• Tidak ada hasil yang ditemukan

erdagangan Berjangka atau Futures Trading adalah salah-satu alternative berbisnis, atau tepatnya bertransaksi 2 arah/ jual-beli yang dapat dilakukan pada saat yang sama, pada hari itu juga, pada jam itu juga, bahkan pada menit itu juga! Itu adalah jangka pendeknya. Sejauh ini yang saya tahu, para investor, broker, trader, Wakil Pialang (WP) dan Commission House (perusahaan penyedia jasa perdagangan berjangka) lebih menyukai yang jangka pendek, karena bisa lebih banyak bertransaksi, bisa memungkinkan lebih cepat mendapatkan keuntungan besar bagi investor dan lebih banyak pembagian komisi untuk broker dan Commission House. Untuk yang jangka panjang juga tidak kalah menarik dalam meyakini kemungkinan untuk dapat memanen keuntungan besar, biasanya rentang waktunya antara 4 - 6 bulan, untuk itu dibutuhkan analisa yang lebih mendalam.

Lalu apa yang diperdagangkan? Sebelum lebih jauh bicara soal perdagangan berjangka, mungkin ada

rekan-rekan yang belum mengerti, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan perdagangan berjangka itu? Dengan tidak bermaksud menggurui atau sok pintar, ada baiknya saya jelaskan dengan analogi sederhana yang ceritanya saya dapat dari seorang rekan Wakil Pialang yang bekerja di salah-satu perusahaan Commission House di Yogyakarta. Adalah sebagai berikut:

Jogja Phone Market adalah salah-satu lokasi di Yogyakarta yang terkenal sebagai pusat jual-beli telepon seluler / hand phone. Salah-satu penjual handphone di sana missal Mas Andi (bukan nama sebenarnya). Saya Jono, sedang mondar-mandir di sana ingin mencari hand phone Nokia (tidak bermaksud mengiklankan) terbaru, yakni Iphone. Lalu saya hampiri tokonya mas Andi.

Jono : “Mas, saya mau cari Iphone terbaru, ada nggak?”

Mas Andi : “Ada sih…, tapi barangnya baru ada seminggu lagi, mau…?”

Jono : “Mau deh…, harganya berapa?”

Mas Andi : “10 juta rupiah. Kalau begitu Mas Jono bayar dulu uang mukanya 1 juta rupiah, nanti di hari ke-7, pas barangnya sudah datang, mas bayar lagi kekurangannya 9 juta rupiah. Tapi kalua seminggu kedepan ada perubahan harga mas Jono saya kabarin sebelumnya”

Jono : “Oke deh…”

Lalu saya berikan uang muka tersebut dan saya mendapatkan bon pembeliannya. Di hari ke-5, saya masih sliweran di Jogja Phone Market, kemudian datanglah Mas Andi menghampiri saya.

Mas Andi : “Mas Jono! Ada kabar bagus nih…! Hand phone Iphone-nya harganya turun, jadi 7 juta rupiah! Jadi nanti di hari ke-7, Mas Jono bayar sisanya 6 juta rupiah.”

Jono : “Wah…! Bagus dong…? Terimakasih Mas Andi!”

Saya sliweran lagi, tidak lama kemudian datanglah teman saya, Cuplis (bukan nama sebenarnya), menghampiri saya.

Cuplis : “Mas Jono, lagi ngapain kok sliweran aja? saya mau cari Iphone terbaru nih…, saya sudah tanya sana-sini, kata yang punya toko, barangnya baru ada seminggu lagi, padahal saya butuh banget buat kado ulang tahun istri nih…, saya kepingin lebih cepat, kira-kira mas Jono ada info nggak?”

Jono : “Wah…! cup! Kebetulan saya ada nih barangnya, 2 hari lagi! Mau…?”

Cuplis : “Benar nih…? Harganya berapa?” Jono : “10 juta rupiah.”

