• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Pokok Ekonomi yang Dihadapi Masyarakat

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi Nurcahyaningtyas (Halaman 42-47)

Dalam menghadapi kelangkaan sumber daya, orang harus menetapkan pilihan terbaik dari berbagai kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Nah, untuk menganalisis penentuan pilihan dan permasalahan ekonomi dapat digunakan beberapa pedoman pertanyaan sebagai berikut.

1. Apa yang akan Diproduksi (What)

Pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana asal usul barang dan jasa hingga bisa memenuhi kebutuhanmu? Tentu saja barang-barang tersebut tidak asal dibuat saja, melainkan seorang produsen harus mampu menguraikan pertanyaan ”what”. Pertanyaan ini menyangkut tentang barang apa yang akan dihasilkan dan berapa banyak jumlah

yang akan diproduksi. Jadi, pertanyaan ”what” untuk

menentukan penggunaan satu sumber daya tertentu dan apa yang akan dihasilkan.

Sebagai contoh adalah penggunaan sebidang tanah. Apakah tanah tersebut akan digunakan se-

bagai lokasi pabrik, perumahan, atau lahan pertanian? Manakah yang lebih penting dan lebih dibutuhkan? Seandainya kebutuhan utama adalah pengadaan bahan makanan, maka tanah tersebut akan digunakan se- bagai lahan pertanian. Selanjutnya muncul pertanyaan, tanaman apa yang akan ditanam, padi, jagung, atau singkong? Berapa banyak hasil yang diperlukan?

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.1

Tanah digunakan sebagai lahan pertanian untuk menjawab pertanyaan ”what”.

Simaklah cerita Pak Heru berikut!

Pak Heru memiliki sebuah kios dengan lokasi sebagai berikut.

Pak Heru

Permai

Kios Pak Heru berukuran cukup besar dan letaknya sangat strategis, ia juga memiliki sejumlah uang untuk memulai usaha di kiosnya. Akan tetapi, Pak Heru masih bingung dengan jenis usaha yang akan digeluti. Ia belum memutuskan jawaban pertanyaan ”what” atas sumber daya yang dimilikinya. Ada beberapa alternatif yang ingin diusahakan Pak Heru, yaitu: a. Toko pakaian. d. Toko alat tulis dan fotocopy. b. Studio musik. e. Percetakan undangan. c. Penyewaan play station.

Dengan memerhatikan lokasi di lingkungan sekitarnya, bantulah Pak Heru untuk menjawab pertanyaan ”what” di atas. Jelaskan pula alasannya.

2. Bagaimana (How)

Setelah Anda menjawab pertanyaan pertama, pertanyaan se- lanjutnya yaitu bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang

yang diinginkan tersebut. Ya, pertanyaan ”how” untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan, dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal. Artinya, hasil yang diinginkan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.

Mengapa pertanyaan ”how” juga harus di- jawab untuk memecahkan masalah ekonomi? Jawaban pertanyaan ini sangat berkaitan dengan penggunaan teknik yang tepat dalam mem- produksi suatu barang, sehingga mampu meng- hasilkan produk yang paling efisien. Berbagai faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai hal ini antara lain:

a. Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu sumber daya alam, manusia, dan modal.

b. Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan biaya tertentu.

c. Penentuan teknologi yang digunakan. Kemungkinan pilihannya adalah dengan intensifikasi tenaga kerja (padat karya) atau intensifikasi modal (padat modal). Pada proses produksi padat karya, jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak sehingga ada perluasan kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Proses produksi padat modal menggunakan peralatan, mesin, dan teknologi canggih. Manfaatnya, produksi menjadi cepat, murah, dan efisien. Dampak negatifnya adalah tenaga kerja menjadi tergantikan sehingga menyebabkan pengangguran.

d. Pertimbangan faktor-faktor eksternal seperti harga, perekonomian nasional dan internasional, tingkat suku bunga, biaya produksi, inflasi, kurs valuta asing, dan sebagainya.

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.2

Penggunaan teknik yang tepat dalam mengombinasikan penggunaan faktor produksi yang ada.

