MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
HARIYANI 29 1900409
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1434 H / 2013 M
ii
Keaktifan Mahasiswa Dalam Proses Perkuliahan Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Nama Penulis : HARIYANI
Nim : 29 1900409
Fak/ Jurusan : Agama Islam/ Pendidikan Agama Islam
Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka Skripsi ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diajukan dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 26 Mei 2013 M 16 Rajab 1434 H Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
DR. RUSLI MALLI, MAg Dra. Hj. NURHAENI
DS, M.Pd
NBM : 738 715 NBM : 839 012
iii NIM : 29 19 00 409
Jurusan : S1 Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Skripsi : Pengaruh Organisasi Intrnal Kampus Terhadap Tingkat Keaktifan Mahasiswa Dalam Proses Perkuliahan Di Fakultasa Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi yang saya ajukan di depan penguji adalah hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakandan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersediah menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 26 Mei 2013 16 Rajab 1434
Yang Membuat Pernyataan
Hariyani
iv
dengan karunia-Nya tersebut penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Organisasi Internal Kampus Terhadap Tingkat Keaktifan Mahasiswa Terhadap Proses Perkuliahan Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammdiyah Makassar”.
Ide dalam penulisan skripsi ini berangkat dari beberapa hal : Pertama, sebagian mahasiswa yang Aktif di organisasi terkadang lebih aktif hadir dalam kelas di bandingkan mahasiswa yang tidak aktif di organisasi tetapi ada juga sebagian mahasiswa yang lebih mementing organisasinya di banding perkuliahannya. Kedua tingkat keaktifan di dalam kelas terkadang di monopoli oleh mahasiswa-mahasiswa yang aktif di organisasi. Proses keaktifan inilah yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian sejauh mana pengaruh organisasi didalam proses perkuliahan mahasiswa.
Kendati penulis telah berusaha dengan maksimal, sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekeurangan, tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena saran dan kritik sangat diharapkan, terutama dari dosen pembimbing. Selain itu penulis menyadari bahwa kerja keras untuk
v ucapan terimah kasih terutama kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Muh. Umar dan Alm Ibunda Andi Lawang, yang telah memberikan kasih sayangnya, bimbingan, nasehat, materi, dan segala sesuatunya penulis butuhkan, berkat Do’a dan usaha merekalah penulis menjadi seperti ini.
2. Kepada semua saudara-saudara penulis beserta istrinya, Kanda Muh.
Yakub, Kanda Idawati Arsyad,S.Pd.I, Kanda Mustadin,S.Ag – Siti Aisyah,S.Pd, serta adik penulis Abdul Rauf Rahman, yang telah memberikan materi maupun inmaterial serta nasehatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi penulis.
3. Kepada Bapak Dr. Rusli Malli, M.Ag dan Ibu Dra. Hj. Nurhaeni DS, M.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan hati memmberikan bimbingan, motivasi, dan arahan mulai dari penulisan proposal hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepada Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
vi
6. Kepada Ibu Dra. Mustahidang Usman, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang senan tiasa membantu penulis dalam perseolan akademik.
7. Bapak / Ibu Dosen yang telah mentransfer ilmu pengetahuan kepada penulis yang penuh mamfaat dan berkah, semoga amal jariahnya selalu mengalir.
8. Semua karyawan tata usaha Fakultas Agama Islam yang selalu melayani penulis dengan ikhlas, penulis ucapakan banyak terimah kasih yang sebesar-besarnya.
9. Rekan-rekan di jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya, untuk kelas H, kelas D, teristimewah untuk kelas I angkatan 2009.
10.Teman-teman semua seiman dan seperjuangan. Semoga Allah menjadikan kita penerus Islam yang mampu dalam meraih kesuksesan Dunia Akhirat. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai amal sholeh yang diterimah oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurnah, baik dari sistematika, bahasa, maupun dari segi materi. Atas dasar ini, komentar, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapan.
vii
Makassar, 26 Mei 2013 16 Rajab 1434
Penulis
HARIYANI
viii
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Organisasi Internal Kampus, keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan, ada tidaknya pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa semester Enam (VI), Sedangkan tehnik penarikan sampelnya adalah. Menggunakan Random sampling yaitu, pengambilan wakil atau penentuan sampel yang dilakukan dengan cara mencampur secara acak, sehingga responden dianggap sama. Selanjutnya data yang dikumpulkan dilapangan diolah dengan analisis deskrektif kualitatif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa, Organisasi Internal Kampus membuat mahasiswa lebih aktif lagi dalam proses perkuliahan. Keaktifan Mahasiswa yang saya maksud disini adalah, kondisi dimana terdapat partisipasi Mahasiswa di dalam kelas ketika dosen menjelaskan, atau, ada respon dari Mahasiswa terhadap penjelasan dosen tersebut. Misalnya, mahasiswa mengajukan pertanyaan, sanggahan, ataupun share pengalaman ketika dosen selesai menjelaskan materinya. Mahasiswa tidak hanya diam dan mencatat apa yang dijelaskan dosen. Dengan melihat beberapa hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa Organisasi Intenal Kampus banyak memberikan motivasi dan ruang untuk aspirasi mahasiswa. Terkadang juga ada mahasiswa karena aktif di organisasi mereka begitu aktif mengikuti proses perkuliah akan tetapi ada juga yang sebaliknya dengan berbagai alasan. Dan dengan adanya kegiatan-kegiatan internal yang dilakukan oleh Organisasi Internal Kampus maka banyak mahasiswa yang tertarik dengan kegiatan tersebut.
Walaupun mahasiswa tersebut tidak aktif secara langsung dalam Organisasi tersebut tetapi menurut mereka dengan adanya kegiatan tersebut sangat membantu untuk pengembangan pengetahuan mereka.
ix PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGESAHAN SKRIPSI
PRAKATA ... vi
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A. Organisasi Internal Kampus... 6
1. Organisasi internal kampus Pengertian Organisasi ... 6
2. Tujuan Organisasi Internanal Kampus... 8
3. Jenis-jenis Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama islam Unisversitas Muhammadiyah Makassar... 9
B. Pengertian Keaktifan Perkuliahan... 10
x
A. Jenis Penelitian ... 14
B. Lokasi dan Objek Penelitian... 14
C. Variabel dan Desain Penelitian ... 15
D. Definisi Operasional variable... 15
E. Populasi dan Sampel ... 16
1. Populasi ... 16
2. Sampel... 18
F. Instrumen Penelitian ... 20
G. Teknik Pengumpulan Data... 22
H. Teknik Analisis Data... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Selayang Pandang Lokasi Penelitian dan Kondisi Objektif Tempat Penelitian... 27
B. Gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar... 37
C. Keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar ... 47
xi
BAB V PENUTUP... 59
A. Kesimpulan ... 59
B. Saran-saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
Tabel I Fasilitasiltas Fakultas Agama Islam……… 34 Tabel IV Dosen Fakultas Agama Islam Unismuh………. . 45 Tabel V Daftar Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden
tentang adanya Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama
Islam……….
Tabel VI Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa yang aktif mengikuti proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam……….