Cuplis : “Wah Pas Banget tuh. Oke deh…, saya mau!”

Jono : “Kalau begitu, kamu bayar dulu uang mukanya 1 juta rupiah, nanti 2 hari lagi, kamu datang aja ke rumah buat ngambil barang dan bayar sisanya 9 juta rupiah, ya?”

Cuplis : “Oke mas Jono.”

Saya berikan bon pembelian handphone tersebut ke Cuplis, dan kami pun pulang. Di hari ke-7 saya datang lagi ke Jogja Phone Market, untuk ngambil barangnya. Kemudian si Cuplis saya minta untuk datang ke rumah untuk mengambil barangnya, lalu saya pergi ke tokonya Mas Andi untuk mengambil barang yang sudah saya pesan, yang umumnya disebut indent, 7 hari yang lalu tersebut.

Jono : “mas Andi, saya mau ambil Iphone pesanan saya.”

Mas Andi : “Oh ya mas, ini barangnya sudah ada.” Jono : “Terimakasih mas, ini kekurangan

pembayarannya, 6 juta rupiah, ya?” Mas Andi : “Oke mas, terimakasih.”

Barang pun saya bawa, kemudian saya serahkan kepada cuplis.

Jono : “Cup, seperti yang sudah saya janjikan, ini barangnya sudah ada, kamu tinggal

membayar kekurangannya, 9 juta rupiah.”

Cuplis : “Wah…! Terimakasih mas! Saya senang sekali bisa memperoleh Iphone terbaru. Ini kekurangan pembayarannya, 9 juta rupiah.”

Jono : “Terimakasih ya cup.” Cuplis : “Sama-sama mas.”

Kami pun berpisah. Lalu apa arti dari cerita tersebut? Artinya adalah; Inilah yang dinamakan perdagangan berjangka! Bahwa Mas Andi, Saya dan Cuplis sudah bisa bertransaksi sebelum barang itu datang! 7 harinya saya dan 2 harinya Cuplis itu adalah jangka waktu datangnya barang yang kami pesan. 1 harinya Mas Andi adalah keuntungan menerima uang kontan 1 juta rupiah dari saya tanpa menyerahkan barang. 5 harinya saya adalah keuntungan mendapatkan informasi turunnya harga dari Mas Andi, dari 10 juta rupiah menjadi 7 juta rupiah, dan pembayaran uang muka dari Cuplis 1 juta rupiah, disini saya sudah balik modal. 7 harinya saya adalah keuntungan menjual barang yang sudah berharga 7 juta rupiah kepada Cuplis dengan harga 10 juta rupiah, dan saya pun mendapat laba 3 juta rupiah. Jadi keuntungan saya ada 2, yaitu balik modal di hari ke-5 dan laba di hari ke-7. Lho! Kalau begitu yang rugi Cuplis, dong? Oh tidak! Cuplis juga untung, yakni mendapatkan keuntungan waktu 5 hari lebih cepat untuk mendapatkan barang tersebut! Cuplis bisa

mendapatkannya dalam jangka waktu hanya 2 hari dari saya! Coba kalau Cuplis memesannya di toko, bisa 7 hari si Cuplis baru bisa mendapatkan barang itu, padahal bisa jadi Cuplis ada keperluan yang mendesak dengan barang tersebut.

Bagaimana kalau keadaannya menjadi sebaliknya? Harga hand phone-nya ternyata naik menjadi 15 juta rupiah? Itu karena keterlambatan saya untuk mengetahui perkembangan harga ke depannya. Ya sudah kalau begitu, daripada saya harus mengeluarkan uang terlalu besar karena mahal, saya batalkan saja barang pesanan saya dengan resiko hilang uang muka 1 juta rupiah. Itulah bisnis, itulah dagang, siap untung, dan siap juga untuk rugi.