3. Untuk Siapa (For Whom)

Di sekitar tempat tinggal Anda mungkin terdapat industri rumah tangga. Dari kegiatannya, sebenarnya industri tersebut memproduksi

barang untuk siapa? Untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam negeri ataukah untuk me- menuhi kebutuhan masyarakat luar negeri? Jika untuk konsumsi di dalam negeri, masyarakat manakah yang menjadi target penjualan? Kemudian, bagaimana pendistribusiannya, apakah melalui koperasi, pasar, toko, atau membeli langsung dari produsen? Inilah contoh penggunaan pertanyaan for whom dan manfaatnya.

B. Biaya Peluang

Biaya peluang muncul karena ada alternatif penggunaan sumber daya yang lain.

1. Pengertian Biaya Peluang

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sumber-sumber produktif terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Sumber daya tersebut selain bersifat langka atau terbatas juga mempunyai kegunaan alternatif. Apabila suatu sumber daya digunakan untuk tujuan yang satu, tidak dapat sekaligus digunakan untuk keperluan yang lain. Tanah yang sudah digunakan untuk membangun rumah tidak dapat digunakan untuk menanam padi atau palawija pada saat yang sama, di tempat yang sama. Demikian pula dengan tenaga kerja. Apabila seorang tenaga kerja pada saat tertentu dikerahkan di bidang pertanian, maka tidak bisa sekaligus dikerahkan di bidang industri.

Apakah konsekuensi dari kenyataan tersebut? Konsekuensinya adalah apabila orang telah menjatuhkan pilihan

pada salah satu kemungkinan (alternatif) yang tersedia, maka otomatis ia harus melepaskan kemungkinan yang lain. Hal ini dalam ilmu ekonomi disebut dengan istilah alternative cost

atau opportunity cost. Sering juga dikatakan ada

trade-off antara dua kemungkinan. Masing-

masing kemungkinan ada untung dan ruginya atau ada cost dan benefit-nya. Orang dikatakan bertindak ekonomis apabila ia berhasil mencapai perbandingan yang sebaik mungkin (optimal) antara hasil dan pengorbanannya.

2. Contoh Biaya Peluang pada Tenaga Kerja

Kali ini, Anda akan mempelajari bagaimana penerapan opportunity cost atau biaya peluang untuk sumber daya tenaga kerja. Tenaga kerja yang telah terserap dalam proses produksi memiliki keterbatasan yang

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.3

Siapa yang akan menggunakan hasil produksi di atas? Jawabannya untuk menjawab pertanyaan ”for whom”.

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.4

berupa waktu, kesempatan, dan keahlian. Biaya peluang tenaga kerja merupakan nilai dari kesempatan tenaga kerja untuk memproduksi suatu barang yang harus dikorbankan sebagai akibat memilih kesempatan untuk memproduksi barang alternatif lain.

Sebagai ilustrasi, di suatu daerah hanya terdapat empat orang tenaga kerja. Ada dua alternatif jenis barang yang mampu diproduksi, yaitu barang X danY. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Tabel Kesempatan Tenaga Kerja dalam Memproduksi Barang X dan Y

Titik Jumlah Barang X Jumlah Barang Y

Tenaga Kerja (unit) Tenaga Kerja (unit)

A 0 0 4 40

B 1 10 3 38

C 2 25 2 30

D 3 40 1 15

E 4 47 0 0

Tabel tersebut menunjukkan jumlah tenaga kerja dalam memproduksi barang X dan barang Y. Titik A menunjukkan semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi barang Y. Sebaliknya pada titik E semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi barang X, sedangkan titik B, C, D, merupakan titik antara barang X dan barang Y, misalnya titik B terdiri atas 10 unit barang X dan menggunakan tenaga kerja 1 orang, dan 38 unit barang Y dengan jumlah tenaga kerja 3 orang.

Untuk lebih memahami tabel, Anda dapat melihatnya dalam kurva 2.5 di samping.

Kurva menunjukkan titik-titik kemungkinan tenaga kerja dalam memproduksi barang X dan barang Y. Titik A menggambarkan semua tenaga kerja yang memproduksi barang Y, titik B menggambarkan jumlah tenaga kerja yang memproduksi barang Y sebanyak 38 unit, dan barang X sebanyak 10 unit, titik C menggambarkan tenaga kerja memproduksi 30 unit barang Y dan 25 unit barang X, titik D menggambarkan tenaga kerja yang memproduksi barang Y sebanyak 15 unit dan 40 unit barang X, titik E menggambar- kan jika semua tenaga kerja memproduksi barang X sebanyak 47 unit sehingga kesempatan untuk memproduksi barang X tidak ada.

