• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARA N UMUM BUKU QIROATI DAN YANBU’A

C. Konten Mater

2. Materi Buku Yanbu’a

Buku Yanbu’a sebagai buku pembelajaran membaca al-Qur’an yang terdiri dari buku pemula dan Juz 1 – 7. Juz 1 – 6 merupakan materi-materi terkait dengan bacaan sedangkan juz 7 tentang teori-teori dalam ilmu tajwid. Setiap buku terdapat bimbingan mengajar guna mempermudah guru dan sasaran yang hendak dicapai setelah adanya pembelajaran tersebut. Berikut ini deskripsi buku Yanbu’a tersebut.

a. Buku Pemula

Buku Yanbu’a “Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al- Qur’an Pemula” ini terdiri dari 52 halaman yang berisi halaman sampul, kata pengantar, sambutan sesepuh, bimbingan mengajar

107

pembuka dan penutup serta pedoman transliterasi yaitu huruf dan bunyi huruf Hijaiyyah. Bimbingan mengajar Yanbu’a pemula dengan menggunakan beberapa media, meliputi dua peraga yaitu peraga besar untuk guru/ustadzah dan peraga kecil untuk murid/santri dan juga setiap anak memiliki kitab masing-masing. Deskripsi mengenai konten materi yang terdapat dalam buku ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Secara umum materi-materi dalam buku Yanbu’a pemula terdiri dari 2 pokok bahasan atau pokok pelajaran pada kotak I sedangkan pada kotak II merupakan materi pelajaran menulis arab. Sedangkan secara rinci materi Yanbu’a pemula terdiri dari dua pokok bahasan meliputi huruf Hijaiyyah dengan harakat fathah

disertai dengan makhraj-nya, dan pengenalan huruf yang bentuknya berbeda tetapi pengucapan lafadznya sama.

Materi pengenalan huruf Hijaiyyah ber-harakat fathah

beserta makhraj-nya dijelaskan secara rinci. Sedangkan materi pengenalan huruf yang bentuknya berbeda tetapi pengucapan lafadznya sama dijelaskan pada halaman 43 sampai halaman 47.

َة = َت

َآ = َء = َا

َا = َء

ہ = َه َو

b. Juz 1

Buku Yanbu’a “Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al- Qur’an” Juz 1 ini terdiri dari 48 halaman yang berisi halaman sampul, kata pengantar, sambutan sesepuh, bimbingan mengajar

108

Yanbu’a Juz 1, materi pokok pelajaran, halaman doa pembuka dan penutup serta pedoman transliterasi yaitu huruf dan bunyi huruf

Hijaiyyah. Deskripsi mengenai konten materi yang terdapat dalam buku ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Secara umum materi-materi dalam buku Yanbu’a juz 1 terdiri dari 3 pokok bahasan atau pokok pelajaran pada kotak I, kotak II merupakan pelajaran tambahan dengan menyebutkan nama huruf atau angka arab dan kotak III merupakan pelajaran menulis. Sedangkan secara rinci materi Yanbu’a juz 1 terdiri dari tiga pokok bahasan meliputi pengenalan huruf Hijaiyyah dengan

harakat fathah serta membedakan huruf yang bunyinya hampir sama tetapi bentuknya berbeda, pengenalan huruf yang bentuknya berbeda tetapi pengucapan lafadznya sama, dan huruf bersambung ber-harakatfathah.

Materi pengenalan huruf Hijaiyyah yang ber-harakat fathah terdapat pada halaman 1 sampai halaman 32 serta materi membedakan huruf yang bunyinya hampir sama tetapi bentuknya berbeda pada halaman 14, 21, dan halaman 27.

َب َا َا

َب َب َب

َا َا َا

َت َب َا

َا

-

َص َع

-

َض َش

-

َظ

َز = َز َر = َر َش - َس - َث

َق

-

= َم َك

َم

109

Pada juz ini, santri sudah dikenalkan huruf yang berbeda bentuk tulisannya tetapi cara membacanya sama (Ulin juz 1, 2009: 33).

= َه

َه

َآ = َء = َا

Huruf hamzah dan alif yang ber-harakat fathah memiliki bunyi yang sama yaitu “a”. Hamzah adalah huruf terpisah yang tidak boleh dikacaukan dengan huruf alif karena alif tidak bervokal

– terdapat alif yang hanya hanya diberi sukun (Nor Hadi, 2014:11). Setelah itu, materi selanjutnya yaitu huruf bersambung yang ber-

harakat fathah pada halaman 34 sampai halaman 44. Santri juga diperingatkan untuk memperhatikan jumlah titik (1/2/3) dan tempatnya di atas atau di bawah.