Penjabaran analoginya adalah sebagai berikut; Jogja Phone Market kita sebut sebagai bursa. Mas Andi, Saya dan Cuplis adalah pelaku pasar, yang jumlahnya ratusan juta orang, inilah yang menyebabkan turun-naiknya harga. Hand phone Iphone adalah bentuk fisik dari barang yang diperdagangkan. Bon pembelian hand phone Iphone adalah surat kontrak perdagangannya. Perdagangan berjangka tidak mentransaksikan barang atau sesuatu secara fisik, melainkan kontraknya, barang tidak harus hadir secara fisik dihadapan kita.

Kalau dalam analogi tadi barangnya adalah hand phone, dan sebenarnya, pembelian barang apapun

yang dilakukan secara indent, misalnya kita indent mobil, rumah, apartemen, dan lain-lain, terlebih lagi jika kita memperjual-belikannya lagi, itu pun termasuk perdagangan berjangka. Namun dalam perdagangan berjangka yang sesungguhnya, yang dimaksud di sini, barang yang diperdagangkan lebih spesifik, yakni; pasar uang / currency market, stock index, commodity dan CFD - Contract For Difference (akan saya jelaskan dalam tulisan yang lain).

Satu hal lagi, bahwa dalam perdagangan berjangka, ada satu keuntungan intangible yang bisa kita dapatkan, yaitu kita membeli waktu! Dimana hal ini tidak bisa kita dapatkan dalam berbisnis, berusaha atau berdagang dengan barang / sesuatu secara fisik, yang umumnya disebut “real business”. Misalnya, jika kita ingin membuat usaha dengan membuka restoran, kita baru bisa tahu untung atau rugi satu tahun kemudian. Jika di perdagangan berjangka, kita bisa tahu untung atau rugi sekarang! Saat ini juga! Tidak harus menunggu satu tahun. Inilah yang dimaksud dengan kita membeli waktu. Lho jadi kalau begitu, perdagangan berjangka bukan real business, dong? Oh tidak juga, menurut saya, perdagangan berjangka tetap merupakan real business, yang kita perdagangkan kan kontraknya? Barangnya ada di sana. Misalnya, kita ingin bertransaksi minyak, apakah barangnya harus hadir secara fisik di depan kita? Saya rasa tidak.

Perdagangan berjangka sebenarnya sudah lama dikenal di dunia, sejak jaman Thomas Alfa Edison pun sudah ada, bahkan orang besar ini pun menjadi pelaku perdagangan berjangka, seperti kita-kita selaku investor, broker dan trader. Tokoh investor futures trading yang paling terkenal di jaman sekarang ini adalah George Soros. Tentunya kita sudah tahu siapa beliau.

Bisnis perdagangan berjangka ini memang tergolong masih muda di Indonesia, baru dikenal pada tahun 1970-an dan baru diresmikan oleh pemerintah pada tahun 2000. Jadi resminya baru berjalan 10 tahun, oleh karena itu pasarnya masih luas, persyaratan untuk jadi investor pun masih mudah, asalkan punya uang sejumlah tertentu, sudah bisa trading diperdagangan berjangka dengan account stkitard dan mini. Di Amerika Serikat peraturannya lebih ketat, tidak sembarang orang bisa jadi investor di perdagangan berjangka, tidak asal punya uang, namun ada syarat-syarat tertentu lagi. Kalau mini account, siapapun bisa melakukannya, terlebih di era informasi ini, perdagangan berjangka bisa dilakukan secara online, kapanpun dan dimanapun. Jadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih leluasa, bahkan sudah menjadi gaya hidup terkini. Sambil bersantai di Café, hidupkan laptop, koneksi internet yang mudah, karena hotspot pun sudah banyak tersedia, trading sebentar, lalu keuntungan! Betul-betul indah sekali hidup ini.

