HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah MakassarUniversitas Muhammadiyah Makassar
5. Masa Bakti Kepengurusan Organisasi internal Kampus
Dimana dalam setiap pergantian kepemimpinan organisasi di adakan langsung proses pemilihan umum. Terdiri dari pemilihan ketua umum Badan Eksekutif Mahasiswa yang mana peserta pemilih ada semua Mahasiswa yang ada di dalam Satu Fakultas. Sedangkan Calon Ketua adalag Mahsiswa yang telah memenuhi syarat sebagai Calon Ketua Umum. Sedangkan untuk Calon Ketua Umum Himpunan Ketua Jurusan di pilih oleh para mahasiswa yang ada di fakultas itu sendiri. Dan masa jabatan untuk semua Organisasi internal kampus yang ada di Fakultas Agama Islam adalah 1 (satu) tahun.
Dengan melihat gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar di atas maka kita dapat melihat bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus sangatlah penting keberadaannya di kalangan Mahasiswa. Dimana kita ketahui bersama bahwa Mahasiswa yang masuk di Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Himpunan MahasiswaJurusan (HMJ) akan dianggap sebagai mahasiswa yang tak biasa. Bisa dalam artian positif atau bahkan sebaliknya. Selama ini BEM maupun HMJ dikenal tidaklah
lebih dari kumpulan Mahasiswa yang hanya membicarakan politik dan berinvestasi kekuasaan masa depan dengan ikut aktif dalam gerakan mahasiswa. Bahkan rendah dari pada itu, BEM dan MHJ adalah sekumpulan suara lantang hidup mahasiswa tak berguna, yang hanya membuat kerusuhan dijalan-jalan. Namun dibalik itu semua ada sisi lain yang tak banyak orang mengerti. Masuk Organisasi Internal Kampus tersebut adalah sebuah pilihan. Misalnya, dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, dimana terdiri sebuah struktur kepempinan yankni, Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, sekretaris, Bendahara yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Dan di bantu oleh beberapa Ketua Bidang yang membawahi Bidang masing-masing yang mempunyai program masing-masing,salah satunya ada bidang yang mengurusi Internal dari Fakultas maupun Universitas dimana BEM tersebut
bernaung. Biasa d ikategorikan bagian dalam negeri. Tujuan utamanya adalah kesejahteraan Mahasiswa. Bidang ini juga berfungsi sebagi jembatan seluruh Sivitas Akademika. Mulai dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Dosen, Karyawan, Birokrat dan juga mahasiswa itu sendiri.
Setelah Internal, kita beranjak pada bidang yang mengurusi eksternal lembaga. Bidang ini biasa disebut bagian luar negeri. Tentunya sering kita melihat aksi-aksi mahasiswa yang turun kejalan. Sekadar melakukan orasi, pengumpulan dana, maupun kegiatan-kegiatan sosial yang dilakuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Bagian luar negeri juga berperan untuk mencari link dalam rangka menjalin hubungan dengan Organisasi lain. Di beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa, hubungan dengan Instansi, lembaga, maupun organisasi-organisasi eksternal juga dilakukan oleh Hubungan Masyarakat (Humas).
Selanjutnya bidang yang berfungsi pada peningkatan skill mahasiswa.
Contohnya Divisi Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM), yang diantaranya bergerak pada Iklim Keilmiahan. Selain itu PSDM juga ada yang mengutamakan pada kemampuan pengembangan minat bakat internal maupun eksternal anggota.
Bertolak pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, maka BEM dan HMJ juga membentuk bidang yang menangani program ini. Beberapa meletakannya dalam program kerja luar negeri. Namun ada pula yang terpisah, umumnya bernama Pengabdian Masyarakat ataupun Sosial Masyarakat. Sudah dapat ditebak bahwa ranahnya pada hal-hal yang berbau sosial. Program kerjanya diantaranya mengadakan penggalangan dana, Dusun binaan (Dusbin), dan juga bakti sosial. Beberapa bidang juga dibentuk dalam rangka mencerdaskan mahasiswa melalui kajian dan diskusi. Dengan harapan terciptanya mahasiswa yang memiliki jiwa kritis, idealis, solutif, dan aplikatif sebagaimana perannya sebagai kaum intelektual. Bidang ini biasanya masuk di antara ranah kerja PSDM, luar negeri, dan juga dapat terpisah agar lebih fokus. Ada juga Kesekretariatan, Kebendaharaan dan
juga bidang yang menangani Internal Anggota. Meskipun tidak secara langsung berhubungan dengan masyarakat umum, keberadaannya sangatlah sentral dalam lembaga. Ilmu Keadministrasian, Manajemen keuangan maupun anggota juga ditawarkan disana.
Dari pemaparan di atas, sudah jelas bagaimana fungsi Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam yakni BEM dan HMJ mulai dari melayani mahasiswa, menyuarakan kepentingan rakyat, mengabdi kepada masyarakat, juga sekadar menyalurkan minat dan bakat mahasiswa. Jika aksi seakan-akan sudah mendarah daging dengan BEM dan HMJ, sesungguhnya hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari kegiatan Organisasi Internal Kampus yang ada d Universitas.
Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana tanggapan Mahasiswa tentang keberadaan Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam dapat dilihat dari angket sebagai berikut :
Tabel V
Daftar Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden tentang adanya Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam
No. Uraian Jawaban Frekwensi Persentase (%)
1. Sangat Setuju -
-2. Setuju 20 62,5%
3. Kurang Setuju 8 25
4. Tidak Setuju 4 12,5%
Jumlah (N) 32 100%
Dari data Tabel di atas menunjukkan bahwa 20 dari 32 Responden atau 62,5% mengatakan bahwa mahasiswa yang ada di Fakultas Agama Islam setuju dengan adanya Organisasi Internal Kampus, dan 8 dari 32 Responden atau 25% yang mengatakan kurang setuju dengan adanya Organisasi Internal Kampus sedangkan yang menyatakan tidak setuju terdapat 4 dari 32 Responden atau 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam disetuji keberadaanya oleh para Mahasiswa.
Menurut salah satu mahasiswa yang peneliti wawancai, Rahmat (19 juni 2013) mengatakan bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus sangatlah penting karena menjadi kontrolin dan juga sebagai
perpanjangan tangan antara mahasiwa dengan pimpinan atau sebaliknya.
Dan ini di urus oleh salahsatu Organisasi Internal Kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dibidang Advokasi. Organisasi mahasiswa
merupakan wadah para mahasiswa untuk berproses baik dalam pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui kegiatan yang
dilaksanakan secara formal maupun non formal. Dalam sebuah organisasi banyak kegiatan yang dilakukan dimana semua anggota organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan bagus akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada adik kelas, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja sama dengan dosen atau pihak kampus dan lain
sebagainya. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat even atau sebuah acara yang otomasis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.
Sebagian mahasiswa menganggap perannya hanya mengerjakan tugas kuliah, belajar, dan duduk manis di kelas sembari memperhatikan penjelasan dosen. Jika mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang tinggi, maka akan menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Hal itu kelak akan berguna ketika bersaing di dunia kerja, namun juga ada mahasiswa yang
beranggapan nilai tidaklah begitu penting. Ilmu dapat diperoleh dimanapun, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan diluar perkuliahan.
Oleh karenanya, beberapa mahasiswa memlilih mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan sebagai ajang peningkatan softskill dan juga penambah pengalaman.
C. Keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama