduniawian.

(50)
(51)

41 BAB III

GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne

A. Visi dan Misi

Semua acara yang terdapat dalam setiap televisi pasti memiliki tujuan, yang tentunya terkait dengan visi dan misi. Begitupun dengan acara “Damai

Indonesiaku.”di mana visi dan misi dalam acara ini juga sangat menentukan

keberhasilan dari acara tersebut , layak tidaknya ditampilkan. Dengan adanya visi dan misi yang jelas, membuat acara ini patut untuk di tonton oleh semua jutaan masyarakat.karena visi dan misi merupakan acuan setiap berdirinya suatu acara, seperti “Damai Indonesiaku” TVOne.

Adapun visi dan misi acara “Damai Indonesiaku” adalah:

Visi : Membedah atau meredam isu-isu ( kasus) berita yang sedang hangat terjadi berdasarkan sudut pandangan islam.

Misi : Agar kita bisa belajar dari kasus-kasus yang terjadi, tentunya dengan apa yang disampaikan oleh pakar agama ataupun pakar yang lain supaya kita bisa lebih mencermati setiap kasus yang ada, dengan dilihat dari sudut pandang agama islam.

B. Target Acara

target acara dalam hal ini yaitu sasaran atau audien, target dalam acara “Damai Indonesiaku” adalah family ( all segmen) sedangkan target dari

(52)

42 ingin dicapai dari acara “Damai Indonesiaku” sendiri ialah harapan bahwa

setiap kasus atau persoalan yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini dapat diselesaikan dengan baik dan arif ,tentunya dengan di pandang dari sudut agama islam. yang pada intinya acara ini hadir untuk memberikan pencerahan bagi semua masyarakat yang khususnya terkait dengan kasus-kasus yang sedang terjadi untuk selalu hidup rukun dan damai.

Format acara “Damai Indonesiaku” adalah dialog di mana acara ini di

pandu oleh seorang presenter yaitu David chalik, kemudian menghadirkan narasumber baik dari pakar agama maupun dari pakar yang lain, tentunya hal ini disesuaikan dengan tema yang akan diangkat. Dan bahkan bintang tamu (penyanyi atau band) yang khusus dihadirkan untuk menambah kemeriahan suasana,serta para tokoh masyarakat dan tidak ketinggalan semua peserta diskusi.

Dengan format dialog seperti diatas dapat menarik hati para pemirsa, karena situasinya yang kondusif dan terdapat interaksi yang sangat signifikan antar pengisi acara, sehingga acara ini terasa menjadi lebih hidup.

C. Format Acara

Format acara “Damai Indonesiaku” adalah Variety show karena

(53)

43 Indonesiaku.” bahkan acara ini juga menampilkan tayangan berita-berita yang

terjadi selama sepekan yang kemudian diangkat menjadi sebuah tema, yang selanjutnya menarik untuk dikupas dalam sebuah diskusi keagamaan. Adapun salah satu contoh format acara “Damai Indonesiaku,” dengan tema

“Membedah kesehatan dari sudut pandang islam” yang ditayangkan

secara live di rumah sakit persahabatan pukul 13.00-15.00 pada tanggal 28 maret 2010. di mana setiap tema dalam acara ini terbagi menjadi delapan (8) segmen, ialah sebagai berikut:

Format Acara:

1. SEGMEN I

2. OPENING TEASER

3. VT HIGHLIGHT

4. PEMBACAAN AYAT SUCI AL-QUR’AN

5. OPENING MC

a. Host mengucapkan salam sebagai pembukaan

b. Host menjelaskan tentang tema yang diangkat ,serta memberikan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sepekan di tanah air

c. Host sapa peserta dan memperkenalkan peserta, bintang tamu dan narasumber dan selanjutnya menerangkan pelaksanaan live acara “Damai Indonesiaku.”

d. Host memberikan selingan berupa lagu

6. SONG #1

(54)

44 Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al-hadist

8. SEGMEN II

9. BUMPER IN

10. VT PENYAKIT MEMATIKAN 11. TAUSIAH #1

a. Sub tema “sehat sebelum sakit”

b. Ustadz memberikan salam dan sapa pemirsa di rumah maupun di masjid tempat terselenggaranya acara “Damai

Indonesiaku”

c. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema, dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid) maupun jamaah di rumah.

d. Ustadz berdialog bersama host dan pakar yang lain

12. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

13. QOUTES + BUMER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

14. SEGMEN 111

15. BUMPER IN

16. TAUSIAH #2

(55)

45 b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid) maupun jamaah di rumah.

c. Ustadz berdialog bersama host dan pakar yang lain 17. INTERAKTIF PENELPON #1

a. Host menerima dan memberi salam kepada penelepon

b. Host menyampaikan pertanyaan penelepon kepada ustadz maupun pakar lain, tentunya tergantung dengan penelephon, dengan siapa penelepon ingin bertanya.

18. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan kalimat (tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial break.

19. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

20. SEGMEN IV

21. BUMPER IN

22. TAUSIAH #3

a. Sub tema “ ibadah itu menyehatkan”

(56)

46 23. INTERAKTIF NARSUM #1

Host berdialog beserta narasumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diangkat

24. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

25. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

26. SEGMEN V

27. BUMPER IN

28. OPENING DAVID SLIDE FATWA HARAM ROKOK

a. Host memberikan ucapan selamat kepada Ketua NU terpilih b. Host menceritakan kontroversi fatwa haram rokok yang tidak

hanya terjadi di kalangan NU saja nelainkan juga dari PP Muhammadiyah.

c. Host memengarahkan bahwa fatwa haram merokok baik untuk di kupas,

29. INTERAKTIF NARSUM #2

a. Host menanyakan tanggapan kementrian tentang fatwa haram merokok, (mendukung atau tidak)

(57)

47 30. TAUSIAH #4

a. Sub tema “segala sesuatu yang banyak mudharatnya diharamkan Allah”

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema, dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid) maupun jamaah di rumah.

31. INTERAKTIF AUDIENCE #1 + HOOKER

a. Host membuka kesempatan bagi jamaah yang ingin bertanya langsung

b. Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

32. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

33. SEGMEN VI

34. BUMPER IN

35. VT POTRET BURAM DUNIA KESEHATAN INDONESIA VT Koin cinta BILQIS

36. TAUSIAH #5

a. Sub tema “sehat itu mahal”

(58)

48 37. INTERAKTIF AUDIENCE #2

Host mempersilahkan jamaah bertanya, dan bahkan sebaliknya host bertanya pada narasumber

38. INTERAKTIF NARSUM #3

Host bertanya tentang pelayanan pemerintah terhadap kesehatan rakyat kecil dengan menkes

39. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

40. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

41. SEGMEN VII

42. BUMPER IN

43. VT BANJIR KARAWANG VT banjir

44. OPENING SEGMEN

Host menceritakan musibah banjir yang disebabkan berbagai faktor dan host mengaitkanya dengan sebuah pertanyaan bahwasanya seorang yang sakit apakah bisa dikatakan juga sebagai musibah

45. TAUSIAH #6

(59)

49 b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid) maupun jamaah di rumah

46. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

47. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

48. SEGMEN VIII

49. BUMPER IN

50. KESIMPULAN

Narasumber memaparkan kesimpulan mengenai tema yang diangkat

51. DO’A BERSAMA

Ustadz memimpin do’a

52. HOST CLOSING

Host memberikan salam penutup dan salam perpisan kepada semua jamaah

53. SONG

(60)

50 D. Struktur Organisasi Acara “Damai Indonesiaku”

Setiap acara pasti memiliki struktur organisasi dimana struktur ini merupakan penanggung jawab penuh mulai dari pembuatan tema acara “Damai Indonesiaku” sampai jalanya acara itu sendiri, dari awal sampai akhir

acara.

Adapun struktur organisasi acara “Damai Indonesiaku” ialah sebagai berikut:

Executive Producer : Dicky Sumandjaja Allen

Producer : Faisal Ardhiansyah

Creative I : Amelia Meljuventino

Creative II : Reza Varindra

Program Director : Ilham

Production Assistant : Alma Pangeran Harharah

Unit Production support : Irsan Suhardjo

Unit Production : Rizaldo

Creative Production : Fira Gunawan

E. Sejarah dan Implementasi Acara “Damai Indonesiaku”

Sebelum penulis menguraikan pelaksanaan acara ini terlebih dahulu penulis akan menjelaskan sejarah berdirinya acara “Damai Indonesiaku.”