Oleh karena kuantitas tenaga kerja terbatas empat orang, maka apabila kita ingin menambah produksi barang X, kita harus mengurangi jumlah tenaga kerja yang semula memproduksi barang Y. Misalnya, mula- mula kita berada di titik B dengan alokasi tenaga kerja 1 orang untuk produksi barang X dan 3 orang untuk produksi barang Y. Jika kita ingin menambah lebih banyak barang X maka kita dapat bergeser ke titik C, yaitu mengalihkan satu orang tenaga kerja (3 – 1 = 2) dari produksi barang Y ke produksi barang X. Seperti Anda lihat pada tabel dan grafik,

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.6

Kurva produksi di dalam dan di luar batas kemampuan tenaga kerja. 10 20 25 40 47 X (unit) Y (unit) 40 38 30 20 15 B A C G D E 50 F

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar 2.5

Kurva kesempatan tenaga kerja memproduksi barang X dan Y.

10 25 40 47 X (unit) Y (unit) 40 38 30 15 B A C D E 50

perpindahan ini akan mengurangi produksi barang Y dari 40 unit menjadi 38 dan menambah produksi barang X dari 10 unit menjadi 25 unit.

Sekarang perhatikan kurva 2.6. Titik-titik A, B, C, D, E merupakan garis batas kemungkinan produksi, yaitu produksi maksimum yang bisa dihasilkan oleh tenaga kerja yang ada. Jika keseimbangan titik di luar batas produksi, misalnya 30 unit barang Y dan 50 unit barang X, maka titik tersebut berada di luar batas kemungkinan produksi atau di luar batas kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan untuk memproduksi. Sedangkan apabila titik terletak pada 20 unit barang X dan 20 unit barang Y, masih berada di bawah batas kemungkinan produksi, akan tetapi tidak semua tenaga kerja dipakai. Hal ini berarti terjadi pengangguran atau pemanfaatan tenaga kerja tidak efisien.

Titik F pada 20 unit barang Y dan 20 unit barang X, menunjukkan produksi berada di bawah garis batas kemampuan tenaga kerja dan produksi tidak efisien karena tidak menggunakan tenaga kerja dengan penuh. Sedangkan titik G dengan 50 unit barang X dan 30 unit barang Y, menunjukkan produksi berada di luar batas kemampuan tenaga kerja. Jika keseimbangan titik di luar batas produksi, misalnya 30 unit barang Y dan 50 unit barang X, maka titik tersebut berada di luar batas kemungkinan produksi atau di luar batas kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan untuk memproduksi. Sedangkan apabila titik terletak pada 20 unit barang X dan 20 unit barang Y masih berada di bawah batas kemungkinan produksi, akan tetapi tidak semua tenaga kerja dipakai. Hal ini berarti terjadi pengangguran atau pemanfaatan tenaga kerja tidak efisien.

Titik F pada 20 unit barang Y dan 20 unit barang X, menunjukkan produksi berada di bawah garis batas kemampuan tenaga kerja dan produksi tidak efisien karena tidak menggunakan tenaga kerja dengan penuh. Sedangkan titik G dengan 50 unit barang X dan 30 unit barang Y, menunjukkan produksi berada di luar batas kemampuan tenaga kerja.

Seorang produsen akan memproduksi dua buah produk, yaitu produk A dan B. Kriteria produk A sebagai berikut.

1. Produk mudah diproduksi.

2. Tenaga kerja yang digunakan banyak.

3. Merupakan barang yang biasa diproduksi umum. Kriteria produk B sebagai berikut.

1. Merupakan produk baru.

2. Tenaga kerja yang digunakan sedikit.

3. Prospek produk ke depan bagus dan tidak banyak orang yang memproduksi.

Berdasarkan kriteria di atas, produsen akan memproduksi salah satu produk. Dengan mengefisiensikan tenaga kerja yang dimiliki, maka produk manakah yang harus dihasilkan oleh produsen? Diskusikan dengan kelompok Anda dan presentasikan hasilnya di depan kelas!

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi Nurcahyaningtyas (Halaman 42-47)