Tabel VII Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa tentang pendapat yang menyatakan bahwa aktif dalam Organisasi sering membuat mahasiswa malas mengikuti proses perkuliahan dengan alasan sibuk di organisasi………
Tabel VIII Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa tentang Pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam………...
Tabel IX Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa tentang keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan Organisasi Internal Kampus……...
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Internal Kampus merupakan sebuah Organisasi yang memiliki peranan penting dalam Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) khususnya di Universitas Muhammadiyah Makassar. Organisasi Internal Kampus secara struktur Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Muhammadiyah Makassar sesuai dengan surat keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar nomor : 137 Tahun 1427 H/2006 M tentang pola Umum Pembinaan dan Peraturan Lembanga Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun 2006 sesuai dengan Pasal 8 tentang Struktur Lembaga dimana di Tingkat Universitas dibentuk Organisasi Kemahasiswaan disebut Majelis Perwakilan Mahasiswa yang meliputi : Hisbul Watan (HW), Tapak Suci (TS), Lembanga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa (LKIMPENA), UKM Seni Budaya Talas, Lembanga Penerbitan Corong, Korps Sukarela (KSR), UKM Olahraga (POR), dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Di tingkat Fakultas dibentuk Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), di tingkat Jurusan dibentuk Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Dimana yang membedakan Universitas Muhammadiyah dengan
Universitas yang lain karena di Universitas Muhammadiyah ada Organisasi Otonom Muhammadiyah yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Organisasi Mahasiswa Internal Kampus merupakan lembaga tempat pembelajaran diri. Selain itu, Organisasi ini merupakan wahana bagi mahasiswa berempati terhadap situasi yang terjadi di masyarakat.
Organisasi mahasiswa membawa para anggotanya bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan sosial terutama menyangkut kesengjangan ekonomi, kecurangan, ketidak adilan, dan ketidak stabilan politik, serta sekaligus mengungah rasa kritis mahasiswa untuk mencari solusi atas apa yang terjadi. Organisasi Internal kampus merupakan sebuah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada didalam organisasi sehingga organisasi sangat penting guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih berkreativitas sehingga wahana dan sarana pengembangan diri bagi mahasiswa dalam rangka memperoleh pengetahuan yang lebih diluar bangku kuliah.
Di samping itu, ide dasar tentang berorganisasi dapat juga kita jumpai dalam Hadist Rasulullah, dimana Beliau bersabda, apabila kita berada disuatu tempat yang terdiri dari komunitas atau sekelompok orang, maka hendaklah menunjuk salah seorang dari mereka menjadi pemimpin,bahkan meskipun hanya terdiri dari tiga orang. Beliau juga
mengumpamakan bahwa, keseluruhan umat Islam adalah bagiankan satu tubuh, bilamana sebagian dari tubuh itu mengalami kesakitan, maka bagian yang lain juga ikut merasakannya.
Senapas dengan Hadist tersebut diatas, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah As-Shaf ayat 4,
Allah SWT berfirman :
Terjemahnya :
“sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang penting dijalannya dalam barisan yang tersusun rapi seakan mereka itu sebuah bangunan yang kokoh”. (Dep Agama RI 2005)
Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat fakta yang ada dikampus terkhusus di Fakultas Agama Islam serta banyaknya pendapat tentang pentingnya keaktifan dalam proses perkuliahan untuk menunjang mahasiswa menjadi intelektual muda yang bukan hanya mengandalkan organisasi saja, maka penulis memilih untuk mengadakan penelitian dengan judul, Pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar?
2. Bagaimana keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar?
3. Apakah ada pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Untuk mengetahui keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat atau kegunaan penelitian ini yaitu dengan adanya penelitian dan pengkajian mendalam mengenai pokok permasalahan seperti di atas, bermamfaat juga untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh organisasi internal kampus terhadap keaktifan perkuliahan mahasiswa dan pengalaman secara langsung di lapangan melalui penelitian, juga dapat menjadi bahan pemikiran bahwa pentingnya bergabung di sebuah organisasi.
Manfaat ini adalah diharapkan menjadi salah satu karya ilmiah dan turut memberikan konstribusi pemikiran yang berorentasi pada masa depan yang lebih baik agar kelak nantinya dapat mengembang tugas sebagai amanah yang harus dijalankan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan serta sebagai syarat memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Organiasai Internal Kampus 1. Pengertian Organisasi
Istilah Organisasi sudah sering kali kita dengar karena dalam pemahaman kita sehari-hari istilah organisasi sering disamakan dengan sebuah persatuan atau perserikatan. Organisasi berasal dari kata organon yang dalam bahasas Yunani diartikan sebagai alat.
Adapun defenisi Organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Malayu S.P Hasibuan (1996:24), mengatakan bahwa:
“Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal,berstruktur, terkoordinasi dari kelompok-kelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu, organisasi hanya sebagai alat dan wadah saja”.
Jadi organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan dan aturan, dimana selalu ada hubungan antara seseorang yang disebut pemimpin dan sekelompok orang yang disebut bawahan. Dalam kelompok ini membentuk sejumlah kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan dan tanggung jawab. Hal ini
senada dengan pendapat S. Pradjudi Atmosudiro (1996:26) mengatakan bahwa:
“organisasi adalah stuktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemengang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu”.
Dari defenisi organisasi tersebut di atas dapat dilihat beberapa aspek terpenting yang perlu di perhatikan dalam sebuah organisasi, yakni:
1. Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai.
2. Adanya sistem kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang.
3. Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama kelompok.
4. Adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati.
Di samping itu, pengertian organisasi juga dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut :
Dalam buku Muhammad Arni (1995:23), Schein (1995:23) mengatakan bahwa, Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan, fungsi serta tanggung jawab. Selangjutnya menurut Kochler (1995:24) mengatakan bahwa, organisasi adalah sistem hubungan yang terstrutur yang mengkoordinasi usaha kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedang menurut Wright (1995:24) dia mengatakan bahwa, organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang
di koordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Walaupun ketiga pendapat di atas mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-beda perumusannya tetapi ada tiga hal yang sama- sama dikemukakan yaitu :
1. Organisasi merupakan suatu sistem, 2. Mengkoordinasi aktivitas,
3. Mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah merupakan suatu proses kerjasama yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi secara sefektif dan efesien.
2. Tujuan Organisasi Internal Kampus
Berdasarkan Pola Umum Pembinaan dan Peraturan Lembaga Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2006 pada BAB I Pasal 3 menyatakan bahwa:
a. Tujuan umum
Membentuk akademisi muslim yang berahlak mulia, cakap, percaya diri, dan berguna bagi masyarakat,bangsa dan agama.
b. Tujuan khusus
1) Terbinanya kepribadian akademisi muslim yang cakap dan sadar dalam menjalankan tugas pengabdian.
2) Terbinanya suasana kehidupan mahasiswa yang harmonis dan kondusif badi pengembangan nilai keilmuan dan ke-Islaman 3) Terbinanya generasi penerus persyarikatan yang sanggup
melanjutkan gerakan amal usaha Muhammadiyah sebagai kader bangsa.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Organisasi internal kampus yaitu disamping sebagai suatu lembaga tempat menampung aspirasi mahasiswa, juga sebagai wahana tempat mengembangkan potensi mahasiswa sehingga mampu melahirkan mahasiswa yang berpotensi dan berguna bagi masyarakat.