Beberapa orang menganggap perdagangan berjangka itu judi. Bukan, perdagangan berjangka bukanlah judi, karena perdagangan berjangka adalah sebuah alternative bisnis yang membutuhkan analisa pergerakan pasar, yakni analisa; fundamental, teknikal dan psikologis. Fundamental digunakan untuk jangka panjang, seperti pergerakan global dunia, perkembangan dan dinamika suatu Negara, kebijakan ekonomi, statement politik, pergerakan besar dari 3 besar penggerak ekonomi dunia (mata uang, minyak dan emas), kiprah perusahaan-perusahaan raksasa dunia, dan lain-lain. Teknikal adalah analisa turun-naiknya harga di pergerakan pasar yang digambarkan dengan grafik secara online, di sini yang dipelajari adalah karakter dari grafik tersebut melalui historinya. Psikologis adalah analisa untuk diri sendiri, analisa yang lebih pada kesiapan, kemantaban dan keberanian kita untuk mengambil keputusan. Perdagangan Berjangka memang bisa dipaksa mengarah ke perjudian jika kita bermental judi, yakni jika kita tidak menggunakan analisa-analisa tersebut. Kita bertransaksi hanya berdasarkan feeling-feeling-an saja, main masuk pasar secara asal saja, ini berbahaya, bisa rugi modal kita. Semuanya tergantung kita mau di sisi mana kita di bisnis perdagangan berjangka.

B. PENGETAHUAN DASAR DAN VARIABEL-VARIABEL PENDUKUNG

Daya Ungkit (Leverage)

ada bagian ini kita akan mencoba mengenal daya ungkit (leverage) yang digunakan oleh banyak pialang. Leverage dibagi menjadi beberapa jenis, berikut pembagiannya : 1. 1:100 2. 1:200 3. 1:500 4. 1:1000 5. 1:2000 6. 1:3000

Ukuran daya ungkit ini digunakan untuk penggunaan besarnya margin. Bukan untuk penggunaan besaran margin lot. Untuk bertransaksi di pasar FOREX, Commodity, dan Stock Index memiliki besaran margin yang berbeda.

CONTRACT SIZE

FOREX COMMODITY STOCK INDEX $100,000 1000 Barel

($200,000) $75,000 Tabel 1.1 Tabel Contract Size

Dari table diatas, kita dapat melihat bahwa untuk bertransaksi di pasar bursa mata uang kita membutuhkan dana margin sebesar

$100.000/lot atau sebesar Rp 1.000.000.000/lot (kurs IDR Rp 10.000). Dengan modal sebesat ini untuk kontrak 1 lot di pasar perdagangan berjangka, hanya bank-bank besar atau orang-orang yang berdana besarlah yang dapat bertransaksi di perdagangan berjangka ini. Namun seiring pertumbuhan ekonomi, pasar berjangka dibuka lebar untuk pasar global dengan memanfaatkan sistem daya ungkit (leverage). Dengan adanya sistem ini, membuka kesempatan untuk dapat bertransaksi di pasar kepada pelaku pasar baru dengan dana yang relative lebih kecil.

Pedagang A Pedagang B Modal Dagang $10,000 $10,000 Leverage Yang Digunakan 1:100 1:1000 Nilai Total Margin Transaksi $1,000 $100 Kerugian 500 Poin -5000 -500 Prosentasi Kerugian Modal Dagang 50% 5% Prosentasi Sisa Modal Dagang 50% 95%

Contoh saat ini di salah satu broker lokal membuka jenis daya ungkit yaitu 1:100. Sehingga kita dapat bertransaksi di pasar FOREX hanya dengan margin sebesar :

Leverage 1:100 pada pasar FOREX, dengan contract size $100.000/lot. Menjadi;

Margin Requirement = Leverage x Contract size = (1:100) x $100.000 = $1000/lot.

Contoh lain jika menggunakan leverage 1:1000; Leverage 1:1000 pada pasar FOREX, dengan contract size $100.000/lot;

Margin Requirement = Leverage x Contract Size = (1:1000) x $100.000 = $100/lot.