= َغ َع َخ َح َج

َﻏ َع َخ َح َج

َي َن َث َت َب = َي َن َث َت َب

= َم َق َف

َم َق َف

َضَص َﺷَس = َض َص َش َس

= َك

َﮏ = َك = ََك

َغ َع = َغَع = َﻏ َع = َغ َع

= َه

َه = َه

َل = َل = َل

Selain itu, terdapat materi tambahan di dalam kotak II.

ب ا ب ا ب ا ب ا

ت ب ا ا ت ب ت ب ا ت ب ا

٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٨ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٨

٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠ ٠

110

Materi di atas merupakan materi tambahan tentang membaca nama huruf pada halaman 1 sampai halaman 33 dan angka arab pada halaman 34 sampai halaman 42.

c. Juz 2

Buku Yanbu’a “Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al- Qur’an” Juz 2 ini terdiri dari 44 halaman yang berisi halaman sampul, kata pengantar, sambutan sesepuh, bimbingan mengajar

Yanbu’a Juz 2, serta materi pelajaran. Deskripsi mengenai konten materi yang terdapat dalam buku ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Secara umum materi-materi dalam buku Yanbu’a juz 2 terdiri dari 3 pokok bahasan atau pokok pelajaran pada kotak I, kotak II merupakan pelajaran tambahan dengan menyebutkan tanda baca (syakl) dan angka Arab dan kotak III merupakan pelajaran menulis huruf bersambung. Sedangkan secara rinci materi Yanbu’a juz 2 terdiri dari tiga pokok bahasan meliputi membaca huruf Hijaiyyah baik tunggal maupun bersambung yang ber-harakat kasrah dan dhummah, huruf ber-harakat panjang, dan huruf ber-harakat fathah diikuti wawu sukun dan ya’ sukun.

Pada juz ini terdapat materi pengenalan huruf Hijaiyyah

yang ber-harakat kasrah pada halaman 1 dan huruf Hijaiyyah yang ber-harakat dhummah pada halaman 7.

111

ُذ ُد ُخ

ُح ُج ُث

ُت ُب ُا

ُب = َب - ُا = َا

Materi tersebut merupakan pengenalan semua huruf

Hijaiyyah yang ber-harakat kasrah dan dhummah. Menurut Nor Hadi (2014:10) menjelaskan bahwa kasrah adalah salah satu

harakat yang ditandai dengan ( ِِ) di bawah huruf dan huruf yang diucapkan seperti bunyi huruf “I”. Sedangkan dhummah

merupakan salah satu harakat yang ditandai dengan

) ُ (

di atas huruf dan diucapkan seperti bunyi huruf “U”.

Kemudian materi pengenalan harakat fathah yang diikuti

alif yang mana dibaca panjang satu alif atau dua harakat atau dua gerakan jari (Ulin Juz 2, 2009:14), dan materi harakat fathah

berdiri atau fathah panjang yang harus dibaca panjang seperti

fathah diikuti alif (Ulin Juz 2, 2009:17). Selain harakat fathah yang dibaca panjang, terdapat pula materi huruf wawu dan ya’ sesudah

harakat fathah panjang dianggap tidak ada. Biasanya huruf ya’-nya tidak ada titiknya (Ulin Juz 2, 2009:19).

ره = اَه

اَذره

َلَتاَق– َلَتَق

رسَع

رتََّم

ربَآ

َةورل َص = َةَلا َص- ى ردَه = اَدَه

Huruf ya’ merupakan huruf terakhir dengan tanda kecil di atas

)ر (

sebagai ganti penulisan tanda harakat fathah

) َ (

. Huruf

ya’ tanpa titik dinamakan alif maqshurah yang mana dihilangkan dan menjadikan harakat fathah sebagai bunyinya (Nor Hadi,

112

2014:15). Setelah itu, materi tentang harakat kasrah yang diikuti

ya’ sukun yang dibaca panjang satu alif atau dua harakat (Ulin Juz 2, 2009:21), dan harakat kasrah berdiri yang disebut kasrah

panjang yang mana dibaca panjang seperti kasrah diikuti ya’ sukun (Ulin Juz 2, 2009:25).

ٖه = ْ ِهِ

-

ٖهِذره

َبْي ِسَح– َب ِسَح

Tanda sukun seperti bulan sabit di atas ditandai dengan

) ْ (

di atas huruf dan merupakan tanda mati (Nor Hadi, 2014:10). Selain harakat fathah diikuti alif dan harakat kasrah diikuti ya’

sukun, terdapat pula materi harakat dhummah diikuti wawu sukun

yang dibaca panjang satu alif atau dua harakat (Ulin Juz, 2009:26), dan harakat dhommah terbalik yang disebut dhummah panjang, yang mana harus dibaca panjang seperti dhummah diikuti wawu sukun (Ulin Juz, 2009:30).