3. Jenis-jenis Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
Untuk lebih jelasnya dapat diklasifikasikan jenis-jenis Organisasi Internal Kampus yang ada di tingkat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar sesuai dengan Jurusan yang ada di Fakultas Agama Islam yakni,
a. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam, b. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), terbagi atas tiga yakni
1.) HMJ Pendidikan Agama Islam.
2.) HMJ Pendidikan Bahasa Arab.
3.) HMJ Ekonomi Islam.
B. Pengertian Keaktifan Perkuliahan
Keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini dapat dikemukakan oleh para ahli beberapa pengertian dari keaktifan belajar mahasiswa.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2000:83) keaktifan adalah kegiatan, kesibukan. Dalam buku bahasa Indonesia,J. S.
Badudu (2001:43), Ada beberapa para ahli yang mengemukakan pendapatnya, yakni :
Sardiman (2001:43) “Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan”.
Rohani (2001:43) :
Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah mahasiswa giat dan aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif.
Mahasiswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah, jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Saat mahasiswa aktif jasmaninya dengan sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya.
Hermawan (2001:44) :
Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran.
Rochman Natawijaya (2001:44) : Belajar aktif adalah Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor.
Jadi, melihat pengertian Keaktifan menurut beberapa ahli diatas maka penulis menarik kesimpulan terkait keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Keaktifan yang dimaksud adalah segala aktivitas,kegiatan dan kesibukan serta perilaku mahasiswa yang berkaitan dengan aktivitasnya dalam melakukan kegiatan di kampus yang berkaitan langsung dengan aktivitasnya sebagai mahasiswa.
C. Pengaruh Organisasi Internal Kampus terhadap Keaktifan Mahasiswa dalam proses Perkuliahan
Mahasiswa merupakan komponen penunjang kemajuan negeri, Mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangan melalui kapasitas intelektualitasnya, sehingga masa kuliah seharusnya dimamfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mengikuti aktivitas pada unit-unit kegiatan mahasiswa bukan berarti meninggalkan tugas belajar kuliahnya.
Menjadi aktivis mahasiswa tidaklah berarti mejadikan aktivitas perkuliahan menjadi menurung atau jarang mengikuti proses perkuliahan, justru menjadi aktivis mahasiswa menjadi ajang pembuktian diri kita bahwa kita adalah mahasiswa yang memiliki nilai lebih dibanding mahasiswa lainnya.
Tidak sedikit pula aktivis organisasi yang tingkat keaktifannya dalam proses perkuliahan rendah dibanding mahasiswa yang pasif.
Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh keterlenaan mereka dalam aktivitas- aktivitas praktis organisasi tanpa diikuti oleh bacaan-bacaan ynag memadai yang dapat menunjang aktivitas mereka sehari-hari.
Berdasarkan hal ini, dapat melahirkan asumsi dikalangan mahasiswa bahwa organisasi kemahasiswaan disatu sisi dapat memberikan konstribusi positif bagi peningkatan proses perkuliahan mahasiswa, sebaliknya disisi lain, organisasi kemahasiswaan khususnya organisasi internal kampus justru menghambat aktivitas perkuliahan mahasiswa yang menjadikan mahasiswa jarang mengikuti proses perkuliahan. Akan tetapi, anggapan bahwa organisasi dapat menghambat aktivitas kuliah dan membuat nilai akademis menurun adalah anggapan yang keliru dan tidak memiliki dasar yang kuat, karena walau bagaimana pun organisasi kemahasiswaan tersebut adalah wadah, media, alat serta sarana trasnpormasi (penyalur) minat, bakat dan potensi-potensi lain yang terpendam dalam diri mahasiswa untuk di kembangkan sehingga
mencapai tujuan yang di ingnkan yaitu tujuan belajar yang mengarah kepada perubahan kognitif, efektif, dan psikomotorik mahasiswa.
Jadi, disini penulis menengaskan bahwa keberadaan organisasi mahasiswa sangatlah penting Karena mamfaatnya justru akan kembali kepada mahasiswa itu sendiri. Mungkin ada yang takut ketika masuk organisasi waktunya untuk belajar akan terganggu yang pada akhirnya berpengaruh pada lamanya kuliah. Penulis memang katakan ada sebagian kecil mahasiswa yang lalai kuliah akibat terlalu sibuk mengurus organisasi. Tapi, kenyataan juga membuktikan, betapa banyak aktivis organisasi yang berhasil lulus tepat waktu, dan dengan indeks prestasi yang sangat memuaskan. Jadi, ini hanyalah masalah menejemen waktu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan mengeksplorsikan data dari lapangan dengan metode analisis deskriftif yang bertujuan memberikan gambaran secara cepat dan tepat tentang Pengaruh organisasi internal kampus terhadap tingkat keaktifan mahasiswa dalam proses perkulihan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bogden dan Taylor (1993 : 33) mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif yang berupa uangkapan atau catatan orang itu sendiri atauntingkh laku mereka yang terobsesi.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah kampus Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam. dengan objek penelitian yakni mahasiswa Fakultas Agama Islam Semester VI, penulis menunjuk lokasi penelitian ini secara langsung. Dimana salah satu pertimbangan memilih tempat penelitian ini karena melihat mahasiswa- mahasiswa di Fakultas Agama Islam berbeda dengan Fakultas lain dalam
keaktifannya beroganisasi. Salah satunya dengan berorganisasi mereka juga tetap aktif dalam kegiatan yang lain baik dalam kampus maupun yang diluar kampus.
Dalam mengukur ada tidaknya pengaruh Organisasi Internal terhadap tingkat keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan di FAI UNISMUH, penulis mengunakan penelitian kualitatif, untuk mencari pengaruh antara dua variabel yaitu variabel X (organisasi internal kampus) yang merupakan variabel bebas dan variabel Y (keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan) yang merupakan variabel terikat.
C. Defenisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan variabel penelitian maka dilakukan defenisi operasional variabel:
1. Organisasi Internal Kampus adalah organisasi kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Makassar yang berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan, peningkatan kecendikiawan dan integritas kepribadian untuk mencapai tujuan Perguruan Tinggi Agama Islam.
2. Keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah segala kegiatan,kesibukan dan aktifitas mahasiswa dalam melakukan aktivitas
perkuliahan terutama kehadirannya dalam proses belajar didalam kelas.
Hal ini berdasar pada kegiatan perkuliahan yang dilakukan setiap harinya berdasarkan jadwal perkuliahan pada mahasiswa semester VI Fakultas Agama Islam.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Setiap kegiatan yang dilakukan di lapangan tidak terlepas dari keadaan subjek yang hendak dijadikan sebagai sumber data yang biasa disebut dengan populasi. Penentuan sumber data tersebut tergantung pada masalah yang akan diteliti.