Dengan begitu jika dalam bertransaksi batas minimal jumlah LOT jaminan yang harus kita miliki adalah sebesar 10 lot, maka kita dapat menghitung berapa jumlah dana aman untuk bertransaksi di pasar FOREX. Berikut perhitungannya :

JUMLAH DANA = 10 lot x Margin Requirement = 10 lot x $1000

Ukuran LOT (Lot Size)

Saat ini pialang-pialang global menyediakan 4 ukuran lot dalam sistem perdagangan mereka, yaitu:

1. Lot Standar 2. Lot Mini 3. Lot Mikro 4. Lot Nano

Lot stkitar didefinisikan sebagai 100.000 unit base currency. Contohnya, bila kita membeli 1 lot stkitar EUR/USD, maka kita membeli 100.000 Euro dengan Dollar AS.

Sedangkan definisi lot mini adalah 10.000 unit base currency. Contohnya, bila kita membeli 1 lot mini GBP/USD, berarti kita membeli 10.000 Poundsterling dengan Dollar AS.

Kemudian definisi lot mikro adalah sebagai 1000 unit base currency. Contohnya, bila kita membeli 1 lot mikro USD/JPY, berarti kita membeli 1000 Dollar AS dengan Yen.

Terakhir adalah definisi lot nano adalah sebagai 100 unit base currency. Contohnya, bila kita membeli 1 lot nano USD/IDR, berarti kita membeli 100 Dollar AS dengan Rupiah.

Kategori Ukuran LOT Jumlah Unit Perbandingan Satuan Standar $100,000 1 lot Mini $10,000 0.1 lot Mikro $1,000 0.01 lot Nano $100 0.001 lot

Tabel 2. Tabel Ukuran Lot Perhitungan Dalam Trading

Pada bahasan ini saya mencoba untuk membahas tentang perhitungan dalam trading yang harus kita pahami. Beberapa variable ini menjadi patokan kita untuk merencanakan transaksi, dimana kita harus paham bagaimana perhitungannya. Kita mulai dengan:

1. Balance (B)

Balance adalah variable yang berisikan nominal modal yang akan kita tanamkan. Dimana tiap ada kerugian taupun keuntungan yang kita ambil saat bertransaksi akan berpengaruh pada variable ini.

Balance = Modal + (keuntungan/kerugian)

2. Equity (E)

Equity adalah variable yang menampilkan modal berjalan kita saat transaksi sedang

berlangsung. Variable ini terpengaruh oleh seberapa besar keuntungan/kerugian yang sedang berjalan atau sering kita sebut dalam kondisi floating.

Equity = Balance + (Floating (untung/rugi) + komisi)

3. Margin (M)

Margin adalah variable yang mencerminkan seberapa besar jaminan yang sedang kita gunakan. Margin memiliki beberapa jenis yaitu:

 1 lot

 0.1 lot

 0.01 lot

 0.001 lot

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, masing-masing ukuran satuan memiliki jumlah margin pemakaian yang berbeda-beda.

Margin = Nilai Margin Jaminan

4. Free Margin (FM)

Free Margin adalah variable margin bebas yang belum digunakan untuk bertransaksi, dimana margin bebas ini berfluktuasi

mengikuti naik atau turunnya equity akibat transaksi yang sedang berjalan.

Free Margin = Equity – Margin

5. Margin Level (ML)

Margin Level adalah variable terpenting yang harus kita amati. Dimana variable ini merupakan cerminan prosentase dari kekuatan modal kita. Semakin besar nilai margin jaminan yang kita gunakan, maka akan semakin kecil margin level yang kita miliki karena Margin level berbanding terbalik dengan Margin. Namun variable ini berbanding lurus dengan nilai Equity.

Margin Level = 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲x 100%

C. LEVEL-LEVEL PENTING

ada level-level penting ini biasanya para trader pemula sering melupakan, bahkan mungkin tidak tau sama sekali tentang level penting Margin Call dan Cut Point. Mari kita bahas secara singkat dan padat tentang level penting ini.