ْوُه

ه =

-

َذَبَن

ه

َكْوُبَآ– َكُبَآ

Pada halaman 28 terdapat materi wawu sukun diikuti alif

yang mana huruf alif dianggap tidak ada. Biasanya diatas alif

terdapat tanda

)˚ (

=

ْا

.

اْوُن َكَ

113

Pada Ulin (2009: 32), materi terkait fathah yang diikuti

wawu sukun dimana berbunyi “AU” dan tidak dibaca panjang.

Oleh karena itu santri diarahkan untuk tidak membaca “AO”.

ِتْو َص

ِلْوَق

ِفْوَخ

ِح ْوَر– ِح ْوُر

Materi yang hampir sama pada halaman 35 yaitu fathah

yang diikuti ya’ sukun berbunyi “AI” dan tidak dibaca panjang.

Dengan begitu, santri jangan sampai membaca “AE”.

َ ْينَب

َتْيَب

ِ ْينَع

ِنْيَد ِنْيِد

Selain itu, terdapat materi tambahan di kotak II.

َِ ِِ ِْ رِ ُِ ِٖ ِٖ رِ ِْ

َِ ِِ َِ ِِ َِ ِِ َِ َِ ِِ

٩٩ ٩٨ ٩٨٨ ٠٠ ٠٠ ٠٨٨ ٠٠ ٠٨٨ ٠٠

٩٠ ٧٠ ٧٠ ٠٠ ٠٠ ٠٠ ٠٠ ٠٠ ٠٠

Materi di atas merupakan materi tambahan tentang membaca tanda baca harakat fathah, kasrah, dhummah, dan

harakat yang dibaca panjang dan angka Arab.

Dari beberapa materi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pada buku Yanbu’a Juz 2 ini terdapat materi hukum mad yakni mad ashli atau disebut mad thabi’i dan juga

mad liin, yaitu apabila ada wawu dan ya’ ber-harakat sukun dan huruf sebelumnya ber-harakatfathah.

114 d. Juz 3

Buku Yanbu’a “Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al- Qur’an” Juz 3 ini terdiri dari 48 halaman yang berisi halaman sampul, kata pengantar, sambutan sesepuh, bimbingan mengajar

Yanbu’a Juz 3, materi pokok pelajaran, halaman doa pembuka dan penutup. Deskripsi mengenai konten materi yang terdapat dalam buku ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Secara umum materi-materi dalam buku Yanbu’a juz 3 terdiri dari 6 pokok bahasan atau pokok pelajaran pada kotak I, kotak II merupakan pelajaran tambahan meliputi tanda baca

tanwin, tasydid, tafkhim, halqi, qalqalah, idgham bi ghunnah, hamzah washal dan kotak III merupakan pelajaran menulis huruf bersambung beserta tanda bacanya. Sedangkan secara rinci materi

Yanbu’a juz 3 terdiri dari enam pokok bahasan meliputi huruf hijaiyah dengan tanda baca tanwin yakni harokat fathatain,

kasratain, dhummatain, bunyi sukun, qalqalah, tasydid dengan

mim dan nun ber-tasydid, hamzah washal, dan alif lam qomariyyah dan syamsiyyah.

Pengenalan tanda fathah, kasrah dan dhummah sudah dijelaskan pada Juz sebelumnya, sedangkan materi tanda baca

tanwin dijelaskan pada Juz 3. Pada halaman 1 menerangkan tentang fathatain (fathah dua)

) ِ

(

yang disebut fathatain yang

115

berbunyi “AN” dan bacaannya pendek. Dan juga dijelaskan bahwa

huruf

ي ,ا

yang terletak sesudah fathatain dianggap tidak ada.

ا دَع َص

ة َظَفَح

أَطَح

باَآَد ب- َب آ

َآ-

Kemudian dijelaskan juga materi tentang tanda baca tanwin

berupa kasratain (kasrah dua) ) ٍ ( yang disebut kasratain yeng

berbunyi “ IN” dan bacaannya pendek. Santri juga diarahkan untuk tidak membaca “EN” (Ulin Juz 3, 2009:5).

ء ْ َشَ

اَ َحْ

اَبَنِب

اَب َ س ا- اِ

Selain itu juga dijelaskan tentang dhummatain (dhummah

dua)

) (

yang disebut dhummatain yang berbunyi “UN” dan

dibaca pendek. Santri juga diarah untuk tidak membaca “ON” (Ulin Juz 3, 2009:9).

ْا ؤَبَن

ء ْ َشَ

َلَم

أَمَظ آ- ُآ

Materi selanjutnya yaitu tanda baca sukun

) ْ (

pada halaman 13 sampai halaman 22. Pada halaman 13 terdapat materi tentang bunyi nun sukun seperti tanwin;

ْنَآ = آ , ْن

ِ

Dokumen terkait