Untuk mengantar penulis pada pemahaman terhadap suatu objek populasi penelitian dalam proposal ini, maka terlebih dahulu penulis akan memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan para pakar, yaitu:
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130):
Populasi adalah keseluruhan objek populasi penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian maka penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi studi atau penelitiannya adalah studi sensus.
Menurut Sugiono (2009:80): Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menyimak beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulakan bahwa populasi dalam sebuah penelitian adalah keseluruhan elemen atau aspek yang menjadi objek penelitian berupa orang, barang, binatang, hal atau peristiwa sesuai kriteria yang ditentukan oleh penulis. Oleh karena itu, populasi yang penulis maksudkan adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam dalam hal ini mahasiswa semester VI sebagai objek penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I Keadaan Populasi No Mahasiswa Fakultas
Agama Islam semester VI
Jenis kelamin Jumlah Laki-laki perempuan
1 Pendidikan Agama Islam 97 179 276
2 Pendidikan BHS Arab 12 15 27
3 Ekonomi Islam 9 12 21
Jumlah 118 206 324
Sumber data dari absensi masing-masing jurusan semester VI tahun 2013.
Tabel I di atas menunjukkan jumlah keseluruhan populasi sebanyak 324 dari tiga Jenis Jurusan yang ada di Fakultas Agama Islam yakni,
Pendidikan Agama Islam sebanyak orang 276, Pendidikan BHS Arab sebanyak 27, dan Ekonomi Syariat sebanyak 21 orang, jadi jumlah keseluruhan sebanyak 324 orang.
2. Sampel
Setelah menentukan populasi dalam penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel. Penentuan sampel hanya sebagian kecil yang diambil dari populasi. Jadi, dalam penelitian tidak selamanya perlu meneliti secara keseluruhan populasi, karena hal tersebut membutuhkan biaya yang banyak, waktu yang lama dan pertimbangan keterbatasan yang lainnya. Oleh karena itu, diambil dari sebagian populasi yang ada sebagai wakil (sampel) yang akan diteliti dengan syarat bahwa sampel dapat mewakili seluruh karakteristik populasinya.
Berdasar pada permasalahan diatas Menurut Sugiyono (2009:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
Suharsimi Arikunto, (2006:131) mengemukakan bahwa “sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menganalisakan hasil penelitian sampel”.
Menurut teori Suharsimi Arikunto (2006:134) bahwa:
Populasi yang objeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga menjadi penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Merujuk pada pendapat para pakar diatas dalam penentuan besarnya sampel, maka penulis dalam hal ini mengambil sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi sebagaimana teori Suharsimi Arikunto. Jadi jumlah populasi yang akan diteliti di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar adalah mahasiswa yang semester VI sebanyak 324 orang
Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto yaitu 10% dari populasi yaitu 10% x 324 = 32 orang. Penarikan sampel menggunakan Random sampling yaitu, pengambilan wakil atau penentuan sampel yang dilakukan dengan cara mencampur secara acak, sehingga responden dianggap sama.
Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut : Tabel II Keadaan Sampel No Mahasiswa Fakultas
Agama Islam semester VI
Jenis kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Pendidikan Agama Islam 7 9 16
2 Pendidikan Bahasa Arab 4 6 10
3 Ekonomi Islam 2 4 6
Jumlah 13 19 32
Tabel diatas menunjukan jumlah sampel sebanyak 32 orang yang terdiri dari Mahasiswa Fakultas Agama Islam semester VI.
E. Instrument Penelitian
Dalam hal ini penulis akan mempergunakan instrument penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai alat untuk menyatakan besaran atau persentase suatu hasil penelitian baik berupa data kualitatif yang berupa angka-angka. Oleh karena itu, instrument yang dimaksudkan adalah alat ukur yaitu alat untuk mengukur dan menyatakan besaran atau persentase serta lebih
kurangnya dalam bentuk kualitatif, sehingga dengan menggunakan instrumen yang dipakai tersebut berguna bagi pengukurnya
Adapun instrument penelitian yang penulis pergunakan dalam pengumpulan data dilapangan sesuai dengan objek pembahasan proposal ini adalah pedoman observasi wawancara, angket dan dokumentasi. Keempat instrumen penelitian tersebut digunakan karena pertimbangan praktis bahwa kemungkinan hasilnya adalah lebih valid dan akurat.
Untuk mengetahui lebih jelas, penulis akan menguraikan secara sederhana keempat bentuk instrument tersebut, sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Yaitu catatan untuk mengamati secara langsung dengan sumber informasi tentang objek penelitian, keadaan mahasiswa dalam proses perkuliahan secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diingnkan atau suatu studi yang segaja dilakukan untuk mengetahui keadaan sosial atau keadaan psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah merupakan proses interaksi antara responden dengan pewawancara untuk mendapatkan informasi atau keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-cakap secara lisan
dengan cara mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan data informasi yang diperlukan.
3. Angket
Angket merupakan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai laporan tentang pribadinya atau hal- hal ia ketahui.
4. Catatan Dokumentasi
Dokumentasi yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Suharsimi Arikunto (2006:231) mengemukakan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penenlitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu :
1. Library Resarch (kepustakaan) yakni pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian dengan cara membaca dan menelaah buku-buku, majalah dan karya ilmiahyang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data ini terbagi dua bagian yaitu:
a. Kutipan langsung yaitu kutipan yang mengutip pendapat orang lain secara lengkap, kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks aslinya.
b. Kutipan tidak langsung yaitu mengutip pendapat orang lain berupa intinya yang terkadang teks kalimatnya diganti dengan kalimat gaya penulis tanpa merubah maksud kalimat tersebut.
2. Field research (Lapangan) yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung di lapangan tentang objek yang akan diteliti untuk memperoleh data yang lebih akurat yang ada hubungannya dengan masalah yang ada dalam penelitian ini dengan menggunakan metode:
a. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala yang diselidiki.
Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui organisasi internal kampus yang ada di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengadakan observasi berupa pengamatan langsung pada hal- hal yang berhubungan dengan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk instrument yang sering digunakan dalam penelitian yang tujuannya untuk memperoleh keterangan secara langsung dari instrument. Oleh karena itu, jika teknik ini digunakan dalam penelitian, maka perlu terlebih dahulu mengetahui sasaran maksud dan masalah apa yang dibutuhkan si peneliti, sebab dalam waktu wawancara dapat diperoleh keterangan yang berlainan dan adakalanya tidak sesuai dengan maksud peneliti.
c. Angket
Teknik angket dimaksudkan untuk memperoleh informasi dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden. Angket merupakan instrument dalam teknik komunikasi dengan demikian data yang terhimpun bersifat informasi tanpa penjelasan berupa pendapat, buah pikiran, ungkapan dan lain-lain.
Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial yang paling populer digunakan adalah kuesioner ini juga dapat sering disebut sebagai angket dimana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi dilapangan. Dalam penelitian kualitatif, penggunaan kuesioner adalah yang paling sering ditemui karena jika dibuat secara intensif dan teliti,
koesioner mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan alat pengumpulan data lainnya.
d. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai data pelengkap.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data maka penulis mengunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Induktif yaitu analisis bentuk ini merupakan teknik menganalisa data dengan memulai dari masalah khusus.kemudian mengambil kesimpulan bersifat umum.