Margin Call

Level ini merupakan peringatan pertama akan kurangnya equity yang kita miliki saat

bertransaksi. Peringatan ini ditujukan agar kita tidak terkena Cut Point.

Berikut rumus perhitungannya:

MARGIN CALL = MARGIN x 80%

Pada level ini para trader harus lebih waspada terhadap pergerakan modal bisnis mereka. Banyak sekali trader pemula yang tidak memperhatikan level ini saat mereka memulai transaksi. Mereka cenderung untuk mencari keuntungan ketimbang memperhatikan fluktuasi margin level mereka. Perlu kita catat bahwa untuk merencanakan portofolio bisnis, perhitungan ini harus kita cermati lebih dahulu. Sehingga kita dapat memperkirakan kekuatan modal kita dalam berbisnis.

Cut Point

Cut Point adalah saat semua transaksi yang sedang berjalan akan di tutup secara otomatis oleh bursa karena kurangnya perbandingan equity terhadap margin jaminan yang digunakan. Berikut rumus perhitungannya:

Level penting dan paling genting adalah level cut point, karena jika bisnis kita sudah menyentuh level ini, sudah terlambat untuk memperbaiki kesalahan transaksi yang ada. Solusi terakhir adalah ikhlas menerima kekalahan atau kita memulai kembali dengan memperhitungkan level ini dalam rencana portofolio bisnis kita. Contoh Kasus

Berikut ini adalah contoh kasus untuk mengasah pengetahuan kita dalam memahami dan merencanakan transaksi awal dengan modal awal yang kita miliki.

Bapak andi memiliki modal sebesar Rp 100.000.000 dengan rate ($1 = Rp 10.000). Beliau ingin bertransaksi di pasar FOREX pada mata uang EUR/USD dengan harga running saat ini €1.0930. jika beliau memasang posisi 1 lot BUY pada harga running saat ini. Berapakah:

a. Balance b. Equity c. Margin d. Free Margin e. Margin Level

f. Di level margin call dan cut poin Jawaban:

a. Balance tidak akan berubah nilainya jika tidak ada kerugian atau keuntungan. Jadi balancenya adalah $ 10,000.

b. Equity: jumlah balance yang terpotong atau tertambah akibat posisi floating keuntungan/kerugian

Sehingga equitynya adalah

Equity = Balance – ((jum.LOT x pip x

(keuntungan/kerugian))-komisi)

= $ 10,000 – ((1 x $10 x ( (1.0930 – 1.0930))-$30)

= $ 10,000 – ($30) = $ 9,970

c. Margin adalah jumlah kontrak margin yang digunakan untuk melakukan transaksi.

Margin 1 LOT = 1 x $ 1,000 = $ 1,000

d. Free margin adalah jumlah margin yang dapat digunakan untuk melalukan transaksi atau open position.

Free Margin = Equity – Margin = $ 9,970 - $ 1,000 = $ 8,970

e. Margin level adalah prosentase kekuatan margin sebagai indikator ketahanan dana nasabah untuk menahan posisi kerugian. Margin Level = 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲x 100%

= $9,970$1,000x 100% = 997,00 %

f. Margin Cal dan Cut Point, dana bapak andi akan terkena margin call dan cut point pada level

Margin Call = Margin x 80% = $1,000 x 80% = $800

Sehingga dapat kita lihat jika Equity menyentuh angka $800 maka dana Pak Andi akan terkena margin call. Dimana beliau akan terkena margin call di level:

Harga BUY @1.0930; dengan equity awal Open transaksi sebesar $9,970; sehingga Rentang pergerakan sampai equity menyentuh level $800 adalah

dimana nilai perpoinnya adalah 1 poin = $1, kita harus menjadikan $9,170 dalam bentuk poin, sehingga rentang pergerakannya dalam poin sebesar

$9,170 : $1 = 910 poin

Dapat kita hitung dimana area beliau terkena margin call pada level harga;

$1.0930 – 910 poin = $1.0020 Cut Point = Margin x 20%

= $1,000 x 20% = $200

Dengan perhitungan yang sama dengan margin call, kita dapatkan:

Harga BUY @1.0930; dengan equity awal Open transaksi sebesar $9,970; sehingga Rentang pergerakan sampai equity menyentuh level $200 adalah

$9,970 - $200 = $9,770,

dimana nilai perpoinnya adalah 1 poin = $1, kita harus menjadikan $9,170 dalam bentuk poin, sehingga rentang pergerakannya dalam poin sebesar

$9,770 : $1 = 970 poin

Dapat kita hitung dimana area beliau terkena margin call pada level harga;

$1.0930 – 970 poin = $0.0960

Cara perhitungan tersebut dapat juga kita gunakan pada semua produk, baik minyak mentah, emas, ataupun pada indeks saham. Dengan memahami perhitungan dasar ini dapat kita gunakan untuk menyusun rencana transaksi di portofolio bisnis kita. Dimana perhitungan ini dapat membantu kita untuk memberikan gambaran besar untuk ketahanan dana yang kita miliki.

BAGIAN DUA.

PERENCANAAN DAN

STRATEGI TRANSAKSI

BAB 2. PERENCANAAN DAN STRATEGI TRANSAKSI A. MEMAHAMI ARAH PERDAGANGAN

ada bagian ini saya mencoba untuk lebih mengkhususkan pembahasan ke produk perdagangan minyak mentah dunia (crude oil West Texas Intermediate). Dimana saya mencoba memberikan gambaran awal untuk memprediksi arah perdagangan pada produk ini, sehingga kita dapat menysun rencana portofolio bisnis dengan lebih baik.

Seiring perkembangan perekonomian global dan kepentingan politik maupun ekonomi, membawa pergerakan harga minyak mentah dunia terperosok sebesar 6319 poin. Didukung oleh ketidak inginan Negara-negara OPEC untuk mengurangi produksi minyak mentah mereka. Disatu sisi, kepentingan awal dalam menurunkan harga minyak mentah dunia di latar belakangi oleh konflik politik antara Rusia dan Ukraina. Juga terkabar bahwa Rusia memiliki andil dalam pemasokan senjata dan kepentingan kepada pemberontakan ISIS di Negara-negara Timur Tengah. Dengan begitu Arab Saudi dan

Amerika Serikat bersepakat untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya guna menekan harga, dengan begitu dapat menekan perekonomian Rusia yang dimana 40% pendapatan mereka berasal dari penjualan minyak mentah. Pada tanggal 27 November 2014 negara-negara OPEC bersepakat untuk terus menggenjot produksi minyak mentah mereka sehingga harga yang sempat tertahan pada level $75/bbl dapat tertekan hingga level $55.00 - $60.00 /bbl pada semester pertama tahun 2015. Dampak dari penurunan harga minyak dunia berhasil menekan Rusia sehingga pada awal tahun 2015 presiden Rusia “Valdimir Puttin” menyatakan proyeksi perekonomian Rusia akan turun sebesar 0,8% pada tahun 2015. Efek yang terjadi, dapat meredakan konflik ISIS di Timur Tengah dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, disatu sisi ternyata Amerika Serikat juga mengeksplorasi minyak mentah baru, “shale oil”. Hal ini menyebabkan ketakutan Negara-negara OPEC akan kehilangan pangsa pasar lama yang dapat beralih ke minyak shale yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Sehingga tetapan batas penurunan awal minyak mentah dunia yang berkisar $55.00/bbl di tekan turun kembali hingga dapat bergerak di level $40an/bbl. Dimana OPEC terus menggenjot pasokan produksi minyak mereka agar minyak shale

Dokumen terkait