(61)

51 situasi politik di Indonesia kian memanas, diakibatkan adanya pemilihan calon wakil rakyat ( pemilu legislatif). Pada hari itu semua media baik cetak maupun elektronik mengikuti jalanya pemilihan baik di ibukota maupun di daerah, karena peristiwa tersebut merupakan penentu siapa-siapa yang maju menjadi wakil rakyat, maka banyak sekali isu-isu yang beredar di tengah masyarakat, yang pada akhirnya banyak memicu persoalan, bahkan tidak sedikit orang yang berseteru antar parpol (partai politik). banyak para tim sukses yang melakukan pelanggaran yang akhirnya menimbulkan reaksi yang sama oleh parpol lain, dan banyak juga parpol yang melakukan tindakan anarkis karena banyak faktor, yang salah satunya disebabkan karena wakil yang dicalonkan tidak lolos dalam pemilihan dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi alasan berdirinya acara “Damai Indonesiaku.” Karena inti dari acara ini dibuat adalah

untuk meredam situasi politik yang memanas pada waktu itu, dengan dipandang dari sudut agama islam.

Tentulah acara ini berbeda dengan acara agama lainya karena dikemas dengan bentuk yang berbeda dari yang lain, ini bisa kita lihat dari nama judulnya “Damai Indonesiaku” yang terkesan bukan acara agama. dalam acara

(62)

52 ini dilakukan karena menyesuaikan dengan tema yang ada, jadi tidak selamanya acara agama (dakwah) hanya bisa dilakukan di masjid-masjid ataupun di studio khusus saja.

Topik yang diangkat tentunya beraneka ragam, tetapi ini juga yang menjadi penentu di mana acara “Damai Indonesiaku” akan di laksanakan,

sebagai contoh: pada tanggal 22-27 maret 2010 semua media gencar memberitakan tentang pelayanan kesehatan, karena begitu banyaknya orang miskin dengan sakitnya yang parah, sulit mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Pada kesempatan itulah hari minggu tanggal 28 acara “Damai

Indonesiaku” menayangkan topik yang berkenaan dengan kesehatan, karena

topik tersebutlah acara ini diselenggarakan di rumah sakit persahabatan Jakarta-Timur. Dengan menghadirkan dr. Ali Toha Assegaf penulis buku mengenai 25 sehat ala nabi. sebagai pakar kesehatan dan selaku narasumber dalam acara tersebut.

Acara “Damai Indonesiaku disiarkan secara live, dengan durasi 120

menit dari jam 13:00 -15 :00 WIB. Tanggal 09 April 2010 merupakan satu tahun sudah acara “Damai Indonesiaku” berlangsung, karena pada tanggal 09

April 2009 tersebut acara ini lahir dan pertama kali tampil di layar kaca kesayangan pemirsa TVOne.

Gambar

Tabel 1 Kategorisasi Pesan
Tabel 2 Coefisien Reability Antar juri
Gambaran Umum acara “Damai Indonesiaku,” Gambaran Umum
GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penghitungan tabel-tabel di atas diketahui bahwa pesan dakwah yang dominan dalam acara “Untukmu Ibu Indonesia” dengan tema “ Percaya Diri Bicara Seks pada Anak Usia

Studi Analisis Isi Mengenai Berita-Berita Pemilu Pada Program Acara Siaran Berita Stasiun Metro TV. Yohanes Brilian Setiawan Universitas Atma

Untuk menghindari kekeliruan dan subjektivitas dalam pengumpulan data, maka dalam penelitian ini ditunjuk tiga orang Juri dari masing-masing orang yang berbeda, yang

Judul Skripsi : Objektivitas Berita Dalam Infotainment Di Stasiun Televisi Swasta (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi Net Tv)..

Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat bahwa program acara ‘Bukan Empat Mata’ di Stasiun TRANS TV terdapat fungsi komunikasi massanya, yaitu berfungsi sebagai pengawas

Video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah video tentang program acara Muslim Travelers perjalanan di negara Spanyol, yang berisi tentang pesan dakwah

Mengeksplorasi simbol-simbol yang ditampilkan oleh televisi Metro TV dalam menampilkan pesan dakwah yang disampaikan oleh dua Ulama Islam Indonesia dalam acara Mata

Tv One (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Berawal dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30