2. Metode Deduktif adalah teknik analisis berpikir menganalisa data dengan memulai dari hal-hal yang bersifat umum sampai menuju kesimpulan bersifat khusus.
3. Metode komparatif yaitu menganalisis data dengan membandingkan antara satu pendapat dengan pendapat lain kemudian di interprestasikan untuk mendapatkan data yang di inginkan.
Untuk mengelolah data menjadi sebuah pembahasan, maka peneliti menganalisis data dengan teknik analisis deskriftif yaitu berusaha
memberikan gambaran dari data yang diperoleh denga mengunakan rumus persentase sesuai dengan table sebelumnya.
Rumus yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
P= F X 100%
N Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi
N = Jumlah sampel yang diambil
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Selayang Pandang Lokasi Penelitian dan Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
Melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, mungkin menjadi suatu harapan yang sangat besar bagi setiap orang. Harapan itu semakin ideal jika Penguruan Tinggi yang dimaksud adalah Perguruan Tinggi dengan Jururan yang Favorit. Penulis yakin semua orang tua juga memiliki harapan yang besar agar anaknya dapat diterima di Perguruan Tinggi Favorit. Untuk mencapai harapan tersebut, segala usaha dilakukan sejak dini dengan memilih sekolah menenah yang menjadi favorit juga.
Pada kenyataannya tidak semua orang dapat meraskan kuliah di Perguruan Tinggi yang Favorit, paling tidak karena alas an ekonomi atau tidak lulus dalam tes seleksi, bahkan mungkin saja karena cara pandangan masyarakat yang tidak mementingkan studi di Penguruan Tinggi dan mengarahkan anaknya untuk memulai usaha atau bekerja.
Penentuan Program studi yang akan dipilih dapat didasarkan oleh minat, bakat, prospoknya dalam dunia kerja, tuntutan orang tua dan berdasarkan pertimbangan lokasi dan biaya. Tentunya ada yang berdasarkan pilihan
calon mahasiswa itu sendiri, orang tua, atau pengaruh dari saudara dan teman.
Kehadiran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar di tengah-tengah masyarakat adalah manifestasi dari tuntutan masyarakat Islam Indonesia khususnya Masyarakat Sulawesi Selatan, untuk ikut mengambil bagian dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berwawasan ke-Islaman yang baik.
Sebagai sebuah Institusi yang berlebel Islam maka setumpuk harapan masyarakat terhadap Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Wadah pembinaan generasi penerus Lembaga yang Berilmu Amaliah dan Beramal Ilmiah.
Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai lembaga pendidikan yang bercirikan Islam secara nyata berupaya merangkum prinsip pengajaran dalam pendidikan yang diupayakan secara utuh dan sedapat mungkin menujuh kepada kesempurnaan yang dilakukan secara bertahap. Orientasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang berusaha mewujudkan manusia seutuhnya atau insane paripurna berdasrkan pada nilai-nilai etika Agama, berupaya melaksanakan konsep-konsep Pendidikan meliputi Konsep Agama (dien).
1. Sasaran Pendidikan Islam a. Sasaran Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar memiliki beberapa Fakultas dan salah satunya adalah Fakultas Agama Islam, dimana Fakultas Agama Islam merupakan suatu langkah reformasi dalam menghadapi persaingan global untuk mengembangkan wawasan dan kemungkinan perubahan pasar kerja semakin kompotitif. Untuk itu, pembinaan Fakultas Agama Islam ke depan lebih ditekankan pada pembentukan wawasan berfikir yang Islami dan pemantafan Syiar dan Ruh Islami yang mewarnai setiap Ilmu dan Amal bakti luarannya dengan tetap mengacu pada peletakan dasar spesialisasi keilmuan masing-masing jurusan atau program studi yang di tekuni. Bahkn kedepan diharapkan lulusan Fakultas Agama Islam bisa menembus pasar kerja yang tidak hanya terbatas pada lingkungan Depertemen Agama saja, tetapi juga pada lembaga-lembaga dan instansi-instansi lain, baik negeri maupun swasta, dalam, dan luar negeri.
Fakultas Agama Islam sebagai Lembaga Dakwah akan berupaya meningkatkan peran Dakwah dalam menghadapi tantangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi modern melalui peningkatan mutu materi Dakwah, meningkatkan bobot dan peranan media Dakwh, serta meningkatkan subyek Dakwah.
b. Tujuan Pendidikan Islam
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi sarjana Muslim yang memiliki kemampuan akademik yang profesional dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang di Ridhoi Allah SWT. Mengamalkan, mengembangkan, menciptakan, menyebar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan kesejatraan umat manusia.
Tujuan Pendidikan Islam adalah sejalan dengan tujuan hidaup manusia, sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelangjutan hidupnya baik sebagai individu maupun masyarakat. Manusia dalam usahanya untuk mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian manusia dapat terus hidup.
Islam menghendaki agar manusia di didik agar ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya berdasarkan aturan-aturan Allah SWT.
Oleh karena itu, aturan Islam dalam dunia pendidikan mutlak diperlukan bukan karena ia berasal dari Allah SWT melaikan juga karena peranannya yang asasi dalam menata dan mengarahkan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Dalam perspektif Islam, tanggung jawab pendidikan dengan segala jenisnya tidak hanya berdimensi ukhrawi dalam satu kesatuan yang integral. Sehingga pendidikan Islam mempunyai tanggung jawab membantu setiap pribadi Muslim untuk merealisasikan misi hidupnya.
1.) Tujuan Umum
Tujuan secara umum selain berusaha membina mahasiswa agar dapat memiliki kemampuan dibidang akademik sesuai jrusan dan program studi yang di geluti, juga berusaha membuna mahasiswa agar profesional di bidang pengembagan Dakwah.
2.) Tujuan Khusus
Tujuan secara khusus berusaha membina mahasiswa agar dapat memiliki kemampuan memahami metodologi pengkajian ajaran Islam secara mendalam dan konsepsional, yang akhirnya diharapkan mereka nanti mampu membuat ijtihad-ijtihad yang segar dan aktual sesuai bidang studinya masing-masing, dan mampu di terapkan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
2. Program Unggulan
Program Unggulan yang dikembangkan di Fakultas Agama Islam (PAI) adalah seirama dengan sarana dan prasarana memadai yang dimiliki, sehingga pembinaannya dapat diintesifkan. Program unggulan yang dimaksud tercermin pada setiap jurusan dan program studi yang di binanya, meliputi :
a. Jurusan Pendidikan Islam (PAI)
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan ststus S1/Terakreditasi. Lulusan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini secara khusus disiapkan untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional di bidangnya. Dengan demikian setiap lembaga pendidikan menjadi peluang yang dapat dimasuki setiap program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu beberapa lembaga Pemerintahan seperti, Pendidikan Nasional, Depertemen Agama, Depertemen Sosial, juga memerlukan lulusan Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk unit-unit tertentu. Sementara itu, dalam bidang pendidikan Muhammadiyah memiliki ribuan amal usaha dari sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah(MTs), Sekolah Menengah Umum (SMU), Madrasah Aliyah(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maupun Perguruan Tinggi Muhammdiyah, yang memungkinkan para alumni untuk terlibat didalamnya.
b. Jurusan Ekonomi Islam (EKIS)
Jurusan Ekonomi Islam (EKIS) dengan status merupakan yang di buka pada tahun ajaran 2009/2010 dengan berbasis Ekonomi Islam.
