• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teoretik

3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah, baik itu ditingkat sekolah dasar maupun menengah. IPS adalah kumpulan dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, geografi, antropologi, dan sebagainya. Pembelajaran IPS bersifat dinamis, artinya sesuai dengan tingkat perkembangan zaman.

Salah seorang ahli mengemukakan, bahwa “Istilah Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di Negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil

kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia”.30

Mata pelajaran IPS yang diajarkan ditingkat dasar dan menengah sangatlah berbeda, pada tingkat menengah pembelajaran IPS diajarkan secara terpisah yang disebut dengan separated. Sedangkan untuk di tingkat sekolah dasar, mata pelajaran IPS diajarkan dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran

29

Mel Silberman. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif (Jakarta: PT Indeks, 2010) hal. 246

30

IPS yang ada dalam jenjang pendidikan dasar merupakan pembelajaran IPS terpadu, seperti yang dikemukakan Aini Indriasih, bahwa “Pembelajaran IPS

di SD dihimbau untuk menggunakan pendekatan terpadu karena dengan pendekatan terpadu akan menjadikan mutu pembelajaran IPS semakin

bermakna sehingga dapat meningkatkan perolehan prestasi belajar”.31

Melalui pembelajaran IPS, peserta didik dapat belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain, membina hubungan sosial, dan berperilaku dalam lingkungan sosial. Pembelajaran ini menekan pada pengembangan sikap dan psikomotor peserta didik dalam berinterkasi di lingkungan sosial. Sehingga peserta didik dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan

lingkungannya. N. Daldjoeni berpendapat, bahwa “IPS didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang disebut masyarakat, dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi,

sosiologi, antropologi dan sebagainya”.32

Senada dengan itu, Norma Mackenzie dalam Ischak berpendapat

bahwa “Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain adalah semua bidang

ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat”.33

IPS mengajarkan peserta didik menjadi masyarakat sosial yang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya. Interaksi sosial diperlukan untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya manusia tidak terlepas dari interaksi dengan manusia lain.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat dikatan bahwa pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang

31

Aini Indriasih. Jurnal Pendidikan: Pembelajaran Terpadu Dalam Pengajaran IPS Di Kelas III SD Garung Lor Kaliwungu Kabupaten Kudus (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) hal. 14

32

N. Daldjoeni. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (Bandung: Penerbit Alumni, 1992) hal. 7

33

menggabungkan beberapa mata pelajaran sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, dll. yang memberikan pengajaran tentang bagaimana hidup bermasyarakat, berinteraksi, dan berperilaku di lingkungan sosial.

b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik, mempunyai tujuan yang harus dicapai. Tujuan dari IPS tersebut telah terangkum dengan jelas pada setiap kegiatan yang dilakukan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suwarma Al Muchtar dalam

bukunya bahwa “Tujuan utama IPS adalah untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan membuat keputusan reflektif sehingga mereka dapat memecahkan persoalan-persoalan pribadi dan membuat kebijakan

umum dengan berpartisipasi dalam tindakan sosial secara inteligen”.34

Senada dengan pendapat di atas, Trianto mengemukakan bahwa,

“Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik

yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat”.35

IPS memberikan pengajaran kepada siswa dalam bersikap dan berinterkasi di masyarakat sebgai bekal kehidupan sosial siswa. Lebih lanjut Etin Solihatin mengemukakan bahwa “Pada dasarnya tujuan dari pendidikan

IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”36

34

Suwarma Al Muchtar, dkk. op.cit. hal 6.7 35

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) hal. 176 36

Etin Solihatin. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) hal. 15

Sementara itu Purwana, dkk. membagi tujuan IPS menjadi lebih spesifik lagi, yaitu:

1) “mengembangkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatakan pedagogis dan psikologis.

2) mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.

3) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4) meningkatkan kemampuan bekerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional, maupun global”.37

Jadi, selain membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi, IPS juga membantu mengasah kemampuan siswa dalam berfikir secara logis dan kreatif guna mengajarkan mereka memecahkan persoalan pribadi yang dihadapi di kehidupan sehari-hari.

c. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Adapun karakteristik mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut:

1) “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama.

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topic (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adapatasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan

37

Agung Eko Purwana, dkk. Pembelajaran IPS MI (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009) hal. 1.11

masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan”.38

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial di SD mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penetapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, lingkungan, dan perkembangan zaman.

Dokumen terkait