• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Masyarakat

2.4.1 Pengertian Masyarakat

Istilah masyarakat (“society”) jarang dirumuskan dalam batasan yang tegas oleh para sosiolog. Artinya, tidak diberikan cirri-ciri atau ruang lingkup tertentu yang dapat dijadikan pegangan, untuk mengadakan suatu analisa secara ilmiah. Kadang-kadang istilah masyarakat mencakup masyarakat sederhana yang buta huruf, sampai ada pada masyarakat-masyarakat industrial modern yang merupakan suatu negara. Tidak jarang pula, bahwa istilah masyarakat dipergunakan untuk menggambarkan kelompok manusia yang besar, sampai pada kelompok-kelompok kecil yang terorganisasikan

Istilah masyarakat kadang-kadang dipergunakan dalam artian “Gesselschaft” atau sebagai asosiasi manusia yang ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan terbatas sifatnya, sehingga direncanakan pembentukan organisasi-organisasi tertentu. Dalam hal ini, maka masyarakat adalah kelompok manusia yang sengaja dibentuk secara rasional, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu pula.

Suatu totalitas dari orang-orang yang saling tergantung dan yang mengembangkan suatu kebudayaan tersendiri juga disebut masyarakat. Walaupun penggunaan istilah masyarakat sangat samar-samar dan umum, akan tetapi hal itu dapat dianggap sebagai indikasi dari hakekat manusia senantiasa ingin hidup bersama dengan orang lain. Biasa bagaimana pun juga, penggunaan istilah masyarakat tak akan mungkin dilepaskan dari nilai-nilai, norma-norma, tradisi-tradisi kepentingan-kepentingan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, maka pengertian masyarakat tak mungkin dipisahkan dari kebudayaan dan kepribadian

Kadang-kadang dipergunakan juga istilah sistem kemasyarakatan (“societal system”) yang berasal dari A. G. Keller. Dalam hal ini, maka Keller ingin memberikan tekanan pada cirri-ciri organisasi dari kehidupan sosial. Kecuali dari itu, maka istilah tersebut biasanya dikaitkan dengan aspek-aspek kelembagaan masyarakat modern, seperti umpamanya, pemerintah, hukum, struktur kelas sosial dan seterusnya.

Sebenarnya suatu masyarakat, merupakan suatu bentuk kehidupan bersama manusia yang mempunyau cirri-ciri pokok sebagai berikut :

1. Manusia yang hidup bersama secara teoritis, maka jumlah manusia yang hidup bersama ada dua orang. Di dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.

2. Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama

3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari kesatuan 4. Adanya nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi patokan bagi perilaku

yang dianggap pantas.

5. Menghasilkan kebudayaan dan mengembangkan kebudayaan tersebut.

2.4.2 Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan organisasi terbatas, dan mempunyai ukuran minimum, terutama pada pihak yang awalnya mengadakan suatu ikatan. Dengan kata lain, keluarga tetap merupakan bagian dari masyarakat total yang lahir dan berada didalamnya, yang secara berangsur-angsur akan

melepaskan cirri-ciri tersebut karena tumbuhnya mereka kearah kedewasaan. Keluarga sebagai organisasi, mempunyai perbedaan dari organisasi-organisasi lainnya, yang terjadi hanya sebagai sebuah proses (Khairuddin, 1997:4)

Menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, keluarga adala unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau lurus kebawah sampai derajat ketiga.

Ciri-ciri keluarga menurut Iver dan Page ( dalam Khairuddin 1997:3) meliputi :

1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan

2. Berbentuk perkawinan atau sususan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawninan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.

3. Suatu sistem tata-tata norma termasuk perhitungan garis keturunan

4. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak

5. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaiamana pun tidak mungkin terpisah dalam kelompok keluarga.

Fungsi keluarga menurut Horton dan Hunt ( dalam Kamanto Sunarto, 2004: 63)

1. Keluarga berfungsi mengatur penyaluran seks. Tidak ada masyarakat yang memperbolehkan hubungan seks sebebas-bebasnya antara siapa saja dalam masyarakat.

2. Reproduksi berupa pengembangan keturunan pun selalu dibatasi dengan aturan yang menempatkan kegiatan ini dalam keluarga.

3. Mensosialisasikan anggota baru masyarakat sehingga dapat memerankan apa yang diharapkan darinya.

4. Fungsi afeksi. Keluarga memberikan cinta kasih pada seorang anak.

5. Keluarga memberikan status pada seseorang bukan hanya status yang diperoleh seperti status yang terkait dengan jenis kelamin, kelahiran, hubungan kekerabatan tetapi termasuk juga didalamnya status yang diperoleh orang tua yaitu status dalam suatu kelas tertentu.

6. Keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiawaan. Akhirnya keluarga pun menjalankan berbagai fungsi ekonomi tertentu seperti produksi, distribusi dan konsumsi.

2.4.3 Rumah Tangga

Istilah rumah tangga dan keluarga sering dicampur adukkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian rumah tangga lebih mengacu pada pada sisi ekonominya, sedangkan keluarga lebih mengacu pada hubungan kekerabatannya, fungsi sosial dan fungsi lainnya.

Badan Pusat Statistika (BPS) membagi rumah tangga menjadi dua bagian yaitu, rumah tangga biasa dan tumah tangga khusus. Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik ataupun sensus dan umumnya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud satu dapur adalah bahwa pembiayaan keperluan jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola secara bersama-sama.

Rumah tangga khusus adalah sekelompok orang yang tinggal di asrama atau tempat tinggal yang pengurusan sehari-harinya diatur oleh yayasan atau badan, misalnya asrama mahasiswa, lembaha kemasyarakatan, orang-orang yang berjumlah lebih dari sepuluh orang dengan makan, asrama ABRI dan lain

sebagainya.diakses pada 10 Maret 2013

pukul 03.00 WIB)

2.4.4 Pemulung

Menurut KBBI, kata pemulung berasal dari kata pe dan pulung. Memulung merupakan aktifitas mengumpulkan barang-barang bekas atau sampah untuk dimanfaatkan kembali.

Pemulung adalah orang yang pekerjaannya mencari barang barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Mereka adalah pencari barang bekas berbahan plastik seperti bekas botol atau gelas air mineral.

Dokumen terkait