Lulusan dari program ini diharapakan dapat menjadi akademis muslim yang ahli di bidang Ekonomi Islam dan dapat menjadi profesional di dunia perbankan.
Diharapkan para alumni dari program studi Muamalah dapat mendarmabaktikan diri sebagai praktisi maupun konsultan Syariah dilingkungan Lembaga Ekonomi PerbankanIslam yang sekarang ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat mejadi Pengawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Depertemen Agama (Depag) dan Dinas Pendidikan (Dinas), atau pun menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang Ekonomi Syariah.
c. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Program studi Pendidikan Bahasa Arab yang juga masih secara khusus disiapkan untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dibidang Bahasa Arab. Dengan demikian setiap lembaga pendidikan menjadi peluang yang dapt dimasuki setiap lembaga Pendidikan Bahasa Arab terutama pada lembaga Pendidikan Menengah (SMP/MTs/SMA/MA), Khususnya menjadi guru Bahasa Arab di sekolah- sekolah menengah umum.
3. Fasilitas yang dimiliki
Tabel III
Fasilitasiltas Fakultas Agama Islam
No Keterangan Jumlah
1. Ruangan kuliah 8
2. Papan White Board 8
3. Ruangan Tata Usaha 1
4. Ruangan Seminar 1
5. Perpustakaan 1
6. Ruang Dekan 1
7 Ruang Pembantu Dekan 3
8. Ruang Ketua Jurusan 3
9. Sekretaris Jurusan 1
10. Ruang Dosen 1
11. Mushollah 1
12. Wc 5
13. Kantin 1
Sumber data : kantor Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar 2012
4. Dosen
Tabel IV
Dosen Fakultas Agama Islam Unismuh
No. Keterangan Jumlah
1. Dosen Pengajar Tetap Yayasan 13 Orang
2. Dosen Tidak (Luar Biasa) 72 Orang
3. Dosen Dipekerjakan 6 Orang
Sumber data : Kantor Fakultas Agama Islam 2012
5. Proyeksi Masa Depan
Untuk mengantisispasi perkembangan masa depan pendidikan maka Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar akan selalu memperioritaskan factor profesionalisme yang lebih berkualitas. Hal inilah yang membuat seluruh jajaran civitas akademika menjadi semakin percaya diri dan yakin akan kemampuannya dalam menghadapi persainga yang semakin kompotitif di era global sekarang ini.
Apalagi dengan adanya perhatian pemerintas terutama terhadap kesejatraan guru dengan cara melakukan sertifikasi bagi guru dan dosen.
Yaitu usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui UU Guru dan Dosen. Diupayakan adanya korelasi positif antara usaha Universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi menngkatkan kesejatraan guru. Oleh karena itu, Universitas akan terus berupaya
memperbaiki kualitas proses pendidikannya dalam rangka membentuk lulusan yang bermutu tinggi.
6. Visi dan Misi Fakultas Agama Islam
a. Visi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah makassar Dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif itu, mka tiada pilihan lain bagi Fakultas Agama Islam kecuali harus memacu diri dalam meningkatkan kualitas dengan menciptakan keunggulan- eunggulan yang nantinya akan menjadi daya tarik tersendirinya. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul, terkemuka dan terpercaya dibidang Keagamaan dan ilmu-ilmu ke-Islaman.
Solusi terbaik dari perseolan ini yang dihadapi adalah berupaya untuk meningkatkan daya saing dengan penggagas sejumlah program-program unggulan seperti, membuka program yang tujuannya adalah unruk mencetak lulusan yang dapat meraih gelar kesarjanaan pada waktu yang bersamaan.
b. Misi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Misi Fakultas Agama Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari Unismuh yang lain sebagai lembaga pendidikan juga sebagai lembaga Dakwah. Kenyataan ini harus diwujudkan dalam nafas yang tidak memisahkan antara pendidikan disatu pihak dan dakwah pada pihak lain, dimana :
1. Senantiasa mempertahankan dan meningkatkan nilai/kualitas hidup.
2. Melahirkan calon pendidik berhati Qur’ani.
3. Mencetak calon pendidik yang memiliki komoitmen moralitas dan professional.
4. Menjaikan aktivitas kelembagaan sebagai sarana Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar. (Kantor Fakultas Agama Islam Unismuh 2012)
Pendidikan dan keilmuan haruslah meruppakan penjabaran dari Islam yang harus dilakukan untuk membangun kehidupan umat dan masyarakat adalah dengan lembaga pendidikan. Dengan demikian , maka sudah barang tentu misi yang akan diembang itu akan menempatkan Islam sebagai acuan utama dalam eluruh pemikiran dan kiprahnya yang diwujudkan dalam format pemikiran dan sikap akademik.
B. Gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Organisasi mahasiswa internal kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola perguruan tinggi. Para aktivis organisasi mahasiswa internal kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis- aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Hal ini senada dengan Prinsif Pendanaan Pasal 15, yakni :
dana pembinaan kemahasiswaan Unismuh Makassar ditata dan diproses dengan menggunakan sistem penerimaan yang mengacu pada prinsif proporsional, efisien, efektif, dan menganut sistem anggaran bersisa, serta bersifat sentralisasi.
Ada pun gambaran tentang Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam adalah sebagai berikut :
1. Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam a. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah merupakan Lembaga Eksekutif Tertinggi (organisasi) didalam lingkungan Fakultas Agama Islam. Badan Eksekutif Mahasiswa ini berfungsi melaksanakan semua program yang telah ditetapkan dalam Garis-Garis Besar Program Kerja (BBGK) yang dibuat oleh Majelis Perwakilan Mahasiswa (Mamperwa), berfungsi merencanakan dan melaksanakan kegiatan kemahasiswaan, dan mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa baik tingkat Universitas, Fakultas maupun Jurusan/program.
b. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah Organisasi Mahasiswa Internal Kampus yang termasuk dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan kesamaan disiplin ilmu, terdapat pada program studi atau Jurusan dalam lingkup Fakultas tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan Organisasi Mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme. Di Tingkat Jurusan ini di bentuk Himpunan Mahasiswa Jurusan dimana bertanggung jawab kepada
Mahasiswa dalam jurusannya melalui musyawarah/rapat pengurus dan bertanggung jawab kepada ketua Jurusan.
Himpunan Mahasiswa Jurusan berfungsi membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan program pembinaan, khususnya dalam bidang pengembangan profesi.
2. Fungsi Organisasi Internal Kampus secara Umum
a. Sebagai wadah aspirasi Mahasiswa Fakultas Agama Islam
b. Sebagai sosial control terhadap kebijakan-kebijakan Pimpinan Fakultas.
c. Sebagai wadah dalam mengembangkan kemampuan diri dan berkreativitas mahasiswa.
3. Tugas Pokok Organisasi Internal Kampus
a. Mengesahkan serta mengajukan proposal kegiatan organisasi dan berhak untuk meminta Laporan Pertanggungjawaban dari setiap kegiatan organisasi.
b. Menetapkan garis program kegiatan kemahasiswaan dengan berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
c. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi kegiatan UKM.
d. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan anggaran yang telah ditetapkan olehUniversitas Muhammadiyah Makassar.Untuk periode 1 (satu) tahun anggaran.
Program kegiatan dimaksud mencakup program kegiatan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM ) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
e. Mewakili Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai duta dalam kegiatan eksternal untuk berkoordinasi/berkomunikasi dengan organisasi mahasiswa Perguruan Tinggi Lainnya.
f. Menampung serta memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun kesejahteraan mahasiswa.
4. Persyaratan Untuk Menjadi Pengurus/Anggota BEM :
Syarat umum menjadi pengurus Organisasi Internal Kampus Di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam adalah sebagai berikut :
a. Beragama Islam.
b. Telahmengikuti pengkaderan formal Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) yakni DAD pada Tingkat Jurusan, DAM Tingkat Fakultas dan DAP/LI pada Tingkat Universitas.
c. Jujur, terpercaya, cakap dan mampu memimpin.
d. Tidak sedang mengalami sanksi akademik atau sanksi kemahasiswaan.
e. Mempunyai Prestasi Akdemik (IPK) 3,0 (tiga koma nol).
f. Tidak Merangkap jabatan sebagai ketua umum pada organisasi lain, baik didalam maupun diluar kampus.
g. Terdaftar aktif sebgai mahasiswa Unismuh Makassar dalam tahun yang sedang berjalan.
h. Calon Ketua Umum pada level Fakulas minimal semester 5 dan Jurusan Semester 3.
5. Masa Bakti Kepengurusan Organisasi internal Kampus
Dimana dalam setiap pergantian kepemimpinan organisasi di adakan langsung proses pemilihan umum. Terdiri dari pemilihan ketua umum Badan Eksekutif Mahasiswa yang mana peserta pemilih ada semua Mahasiswa yang ada di dalam Satu Fakultas. Sedangkan Calon Ketua adalag Mahsiswa yang telah memenuhi syarat sebagai Calon Ketua Umum. Sedangkan untuk Calon Ketua Umum Himpunan Ketua Jurusan di pilih oleh para mahasiswa yang ada di fakultas itu sendiri. Dan masa jabatan untuk semua Organisasi internal kampus yang ada di Fakultas Agama Islam adalah 1 (satu) tahun.
Dengan melihat gambaran Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar di atas maka kita dapat melihat bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus sangatlah penting keberadaannya di kalangan Mahasiswa. Dimana kita ketahui bersama bahwa Mahasiswa yang masuk di Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Himpunan MahasiswaJurusan (HMJ) akan dianggap sebagai mahasiswa yang tak biasa. Bisa dalam artian positif atau bahkan sebaliknya. Selama ini BEM maupun HMJ dikenal tidaklah
lebih dari kumpulan Mahasiswa yang hanya membicarakan politik dan berinvestasi kekuasaan masa depan dengan ikut aktif dalam gerakan mahasiswa. Bahkan rendah dari pada itu, BEM dan MHJ adalah sekumpulan suara lantang hidup mahasiswa tak berguna, yang hanya membuat kerusuhan dijalan-jalan. Namun dibalik itu semua ada sisi lain yang tak banyak orang mengerti. Masuk Organisasi Internal Kampus tersebut adalah sebuah pilihan. Misalnya, dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, dimana terdiri sebuah struktur kepempinan yankni, Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, sekretaris, Bendahara yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Dan di bantu oleh beberapa Ketua Bidang yang membawahi Bidang masing-masing yang mempunyai program masing-masing,salah satunya ada bidang yang mengurusi Internal dari Fakultas maupun Universitas dimana BEM tersebut
bernaung. Biasa d ikategorikan bagian dalam negeri. Tujuan utamanya adalah kesejahteraan Mahasiswa. Bidang ini juga berfungsi sebagi jembatan seluruh Sivitas Akademika. Mulai dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Dosen, Karyawan, Birokrat dan juga mahasiswa itu sendiri.
Setelah Internal, kita beranjak pada bidang yang mengurusi eksternal lembaga. Bidang ini biasa disebut bagian luar negeri. Tentunya sering kita melihat aksi-aksi mahasiswa yang turun kejalan. Sekadar melakukan orasi, pengumpulan dana, maupun kegiatan-kegiatan sosial yang dilakuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Bagian luar negeri juga berperan untuk mencari link dalam rangka menjalin hubungan dengan Organisasi lain. Di beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa, hubungan dengan Instansi, lembaga, maupun organisasi- organisasi eksternal juga dilakukan oleh Hubungan Masyarakat (Humas).
Selanjutnya bidang yang berfungsi pada peningkatan skill mahasiswa.
Contohnya Divisi Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM), yang diantaranya bergerak pada Iklim Keilmiahan. Selain itu PSDM juga ada yang mengutamakan pada kemampuan pengembangan minat bakat internal maupun eksternal anggota.
Bertolak pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat, maka BEM dan HMJ juga membentuk bidang yang menangani program ini. Beberapa meletakannya dalam program kerja luar negeri. Namun ada pula yang terpisah, umumnya bernama Pengabdian Masyarakat ataupun Sosial Masyarakat. Sudah dapat ditebak bahwa ranahnya pada hal-hal yang berbau sosial. Program kerjanya diantaranya mengadakan penggalangan dana, Dusun binaan (Dusbin), dan juga bakti sosial. Beberapa bidang juga dibentuk dalam rangka mencerdaskan mahasiswa melalui kajian dan diskusi. Dengan harapan terciptanya mahasiswa yang memiliki jiwa kritis, idealis, solutif, dan aplikatif sebagaimana perannya sebagai kaum intelektual. Bidang ini biasanya masuk di antara ranah kerja PSDM, luar negeri, dan juga dapat terpisah agar lebih fokus. Ada juga Kesekretariatan, Kebendaharaan dan
juga bidang yang menangani Internal Anggota. Meskipun tidak secara langsung berhubungan dengan masyarakat umum, keberadaannya sangatlah sentral dalam lembaga. Ilmu Keadministrasian, Manajemen keuangan maupun anggota juga ditawarkan disana.
Dari pemaparan di atas, sudah jelas bagaimana fungsi Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam yakni BEM dan HMJ mulai dari melayani mahasiswa, menyuarakan kepentingan rakyat, mengabdi kepada masyarakat, juga sekadar menyalurkan minat dan bakat mahasiswa. Jika aksi seakan-akan sudah mendarah daging dengan BEM dan HMJ, sesungguhnya hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari kegiatan Organisasi Internal Kampus yang ada d Universitas.
Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana tanggapan Mahasiswa tentang keberadaan Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam dapat dilihat dari angket sebagai berikut :
Tabel V
Daftar Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden tentang adanya Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam
No. Uraian Jawaban Frekwensi Persentase (%)
1. Sangat Setuju - -
2. Setuju 20 62,5%
3. Kurang Setuju 8 25
4. Tidak Setuju 4 12,5%
Jumlah (N) 32 100%
Dari data Tabel di atas menunjukkan bahwa 20 dari 32 Responden atau 62,5% mengatakan bahwa mahasiswa yang ada di Fakultas Agama Islam setuju dengan adanya Organisasi Internal Kampus, dan 8 dari 32 Responden atau 25% yang mengatakan kurang setuju dengan adanya Organisasi Internal Kampus sedangkan yang menyatakan tidak setuju terdapat 4 dari 32 Responden atau 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus di Fakultas Agama Islam disetuji keberadaanya oleh para Mahasiswa.
Menurut salah satu mahasiswa yang peneliti wawancai, Rahmat (19 juni 2013) mengatakan bahwa keberadaan Organisasi Internal Kampus sangatlah penting karena menjadi kontrolin dan juga sebagai
perpanjangan tangan antara mahasiwa dengan pimpinan atau sebaliknya.
Dan ini di urus oleh salahsatu Organisasi Internal Kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dibidang Advokasi. Organisasi mahasiswa
merupakan wadah para mahasiswa untuk berproses baik dalam pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui kegiatan yang
dilaksanakan secara formal maupun non formal. Dalam sebuah organisasi banyak kegiatan yang dilakukan dimana semua anggota organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan bagus akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada adik kelas, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja sama dengan dosen atau pihak kampus dan lain
sebagainya. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat even atau sebuah acara yang otomasis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.
Sebagian mahasiswa menganggap perannya hanya mengerjakan tugas kuliah, belajar, dan duduk manis di kelas sembari memperhatikan penjelasan dosen. Jika mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang tinggi, maka akan menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Hal itu kelak akan berguna ketika bersaing di dunia kerja, namun juga ada mahasiswa yang
beranggapan nilai tidaklah begitu penting. Ilmu dapat diperoleh dimanapun, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan diluar perkuliahan.
Oleh karenanya, beberapa mahasiswa memlilih mengikuti organisasi- organisasi kemahasiswaan sebagai ajang peningkatan softskill dan juga penambah pengalaman.
C. Keaktifan Mahasiswa dalam proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Proses pembelajaran yang dihadapai mahasiswa dalam proses perkuliahan tentu berbeda dengan apa yang di hadapi para siswa yang ada di sekolah dimana dalam pembelajaran yang di alami mahasiswa ini proses pembelajarannya yakni dua arah. Proses perkuliahan dikembangkan melalui bentuk komunikasi dua arah antara Dosen dan Mahasiswa melalui kegiatan Tanya Jawab, pembuatan makalah, dan diskusi kelas. Guna menunjang pemahaman terhadap materi perkuliahan, mahasiswa diminta untuk mencari informasi dan referensi melalui buku dan internet sekalipun. Hal ini memang sangat menarik dan menjadi corak pembeda antara pendidikan di Sekolah Menengah Atas dengan Bangku Kuliah. Mengajarkan dan senantiasa menuntuk mahasiswa untuk mampu berbicara dan aktif dalam kelas, tentunya untuk membuat hangatnya perkuliahan dan tidak menjenuhkan mahasiswa maupun para dosen itu sendiri.
Demikian halnya dengan mahasiswa yang ada di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, yang mana di Fakultas ini berbeda dengan Fakultas lain, bukan hanya karena perbedaan Fakultas tetapi juga dari keaktifan Mahasiswanya dalam mengikuti proses perkuliahannya dalam sehari-hari. Dimana para mahasiswanya bukan hanya banyak yang aktif di dalam berbagai Organisasi tetapi juga begitu aktif dalam proses perkuliahan.
Hal ini dapat dilihat melalui hasil tabulasi angket tentang Mahasiswa yang aktif mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Agama Islam.
Tabel VI
Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa yang aktif mengikuti proses Perkuliahan di Fakultas Agama Islam
No. Uraian Jawaban Frekwensi Persentase (%)
1. Sangat Aktif - -
2. Aktif 30 93,75%
3. Kurang Aktif 2 6,25%
4. Tidak Aktif - -
Jumlah (N) 32 100%
Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 32 Responden terdapat 30 dari 32 responden atau 93,75% menjawab Ya, menjawab kadang-
kandang terdapat 2 dari 32 Responden atau 6,25%, sedangkan yang menjawab tidak pernah tidak ada Responden yang menjawab. Ini menandakan bahwa tingkat keaktifan mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan sangat tinggi.
Mahasiswa yang ada di Fakultas Agama Islam memang sangat berbeda dengan fakultas lain dengan melihat persentase keaktifannya dalam proses perkuliahan dengan angka yang mencapai 93,75.
Aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, dosen, materi, pola interaksi, media pembelajaran, teknologi, dan situasi belajar. Sedangkan faktor internal adalah berbagai kemampuan dasar yang ada dalam diri mahasiswa sebagai pembelajar. Kemampuan dasar ini antara lain meliputi: kemampuan berpikir verbal, kemampuan bekerja dengan bilangan, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berpikir logis, kemampuan belajar mandiri. Di samping itu, ada juga hal yang tak kala pentingnya yang mempengaruhi Mahasiswa dalam melakukan aktivitasnya sebagai anak kuliahan, yakni Organisasi Internal Kampus. Tidak sedikit mahasiswa yang terlena dalam aktifitas Organisasi ini sampai-sampai masalah Kuliah di kesampingkan. Tetapi banyak pula mahasiswa yang aktif dalam organisasi tetapi lebih aktif lagi dalam proses perkuliahan hingga selesai tepat waktu dengan nilai yang bisa di bilang
sangat memuaskan. Hal dikembalikan lagi kepada masing-masing individu mahasiswa itu sendiri.
Menurut sebagian pendapat bahwa aktif dalam Organisasi sering membuat mahasiswa malas mengikuti proses perkuliahan dalam kelas dengan alasan sibuk di Organisasi. Pendapat ini peneliti jadikan sebagai salah satu pernyataan dalam angket, dengan demikian kita dapat melihat melalui tabel tabulasi angket tentang pernyataan tersebut.
Tabel VII
Daftar Distribusi Frekwensi tanggapan Mahasiswa tentang pendapat yang menyatakan bahwa aktif dalam Organisasi sering membuat
mahasiswa malas mengikuti proses perkuliahan dengan alasan sibuk di organisasi
No. Uraian Jawaban Frekwensi Persentase (%)
1. Sangat Setuju - -
2. Setuju 6 18.75%
3. Kurang Setuju 10 31,25%
4. Tidak Setuju 16 50%
Jumlah (N) 32 100%
Berdasarkan hasil data diatas yang menunjukkan bahwa 6 dari 32 atau 18,75% Responden yang setuju tetang pernyataan tersebut, 10 dari 32 responden atau 31% mengatakan kurang setuju sedangkan yang tidak